entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. heran
Sepeninggalan Anastasia. tinggalah Alexander dan nyonya Tamara mematung dan tidak ada yang bersuara.
mereka larut dalam pemikiran mereka masing-masing. mereka berdua merasa heran melihat sorot mata dan ketegasan Anastasia dari setiap kata-kata yang ia lontarkan.
Alexander pun merasakan sesuatu dalam hatinya. Iya takut kalau ini adalah akhir dari perbuatannya mengabaikan istri dan kedua anaknya.
ada rasa takut dalam hatinya, jika sewaktu-waktu Anastasia pergi membawa kedua anak-anaknya dan meninggalkannya sendiri. Alexander terus tenggelam dalam pikiran dan bergelut dengan hatinya. tiba-tiba nyonya Tamara membuyarkan lamunannya.
"lex Apa yang kamu pikirkan? Mama tidak mau tahu segeralah urus surat cerai kalian dan berpisahlah dengan wanita pelacur itu."ucap nyonya Tamara kepada Alexander. Alex beralih menatap sang ibu.
"sebaiknya Mama tidak perlu ikut campur mengenai masalah rumah tangga ku. Aku mau berpisah atau tidak dengannya, itu bukanlah urusan mama. sebaiknya kita keluar dari sini terlebih dahulu."setelah mengatakan hal itu Alexander pun langsung keluar meninggalkan sang ibu mematung akibat mendengar ucapan dari Alexander.
( Ada apa dengan anak ini, tidak biasanya ia membantah setiap kata-kataku. apalagi mengenai tentang perempuan itu.") batin nyonya Tamara.
setelah itu nyonya Tamara melangkahkan kakinya menyusul sang anak yang sudah keluar terlebih dahulu. sesampainya nyonya Tamara di luar, ternyata Alexander sudah tidak berada di sana.
( anak itu berani-beraninya meninggalkan ibunya sendirian di sini.) ucapnya dengan jengkel.
karena nyonya Tamara mendatangi kediaman Anastasia hanya menggunakan transportasi umum, dan tidak menggunakan mobil pribadinya. karena nyonya Tamara sudah ditinggalkan oleh putranya terpaksa ia kembali menaiki taksi.
***
sementara Alexander menghubungi Ferry asistennya, dan beberapa teman-temannya yang lain. Iya mengajak mereka pergi ke klub sahabatnya.
"Raymond, Jefri segera ke klub one thousand beautiful."ucap Alexander melalui pesan singkat. klub one thousand beautiful itu milik sahabat mereka Chiko. pesan itu pun langsung dibaca oleh Raymond dan Jefri.
"eh tumben ni anak ngajak ke club one thousand beautiful. biasanya ia akan sibuk mengurusi istrinya memaki dan menyiksanya. setelah itu, ia akan menyibukkan diri dengan pekerjaannya. pasti ada yang tidak beres dengannya"ucap Raymond sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Raymond Jefri dan Chiko cukup tau permasalahan rumah tangga Alexander dengan Anastasia. setelah membaca pesan tersebut kedua sahabat Alexander pun langsung menuju tempat tersebut.
tak lama, Raymond dan Jefri sampai di klub one thousand beautiful. mereka mengedarkan pandangan di sudut-sudut ruangan itu. seketika mata mereka langsung tertuju kepada dua orang pria yang saling mengobrol namun satunya sedang sibuk meneguk minuman beralkohol. Mereka pun jalan mendekat ke arah kedua orang itu tak lain adalah Alexander dan Chiko.
"hai bro, tumben kamu mengajak kita minum ke klub ini lagi. biasanya kalau kami mengajak kamu akan memiliki 1001 alasan untuk menolak ajakan kami. pasti kamu lagi ada masalah ya?"tebak Jefri kala itu.
Jefri dan Raymond pun mendudukkan tubuhnya di sofa berdekatan dengan Alexander dan Chiko. mereka juga ikut meneguk minuman itu walaupun minuman itu beralkohol namun kandungan alkoholnya masih standar.
"Aku sedang bingung bro, Anastasia meminta untuk berpisah. namun hatiku malah berkata lain. seharusnya aku senang karena Anastasia akan berhenti mengganggu kehidupanku. namun dalam hati benar-benar tidak merelakan mereka pergi meninggalkanku begitu saja."curhatnya kepada ketiga temannya.
mereka bertiga tertawa mendengar curahan hati Alexander yang benar-benar membuat geleng-geleng kepala.
"Kenapa tidak rela bro, bukannya Anastasia adalah sosok perempuan yang tidak kamu inginkan kehadirannya dalam hidup kamu. bukannya kamu membenci Anastasia.? jadi Kalau menurut aku, seharusnya kamu berpesta merayakan kemenangan kamu, karena wanita yang mengganggu hidup kamu itu akan hengkang dari kehidupan kamu. dan sepertinya Ia juga akan membawa kedua anaknya bukan begitu?" jelas Jefri kepada Alexander.
"justru itu bro, Aku tidak tahu apa yang mengganjal dalam hatiku. seolah aku tidak ingin Anastasia dan anak-anak pergi meninggalkanku, aku juga tidak rela kalau Anastasia menyerah untuk mengejar perhatianku."ucap Alexander lagi mereka kembali tersenyum sinis.
"gua nggak tahu lagi harus ngomong apa sama lu bro, gua Hanya ingin tanya, apakah kamu itu gila.?" ucap Jericho menekankan kata gila. sontak Alexander membulatkan matanya mendengar sahabatnya Chiko mengatakan ia gila.
"Apa maksud kamu mengatakan hal itu? kamu mengutukku agar aku benar-benar gila begitu!!"serunya sedikit kesal kepada Chiko.
"bukan begitu Lex, kamu mengatakan tidak rela karena Anastasya menyerah untuk mengejar cinta dan perhatian kamu. kamu itu bisa mikir nggak sih ? waras nggak sih kamu,? orang itu, jika perjuangan mereka tidak dihargai, maka tidak tertutup kemungkinan mereka akan menyerah untuk memperjuangkan apapun. apalagi memperjuangkan kamu ?, aku bukannya ingin memihak kepada Anastasia. namun aku cukup tahu perjuangannya untuk mendapatkan kamu. sampai akhirnya ia mencoba untuk membohongi kamu dengan bunuh diri, agar bisa mendapatkan perhatian kamu walau cuma sedikit. Namun nyatanya apa,? saat ia koma, kamu sama sekali tidak hadir untuk menungguinya. mungkin ia tidak melihat tapi barangkali ia bisa merasakannya."jelas Chiko panjang lebar.
Alexander lagi-lagi membuang nafasnya kasar. otaknya benar-benar buntu dan tidak bisa berpikir, apalagi ditambah dengan hatinya yang tidak sejalan dengan pemikirannya.
"lalu apa yang harus aku lakukan?"tanya Alexander lagi.
"tidak ada yang perlu kamu lakukan bro, yang harus kamu lakukan itu adalah melepaskannya. atau tidak, kamu lagi yang berjuang untuk mendapatkan cintanya kembali. atau jika kamu tidak setuju, maka pasrahkan saja. segeralah urus surat perceraian kalian. lagi pula selain kamu tidak menyukai Anastasia, kamu juga tidak menyukai kedua anakmu itu. apalagi setiap kamu melakukan penyatuan kepada Anastasia, kamu selalu membayarnya ketika kamu sudah selesai melampiaskan hasrat kamu. dan bisa dibilang anak-anak itu memang bukan tanggung jawab kamu lagi karena kamu sudah membayar ibunya."ucap Raymond bersuara. Alexander kembali berpikir.
Iya kembali teringat saat ia melakukan penyatuan dengan Anastasia, setelah ia melakukannya ia akan memberikan uang berjuta-juta dan melemparkannya di depan mata Anastasia serta menghinanya.
"aku sudah membayarmu, jika seandainya terjadi sesuatu denganmu maka jangan menuntut pertanggungjawabanku. karena sampai kapanpun aku tidak Sudi mempertanggungjawabkan apa yang terjadi kepadamu" ucap Alex kala itu.
setiap ia melakukannya, pasti Alex akan membayar dan sebelum ia meninggalkan tempat itu, ia akan mengatakan hal yang tidak enak didengar. lagi-lagi Alexander bernafas gusar. Iya pun menjadi heran dengan dirinya sendiri.
"tapi bro, gara-gara masalah ini aku jadi heran dengan diriku sendiri, jangan-jangan aku sudah mencintainya."ucap Alexander lagi. Raymond Chiko dan Jefri pun kembali terkekeh.
"itu hanya kamu yang tahu. namun kalau aku melihat dari kegunda gulanaan hati kamu, sepertinya kamu memang sudah mencintai Anastasia."jelas Chiko sambil meneguk minumannya.
"ah tidak mungkin, mana mungkin aku mencintai perempuan seperti itu. menjijikan .."ujar Alexander.
sebenarnya Alexander memang yakin kalau ia sudah mencintai Anastasia, namun ia terlalu egois untuk mengakuinya. menurutnya seorang Alexander itu pantas untuk dicintai bukan ia yang harus mencintai.
apalagi dia merupakan laki-laki yang sukses dan mapan, ditambah memiliki postur tubuh dan wajah yang tampan yang dapat membuat kaum hawa itu tergila-gila padanya.
(tidak mungkin aku mencintainya, enak saja. tapi aku juga tidak rela ia menyerah untuk mencintaiku, lihat saja aku tidak akan melepaskanmu. kamu sudah berani masuk dalam kehidupanku maka dari itu kamu tidak bisa keluar sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau yaitu menghancurkanmu) batinnya. Namun nyatanya hatinya tidak sejalan dengan pikirannya.
pikirannya mengatakan tidak melepaskannya agar bisa menghancurkannya. namun hatinya malah mengatakan tidak melepaskannya karena takut kehilangannya.
Alexander pun kembali meneguk minuman beralkohol itu. berkali-kali ia meneguknya namun tidak sampai membuatnya mabuk dan kehilangan kesadaran.
Alexander cukup menyukai minuman beralkohol itu, namun tidak sampai membuatnya teler dan kehilangan akal. apalagi sampai melakukan hal yang dapat merugikan dirinya sendiri.
tak lama Ferry pun datang menghampiri sang atasan. saat itu Alexander Raymond, Chiko dan Jefri sudah selesai minum-minum mereka akan meninggalkan tempat itu.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚