Putri Odeliah seorang gadis cantik berambut putih indah dengan mata merah yang tajam. di kenal sebagai Putri mengerikan yang sangat kejam membuat seluruh rakyat nya membenci diri nya bahkan di akhir hayat nya dia dibunuh di depan seluruh rakyat nya.
kematian nya mendapatkan hukuman dari Dewa yang mengirim dia mengulang waktu ke usia 10 tahun untuk memperbaiki masalah nya agar hidup nya tidak mati tragis.
apakah bisa berjalan lancar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bebekmanisnis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Odeliah mengingat cerita seorang narapidana yang pernah satu sel dengan nya dulu saat berada di penjara bawah tanah sebelum mereka di pisahkan. Cerita ini mungkin hanya dongeng bagi Odeliah dulu namun seperti nya itu bukan hanyalah sebuah dongeng saja untuk sekarang.
"Cerita nya tentang apa?" tanya Victoria penasaran.
"Cerita itu tentang seorang pangeran yang di buangan dan memiliki banyak kutukan di tubuh nya," beritahu Odeliah langsung membuat Victoria bergidik ngeri.
"Mengapa kau mengingat cerita mengerikan seperti itu?" heran Victoria.
"Itu cerita yang bagus dan tragis."
Seorang pangeran lahir dari Raja dan Ratu yang terhormat dan memiliki kehidupan yang baik selama tiga tahun saja hingga sampainya seorang permaisuri yaitu istri kedua Raja yang mengendalikan seluruh nya, dia membuat sang Ratu mati lalu menjual pangeran yang akan menjadi putra mahkota ke perdagangan budak. Hidup pangeran semakin menderita karena dia juga di berikan banyak kutukan di dalam tubuh nya yang membuat dia tidak berdaya dan menjadi pembawa kutukan bagi orang lain.
Kehidupan permaisuri bahagia bersama dengan Raja dan putra permaisuri sendiri yang berasal dari laki-laki lain, tapi Raja menerima nya dan menjadikan nya calon putra mahkota yang baru karena menganggap putra mahkota nya sudah mati bersama dengan sang Ratu.
"Cerita yang menyedihkan," gumam Victoria.
"Kau mau tau akhir cerita nya?" tanya Odeliah.
"Beritahu aku!"
"Pangeran malang itu mati di usia 19 tahun karena kutukan yang bersarang di tubuh nya menggerogoti jiwa nya," beritahu Odeliah dengan senyum tipis.
"Sialan! kasihan sekali takdir nya!" heboh Victoria yang tidak tega.
"Takdir seseorang tidak bisa di tentukan seenak jidat. Takdir itu selalu menentukan hidup semau nya," ucap Odeliah sinis.
"Kau menyindir para dewa?" seru Victoria curiga.
"Aku tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja aku ingin coba perbaiki takdir buruk pangeran yang malang," ujar Odeliah dengan senyuman manis nya.
"Itu hanya sebuah cerita dongeng mana mungkin menjadi kenyataan," seru Victoria ragu.
"Aku sudah mendengar cerita nya sama dari beberapa pelayan disini, cerita itu bukan dongeng tapi sebuah rumor mengerikan di Kerajaan Axelrod."
Odeliah sudah mencari beberapa informasi tentang cerita tersebut dan ternyata cerita itu memang bukan hanya cerita saja tapi sebuah rumor di Kerajaan Axelrod yang sudah terdengar dimana-mana, namun cerita kali dimasa ini yang menyebar sedikit berbeda karena waktu tahun nya berbeda saat Odeliah mendengar cerita tersebut, cerita di masa ini pangeran kedua dan Ratu di anggap sudah mati saja tapi dalang di balik nya adalah permaisuri namun masih hanya rumor saja makanya tidak ada bukti untuk menjadi permaisuri sebagai dalang.
Pangeran yang di jual ke perdagangan budak dan mati karena kutukan masih belum ketahuan di masa ini, mungkin akan ketahuan beberapa tahun lagi setelah pangeran mati dan jasad nya di temukan di hutan night yang menjadi sarang para monster.
"Jadi itu benar-benar kenyataan?"
"Aku menduga nya begitu tapi aku belum bisa membuktikan nya, jadi mari kita buktikan besok," ucap Odeliah dengan seringai nya.
"Apa yang mau kamu lakukan? perasaan ku tidak enak," seru Victoria waspada.
"Mari kita lihat saja besok."
"Selera laki-laki yang kamu sukai sungguh aneh Odeliah, memang nya tidak ada laki-laki yang menarik perhatian mu selain dari cerita aneh itu?" tanya Victoria heran.
"Tidak ada. Dia menarik bagiku karena cerita kehidupan kami sama-sama berakhir mengenaskan," jawab Odeliah dengan bangga.
Victoria menghela nafas panjang. "Dia mati karena permaisuri sialan itu, sementara kamu mati karena ulah mu sendiri tentu saja sangat berbeda," ucap Victoria membenarkan.
"Ck. Anggap saja mirip!"
...----------------...
Odeliah memutuskan untuk pergi menemui Elvan di ruangan kerja nya, Elvan sangat sibuk beberapa hari ini setelah kembali ke dunia kegelapan, Elvan sangat malas berada di sini jadi dia sering kabur ke dunia manusia dan akibatnya pekerjaan menumpuk segunung.
"Ada apa dengan suasana suram ini? seperti neraka saja," gumam Odeliah saat masuk kedalam ruangan Elvan.
"Perkataan mu kasar sekali anak ku," seru Elvan dengan senyuman tipis.
"Ayah baik-baik saja?" tanya Odeliah tidak tega melihat wajah menderita Elvan yang lelah mengerjakan pekerjaan nya.
"Hanya lelah tapi sekarang lelah Ayah sudah hilang karena kamu datang kesini," ucap Elvan dengan nada senang.
"Ayah. Aku boleh pergi ke suatu tempat untuk membantu pekerjaan Ayah?" tanya Odeliah dengan nada serius.
"Apa maksud mu?"
"Kota Zelins tempat tersembunyi perdagangan budak yang sedang Ayah cari-cari. Aku bisa pergi kesana dan membereskan masalah ini dengan cepat, tapi dengan satu syarat aku ingin mengambil satu budak untuk menjadi pengawal ku," beritahu Odeliah menjelaskan dengan santai namun reaksi wajah Elvan sangat terkejut.
"Bagaimana kamu tahu tentang tempat itu Odeliah?" tanya Elvan terkejut karena memang tempat itu masih di curigai saja dan belum ada bukti pasti namun ingatan Odeliah sebelum nya sudah dapat membuktikan tempat menjijikkan tersebut.
"Informasi yang aku dapatkan cukup sulit aku beritahu dari mana aku mendengar nya, tapi kali ini tolong percaya padaku Ayah! Aku mohon!!" ucap Odeliah memelas dengan mata berbinar yang membuat siapapun termasuk Elvan tidak bisa menolak nya.
"Baiklah Ayah akan mengizinkan mu tapi dengan satu syarat juga kamu harus pergi dengan rencana yang matang dulu, Ayah tidak bisa gegabah membiarkan mu pergi ke tempat itu," tegas Elvan tidak ingin Odeliah terluka lebih tepat nya dia takut Odeliah akan mengamuk dan menghancurkan sebagian kota yang akan membuat pekerjaan nya tambah banyak saja.
Odeliah mengangguk patuh saja mendengar rencana yang di buat oleh Elvan, Odeliah sebenarnya ingin pergi sendiri karena ya itu akan lebih menyenangkan tapi jika lakukan itu tentu saja dia akan dalam masalah besar jadi lebih baik dia pakai jalur aman saja.
Aku tidak tahu apakah dia masih hidup sekarang? anak kecil lebih rentang mati cepat apalagi dengan kutukan yang bersarang di tubuh nya tentu saja dia pasti sudah menjadi mayat busuk sekarang.
Tapi aku harus pastikan dulu kebenaran cerita itu, jika memang benar dia akan mati di usia 19 tahun jadi masih ada harapan.
.........