NovelToon NovelToon
BORU NI RAJA

BORU NI RAJA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:51.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jayapn

Tradisi batak kuno yaitu harus menikah dengan pariban yang merupakan anak dari kakak perempuan dari ayah.

Tradisi kuno yang masih dipertahankan oleh kedua orangtuanya Nauli Rumondang di jaman modern ini.

Nauli Romandang yang baru wisuda dari sarjana hukum dan harus menjadi istri dari paribannya yang bernama Yosua.

Yosua adalah laki-laki yang hanya tamatan sekolah dasar karena malas, menjadi anak laki-laki dalam keluarga diantara 7 saudara perempuannya yang membuatnya manja.

Berhubung kedua orangtuanya adalah orang kaya sehingga Yosua menjadi pribadi yang manja.

Semua pernikahan diatur oleh mamaknya Yosua dan hingga kehidupan berumahtangga yang membuat Nauli menjadi kesal.

Ibu mertua yang sangat cerewet, perfeksionis dan suka mengatur sesuai dengan kehendak dan ditambah lagi kakak ipar dan adik ipar yang begitu menjengkelkan.

Bagaimana nasib Nauli?

Apakah Nauli bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jayapn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Ayam.

Jam setengah sembilan pagi, kudengar penghuni rumah ini baru bangun tapi aku tetap santai membaca buku.

dor...dor...dor...!' pintu kamarku yang digedor.

"Masuk aja, Mak!" ucapku karena aku yakin mamak yang menggedor pintu.

 Pasangan suami-istri itu masuk ke kamar dan duduk samping ku, wajah bapak dan mamak terlihat begitu emosi.

"Kemana semua ayam-ayam Samuel?" tanya bapak padaku.

"Ngak tau," jawabku ketus.

"Jangan bohong kau!" sahut mamak.

Buku yang ku baca ku tutup dan ku letakkan disamping ku, lalu ku tatap mamak yang sedang emosi.

"Ayam-ayam Samuel itu bukan urusanku, nanti tanya aja sama dia." ucap ku.

"Ayam itu mau ku jual agar bisa panjar membuat kebaya pengantin kedua eda mu dan jas kedua adik mu....!"

"Ngak urusan ku itu, Mak!"

"Tapi mereka berdua adik mu, apa kamu ngak punya hati?" tanya mamak padaku.

"Emangnya mamak punya hati? Samuel sudah capek-capek memelihara ayam dan mamak hendak menjualnya untuk membeli kebaya kedua perempuan itu.

bahkan mamak tega menjual pakaian Samuel untuk membeli sepatu perempuan itu.

mamak dan bapak juga menjual ku pada Yosua agar kedua manusia itu bisa menikah.

mau ngomong apa lagi mamak? mau bilang kalau kedua perempuan gatal itu adalah anak anggota DPRD kabupaten yang harus di hormati.

najis menghormati perempuan murahan itu, orangtuanya aja mengusirnya dari rumah rumahnya.

lalu mamak menampungnya dan mau mengurasku dan Samuel demi kedua perempuan pezinah itu." ucapku dengan suara yang kuat sehingga mamak dan bapak pergi dari kamar ku.

Cukup lega karena bisa meluapkan semua amarah ku, ayam-ayam itu sudah tepat di jual Samuel untuk menambah tabungan pendidikannya.

Aku sangat bosan di rumah, lalu ku ambil tas ku dan pergi ke warung misop mak Dison yang tidak terlalu jauh dari rumah kami.

Sesampainya di warung itu, kulihat mak Dison yang masih membersihkan steling jualannya dan langsung ku hampiri.

"Kata Samuel, kak! masakan ku sangat enak. apa yang bisa ku bantu? ngak usah di gaji cukup beri aja aku makan siang dan minuman yang segar." ucapku pada mak Dison dan dia langsung tersenyum.

"Berkat kau ajari aku masak waktu SMA sehingga aku bisa jualan misop dengan laris manis.

ngak usah banyak cakap, sini bantuin kakak masak." sahutnya dan aku langsung masuk lalu ku amankan tasku di laci kasir mak Dison.

Pak Dison yang baru datang dan langsung tersenyum melihat ku yang membantu istrinya dan beliau membersihkan meja-meja tempat makan.

"Jangan pecat adikku ya, kak! aku disini sampai nikah ajanya." ucapku pada mak Dison yang didengar oleh lakinya.

"Rugilah kakak memecat Samuel, karena Samuel adalah pelaris ku disini.

Samuel yang tampan, rapi, bersih dan ramah yang membuat kedai misop ku ini selalu ramai.

jadi ngak mungkin pelaris warung aku pecat, iya nya aku rugi." sahut mak Dison yang disambut tawa oleh suaminya.

Kuah misop sudah jadi tinggal dimasak dan aku rencananya mau buat bakwan goreng karena semua bahannya lengkap disini.

Mak Dison hanya menjual misop dan ada kripik singkong yang dititipkan oleh warga lainnya.

"Kau buat apa, dek?" tanya mak Dison.

"Mau buat kue sayur, kak! namanya bakwan dan sangat cocok untuk tambahan misop." ucapku dan mak Dison hanya mengganguk.

Membuat bakwan tidak terlalu ribet dan hingga akhirnya matang juga beberapa biji.

"Bang...! tolong cobain bakwan buatan ku." ucapku yang memanggil abang ipar ku itu.

Aku dan mak Dison itu semarga, oppung doli atau kakek kami itu sepupuan, kami berdua hanya beda 4 tahun saja.

"Enak juga," ucap pak Dison.

"Iya...! sangat enak, apalagi kalau di cocol dengan sambal ini." sahut mak Dison.

Akhirnya jadi menu tambahan untuk dijual di kedai ini dan berhubung bakwan buatan ku enak sehingga pak Dison langsung membuat jus jeruk untuk kami bertiga.

"Sudah ada yang...!" ujar seorang pemuda yang datang ke warung ini dan berhenti bicara karena melihat ku.

"Apanya yang sudah? jangan nanggung gitu bicaranya." ucap mak Dison.

"Kakak punya pegawai baru, iya! cantik pula itu." sahutnya yang terlihat sok akrab sama mak Dison.

"Fras...! ngak usah kau ajak adikku ini kenalan, karena sudah dibayar lunas ini sama keluarga Yosua...!"

"Belum lunas, kak! masih ada dua juta lagi." sahut ku dan pak Dison yang cuci piring tertawa terbahak-bahak.

"Kamu Nauli, kan? cantik kali kau dek....! jadi istri abang aja, iya! pidong si Yosua itu sangat kecil kyak punya anak-anak...."

"Emangnya punya kau besar?" tanya mak Dison.

"Mantan ku bilang kalau punya ku gede sampai membuatnya menjerit dan ketagihan...!"

"Eh borjong....! pernah rupanya kau lihat pidong si Yosua itu?" tanya pak Dison yang akhirnya ikut bicara.

"Pernah lah bang...! sebulan yang lalu kami berenang di sungai hulu sana.

si Toat penasaran karena kata orang-orang kalau pidong si Yosua itu mirip kayak punya anak kecil.

si Toat membuka celana pendek yang di pakai oleh Yosua yang tidak mengenakan dalaman.

emang kecil kali bang, kyak punya adek ku yang masih kelas 4 SD bedanya hanya punya Yosua berjembot aja...!"

"Diam....!" teriak mak Dison.

Masa di warung misop ini malah membahas burung Yosua yang kecil, hal itu yang membuat mak Dison berteriak.

"Kau iya, Fras...! bahas pidong pula kau di warung ku, bisa-bisa nanti misop ngak laku karena kau bahas pidong disini....!"

"Tenang aja kakak ku, kalau misop kakak ngak laku. kakak antar aja ke rumah ku karena kami sekeluarga siap menyantap misop buatan kakak....!"

Si Fras terdiam karena mak Dison memasukkan bakwan ke mulutnya, tapi Fras malah memakannya.

ku pikir si Fras tersinggung karena mak Dison memasukkan batwan ke mulut begitu saja yang terkesan tidak sopan, tapi Fras malah menikmati bakwan tersebut.

"Menu baru kakak ini enak, cocok kali ini sama misop, buatkan dulu aku semangkuk dan juga menu baru kakak ini." ucapnya seraya duduk didekat kami.

Fras begitu lahap memakan misop itu, bahkan bakwan sampai lima biji dimakannya.

"Misop kakak jauh lebih enak, apa mungkin karena tambahan kue ini," ujar Fras.

"Tadi Nauli yang membuat kuah misop, emang enak kali, iya?" sahut mak Dison dan kemudian mencuci kuah misop buatan.

Mak Dison juga berkata kalau kuah misop jauh lebih enak dari buatannya dan langsung ku beritahu tambahan bumbunya yang dicatat oleh mak Dison.

"Terimakasih dek Nauli yang cantik...!" ujar mak Dison padaku.

Tapi Fras malah menatapku seraya memakan bakwan buatan ku.

"Kenapa kau kek gitu? Kan sudah ku bilang kalau Nauli ini calon istri si Yosua." ujar mak Dison tapi Fras masih menatapku.

"Nauli...! berapa abang sediakan sinamot mu?" tanya Fras padaku.

"Eh kampret...! seberapa banyak pun yang berikan, tapi Nauli dan Yosua sudah martuppol dan setengah adat sudah berlangsung." sahut pak Dison seraya menyusun mangkok yang sudah di cucinya.

"Ngak masalah karena adat adalah kesepakatan, disini yang terpenting adalah jawaban dari Nauli.

Nauli ini sosok istri yang sempurna untukku, selain cantik, dia juga jago masak dan berpendidikan tinggi.

nantinya anak-anak ku tidak akan pernah kelaparan dan bisa di ajarin oleh Nauli...!"

"Maksud kau apa setan?" ucap Yosua yang datang ke warung ini.

Kampung kami ngak terlalu luas dan penjual misop hanya mak Dison, mungkin Yosua datang kemari untuk makan misop.

"Jangan berantam disini Fras, cepat bayar makanan mu dan pergi dari sini." ucap mak Dison.

Fras mengganguk dan kemudian membayar makanan yang sudah di makannya, lalu Fras menatapku lagi.

"Nauli...! pikirkan baik-baik akan keputusan mu, laki-laki itu sangat manja dan ngak akan bisa kamu andalkan." ucap Fras lalu pergi.

Yosua terlihat emosi dan kemudian duduk seraya menatapku dengan tatapannya yang tajam.

Anak mami itu cemburu karena Fras menggangu ku, tapi sejujurnya lebih baik memilih Fras ketimbang Yosua.

Fras memiliki ternak babi yang banyak, sawah dan ladang serta tambak ikan mas dan yang terpenting bahwa Fras bukan anak manja.

1
🌸Ar_Vi🌸
sudah selesai kah ??
terimakasih atas ceritanya yg bagus.. bisa tau keunikan budaya dari batak toba..
semangat kak author. semoga bisa menyajikan cerita2 bagua lainnya..
JayaPn: terimakasih
total 1 replies
aria
semakin kesini untuk memahaminyaaa
JayaPn: terimakasih
total 1 replies
aria
mampir lg
aria
mampir lgggg
JayaPn: terimakasih
total 1 replies
aria
ceritanya keren kenapa sepiiiii
🌸Ar_Vi🌸
agam ga mati toh?
JayaPn: dipenjara seumur hidup karena membunuh anak dibawah umur saat balapan kak
total 1 replies
Maymayarni
lanjut thor
🌸Ar_Vi🌸
emang ada bebebrapa kasus genetik yg seperti itu.. mungkin bisanya cuman dengan operasi.. pernah baca beerapa artikel juga sih..
JayaPn: refrensi juga dari artikel medis kok, kak.

terimakasih sudah membaca karya ku
total 1 replies
🌸Ar_Vi🌸
emang gila ini si jepri.. /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Heri Wibowo
masih lanjut thor.
Heri Wibowo
sunggu menyedihkan nasibnya yosua.
Heri Wibowo
daging apa.
JayaPn: daging babi kak, biasanya disebut sebagai jambar yang dibagi berdasarkan urutan adat yang sudah ditentukan oleh pemangku adat.
total 1 replies
Heri Wibowo
lanjut lagi thor.
Heri Wibowo
oke lanjut
Heri Wibowo
memang paling seru kalau main di sungai
Heri Wibowo
lanjut
JayaPn
iya, kak!
terimakasih sudah membaca karya ku.
Fristanty Simangunsong: buat bonus nya thor 🤣🤣
total 1 replies
Fristanty Simangunsong
ini sudah End yach thor
Heri Wibowo
Wow posesif banget ya Nauli
Heri Wibowo
Wah banyak banget yang mau ikut pulang kampung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!