Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
salsa diam sejenak setelah menerima telepon dari Albert mengenai Ansel. otak salsa saling bertengkar, otak kanan salsa menuntun untuk langsung ke rumah sakit, tetapi otak kiri salsa menuntun salsa berpikir kalau itu hanya informasi palsu dari Albert.
hal ini karena pesan maupun telepon dari Albert sama sekali tidak pernah salsa angkat ataupun balas. salsa merasa Albert hanya bermain-main dengannya atau bisa saja salsa hanya sebagai pelampiasan hati Albert yang sedang kosong, terlebih kedua putra Albert sangat dekat dengannya.
.
salsa yang tak ingin berpikir banyak akhirnya merebahkan sayap sayap yang patah agar besok bisa terbang kembali dengan rutinitas yang membosankan bagi salsa.
.
di rumah sakit tepatnya 2 jam yang lalu, Albert di telepon asistennya anton. anton memberi informasi kepada Albert bahwa putra bungsunya Ansel terbaring di IGD Rumah sakit akibat di keroyok sekelompok orang tak dikenal saat pulang dari ekstrakurikuler basket.
mendengar informasi dari anton, Albert bergegas ke RS tempat Ansel di rawat.
sampai di rumah sakit hati Albert berdesor sakit melihat putra bungsunya terbaring dengan wajah lebam, mulut berdarah dan jangan lupa kaki tangan juga penuh dengan luka.
Albert tak kuasa menahan amarahnya melihat putra bungsunya seperti itu.
"anton selidiki semua tentang kejadian hari ini! Saya tidak mau tahu kau kuberi waktu 1x24 jam untuk melaporkan insiden hari ini. " mendengar titah dari Albert anton sedikit tersentak, anton melihat kemarahan Albert hanya diam undur diri untuk menyelesaikan tugas dari Albert.
.
"keluarga atas nama Ansel... " suara panggilan yang terdengar di telinga Albert, Albert bergegas ke arah sumber suara.
"sus, Saya Albert, papah dari Ansel. " Albert sudah berada di depan ruang Nurse station IGD.
"pak Albert, perkenalkan saya Dewi Perawat disini, begini bapak kondisi Ansel baik-baik saja, setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada sesuatu hal yang membahayakan buat anak bapak, hanya saja tulang paha sebelah kiri terindikasi retak, untuk itu kami akan melakukan rontgen sesuai arahan dari dokter, selain itu ada beberapa gigi dan gusi Ansel yang bermasalah, untuk yang lain aman semua bapak, " jelas perawat tersebut yang terlihat sudah senior memberikan penjelasan yang sangat detail kepada Albert.
"kalau memang sejauh ini baik-baik saja kenapa putra Saya masih memejamkan mata sus" Albert sedikit ada kejanggalan di hati tentang kondisi Ansel yang di beritahu baik-baik saja tetapi tidak ada tanda-tanda siuman.
"bapak jangan kawatir, Ansel hanya trauma pasca kejadian. bapak tidak perlu kawatir, biasanya beberapa jam lagi akan siuman. " penjelasan perawat mengenai kondisi Ansel sedikit membuat Albert lega.
setelah penjelasan yang panjang akhirnya Ansel langsung di pindah di ruang VVIP yang ada di RS tersebut.
.
.
pagi terlihat sudah menampakkan diri, salsa juga asupan siap dengan alat perangnya menuju ke tempat kerja.
.
di sekolah, salsa kembali ke rutinitas pagi di sekolah.
cek register kunjungan sudah di masukkan ke database atau belum.
sarapan di kantin
membersihkan klinik karena gabutt
ke perpustakaan baca buku buku novel yang penting sekali.
makan siang
sayonara pulang
selasi besok kembali ke nomor satu
bayangin rutinitas salsa tiap hari sama dan tidak ada tantangan, untuk itu salsa ingin melanjutkan kuliah spesialis setelah dari sini.
.
siang di sekolah, salsa sedikit heran karena kedua putranya tidak terlihat sama sekali.
saat selesai dari kantin tidak sengaja salsa melihat Tama teman Alvin dan Ansel sedang berjalan sambil main HP, sampai tidak sadar kalau di depannya ada salsa yang sebenarnya menunggu Tama .
"Tam.. " panggil salsa
"ehhh.. dokter" kaget Tama melihat salsa yang mencegatnya dengan mode senyap.
" Tama, Alvin sama Ansel kok gak kelihatan ya?. " tanya salsa penasaran kemana perginya kedua putra ketemu gede itu.
"loh.. bu dokter tidak tahu.? " buka menjawab Tama malah bertanya balik kepada salsa.
mendengar pertanyaan salsa yang di jawab juga dengan pertanyaan dari Tama, salsa tidak ingin berkomentar apapun lagi. hanya anggulan dan celengan yang sekarang ini salsa lakukan.