YOU & ME IN NOVEMBER

...Daris hanya niat baik menegurnya tetapi Livia salah tangkap dengan maksudnya. ...

...Daris sebagai pengendara pasti mengetahui betapa bahayanya jalanan apalagi jika gadis itu jalan dengan menunduk akan tidak fokus ke depan. ...

...Kemungkinan bisa tersandung sesuatu atau tertabrak dari depan mau pun belakang....

...Sekarang gadis itu sedang rebahan di kasur dengan banyak pikiran yang mengganggu yang isinya hanyalah Daris....

... Tapi gadis itu juga tidak tahu mau bagaimana untuk meminta maaf dan Ia juga tidak mau meminta maaf dengan cara online meski sekarang mereka sudah pernah saling menghubungi....

...Cara online untuk meminta maaf terkesan tidak tulus dan gadis itu tahu bahwa tipe lelaki cuek itu pasti tidak banyak berbicara dan jawabannya pasti tetap akan sama datarnya seperti biasa....

...Lalu Livia hanya dapat melamun melihat nomor telepon Daris yang masih belum Ia simpan sebagai kontak di ponselnya....

“Daris sekarang gimana ya? Masih marah ga ya? Em ... ngantuk sedikit ...” ucap Livia dalam hati sambil matanya sudah hampir tertutup.

...Karena menatapi nomor Daris terlalu lama dan masih belum ada cara, maka gadis itu pun tertidur berhubung lelah juga sehabis pulang sekolah....

...Semasa waktu gadis itu tertidur dengan lelap dari setengah jam yang lalu, Daris yang tengah duduk sambil menatapi kucing liar juga kepikiran dengan gadis itu....

...Ia sedang mengingat kembali kejadian dimana saat gadis itu membantunya bahkan memegang tangannya sambil menulis....

... Tangan gadis itu kecil dan lembut saat memegang tangan Daris yang telapaknya besar dan jari yang panjang....

...Bahkan Daris masih bisa mengingat rasa sedikit geli ketika gadis itu menulis di telapaknya yang membuatnya terkejut....

...Karena Ia tidak menyangka gadis itu adalah orang pertama yang bersentuhan fisik dengannya. ...

...Daris bahkan sama sekali tidak marah dengan kejadian yang seisi kelas heboh dan mengejek mereka berdua ataupun guru tersebut....

...Karena Ia menganggap semua hal itu sudah biasa terjadi dan sama sekali tidak memengaruhi emosinya....

...Malah Ia merasa sentuhan tangan gadis itu sangat hangat karena belum pernah ada sama sekali perempuan yang berkontak fisik dengannya bahkan Daris juga tidak mau menolak maupun menepis tangan gadis itu karena rasanya malah sangat nyaman....

...Biasanya ketika ada perempuan yang hendak mendekatinya, lelaki cuek itu akan risih dan terlihat dari tampang wajahnya. ...

...Sebab sejak beberapa tahun di sekolah dasar, lelaki itu sudah banyak terkena bullyan dan omongan perempuan....

...Seorang lelaki yang memiliki tawa lepas dan mata polos manis itu saat masih kecil menjadi hilang sejak lama dimulai dari sekolah dasar sampai dirinya sudah menjauh dari perempuan begitu lamanya. ...

...Bahkan takut untuk mendekati atau pun berbicara dengan perempuan lagi....

...Hingga lelaki itu berubah menjadi sosok dingin yang dilihat oleh semua orang dan juga Livia yang memandang demikian....

... Ternyata Daris takut mendekati atau bergaul dengan perempuan karena sudah trauma dengan masa lalu hingga sosok yang dilihat oleh Livia terkesan bukan orang yang asyik....

...Oleh sebab itu Daris dari awal pulang sekolah tidak mempermasalahkan kejadian dimana gadis itu sangat repot untuk membantunya sampai terkena sedikit masalah....

...Tetapi lelaki itu tidak merasa kesal atau bagaimana melainkan dirinya menjadi lebih peduli lagi dengan gadis itu. ...

...Hanya saja bagian luar dari lelaki itu yang tampak galak saja ketika mau beranjak pulang sekolah....

...Sebenarnya lelaki itu tidak masalah dengan ejekan tadi dan sudah mengangguk untuk bermaksud melupakan masalah itu....

... Tetapi gadis itu yang tidak bisa mengerti isi pikiran lelaki itu....

...Kemudian 1 jam setelah itu, gadis itu terbangun dan pikirannya sudah lebih stabil....

... Masalahnya Ia masih ada sedikit kepikiran mengenai Daris yang entah bagaimana perasaannya....

...Tidak lama setelah gadis itu melakukan sedikit peregangan di kasur, Ia membuka ponselnya dan melihat pesan Rido yang tetap ada terus menerus....

...Padahal tidak ada topik maupun pembicaraan penting lagi di antara mereka berdua, tetapi Rido selalu mencari topik atau pertanyaan iseng terus menerus....

...Bisa seperti menanyakan sudah makan atau belum, mau bermain game atau tidak, atau sudah pulang sekolah atau belum....

...Jelas-jelas rumah yang lebih jauh adalah Rido karena harus naik angkot dibanding Livia yang cukup berjalan saja. ...

...Lalu setelah membalas chat Rido beberapa kata, Livia lanjut melakukan sedikit latihan fisik di sore harinya....

...Setelah beberapa saat dimana matahari sudah mulai tenggelam dan langit mulai gelap, Livia masuk ke kamar untuk mengambil pakaian dan beranjak mandi....

... Ternyata adik perempuan Livia tidak pernah lupa untuk membalas kakaknya yang pernah Livia lakukan hari itu....

...Saat berjalan menuju kamar mandi, ternyata adik Lia sudah berdiri di depan pintu sambil melipat tangannya melihat kakaknya. ...

...Lia tersenyum lebar sambil mengangkat alisnya melihat kakaknya dari kejauhan sedang menatapnya....

...Livia langsung segera berlari menuju kamar mandi dengan secepat-cepatnya tetapi Lia langsung menutup pintu dengan keras....

“BYE BYE SIS, HAHAHAHA!” teriak adik perempuan itu di dalam kamar mandi sementara kakaknya menggedor pintu kamar mandi dengan kesal.

...Keesokan paginya, Livia sudah belajar untuk membuat sarapan sendiri ketimbang menunggu mamanya yang tidak jelas kapan masak atau tidak. ...

...Cukup panaskan wajan dan di beri sedikit minyak dan tuang telur yang telah dikocok dan tunggu sampai matang. Maka sarapan sudah jadi dan tidak perlu repot-repot untuk membeli lagi....

...Yang lebih pentingnya tidak banyak bertemu Daris yang rada aneh di mode pagi dan siang....

“Tapi kalau Daris mode malam apa ya? Mode ngejar sama gigit kah?” pikir Livia secara random dan hanya tertawa lucu saja lalu berangkat sekolah.

...Tibanya di kelas, bangku Daris masih kosong dan Livia duduk diam saja sambil melamun tentang permintaan maaf apa yang harus di ucapkan....

... Tak lama kemudian setelah Daris duduk di bangkunya, Livia bersiap-siap untuk mengatakan permintaan maaf....

... Tapi hari ini raut wajah Daris sedikit berbeda dan tampaknya mau marah jika hanya mengatakan sesuatu....

“Lu hari ini ga makan kah disitu?” tanya Daris sambil menatap gadis itu dengan wajah galak.

“Engga,” ujar Livia sambil menggeleng-geleng kepalanya.

“Kenapa?” tanya Livia dengan wajah sedikit takut.

...Tapi Daris hanya menggelengkan kepalanya dan kembali tatapan lurus ke depan lagi....

“Daris ... soal kemarin aku ... mau minta maaf,” ujar Livia.

“Hm,” sahut Daris dengan cuek.

“Kamu masih marah ya?” tanya Livia.

“Dah bilang engga ya engga!” ujar Daris dengan ekspresi sedikit kesal.

...Lalu Livia hanya terdiam memikirkan apa yang terjadi dengannya sambil menggaruk telinganya....

“Kamu marah karena aku ga makan disitu kah?” tanya Livia.

"Ya iya lah!" ucap Daris dengan kesal.