recky saputra, adalah seorang pemuda dari bumi yang baru saja lulus sma, ketika recky sedang dalam perjalanan untuk interview kerja pertamanya, dia dihadang oleh penjahat yang mencoba merampoknya, tetapi tragisnya recky di tusuk hingga meninggal. ketika sadar kembali recky terbangun dan menyadari bahwa dirinya tidak sedang berada di alam baka, melainkan sudah bereinkarnasi menjadi karakter sampingan dalam sebuah novel ber genre Fantasy romance yang dia sukai dan di dunia ini recky bertekad untuk menyelamatkan dan menghindari sad ending seperti di novel aslinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maverick day hydra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
setelah pertarungan
"ugh.. " ucap aulia lemah dan meraskan tubuhnya sakit akibat terhempas oleh energi yang meledak..
"untung saja aku sudah membuat jalanan es, dan melindungi tubuhku dengan pelindung yang Austin kasih, tetapi tetap saja rasanya masih sakit karena benturan akibat hempasan energi" ucap aulia lirih
dengan begitu aulia bisa melihat kalung artefak yang di berikan Austin sudah pecah, itu adalah hadiah dari kakek Austin untuk di berikan ke Austin, sehingga Austin bisa memberikan nya ke aulia sendiri..
"hah.. " aulia menarik nafas dalam, dan bersandar di mobil yang sudah terguling
Tetapi tiba tiba terdengar suara dari seberang....
"blarr.. "
Dan itu adalah Thomas yang masih selamat dan masih berdiri dengan marah, bahkan dia melihat aulia dengan wajah yang ingin mencabik cabik aulia..
ketika Thomas akan maju kearah aulia, tiba tiba sebuah energi tebasan hitam mengarah padanya..
"slash.. "
Dan Thomas pun kembali melompat mundur dan melihat Austin yang sudah berada di sebelah aulia memeriksa tubuhnya..
"aulia kamu gapapa?, apa tubuh mu masih sakit?," tanya Austin khawatir dan memeriksa tubuh aulia..
"tidak apa apa Austin, aku hanya terhempas oleh ledakan energi tadi, karena aku tidak punya cara lain untuk menghindari serangan pamungkas nya," ucap aulia dengan lemah.
Dengan begitu Austin pun menoleh ke arah Thomas dan berdiri mencabut kata nya nya yang menempel di tanah sebelahnya ketika dia memeriksa aulia tadi..
"bajingan, aku bakalan membunuh mu thomas" ucap Austin marah..
Thomas pun justru sebaliknya, dia bingung karena Austin bisa sampai sini, padahal bawahannya yang sudah berada pada tahap langit sudah di instruksikan untuk mencegah dan bahkan membunuh Austin.
"bagaimana kamu bisa disini padahal bawahan ku yang berada tahap langit melawan mu bocah?, " tanya Thomas tidak senang..
"kenapa kamu mau menemuinya?, kebetulan dia sudah aku kirim ke neraka dan sekarang giliran mu" ucap Austin sambil menggertakkan giginya dan ingin melakukan kuda kuda sebelum mendengar sirine mobil para prajurit perbatasan..
"ninu... ninu.. ninu"
"dasar bocah gila, untung saja para prajurit yang tidak berguna itu tiba, dan aku bahkan bisa merasakan energi dari komandan mereka, jika tidak aku pasti sudah membunuh mu sekarang, tetapi sekarang aku hanya bisa pergi dan tunggu saja ketika kita bertemu, karena aku akan membunuh mu" ucap Thomas dan segera terbang menggunakan energi angin nya
"woshhh.. "
"sial, jangan kabur kau keparat!, " teriak Austin dan ingin menebasnya dari jauh, tetapi kakinya di pegang oleh aulia yang membuat Austin berhenti dan menoleh..
"ada apa sayang?, " tanya Austin lembut..
"biarkan saja Austin, dia lebih kuat bahkan dari mu dan para prajurit juga akan menangani ini semua" ucap aulia lemah..
Austin yang melihat itu pun mengangguk menghela nafas dan menyarankan kembali katana nya..
"hah... " ucap Austin dan duduk di sebelah aulia..
"maaf aulia, aku tidak bisa datang tepat waktu" ucap Austin menyesal..
"gapapa Austin, lagian aku juga perlu pertarungan sungguhan untuk membuat ku lebih kuat, dan aku tidak mau untuk terus bergantung dengan mu, yang akan membuat beban mu semakin besar" ucap aulia lirih..
"kamu kuat lia, yang kita lawan sekarang adalah para pemberontak yang di pimpin oleh mantan komandan yang bekerja di istana, dia pasti memiliki banyak pengalaman bertarung" ucap Austin menyemangati nya..
"oiya dimana Henry lia?, " tanya Austin bingung
"yah Henry tadi aku suruh putar balik untuk memanggil prajurit, karena ketika aku menelpon jaringannya tidak ada, dugaan ku bahwa mereka pasti memutuskan jaringannya, meskipun awalnya Henry menolak dan tidak mau pergi, " ucap aulia
"ah begitu, dan yang dilakukan henry itu seharusnya benar, karena dia juga punya kewajiban melindungi mu, tetapi aku akan memilih percaya juga padamu" ucap Austin dan mengelus elus kepala aulia..
Dan dengan begitu para prajurit pun sudah turun dari mobil nya dan melakukan investigasi dan pemeriksaan..
"kalian semua periksa ke segela arah, dan cari semua petunjuk tentang dark Scorpion." ucap komandan mereka..
"siap pak. " jawab prajurit dan mulai berpencar mencari..
Dengan begitu komandan tersebut berjalan kearah Austin dan aulia..
"salam tuan muda Austin dan nona aulia perkenalkan nama saya adalah eren dan kebetulan sedang bertugas di perbatasan ibu kota, apakah kalian berdua baik baik saja?, saya ingin meminta maaf atas seluruh nama para prajurit perbatasan karena tidak bisa mencegah hal ini terjadi" ucap eren meminta maaf dan menunduk..
"ah bangunlah tuan eren, jangan khawatir tentang hal itu, kami tidak apa apa, mungkin saran kami lakukanlah operasi rutin untuk mencegah hal hal ini bisa terjadi lagi" ucap ku..
"terimakasih atas kemurahan hatinya tuan Austin, dan kita akan tetap melakukan evaluasi dan menerima saran dari tuan muda" ucap nya dan mulai tegap kembali..
tetapi tiba tiba Henry pun muncul..
"permisi tuan eren, saya ada hal yang harus di sampaikan ke tuan muda Austin dari orang tuanya" ucap Henry pada eren..
"ah baik tuan Henry, kalau begitu saya pamit dan akan melakukan investigasi lebih lanjut" ucapnya dan mulai mundur berjalan pergi..
"ada apa Henry? " tanya Austin penasaran serta aulia di sampingnya..
Henry pun memberikan hp nya kepada Austin..
"kebetulan nyonya adelia sedang melakukan vidio call dan ingin melihat anda beserta nona aulia tuan. " ucap Henry
"baiklah kamu bisa kembali ke mobil dulu Henry" ucap Austin padanya..
"baik tuan muda" ucap Henry dan berbalik pergi..
"sepertinya sinyal nya sudah kembali austin, " ucap aulia..
"yah prajurit melakukan tugasnya dengan cepat" kata Austin..
Dan suara pun tiba tiba terdengar..
"Austin?!, kamu tidak apa apa kan? " tanya ibu Austin dengan khawatir..
"dan lihatlah kameranya ke arahmu jangan ke tempat lain" perintah ibu Austin dan masih khawatir..
Austin pun langsung melaksanakan perintah nya, dan mengarahkan kamera ke wajahnya beserta aulia..
"aku baik baik saja ibu, dan aulia pun juga baik baik saja, cuman lecet sedikit hehe.. " jawab Austin sambil terkekeh..
"benar ibu, kita berdua kebetulan baik baik saja, " ucap aulia lemah dan tersenyum..
"bahkan aulia pun suara mu sangat lelah begitu, dan untuk mu Austin jangan bercanda di situasi ini" ucap ibu Austin memarahinya..
"Austin benar apa kata ibu mu, dan tetap berhati hatilah dan jaga aulia, serahkan kepada ayah untuk mencari dan memenggal semua para pemberontak itu, " ucap ayah Austin menahan amarahnya..
"baik yah, aku serahkan pada mu, tetapi jika kamu menemukan Thomas, maka biarkan dia hidup, karena aku ingin memotong motong dagingnya" ucap Austin datar, tetapi di dalam hatinya sekarang beneran ingin memotong motongnya.
ketika Arden melihat mata Austin yang membara pun dia tau, bahwa Thomas pasti yang menyakiti aulia..
"baiklah Austin, serahkan pada ayah, dan apakah kamu masih ingin pergi ke Academy atau pulang?" tanya Arden..
"tentu saja jawabannya tidak ada kata mundur. " ucap Austin bertekad..
"baiklah kalau gitu, ketika kamu sampai Academy segera kabarkan kita, dan untuk mu aulia jangan khawatir, kita akan langsung kasih tau keadan mu pada ibu dan ayah mu" ucap ayah Austin meyakinkan..
"baiklah terimakasih ayah mertua" ucap aulia dan tersenyum..