Cinta Ratu Iblis

Pagi nan cerah, tak seperti biasa , Kiara terlihat kurang senyum, Zain merasakan perbedaan dirumah pagi itu.

"Tolong antar aku ke kantor "

Ucap Kiara meminta Zain dengan tiba tiba, tentu saja Zain tak kan menolak, Zain hanya harus menjawab iya, bukan tidak.

Saat hendak pergi, pagi itu Rey datang menjemput Kiara ,

" Selamat pagi Kiara , aku datang menjemput kamu ".

Dengan ramah penuh senyuman ,kiara menolak ajakan Rey,

"Maaf pak, mulai hari ini, saya akan pergi kerja di antar oleh Zain, dan pulang kerja pasti akan di jemput olehnya ".

Rey tak bisa berkata apapun dengan mobil nya, ia lantas pergi begitu saja.

" Sial, apa maksud nya ini, jangan jangan, si Zain itu yang menghalangi Kiara untuk ikut dengan ku ".

Tiba di kantor kerja, Kiara meminta Zain menjemput nya sore itu juga, Zain tak menolak, karena ia melihat raut wajah Kiara yang tak biasa nya ,

" Kiara, lu kenapa sih, dari kemarin sore murung begitu, kalo lu ada masalah , bilang dong, apa si brengsek Rey itu yang nyakitin lu ?",

Melihat sikap Kiara yang berbeda semenjak kemarin sore, membuat Zain ingin bertanya masalah kiara, sehingga mengapa Rey ikut terkena imbas nya .

" Masalah nya itu ada di kamu !!!!, kan semalam sudah aku bilang, apa masih kurang jelas, udah deh sana kalo mau pergi kerja, ingat, nanti sore jemput aku, jangan sampai enggak ! ".

Zain yang nanya masalah nya apa, ternyata masalah nya itu dia sendiri.

" buset, egois banget lu jadi orang, nanya dulu kek gue bisa apa kagak jemput sore, yaudah sana masuk, iya iya nanti sore gue jemput. "

Lantas Kiara pergi masuk kedalam kantornya dengan berjalan agak kesal.

Di kantor , saat Kiara sedang bekerja, Tiba tiba Rey menghampiri Kiara di meja kerja nya.

Dengan bahasa yang lembut, Rey menyapa Kiara,

" Kiara, apakah hari ini kau ada janji, bisakah kita makan siang bersama, atau kita akan makan malam bersama "

Seperti nya Rey memiliki tujuan , dengan mengajak kiara makan bersama.

Kiara tak menolak ajakan Rey , namun aneh nya Kiara memberi syarat yang aneh, namun Rey tak mempermasalahkan syarat itu.

" Makan siang saya tak bisa, karna saya memiliki urusan pribadi, makan malam mungkin saya bisa, asalkan Zain ikut, jadi kita harus membawa Zain ".

Rey, tak mempermasalahkan itu, namun Rey mulai berasumsi dengan pasti, bahwa Zain memang ingin menjadi penghalang.

" Oke, tak masalah, nanti malam kita ajak Zain."

Saat makan siang Kiara menemui Fanny , membawa Fanny ke sebuah sudut kantor, tidak seperti biasa nya sikap Kiara hari itu, bahkan Fanny sampai terkejut dengan perubahan Kiara.

" Fanny , aku dengar kamu makan malam bersama Zain, aku cukup senang kalau kamu menemukan pria yang kamu impikan , entah kenapa saat aku melihat kamu begitu dekat dengan Zain, dadaku begitu sesak, aku benci melihat nya, jadi tolong kamu jauhi Zain , karna aku tidak akan membiarkan Zain dengan siapapun. "

Fanny hanya terdiam , ,mengapa Kiara bersikap demikian, memangnya ada hubungan apa Kiara dengan Zain, bukan kah Kiara tengah dekat dengan pak Rey .

Kiara pergi begitu saja meninggalkan Fanny yang mematung .

sementara itu Rey tengah mempersiapkan sesuatu yang mungkin akan dia berikan untuk Kiara malam ini .

Saat sore tiba, waktu jam pulang kerja, Zain sudah menunggu Kiara di parkiran perusahaan, menunggu dengan sepeda nya.

Kiara yang hendak meninggalkan kantor, di cegah oleh Rey

" Kiara , hari ini biar aku antar kamu pulang ".

Namun Kiara menolak ,

" Maaf pak , saya sudah di jemput orang lain, "

Kiara pergi begitu saja, namun Rey mengejar nya,

" Kiara , tunggu, nanti malam aku jemput kamu ya sama Zain, "

Lagi lagi Kiara menolak,

" Saya akan pergi berdua dengan Zain, bapak enggak perlu jemput, bapak tunggu saja di resto . "

Rey begitu kecewa, selalu Zain yang ada di kepala Kiara .

Lalu Rey mengikuti Kiara dari belakang, ia dapati Zain di parkiran itu, Kiara lantas menghampiri Zain dan naik ke sepeda, terlihat Kiara sangat nyaman memeluk Zain .

Melihat Kiara pergi dengan Zain , hati Rey begitu sesak, ia seakan semakin tak terima jika Kiara pergi dengan Zain.

" Zain , kurang ajar, apa hebat nya orang itu, dia begitu penuh dengan segala kekurangan ."

Zain dan Kiara tiba dirumah , Kiara mengungkapkan acara nya malam itu, saat mereka berdua duduk di sofa

" pak Rey mengajakku makan malam, tetapi, aku ingin kamu ikut dengan kami "

Kiara bilang kepada Zain, bahwa Zain harus ikut ke acara makan malam nya , namun Zain menolak, menurut Zain , tidak baik jika ia ikut serta ke acara tersebut

"Enggak deh, ngapain siihhhh,,,, kencan kok ngajak ngajak, kan bisa berdua aja, mana ada orang kencan bawa bawa yang lain "

namun Kiara tetap memaksa nya, dan jika Zain tidak ikut, maka Kiara tak akan mau memasak makanan kesukaan nya lagi

" Aku bilang sama Rey, aku enggak mau di jemput atau di antar oleh nya, jadi kalo kamu enggak ikut, itu artinya aku akan pulang sendirian ".

mendengar alasan itu, Zain akhir nya menuruti mau Kiara, asalkan Zain duduk di meja yang berbeda dan Kiara pun menyetujui nya .

Malam itu Kiara sudah bersiap dengan penampilan nya yang luar biasa, bahkan Zain pun sampai merasa seperti melihat sosok Kiara yang lain.

Zain terpikat dengan penampilan Kiara malam itu, dengan gaun yang terlihat paha mulus Kiara , lelaki berotak mesum seperti Zain tak kan sanggup berpaling begitu saja.

" Kiara, lu tu sebenarnya cantik banget deh, enggak heran kalau si Rey itu ngejar ngejar elu "

Kiara hanya tersenyum dengan perkataan Zain itu.

" Emangnya Zain enggak ngejar aku ?"

Zain langsung tertawa.

" Ngapain gue kejar, kan elu udah di sini "

Kiara telah selesai dengan persiapan nya , lalu Mereka pergi ke acara makan malam....,,,