NovelToon NovelToon
ARTI DARI KESERIUSAN

ARTI DARI KESERIUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Beda Usia / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:729
Nilai: 5
Nama Author: kak ryamel

"mel aku serius mau jadi pacara ku?"

"se..serius kamu rud?"

"aku serius mel"

"aku ga tau harus bagai mana, jika kita pacaran bisa saja kita asing dan aku ga mau itu"

"bukan kah pertemanan ini juga akan menjadi asing mel"

"Rudi!!!.. ini bukan hanya sekedar kita yang akan menjadi asing!"

"terus?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

arti dari keseriusan 25

Happy reading :) 

 Rudi tercengang mendengar perkataan pak Amir. Penuh pertanyaan di dalam kepalanya tentang maksud dari pak Amir.

"ma ma ma maksudnya a a a a apa ya om?" tanya Rudi terbata-bata kaget dengan pernyataan pak Amir.

 "seharusnya tidak ada alasan untuk mu bergabung dengan flower hotel" ucap pak Amir menepuk pundak Rudi meyakinkan nya.

 Rudi terdiam dengan wajah bingung nya. Rudi masih bingung dengan perkataan pak Amir, bahkan dia tidak tahu tentang keluarga flower hotel.

 "sudah se-pastinya kamu sulit memahami maksud ku. Sekarang kamu fokus dengan hotel cabang" ucap pak Amir kembali ke tempat duduk nya.

 "akan ku usahakan om" Rudi menaruh kedua tangan nya dh atas meja "apa maksudnya bergabung dengan flower hotel om?" tanya Rudi yang penasaran.

 "Kamu tertarik?" tanya pak Amir antusias mendengar ucapan rudi.

 Rudi hanya mengangguk dengan wajah penuh penasaran yang membuat pak Amir bersemangat menjelaskan tentang flower hotel.

****************

 "HARGHHHHHH" Rudi mengeluh di depan kopi yang masih hangat.

 "kenapa, Rudi?" tanya dino yang duduk di depan nya.

 "aku tidak pernah menyangka aku akan menjadi orang penting" ucap Rudi dengan wajah datar menatap Dino.

 "tentang flower hotel?" tanya dino menebak maksud dari perkataan Rudi.

 Rudi hanya mengangguk dan meneguk kopi nya.

 "aku iri dengan mu rud yang membuat ayah ku bersemangat" rau wajah dino menjadi lesu.

 Rudi bingung dengan maksud dino "maksudnya?"

  "ayah ku tidak pernah seperti itu. Sampai-sampai dia mau merekrut orang luar untuk menjadi bagian dari flower hotel. bahkan orang yang jelas memiliki darah dengan orang hotel flower pun belum tentu menjadi bagian dari hotel flower" ucap dino.

 Rudi tercengang mendengar pernyataan dino. Dia seketika menjadi gugup dengan apa yang akan dia hadapi.

 "mulai sekarang kamu akan menghadapi masalah yang berat di dalam hotel flower, apa kamu siap untuk itu?" tanya Dino.

 "fyuhhh" Rudi menghela nafas "aku selalu menghadapi masalah yang rumit, Din" ucap Rudi meneguk kopi nya.

 Dino mengangguk tersenyum kecil. Dia tau keputusan ayah nya pasti sudah di perhitungkan.

  Waktu berlalu begitu cepat seperti sekejap mata, tanpa terasa obrolan mereka hingga hampir senja. Obrolan yang berat dengan dino membuat Rudi terus memikirkan nya di perjalanan pulang, banyak kendaraan yang mulai memenuhi jalan lampu merah, karena ini adalah jam pulang kerja. Rudi yang menggunakan motor bahkan kesulitan untuk melewati lampu merah itu. 2 kali lampu merah menjadi hijau Rudi hanya maju beberapa meter ke depan. suara klakson dan kendaraan membuat kebisingan yang bisa membuat siapapun kehabisan kesabaran.

 Rudi yang merasa kebisingan dia akhirnya mengikuti pengendara motor yang melewati trotoar. Dan mengambil jalan yang memutar untuk pulang. Meski sedikit jauh namun lebih cepat sampai.

 Rudi sedikit merasa penasaran saat mobil berwarna abu-abu jenis Nissan terra terparkir depan rumah nya. Dia segera memarkirkan motornya di teres rumah nya dan melihat 2 sepatu di depan pintu masuk. sepatu laki-laki dan perempuan. Rudi masuk dengan rasa penasaran nya.

 "kak sudah pulang!" ucap Lina menyambut Rudi dengan senyuman hangat nya.

 "iya. ada tamu?" tanya Rudi dengan penuh rasa penasaran.

 "ada kak dari tadi di tungguin" Lina berjalan ke ruang tamu.

 Rudi mengikuti langkah Lina.

 "Rudi! Apa kabar?" ucap om indra berdiri dari duduk nya menjulurkan tangan untuk jabat tangan.

 Rudi tersenyum hangat "baik om" dia menjabat tangan om indra.

 "kenapa kamu gak ke rumah ku saat kamu keluar dari rumah" ucap om indra duduk dengan wajah prihatin menatap Rudi.

 "aku enggak mau merepotkan om", ucap Rudi tertawa kecil membuat itu menjadi pembicaraan yang ringan.

 "kamu sudah aku anggap sebagai anak ku, rud. Selama ini ke mana kamu lari jika tidak pada ku?" ucap om indra sedikit merasa kecewa.

 "sebenarnya aku mau ke rumah om, tapi ini bukan semata-mata mencari tempat tinggal om" ucap Rudi membuat alasan agar om indra tidak terlalu kecewa padanya.

"maksud nya?" tanya om indra penasaran.

 "restoran di depan itu om" jawab Rudi sambil mengacungkan jari jempol ke arah restoran.

 "jadi itu restoran nya iwan" ucap om indra melihat restoran dari jendela yang di terangi lampu dengan pelanggan yang lumayan ramai.

 Rudi mengangguk "mau nyobain makanan di sana om? Aku bayarin?" ucap Rudi.

 "hemm" om indra berfikir sejenak "boleh" ucap om indra tersenyum.

 mereka berempat ke restoran bang iwan.

 "lebih ke rumah makan keluarga dari pada restoran" ucap om indra saat masuk ke dalam restoran bang Iwan.

 "benarkah?" Rudi heran mendengar tanggapan om indra, karena menurut nya konsep restoran ini sangat bagus "tapi di sini punya pelayan om enggak kayak di rumah makan yang ambil sendiri" ucap Rudi.

 "mending di rumah makan aja dong, ambil tempe tiga bilang ambil dua", ucap om indra tertawa dan duduk di meja paling depan yang langsung berhadapan dengan jalan.

 Rudi ikut tertawa mendengar perkataan om indra.

 Mereka memesan dan kemudian makan dengan gurauan yang membuat makan menjadi semakin nikmat.

 "ya ampun!" om indra menghentikan tangan nya yang menyendok makanan nya.

 "kenapa om?" tanya Rudi pemasaran.

 "kamu ingat dia?" tanya om indra menunjuk perempuan di samping nya dengan jari jempol nya.

 Rudi menatap perempuan itu. Dia mencoba mengingat perempuan yang pernah di temui nya dalam ingatan nya "enggak om" ucap Rudi tidak menemukan ingatan pernah bertemu dengan perempuan itu.

 "hihihi" perempuan itu tertawa kecil melihat wajah Rudi yang bingung menahan kunyahan menatap dirinya.

 "Serius, rud. kamu enggak kenal dia" ucap om indra menatap Rudi heran.

 Rudi menyapa perempuan itu kembali, Rambut pendek sebahu dengan warna merah gelap, mata biru seperti bule. perempuan itu dari tadi hanya diam namun dia selalu tersenyum.

 "enggak sama sekali om" ucap Rudi melanjutkan makan nya.

 "dia.... A a a ahah" om indra menjerit kesakitan menatap perempuan di sebelah nya yang menatap om indra dengan tatapan sinis.

 "kenapa om" tanya Rudi kaget mendengar om indra menjerit.

 "enggak apa-apa" ucap om indra dengan wajah yang masih menahan rasa sakit.

 "kenalin aku Ghea keponakan nya om indra" ucapan perempuan itu menganggukkan kepala nya tersenyum manis.

  Rudi membalas anggukan Ghea.

 Obrolan santai mereka berlanjut hingga mereka selesai makan dan kembali ke rumah Rudi.

 saat om indra hendak masuk ke rumah Rudi Ghea menarik om indra dan berbisik.

 "aku langsung pulang, rud. Ada urusan" ucap om indra tidak jadi masuk ke rumah Rudi.

 "Yah padahal mau ngajak om nginap" ucap Rudi dengan wajah kecewa.

 "lain waktu ya" ucap om indra masuk ke mobil nya. Dan menginjak pedal gas mobil nya.

 Seketika Rudi merasa sepi saat om indra pergi, dia merasa ada kekosongan di dalam hatinya.

 Di ruang tamu dia berbaring di atas kursi panjang.

 "kak tempat tidur kakak sudah aku beresin tadi siang" ucap Lina duduk di kursi sebelah kakak nya.

 "makasih lin" ucap Rudi sambil memainkan hp nya.

 Dia merasakan kekosongan namun dada nya tidak terasa sesak. Hanya saja suasana hati nya sedikit tidak bagus.

 Dia bangkit dari tempat duduk nya dan masuk ke dalam kamar nya. menatap keseluruhan kamar nya dan kemudian berbaring.

 "ini berbeda dari yang biasanya, namun ini terasa nyaman" gumam Rudi mengingat tempat tidur di rumah yang dia tinggalkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"kamu yakin dengan ini" ucap om indra memegang setir mobil.

"enggak apa-apa pa, melihat nya baik-baik saja sudah cukup untuk ku"

"lagian kamu kenapa enggak bilang langsung sih rin? Malah pura-pura jadi orang lain" ucap om indra heran dengan rini yang menjadi Ghea di depan Rudi.

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
bisa aja thor
ryamel: hihi.....

makasih kak udah baca🤗🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!