Seorang wanita cantik membawa setangkai bunga mawar merah. Sepulang dari bekerja menyempatkan diri untuk membeli bunga, sebagai hiasan di kamarnya.
Namun, melihat seorang pria selesai membelikan bunga dan masuk kedalam mobil.
Bunga di tangannya itu, langsung jatuh ke aspal dan di tabrak orang-orang lewat. calon suaminya itu, tengah bersama dengan seorang wanita yang dikenalnya.
Bunga yang sudah hancur, seperti hatinya saat ini.Akan tetapi,dia mengambil bunga sudah tidak layak lagi. Langkah kakinya terus berjalan menempuh hujan, bercampur dengan air matanya.
Mampukah melupakan semuanya itu? Apakah dia bisa menyimpan semuanya, menganggap tidak melihat apapun?Yuk kepoin ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.22
Handuk yang jatuh di lantai langsung di ambil,Sinta.Dia segera melilit handuk ke tubuhnya,sengaja menjatuhkan tadi untuk memancing suaminya.
Romi,langsung memalingkan muka ke arah lain.Walaupun miliknya sudah berdiri tegak,yang tidak di tutupi apapun lagi.
``Maaf,tadi jatuh sendiri.Tapi,milikmu bangun mas.Tidak mau yah,melakukannya denganku yang sah menjadi istrimu.Mas,apa kamu lupa pertama kali kita melakukannya.Aku bakalan bantu kamu menuntaskan semua ini,rasakan sentuhanku``.Sinta, tersenyum kecil sambil memainkan adik kecil suaminya itu.
Romi,yang sudah lama tidak merasakan sentuhan dan diam saja.Ingin sekali menolak istrinya,tapi tubuhnya berkata lain.
"Hentikan, Sinta! Aku tidak mau melakukannya dengan mu, hentikan!". Bentak Romi,namun tidak di hiraukan istrinya.
Sinta, semakin liar dan menggunakan mulutnya. Sontak membuat Romi, seperti cacing kepanasan dan bingung mau berkata apa."Ssshhhhttt... Hentikan,Sinta! Jangan!".
Apa katanya tadi, hentikan? Jelas-jelas menginginkan belaian aku ini,jangan malu mengatakannya. Tapi,aku ingin membuktikan kebenarannya.Batin Sinta, membuat suaminya sampai memejamkan matanya.
Deg!
Ketika Romi, membukakan mata dan terkejut melihat istrinya sudah duduk di pangkuan yang masih di kursi roda.
"Aku ingin, mas". Bisik Sinta, tersenyum manis.
"Lakukan,Sinta". Romi, sudah di selimuti gairah yang mendalam dan pasrah dengan keadaan sekarang.
Hahahha... Hahahaha...Mas Romi,yang angkuh menolak ku terus-terusan. Akhirnya mendes-ah secara bersamaan dengan ku, membuktikan bahwa kamu lemah. Uughhh.... Ssshhhhttt....Batin Sinta,terus bergerak dan di bantu suaminya.
Hujan semakin menjadi-jadi, bahkan suara petir saling bersahutan. Di tempat lain,Mawar guling-guling karena tidak bisa tidur.
"Kamu tidak bisa tidur ada aku? Kalau begitu, biarkan aku tidur di luar". Kata Jasper, kasian dengan istrinya.
``Jangan,bang.Aku memang susah tidur,kalau mendengar suara petir.Hmmmm..Takut``.Mawar,menghela nafas panjangnya dan gelap juga.
Jasper,lebih mendekati istrinya dan perlahan membawa ke dalam pelukan nya itu.``Jangan takut Mawar,ada aku di sini``.Bisiknya pelan.
Deg!
Mawar,merasakan hidung suaminya menyentuh wajahnya yang tidak sengaja.``Iya,bang``.Ucapnya,merasakan pelukan semakin hangat.
``Mawar``.Lirih Jasper,dengan suara seraknya mengecup bibir sang istri.
Mawar,yang mendapatkan serangan tiba-tiba langsung syok dan hampir jantungan.Mungkin saja,Jasper mendengar detak jantungnya itu.
Mereka berdua saling berciuman dan melilit lidah.Mawar,berusaha untuk sadarkan diri.
Jasper,menghentikan ciumannya dan takut membuat istrinya tidak nyaman.``Maaf,aku kebablasan tadi``.Langsung membawa Mawar,kedalam pelukan.
Mawar,hanya diam dan memejamkan matanya.Dia tersenyum manis,ada rasa senang apa yang mereka lakukan tadi.
Ada apa denganku ini,malah senyum-senyum sendiri.Ingat Mawar,suami adalah seorang pembunuh dan tidak tau siapa sebenarnya dia.Batin Mawar,mencoba untuk tenang.
Jasper,bahagia sudah mencium istrinya tanpa penolakan sedikitpun.Apa lagi,di balas sang istri dan ingin lebih dari itu.Tapi,dia tau jika Mawar pasti mengizinkan untuk di sentuh karena kewajiban sebagai istri.Kali ini,Jasper menunda waktu dimana mereka sama-sama menginginkannya bukan terpaksa.
**********************************************
Pagi hari yang cerah,Mawar sudah menyiapkan sarapan pagi dan suaminya masih terlelap tidur.
Setelah selesai,mau membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas dengan posisi tiarap tanpa mengenakan apapun.
Mawar,perlahan-lahan mendekati suaminya yang mau membangunkannya.``Aaaaaa...!``.Pekik Mawar,sudah ada di bawah kungkungan suaminya.
Jasper,refleks karena ada bayangan yang mendekatinya dan takut musuh.Rupanya sang istri mau membangunkan dia,lalu menjatuhkan diri di atas tubuh Mawar.
``Maaf,aku terkejut ada bayangan tadi dan sigap menghempas mu di tempat tidur``.Kata Jasper,membenamkan kepalanya di leher istrinya.
Ada apa dengan,bang Jasper?Sepertinya dia waspada sekali dengan sekitarnya,apa ada seseorang mau mencelakainya itu?Kalaupun benar kasian nya kamu,bang.Batin Mawar,merasakan lehernya di gigit sang suami.``Bang,jangan tinggalkan jejak di sana.Aku malu dengan teman kerja nanti,maaf aku sudah mengejutkanmu``.
``Kalau di tempat lain,boleh?``.Tanya Jasper,namun tidak ada balasan dari istrinya.``Aku minta maaf juga,sudah membuatmu takut``.
``Bang,bersihkan dirimu dan kita sarapan pagi bareng``.Mawar,malah di angkat tubuhnya dan malah duduk di pangkuan suami dan saling berhadapan.
Eee..Kenapa posisinya seperti ini?.Batin Mawar,menundukkan kepalanya karena malu.Merasakan sensasi yang aneh,dimana Jasper menguasai lehernya itu.``Bang,jangan lakukan di situ``.Pinta Mawar,ketika Jasper membuat jejak di leher sang istri.
Ciuman mulai turun ke bawah sampai dia dada,Mawar.``Aaaah...!``.Mawar,refleks mengeluarkan desa-han dan langsung membungkam mulutnya.Dimana Jasper,meremas salah satu squesy nya itu.
``Hmmmm...Bang!``.Mawar,tidak pernah melakukan hal ini.Entah sejak kapan,kancing bajunya terbuka sudah dan bra nya ke atas.
``Mengganggu saja``.Gerutunya Jasper melepaskan bra istrinya dan menguasai dua gundukkan kenyal itu.
Mawar,berbaring lemas di atas tempat tidur.Tubuhnya meliuk-liuk seperti cacing kepanasan dan bajunya sudah di lepas.
``Bang,aku belum mandi,sarapan,nanti telat``.Kata Mawar,membuka matanya dan melihat jam dinding.
``Tidak perlu bekerja lagi,aku mampu memberikan uang berapapun kamu mau.Kalau kamu lelah bekerja,tinggal minta uang sama aku saja``.Jasper,menatap wajah istrinya.
``Tidak,bang.Aku bosan tidak bekerja,aku mau mandi dan siap-siap juga``.Mawar,merapikan tampilan yang sudah acak-acakannya.Benar sekali,banyak jejak suaminya di dada.
``Mandi bareng``.Ucap Jasper,seperti anak kecil yang merengek minta di belikan lolipop.
``Nggak!``.Mawar,langsung berlarian ke kamar mandi dan menahan rasa malu.Jasper,hanya cekikikan menahan tawanya dan berhasil menaklukkan istrinya.
Di dalam kamar mandi,Mawar menggerutu dirinya sendiri.Bisa-bisanya mereka melakukan itu,semakin jauh dan pasti menyerahkan sesuatu yang berharga dalam dirinya nanti.
Setengah jam kemudian,mereka sudah duduk santai dan menyantap sarapan paginya.Mawar,masih malu-malu mengingat kejadian malam dan pagi tadi.
``Uang nafkah dariku``.Jasper,menyerahkan beberapa lembar berwarna merah di samping istrinya.Uang bisa sekitar tiga jutaan,seperti kemarin lagi.
``Bang,ambilah uangnya kembali.Uang yang di kasih kemarin saja,belum aku gunakan``.Mawar,menatap wajah suaminya kebingungan.
``Kenapa masih ada?Kamu tidak belanja apapun,Mawar.Ambilah uang ini,gunakan uangnya dan beli apapun yang kamu mau``.Jasper,menggeleng pelan."Kalau habis minta sama aku, tidak marah kalau di habiskan langsung".
``Memangnya abang,ada uang lagi?Takutnya abang,malah ngutang dan ngirit demi aku``.Mawar,tidak percaya jika suaminya banyak uang.
``Tenanglah,aku tidak kekurangan uang sekalipun.Apa yang kamu inginkan,pasti aku kabulkan.Memangnya uangku dari hasil bengkel saja,hmmm...?``.Jasper,tidak menyangka istrinya meremahkan uangnya itu.
``Oh..Berlagak sombong,yah?Oke,aku mengingingkan rumah di renovasi keseluruhan dan mobil.Anggap saja,mahar yang aku pinta.Bagaimana?``.
Glek!
.
