NovelToon NovelToon
Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yani_AZM

"Penting kah pak?" Tanya Hana dengan suara yang datar, berusaha biasa saja.

Pak Arman menganggukkan kepala.
"Sebentar saja, saya mohon" lirihnya.

Hana yang tanpa respon dianggap Arman menyetujui permohonan nya.

Arman dengan sigap menunjuk sebuah meja panjang yang terletak persis di samping pintu keluar kafe.
"Disini ya..." Ucap nya.

Hana mengangguk dan kembali duduk meletakkan tas ranselnya.

Sebelum duduk, Pak Arman terlihat seperti memberi kode kepada pelayan di dalam, seperti nya sedang memesan sesuatu.

Mereka duduk berdampingan menghadap jendela.

"Jadi gini Hana.. saya ingin kamu menjadi istri saya.." ucap pak Arman tanpa basa-basi sedikit pun.

"Apa! Istri?" Dengan suara yang agak keras melengking, Hana di buatnya kaget bukan kepalang.

Suaranya membuat orang - orang di sekelilingnya menoleh ke arah mereka.

"Iyaa istri" kata Arman kembali mengulang kata istri dengan lembut sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani_AZM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Bertemu Dengan Dia

Setelah lulus dari SMK negeri 08 Jakarta, Hana di buat bimbang akan lanjut untuk bekerja atau kuliah saja tanpa bekerja.

Di satu sisi, kalau Hana memilih kuliah saja, ia kasian pada bapak. Bapak sudah mulai tua, masa harus terus membiayai Hana yang seharusnya sudah bisa mencari penghasilan sendiri.

Kalau tidak kuliah, Hana sangat menyayangkan kemampuan ilmunya.

Di penghujung sore, saat matahari mulai terbenam.

Hana duduk melamun di depan tanaman - tanaman ibu, yang kini beralih Hana yang merawatnya.

Semenjak ibu meninggal, Hana memang menjadi agak murung. Padahal sudah 1 tahun berlalu. Mungkin luka kehilangan ibu masih belum sembuh.

"Hana, sedang apa? Kok melamun.. mikirin apa nak?" Bapak datang menghampiri.

Hana menoleh ke arah bapak, wajahnya sangat tidak bersemangat, dan tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Hana.

"Kamu kenapa? Bingung ya mau kuliah atau kerja? Nilai mu kan bagus - bagus.. kamu juga bisa dapat beasiswa.. ayo lah nak! Bapak kan sudah bilang, kamu pilih saja kuliah mu, insyaallah bapak masih sanggup" bapak tersenyum sambil menunjuk ke arah mobil bapak yang terparkir.

Hana menurunkan tangannya yang sejak tadi dijadikan bantalan lamunan nya.

"Hmm bukan begitu pak, aku pingin kerja tapi sambil kuliah saja gimana pak?" Tanya hana.

"Boleh.. apapun yang positif bapak akan terus mendukung mu nak" kata bapak mencoba mensupport Hana.

Hana kembali memandang dengan tatapan kosong ke halaman di depan rumah.

"Bukan tidak ingin fokus kuliah. Hana takut bapak pergi meninggalkan Hana di saat mendadak, di saat Hana masih membutuhkan bapak.

Hana takut kejadian itu terulang kembali" gumam Hana dalam hati.

Suasana menjadi sunyi.. yang terdengar hanya suara daun bertiup angin.

Jam dinding menunjukkan pukul 18.00 wib.

Hana mencoba membuka ponsel, dan mencari lowongan kerja untuk fresh graduate school.

Berbeda dengan Gita, dari sejak hari kelulusan waktu itu, Gita sudah punya pilihan ke universitas mana dia akan melanjutkan pendidikan nya.

.....

1 bulan kemudian, Hana sudah diterima bekerja di sebuah perpustakaan menjadi admin.

Hari pertama Hana bekerja berjalan dengan lancar, teman kerja nya pun juga cepat akrab dengannya.

Bekerja 8 jam untuk hari pertama membuat Hana merasa kelelahan.

"Kayanya cari kafe untuk ngopi - ngopi dulu bisa kali yaa.." Hana membuka ponsel nya untuk meng-googling kafe kopi terdekat.

Hana menaiki angkutan umum untuk menuju ke kafe tersebut.

Sampainya di kafe tersebut, tak di sangka Hana bertemu dengan pak Arman.

Terlihat pak Arman sedang berkutat dengan laptopnya dan hanya ditemani oleh segelas es kopi.

"Loh itu kan pak Arman, lagi sendiri atau lagi nunggu orang yah?" Gumam Hana dalam hati.

Tapi Hana tak berani menyapa pak Arman. Hana juga jadi teringat rasa pede yang terlalu dulu kala waktu ada ibu.

"Hmmm... Gausah di sapa deh.. aku kan mau menenangkan pikiran, nanti kalau salah sapa dengan pak Arman malah jadi tambah mumet" ujar Hana sendirian.

Hana memesan kopi hangat, dan 2 buah donat coklat.

Hana mencari tempat duduk yang agak jauh dari kursi pak Arman, bahkan Hana duduk membelakangi meja pak Arman.

Hana mengambil sebuah tisyu basah untuk membersihkan jari jemarinya yang sejak tadi berkutat dengan laptop di kantor nya.

Dan akan segera menyantap donat coklat yang menggiurkan itu.

"Hana.." suara tak asing di dengarnya, suara yang berasal dari arah belakang.

Hana spontan menoleh. Ternyata benar itu suara pak Arman.

Tapi, Pak Arman bukan hanya menyapa, ia terlihat begitu kerepotan membawa es kopi, ransel dan laptop nya.

Hana yang merasa harus menolong detik itu, mau tidak mau Hana menawarkan pertolongan nya juga.

"Aduh pak sini saya bantu, maaf" tangan Hana dengan sigap menurunkan laptop pak Arman dan meletakkan nya di atas meja.

"Oh iya iya.. terimakasih manis.." kata pak Arman.

Hana mengernyitkan keningnya, benar - benar terdengar aneh di telinga Hana.

Hana tidak menyangka pak Arman malah pindah tempat duduk di meja Hana.

Setelah Hana bersalaman dengan pak Arman, Hana menjadi salah tingkah.

Ia bingung harus memulai percakapan dari mana.

"Duh kok malah di samperin sih" gumam nya dalam hati.

"Aku kan mau refreshing pikiran ku dengan donat ku yang unyu ini... Tapi kenapa jadi tegang begini..." Hana masih saja mengoceh saja dalam hatinya.

Padahal pak Arman terlihat sangat santai duduk di hadapannya Hana sambil berkutat dengan laptop nya.

Menit demi menit terus berputar, sudah hampir setengah jam Hana duduk diam membisu di hadapan pak Arman.

Begitupun pak Arman, tidak ada sepatah kata pun yang di bicarakan. Ia masih saja asik dengan laptopnya.

Sesekali mereka saling melirik dan saling melempar senyum.

"Hadeeeeh.. rasanya aku mau pindah kursi deh" gumam Hana tak berkesudahan.

Donat yang menggiurkan kan Hana mulai di sentuhnya. Dan sesekali menyeruput kopi yang sudah tidak hangat lagi.

"Hmmm enaknya donat ini.. andai tidak ada pak Arman, aku bisa menikmati donat ini sambil geleng-geleng kepala" katanya dalam hati.

Menit terus berputar..

"Oiya pak..

"Oya han...

Mereka berdua tertegun karena berbicara secara berbarengan.

Pak Arman yang melambaikan tangan nya, memberi tanda untuk Hana saja lebih dulu yang melanjutkan pembicaraannya.

Hana dengan senyum palsunya bertanya "bapak ngapain ngopi sendirian disini, lagi nunggu orang yak? Tapi kok ga dateng - dateng pak orang nya.." Kata Hana sangat frontal.

"Saya kan nunggu kamu" kata pak Arman berpaling dari layar laptop nya dan menatap Hana

"Hah? Nunggu saya? Saya aja pulang kerja pak.." kata Hana.

"Iya saya tau kok" kata pak Arman.

Hana di buatnya ke ge-eran. Tapi kali ini ia menganggap biasa saja.

Hana takut terkecoh seperti dulu dan menganggu visi - misi nya bekerja dan kuliah.

"Apa sih maksudnya? Random banget pak Arman ini" lagi - lagi Hana bergumam dalam hati.

Hana mencoba merogoh ponselnya, ia membuka aplikasi WA dan mencoba menghubungi Gita.

"Git, aku lagi ngopi ketemu pak Arman nih, niat ku mau merilekskan pikiran malah jadi tegang begini"

Tanda kirim sudah di klik.

Hana kembali memasukan ponselnya.

Tanpa basa - basi lagi Hana memilih untuk pergi dari kafe tersebut.

"Oiya pak, saya pamit pulang dulu ya... Takut di cari bapak." Hana mencoba bersaliman.

"Tunggu.. " pak Arman malah menahan tangan Hana yang akan berdiri.

"Donatnya aja belum habis.. masih sisa satu itu" kata pak Arman mengulur - ulur waktu.

Hana yang mencoba melepaskan tangan pak Arman pura - pura langsung mengambil donat dan kopinya untuk di take away.

"Ini mau di bawa pulang kok pak hehe, saya mau ke kasir dulu"

Hana terburu- buru menggendong tas ranselnya, membawa piring yang berisi donat dan kopi tersebut ke arah kasir.

Satu sisi Hana juga melihat pak Arman yang ikut - ikutan membereskan laptopnya dan berjalan mengikuti Hana ke arah kasir.

1
Yani_AZM
hehehe siaap say💞
Qaisaa Nazarudin
Wahh berlebihan sekali kalo di novel2,Untung gaknada Visual nya,Voba kalo ada visualnya pasti wajah gak seimdah kabar...😅😅🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus di sebut ANAK KE 4 SAYA...🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Oasti Hana cantik banget ya, Sampai2 Arman gak bisa berpaling dan sanggup menunggu Hana..
Qaisaa Nazarudin
Waahhh sambutan yg HANGAT dari CAMER..😃😃 Biasanya orang kaya kan sombong gitu,Apalagi Hana hanya dari keluarga yg biasa saja..
Qaisaa Nazarudin
Terus selama ini kakak2 tinggal di mana?
Qaisaa Nazarudin
Oh ada kakak2 nya Hana,Ku pikir Hana anak tunggal lho..
Qaisaa Nazarudin
Ni pak guru gercep banget, Mentang2 dah tau rumah Hana..kemaren gak jadi mampir,Nah hari ini gak usah di tawarin juga udah mampir sendiri .Nih feeling ku pasti mereka udah di jodohin dari lama,Atau mmg pak Arman ngincarin Hana dari lama ya..🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Hai outhor aku mampir ya..Semoga seru,Aku paling demen baca novel alur guru dan murid..heee heee..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!