Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.
Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.
Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Berita Buruk
Saat di apartemen tempat di mana dia tinggal, Dinda benar-benar menumpahkan segala tangisnya di sana. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasakan kesakitan yang luar biasa. Ini sangat menyakitkan sekali dan rasanya hanya untuk bernafas saja kau minta merasakan sesak yang begitu menyiksanya.
"Kenapa engkau harus memujiku hingga seperti ini Tuhan? apa aku tidak pantas untuk merasakan kebahagiaan seperti orang-orang lain rasakan? kenapa mereka memiliki kehidupan yang terlihat sangat sempurna sementara aku hanya ingin terlihat sempurna saja pun sulit. Kenapa tuhan, kenapa?" tanya Dinda yang terus menangis. Dia menutup seluruh tirai yang ada di apartemen ini bahkan di dalam kamarnya dia menangis sudut ruangan. Sejak tadi dia menangisi kehidupannya yang terasa sangat mengerikan sekali baginya.
Dia memang tahu bahwa apa yang dilakukannya ini salah, menjual dirinya lebih besar menghidupi dan mencukupi pilihannya agar mereka tidak merasakan kesusahan lagi. Terlebih lagi Dinda merasa kasihan dengan adik-adiknya yang masih membutuhkan begitu banyak biaya.
"Aku hanya ingin keluargaku mendapatkan apa yang orang lain dapatkan di luar sana. Aku hanya ingin melihat adik-adikku bisa makan dengan bahagia. Aku Saya ingin mereka semua tidak merasakan kesusahan lagi Tuhan, tapi kenapa kau malah mengujiku dengan seperti ini. Apa lagi yang bisa aku lakukan? Sekolah yang aku perjuangkan selama ini bahkan sudah tidak bisa lagi ku perjuangkan. Semuanya sudah selesai, selesai." tangisannya terlihat sangat memilukan sekali.
Untuk saat ini Dinda tidak tahu harus melakukan apa lagi. Sungguh, masa depannya sudah benar-benar hancur dan tidak ada lagi yang bisa dia lakukan saat ini selain melarikan diri dari dunia. Tapi ke mana dia akan pergi? Dia tidak memiliki siapapun lagi di sini selain keluarganya dan juga teman-teman.
Dinda terus saja menangisi keadaannya saat ini tanpa dia tahu jika sekarang ada kedua temannya berada di depan pintu apartemen Daniel saat ini. Siska semuanya berusaha untuk menghubungi Kevin, sampai pria itu mengangkat telpon darinya barulah Siska menceritakan segalanya.
"Dad, di mana om Daniel?"
"Hey, ada apa baby? Apa yang terjadi?" tanya Kevin saat Siska menghubunginya dan mencari sahabat baiknya itu.
"Tolong tanyakan pada om Daniel apa password apartemennya. Kamu berada di depan apartemennya dan saat ini Dinda berada di dalam. Kami tidak tau apa yang di lakukannya di salam sana, tapi yang pasti kami takut jika Dinda melakukan hal yang tidak-tidak."
"Maksudnya bagaimana?" akhirnya Siska menjelaskan pada Kevin apa yang terjadi sebenarnya. Panjang hebat yang menceritakan apa yang terjadi pada Dinda hingga membuat Kevin langsung memberikan ponselnya pada Daniel.
"Ada apa?" tanya Daniel yang baru saja keluar dari toilet.
"Dinda di keluarkan dari sekolah dan saat ini Siska dan temannya ada di depan apartemen kalian. Mereka datang untuk melihat keadaan Dinda."
"What?" Daniel kaget saat mendengar bahwa Dinda dikeluarkan dari sekolah. Ada masalah apa hingga bisa dikeluarkan dari sekolah?
"Bicaralah dengan mereka!" Daniel mengambil ponsel milik Kevin dan mendengarkan penjelasan dari teman-teman Dinda hingga akhirnya dia memberikan password untuk masuk ke apartemen miliknya. Namun, mereka tidak bisa masuk karena Dinda menguncinya dengan kunci pengamannya lagi.
"Oh God! Masalah apa lagi ini?" tanya Daniel yang merasa frustrasi dengan berita yang di dengarnya saat ini.
Daniel tidak tau apa yang membuat Dinda bisa dikeluarkan dari sekolahnya dan entah siapa yang melakukan hal ini. Tapi jika ini memang berhubungan dengan daddy-nya seperti apa yang pernah pria itu katakan, maka Daniel tidak akan tinggal diam. Dia akan membalasnya.
...****************...
jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤