5 Miliyar Untuk Melahirkan Keturunan Ku

Pesawat.

Alvano dan Kyarra berada di dalam pesawat pribadi Alvano dengan ruangan yang hanya ada mereka berdua di dalam 1 ruangan. Pesawat yang sudah mengudara.

Kyarra yang tertidur di samping Alvano dengan kursi yang nyaman seperti kursi pijit dan sementara Alvano yang berada di sebelahnya yang masih fokus pada pekerjaannya.

Di tengah keseriusan Alvano. Tiba-tiba saja mengingat bagaimana dia dan Kyarra bercinta malam itu. Suara desahan Kyarra yang begitu indah membuat Alvano kesulitan menelan salivanya Alvano sampai tidak fokus bekerja dan menoleh ke sebelahnya yang menjadi fantasinya yang ternyata tertidur pulas.

"Kau gila Alvano!" umpatnya yang sampai keringatan. Karena membayangkan Kyarra.

"Baru sekali melakukannya. Apa yang terjadi sudah merasuki pikiranku dan bisa-bisanya aku mengingat wanita ini. Padahal aku sering melakukan dengan Diandra. Walau tidak sampai berlanjut. Tapi aku tidak pernah mengingatnya," Alvano merasa ada yang salah dengan dirinya.

"Hmmmmm!" tiba-tiba terdengar suara racauan dari Kyarra yang membuat Alvano menoleh ke arahnya. Alvano harus menyaksikan bagaimana Kyarra mengeluarkan lidahnya dan menjilat bibir bagian bawah.

Hanya melihat hal seperti itu membuat gairah Alvano naik. Alvano yang kesulitan menelan salivanya. Lagi pula Kyarra ada-ada saja sampai melakukan hal itu.

"Kau benar-benar memancingku Kyarra!" lirih Alvano yang langsung menempelkan bibirnya pada Kayra.

Alvano menyapu bibir itu tanpa di sadari Kyarra. Seperti apa yang di katakannya sebelumnya jika bibir Kyarra sudah menjadi candunya yang membuatnya gila yang ingin melakukannya terus menerus dengan Saffana.

Suara decapan itu terdengar sangat indah. Menelusuri isi mulut istrinya dengan penuh gairah dan tidak hanya sampai di sana saja. Alvano juga menjilati leher jenjang Kyarra. Kyarra yang sama sekali tidak sadar. Jika suaminya sudah berada di atas tubuhnya tempat duduknya yang di datar kan yang membuat Alvano mudah melakukan aksinya tanpa di sadari Kyarra.

Alvano mengakui. Jika dirinya benar-benar sudah gila yang kecanduan dengan tubuh Kyarra yang memberikannya kenikmatan.

"Hhhhhhhhh!" suara desahan berhasil lolos keluar dari mulut Kyarra. Alvano sembari menjilati leher putih mulus itu, sembari tangannya berada di dada Kayra meremas 2 aset tersebut.

Kyarra juga bergerak-gerak yang menikamti sentuhan itu tanpa membuka matanya.

Sampai akhirnya Kyarra merasa aneh dan Kyarra langsung membuka matanya yang terkejut melihat Alvano sudah berada di atas tubuhnya dengan segala aktivitasnya yang menikmati tubuhnya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Kyarra menahan dada Alvano dengan wajah Alvano yang sudah di penuhi dengan gairah.

"Aku menginkan mu. Kau yang sudah memancing ku," jawab Alvano dengan suara seraknya.

"Apa yang kamu katakan. Bukannya kamu seharusnya hanya melakukan itu satu kali," ucap Kyarra.

"Tidak ada peraturan seperti itu dan jika kamu masih menjadi istri sesuai dengan kontrak aku bisa melakukan apa saja yang ingin aku lakukan padamu dan kapanpun itu," tegas Alvano yang ingin kembali melanjutkan namun kembali ditahan Kyarra.

"Tapi masih sakit," ucap Kyarra jujur dengan wajahnya menahan perih.

"Kalau begitu aku akan mengobatinya dan aku tidak akan memaksamu!" jawab Alvano.

Kyarra pikir Alvano akan berhenti begitu saja. Tetapi Alvano menekuk kedua kakinya dan Alvano yang sudah bermain di are intinya membuat Kyarra yang terlihat menahan diri.

Pahanya yang di lebarkan yang membuat akses bagi Alvano semakin menelusuri area inti Kyarra dengan memainkan lidahnya di sana dan menjilatinya.

Kyarra mengepal tangannya yang benar-benar kembali di bawa ke surga dengan gerakan liar di bawah sana. Rasa perih yang masih ada berubah kembali menjadi rasa kenikmatan dan menginginkan sesuatu yang lebih.

Kepala Alvano maju mundur di are inti Kyarra. Suara desahan yang lolos dari mulut Kyarra. Sebuah sensasi kenikmatan yang di berikan Alvano di dalam pesawat. Rasa baru yang kembali di rasakan Kyarra. Rasa penuh kenikmatan yang selalu berbeda yang di dapatkannya.

Untung saja itu adalah pesawat pribadi. Jadi pramugari tidak akan bisa masuk sembarang Jika tidak di panggil dan Alvano dengan leluasa melakukan semuanya kepada Kyarra.

Sudah beberapa kali Kyarra orgasme hanya dengan permainan lidah saja. Sesuai dengan apa yang di katakan Alvano. Tidak akan memaksa Kyarra yang padahal dia kembali ingin membenamkan senjatanya di dalam liang istrinya itu.

Seharunya dengan situasi gairah yang semakin tinggi Alvano bisa saja egois dan tidak peduli. Tetapi dia seperti tidak ingin melakukan hal tersebut jika pasangannya tidak nyaman dan seperti ini saja sudah cukup membuatnya puas dan rasa yang sejak tadi di tahannya bisa di lampiaskannya kembali.

*******

Jakarta.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang. Akhirnya Kyarra dan Alvano kembali ke Jakarta dan sudah berada di kediaman istana milik Alvano yang bertemu dengan Eyang.

"Eyang senang Kyarra jika kamu akhirnya kembali lagi setelah pergi lama," ucap Eyang.

"Iya Eyang, Kyarra juga senang," sahut Kyarra hanya tersenyum tipis.

"Bagaimana keadaan ibu kamu. Apa sudah baik-baik saja?" tanya Eyang yang memang tahu kepergian cucu menantunya itu karena untuk menjaga ibunya di rumah sakit.

"Keadaan Ibu jauh lebih baik dari sebelumnya," Jawab Kyarra singkat.

"Syukurlah kalau begitu. Eyang lega mendengarnya dan semoga saja ibu kamu cepat diberi kesembuhan dan bisa kembali berkumpul bersama kamu," ucap Eyang dengan doa tulusnya.

"Iya Eyang terima kasih Eyang," jawab Kyarra.

**********

"Jadi aku akan bekerja di Perusahaan kamu?" tanya Kyarra. Alvano dan Kyarra yang berbicara berdua di teras kamar mereka.

"Iya. Jika kamu berada di rumah. Aku khawatir Kamu akan mengatakan sesuatu pada Eyang. Mungkin saja tidak sengaja. Karena aku melihat. Kamu ini tipe wanita yang murah keceplosan. Jadi jangan hanya gara-gara mulut kamu yang terlalu banyak bicara akhirnya mengacaukan semuanya," jawab Alvano dengan penjelasannya.

"Begitu rupanya," sahut Kyarra.

"Aku akan menyuruh Diandra menyiapkan posisi di Perusahaan untukmu dan sekalian aku juga bisa mengawasimu jika kau bekerja di Perusahaan," tegas Alvano.

"Lalu apa aku akan di gaji?" tanya Kyarra yang ternyata memikirkan masalah upah.

"Kau benar-benar mata duitan. Apa uang yang diberikan kepadamu belum cukup," sahut Alvano.

"Uang itu sama sekali tidak pernah cukup," jawab Kyarra jujur.

"Kau benar-benar ya!" geram Alvano.

"Anggap saja ini adalah uang halal yang aku dapatkan dari aku bekerja, makanya aku juga harus di gaji," ucap Kyarra.

"Jadi maksud mu uang sebelumnya uang haram," sahut Alvano.

"Ya bukan itu maksudku. Uang itu terlalu instan aku dapatkan walau aku melakukan pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi Jika aku bekerja di Perusahaan secara normal. Maka uang itu adalah hasil dari kerja keras ku dan itu jauh lebih baik," ucap Kyarra dengan bijak.

"Terserah, dengan semua kata-katamu," sahut Alvano yang malas dengan Kyarra yang lebih banyak tahunya dan sok bijak.

**********

Akhirnya Kyarra bekerja juga di Perusahaan Alvano. Kyarra sekarang sedang bersama Diandra yang berjalan dengan cepat dan Kyarra yang mengikutinya mengimbangi jalan Diandra.

"Memang ibu akan meletakkan saya di mana. Saya akan bekerja di bagian mana?" tanya Kyarra

"Sudahlah kamu jangan banyak tanya. Kamu akan tahu nanti!" jawab Diandra yang keduanya sudah berdiri di depan lift yang menunggu lift terbuka.

Ting.

Begitu lift terbuka keduanya langsung memasuki lift dan Diandra yang menekan tombol lantai yang ingin di tujunya.

Bersambung