Tolong Jangan Cintai Aku

Di luar He Villa, He Jian hendak masuk ke dalam mobilnya ketika suara ayahnya, He Zhuang menghentikannya.

"Kamu menemukan gadis itu?"

He Jian berbalik untuk melihat ayahnya.

Lima tahun lalu, ketika dia dibawa kembali ke Kota H setelah insiden penculikannya, ayahnya ingin mengirimnya keluar dari Tiongkok. He Jian menolak. Namun ayahnya bersikeras.

Dia tidak bisa menyalahkan ayahnya karena dia hanya memikirkan keselamatannya.

He Jian menjawab ayahnya.

"Belum."

Hezhuang melanjutkan.

"Hadiri jamuan makan dan berkenalan dengan orang-orang penting. Itu akan membantumu di masa depan"

He Jian mengerti arti tersembunyinya. Ini akan membantunya dalam menangani masalah mereka.

He Jian mengerti arti tersembunyinya. Ini akan membantunya dalam menangani bisnis keluarga mereka di masa depan. Dia mengangguk dan melihat ayahnya sudah mengalihkan perhatiannya ke telepon. Jadi dia berbalik dan naik ke dalam mobil.

Mobil meninggalkan He Villa.

He Zhuang mengangkat kepalanya dari telepon dan melihat ke arah mobil yang berangkat. Lima tahun lalu, putranya menolaknya untuk pertama kalinya.

“Aku tidak bisa pergi. Aku ingin menemukannya.”

He Zhuang terkejut mendengar alasannya tetapi dia masih menanyakannya dengan tenang.

“Mengapa kamu ingin menemukannya?”

He Jian terkejut dengan pertanyaan itu dan untuk sesaat dia tidak mendapat jawaban apa pun.

Tapi He Zhuang memahami putranya. Dia mengerti kenapa dia begitu putus asa mencari giri itu.

Dia pernah melewati jalan itu sebelumnya. Ia hanya berharap putranya tidak menghadapi pengkhianatan seperti dirinya.

“Tidak, jika kamu tidak datang, maka aku tidak akan merayakan ulang tahunku.”

Mo Roulan menghela nafas frustrasi melihat bagaimana Shen Youlin bertingkah seperti anak kecil.

Pagi ini, Shen Youlin memberitahunya bahwa kakeknya mengadakan jamuan makan di hari ulang tahunnya dan dia ingin dia menghadirinya.

"Youlin, aku benar-benar tidak bisa menghadiri pestanya. Tolong cobalah untuk mengerti."

Mo Roulan mencoba lagi.

Mendengar kata-katanya, Shen Youlin mengedipkan matanya dan Mo Roulan melihat dia berusaha menghentikan air matanya.

Dia merasa sangat tidak enak karena bersikap seperti ini padanya. Tapi dia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Di malam hari, dia melakukan wawancara untuk pekerjaan paruh waktunya. Dia tidak bisa melewatkannya.

Dan ada alasan lain juga...

Saat dia hendak berbicara lagi dengan Shen Youlin, telepon di tangannya berdering

Itu adalah nomor yang sama yang dia gunakan untuk wawancara malam. Jadi dia segera mengambilnya.

"Nona Mo, kita harus pergi ke suatu tempat pada malam hari. Jadi, bisakah Anda datang besok pada waktu yang sama?"

Itulah yang didengar Mo Roulan begitu dia mengangkat telepon dan mendekatkan telepon ke telinganya. Di depannya, Shen Youlin yang berdiri dengan kepala tertunduk dengan cepat mengangkat kepalanya dan matanya yang berkaca-kaca dipenuhi cahaya terang.

"Ya tentu."

Begitu panggilan terputus, dia dipeluk oleh Shen Youlin. Dipegang tepat di pinggangnya, Mo Roulan menggelengkan kepalanya tanpa daya dan pada saat yang sama menghibur dirinya sendiri.

'Dia akan pergi, memberikan hadiahnya dan kembali. tidak ada yang perlu dikhawatirkan

...----------------...

Di ruang tamu sebuah vila mewah, He Jian duduk di sofa dengan nyaman. Dia memiliki ekspresi malas dan ceroboh di wajahnya saat dia menyesap air dari gelas.

"Bos, tolong tunjukkan sedikit belas kasihan kepadaku. Ah... Aku sudah bekerja untukmu selama bertahun-tahun."

Mata biru dingin He Jian tertuju pada pria yang duduk di lantai di depannya.

Ketika pria itu hendak memegang kaki He Jian untuk terus mengemis, dia segera berhenti melihat mata biru tajam dan dingin itu.

"Maaf, Bos."

Pria itu meminta maaf dengan lemah lembut

Dan kemudian dilanjutkan dengan wajah penuh air mata yang bahkan Chu Feng yang berdiri di belakang He Jian tidak sanggup melihatnya.

"Bos, Tolong jangan pecat saya. Pacar saya akan putus dengan saya. Saya akan melakukan pekerjaan dengan benar kali ini saya berjanji. Gadis yang ada di Kota ini, saya akan segera mencarikan gadis itu untuk Anda. Tolong Bos, don jangan merebut pekerjaan ini dariku."

He Jian yang selama ini diam akhirnya berbicara.

"Suatu hari, kamu punya satu hari."

Pria itu, Chen Xuan tertegun selama beberapa detik dan kemudian segera mengangguk.

"Ya, Bos. Terima kasih."

Dia segera berdiri untuk pergi.

‘Saya harus pergi sebelum bos mengubah keputusannya.

“Bos, bagaimana denganku?”

Chen Xuan melirik ke samping. Ada seorang pria kurus berdiri di belakangnya. Dia memakai kacamata yang membuatnya terlihat seperti seorang kutu buku. Lalu dia menatap Chu Feng.

'Kamu menggantikanku dengan tongkat tipis ini.

He Jian melirik keduanya lalu berkata dengan malas.

"Siapa pun yang menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu akan mendapatkan pekerjaan itu."

Mendengar kata-kata itu, Chen Xuan dan pria kurus itu menegakkan punggung mereka. Chen Xuan memandang pria kurus itu dengan mata menyipit.

'Hmph, dasar tongkat kurus, aku bisa meledakkanmu dengan satu pukulan.'

Pria kurus itu tidak merasa terancam sama sekali dan dengan tenang menatap matanya.

Pada saat ini, suara dingin He Jian terdengar di telinga mereka.

"Namun, jika kalian berdua gagal, tinggalkan Tiongkok dan jangan pernah menunjukkan wajah kalian kepadaku."

Chen Xuan menarik napas tajam dan Chu Feng menatap kedua pria itu dengan rasa kasihan di matanya.

'Bos, kamu benar-benar tidak kenal ampun.