NovelToon NovelToon
YOU & ME IN NOVEMBER

YOU & ME IN NOVEMBER

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lei.

Kehidupan Livia sampai sekarang masih kosong dan kesepian. Tidak ada teman satu pun yang tulus dengannya dan ia memutuskan untuk sendirian saja.

Tiba awal masuk semester kedua Livia di SMA malah bertemu dengan sesosok laki-laki dingin dan cuek yang duduk sebangku dengannya bernama Daris. Ia mencoba untuk berteman dengannya tapi tidak mudah untuk banyak berinteraksi dengannya.

Kemudian Livia menyadari bahwa Daris sangat cuek dan menyebalkan baginya setiap hari dan lama kelamaan tidak betah dengannya. Gadis itu juga pernah berpikir untuk cepat berpisah dengannya.

Akankah mereka berpisah? Ataukah perasaan diantara salah satunya yang akan tumbuh?

Apa yang akan terjadi pada bulan November selanjutnya? Mari kita kupas di novel ini. Selamat membaca dan tinggalkan like dan komennya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lei., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Karena Livia masih memendam kekesalan dengan lelaki ini sejak kemarin, Livia pun mulai marah dan menyalahkan Daris yang sengaja seperti itu.

Malahan saat Livia hampir terjatuh, Daris masih mau menolongnya tetapi Livia sudah memegang tembok kelas. Bahkan Daris masih sempat bersimpati dengannya dan bertanya,

“Kamu gapapa?”

Tapi gadis itu masih berburuk sangka dengannya dan menganggap bahwa ia sekadar bercanda sambil mengejek ia jatuh.

Lalu gadis itu pun marah sampai puncaknya dan berbalik badan menatapnya dengan marah.

“KALAU GA SENANG BUAT AKU MASUK, GAK USAH JUGA SAMPAI PAKAI KAKIMU BUAT AKU JATUH! SENANG YA GITU?” teriak gadis itu.

Daris pun terkejut mendengarnya dan terbawa emosi dengan gadis itu yang tiba-tiba marah tidak jelas dengan dirinya yang tidak berbuat apa-apa kepadanya.

“Apa sih marah-marah?” ujar Daris dengan kesal.

Meski Daris terlihat kesal dengan perbuatannya dan hendak marah dengan gadis itu, tetapi di karenakan Daris orang yang sangat pendiam dan suaranya lembut sehingga suaranya tidak terdengar kasar dibanding suara Livia yang cenderung nyaring.

“Lu yang sengaja buat aku jatuh kan? Mentang-mentang kakimu panjang, masih sok ngelak lu!” ujar gadis itu dengan kesal.

Daris pun mengerti ternyata gadis itu salah paham dengannya dan menyalahi dirinya yang sengaja buat usil.

Daris bukan tipe orang yang pemarah dan juga ia bukan orang yang suka ikut campur dengan urusan tidak jelas seperti ini yang mengganggu kenyamanannya. Ia juga sudah tidak mau marah lagi dengan gadis itu karena tidak suka dengan keadaan seperti itu.

Lalu Daris pun berbicara dengan baik-baik seperti biasanya dan berkata,

“Oh ... lu kesandung tadi gara-gara pas langkah kena kaki kursi makanya jadi marah begitu?"

Livia pun berhenti marah dan terdiam sebentar lalu Daris masih melanjutkan perkataanya.

“Aku minta maaf juga karena aku ada salah juga, kurang buatin lebih lebar ruangnya buat kamu lewat,” ucap Daris.

Livia pun merasa bersalah dengan Daris tetapi masih berpura-pura marah karena gengsi.

“Kakinya sakit ga kena kursi begitu, hm?” tanya Daris dengan lembut.

Jelas-jelas Livia baru saja mau pelan-pelan melepaskan dirinya dari lelaki itu, tetapi perhatiannya membuat orang menjadi luluh dan terlebih lagi dirinya memperlakukan Livia dengan sangat lembut.

Meski lelaki itu hari-hari cuek dan diam saja tetapi dia memedulikan orang yang sudah ia kenal bahkan memperlakukannya dengan sangat baik.

Bagaimana Livia tidak luluh dengan tindakannya yang seperti itu? Sekilas hatinya sempat luluh untuk sementara tapi diri Livia sendiri masih mengingatkan agar melupakan serta melepaskannya.

“Oh gitu. Ya sudah lewatin aja masalahnya!” ujar gadis itu dengan wajah masih berpura-pura menahan kesal.

Karena Livia adalah sosok orang yang sedikit keras kepala sehingga jika ia berbuat salah, ia tetap akan mempertahankan emosinya dengan pura-pura karena tidak suka untuk langsung berubah ekspresi.

Jadi Livia pun duduk dan pura-pura melakukan hal lain agar tidak melihat lelaki itu.

Tapi sekarang gantian Daris yang selalu menatapi Livia dan memerhatikan Livia yang sedang diam dan datar. Bahkan lelaki itu bisa senyum-senyum sendiri tidak jelas padahal ia sudah mematikan ponselnya dan tidak terjadi kejadian lucu.

“Kamu darimana saja? Kok ga nampak hari ini?” tanya Daris sambil memiringkan wajahnya melihat gadis itu yang berwajah asam kecut.

“Ga kemana-mana,” ujar gadis itu dengan tatapan lurus dan datar.

“Jadi? Kok keringatan banget?” tanya Daris lagi.

Livia pun terdiam sebentar dan mencari alasan dan berkata,

“A ... em ... tadi olahraga.”

”Oh ... begitu,” ujar lelaki itu.

Livia pun malu sebentar dan merasa sedikit salah tingkah karena baru saja berbohong dengan alasan yang tidak jelas.

Tapi Daris tampaknya tidak memusingkan hal itu karena sekadar untuk berinteraksi dengan gadis itu. Malah setelah Livia menjawab seperti itu, Daris hanya mengangguk dengan polos jawaban tersebut dan tidak muncul pertanyaan aneh lain dari dirinya.

Lalu karena Livia merasa tidak nyaman lama-lama disini duduk bersama dengannya, ia pun mengajukan permisi untuk pergi toilet kepada Daris.

Tapi kali ini, Daris sedikit melebarkan ruang untuk Livia lewat bahkan dirinya sampai berdiri agar tidak bersenggolan dengannya.

Livia menahan ekspresi wajahnya agar wajahnya tetap datar dan seperti tidak terjadi apa-apa. Gadis itu pun keluar dari kelas.

Tetapi dirinya tidak berjalan menuju toilet melainkan pergi ke kelas Silvana untuk sekadar menggosip. Lalu setelah mengobrol untuk sementara, gadis itu baru bilang akan pergi ke toilet berhubung bel sudah mau berbunyi sehingga temannya mengiyakan hal tersebut.

Kemudian gadis itu berjalan menuju toilet wanita yang jaraknya lebih jauh setelah melewati toilet pria.

Saat Livia baru saja mau berjalan menuju toilet wanita dan mau melewati toilet pria, tiba-tiba Daris baru saja keluar dari ruangan toilet dan berpapasan dengan Livia yang baru mau berjalan ke ujung sana yang hanya ada toilet wanita.

Livia pun kaget sampai matanya pura-pura untuk melihat kebawah dulu karena seperti ketahuan berbohong.

Tapi Daris saat melihat gadis itu, ia masih tetap melontarkan sapaan padanya dengan senyuman. Livia yang melihat Daris memberi sapa pun lalu membalas sapaannya kembali dengan senyuman tipis sambil mengangguk.

Lalu Livia yang sudah hendak berbalik badan agar pura-pura tidak menuju ke toilet malah ditanya lagi oleh Daris.

“Baru mau ke toilet kah?” tanya lelaki itu.

“Eng- engga. Aku cuma mau ngaca,” ujar Livia dengan gugup sambil pandangannya melihat ke bawah.

Daris pun hanya mengangguk pelan lalu berjalan kembali menuju kelas.

“Fiuh, untung masih ada alasan lain” ujar Livia sambil menghela napas.

Lalu tak lama setelah diri Daris sudah tidak terlihat lagi dengan mata Livia, gadis itu baru masuk ke dalam toilet dan kembali lagi ke kelas karena sudah bel setelah Livia baru mau masuk ke toilet.

Livia pun sempat merenung saat berjalan menuju kelas.

“Ya ampun ... sudah berapa kali aku bohong ya hari ini?” pikir Livia dalam hati dengan risau.

“Dah berapa ya dosaku ... huhu,” ucap Livia dalam hati.

“Haish gini amat kalau mau menghindar dari dia. Malah sebaliknya orangnya yang muncul terus,” ucapnya lagi dalam hati dan membuka pintu kelas.

Guru ternyata masih belum datang, sehingga Livia kembali duduk di bangkunya bersama Daris.

Tapi Daris masih melihatnya lagi dengan wajah penuh heran dengan gadis itu. Gadis itu menyadari bahwa lelaki itu sedang melihatnya tetapi pura-pura tenang saja. “Apa sih lihat-lihat? Biasanya tatapannya datar lurus. Ini sekarang kok jadi terbalik?” pikir Livia dengan heran.

1
Bening Hijau
1 iklan + 1 bungga untuk mu
Lei.: makasih kaka😇
total 1 replies
Bening Hijau
q denger hati seseorang berbunyi kretek za
Lei.: waduhh...
total 1 replies
Tini Timmy
sakit sih jadi keduanya/Sob/


semangat nulis nya kk/Smile/ bunga untuk mu
Lei.: terima kasih✨
total 1 replies
Tini Timmy
sakit bener jadi livia/Sob/
Tini Timmy
gak papa ya Livia /Facepalm/
Tini Timmy
kok bisa si gunung es cair sma chika/Scowl/
Tini Timmy: tapi bukannya Livia juga idaman/Scowl/
Lei.: seleraa daris yg kulitnya sama kayak silver queen manis😔
total 2 replies
Tini Timmy
jangan mundur/Sob/
Tini Timmy: tapi kadang kang parkir bilang maju terus😌
Lei.: tapi kata kang parkir begitu😔
total 2 replies
Tini Timmy
saling memendam rasa /Scowl/
Tini Timmy
nyesel kan kamu/Facepalm/
Tini Timmy: gemes aku sma dua" nya/Sob/
Lei.: plin plan/Slight/
total 2 replies
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Lei.: terima kasih kaka
total 1 replies
Bening Hijau
sebelum janur kuning melukung darris lo masih bisa milikin livia
Lei.: ahsiapp
total 1 replies
Bening Hijau
darris gengsi nya terlalu tinggi
Tini Timmy
sabar ya daris /Scowl/
Bening Hijau
daris beneran gk apa2 livia nya di rebut.

iklan untuk mu
Tini Timmy
sabar Mas jangan sensi ya /Facepalm/
semangat kakak ada iklan untuk mu/Smile/
Lei.: terimaa kasih😇
total 1 replies
Tini Timmy
gemes banget aku sma daris /Determined/
Tini Timmy
gak PP kali vi /Facepalm/
Bening Hijau
iklan untuk mu
Tini Timmy
niatnya mau ngehindar tapi takdir kembali mempertemukan/Facepalm/
Tini Timmy
lanjut Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!