sebaiknya baca dulu Back to the Mantan agar tidak bingung.
Seorang gadis yang ditinggalkan oleh calon suaminya pada hari pernikahan hanya karena sang gadis hidup sederhana.
seorang pengusaha dari Amerika yang kembali ketanah air bersama kedua orang tuanya dan mengembangkan perusahaannya namun ternyata dia seorang duda.
Apa jadinya jika ternyata mereka mempunyai benang merah sejak masih balita
penasaran????
yuk disimak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 22
...happy reading...
Emosi Rasya seketika memuncak ketika menerima laporan dari karyawannya yang bertugas dilapangan untuk pembangunan mall terbesar dan termewah diibukota bahwa Mahardika grup melibatkan perusahaan Karya Kita yang jelas-jelas sudah masuk daftar perusahaan yang akan jatuh pailit.
"Mbak Rina,,,,tolong hubungi pihak Mandiri grup beritahukan mereka kalo kita dijalan menuju kantor mereka ". titah Rasya dengan suara dingin dan datar
" Baik bu,,," Rina segera melakukan perintah bosnya dengan segera
Dan disinilah mereka, dilobby perusahaan Mahardika grup. Rina kemudian menghampiri resepsionist yang bernama Lisa sesuai dengan ID card yang tersemat di dada kirinya.
"Selamat pagi mbak, ada yang bisa saya bantu??? tanya ressionist tersebut dengan tersenyum ramah
"Kami dari perusahaan Mandiri Corp, ingin bertemu dengan CEO Mahardika grup" jawab Rina
"Mbak sudah ada janji sebelumnya???" kembali Lisa bertanya
"Tidak, tolong hubungi saja sekretaris beliau, kami gak punya banyak waktu " kembali Rina menjawab dengan nada tidak sabaran
"Tapi beliau sedang ada tamu, mbak,,,," kata Lisa
"Baiklah tapi jangan salahkan kami jika perusahaan kalian kehilangan kontrak kerja setelah ini " ancaman Rina
"Mbak Rina,,, jika memang kita tidak bisa bertemu dengan CEO mereka titipan saja pembatalan kontrak kerjanya " kata Rasya yang merasa resepsionistya terlalu berbelit-belit.
"Maaf mbak, sebentar saya hubungi sekretaris beliau " ujar Lisa ketakutan
Tak lama setelah Lisa menghubungi sekretaris Thoriq, kemudian sang sekretaris menjemput Rasya dan Rina lalu mereka kembali menuju lantai paling atas gedung perusahaan Mahardika grup dimana ruangan CEO berada.
tok tok tok
"Masuk,,,,," terdengar suara mempersilahkan masuk
"Permisi pak, bu Rasya dan sekretrisnya ingin bertemu dengan bapak ". kata Sari sekretaris Thoriq
Thoriq segera berdiri menyambut Rasya dengan senyum yang membuat kaum hawa menjerit histeris kecuali Rasya
"Silahkan duduk bu Rasya,,,," Thoriq mempersilahanya duduk di sofa yang berhadapan dengan tamunya yaitu Alfhines teman sekolahnya sekaligus rekan bisnis yang.
"Ada apa bu Rasya sampai harus datang sendiri berkunjung ke perusahaan kami " tanya Thoriq formal
"Maaf pak Thoriq saya sangat keberatan dengan perekrutan perusahaan lain tanpa pemberitahuan kepada pihak kami terlebih dahulu " Rasya to the point dengan tatapan mengintimidasi
"Kami rasa tidak perlu meminta pertimbangan pada pihak Mandiri Corp karena hanya antar perusahaan kami sebagai teman dan juga saya hanya memberikan sedikit job" terang Thoriq sambil menatap Rasya dengan tatapan yang sama
" Kalo begitu kami membatalkan kerjasama dengan perusahaan anda "sarkas Rasya
"Berarti anda harus membayar pinalti pada kami " Thoriq tersenyum penuh kemenangan
"Kata siapa kami harus bayar pinalti " sinis Rasya
Alfhines yang sejak tadi mendengarkan perdebatan kedua pemimpin perusahaan besar mengerutkan alisnya mencerna setiap perkataan mereka
"Sesuai surat perjanjian yang kita tanda tangani beberapa waktu lalu bahwa siapapun yang membatalkan kerjasama maka akan membayar pinalti " kata Thoriq dengan percaya diri
"Apakah anda membaca dengan baik point-point perjanjiannya???" Rasya tersenyum mengejek
Sesaat Thoriq terdiam mencerna ucapan Rasya selanjutnya wajahnya menegang, menyadari keteledorannya.
"Sariiiii,,,,bawakan berkas perjanjian dengan Mandiri Corp,,,," teriak Thoriq panik
Rasya hanya menampilkan wajah datarnya dan saling melempar senyum dengan sekretrisnya. Kemudian Sari masuk dengan membawa map ditangannya
" Ini pak berkasnya " ucap Sari menundukkan sedikit kepalanya tanda hormat
Thoriq membaca berkas tersebut dengan wajah pucat pasi, mempertimbangkan langkah selanjutnya, antara ingin menolong perusahaan temannya dan kerugian yang sangat besar jika memutuskan kerjasama mereka karena otomatis semua biaya ditanggung oleh perusahaannya
"Tak disangka ternyata karyawan bapak tidak becus " Rasya tersenyum mengejek dengan puas
"Beri saya waktu untuk berpikir ". kata Thoriq
"Maaf pak Thoriq, saya seorang pengusaha bagi saya waktu adalah uang dan tak ingin menanggung kerugian dan saya tidak ingin terlibat pekerjaan dengan orang yang tidak dapat dipercaya, kerjasama kita BATAL. permisi " sarkas Rasya dan menekan kata BATAL sambil melirik pada Alfhines yang menatap lekat-lekat pada Rasya.
Rasya keluar dari ruangan Thoriq dengan langkah yang anggun tersenyum kearah Sari kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju lift yang siap membawanya kelantai satu.
Rasya betul-betul tak ingin terlibat dengan perusahaan Karya Kita milik Alfhines, Rasya menekan semua perusahaan yang terlibat kerjasama dengan perusahaannya agar memutuskan kerjasama dengan perusahaan Alfhines.
Rasya sudah mengatur segalanya hanya menunggu malam tiba untuk menghancurkan kebanggaan keluarga Alfhines. Esok hari dunia bisnis akan digemparkan dengan berita bangkrutnya perusahaan Karya Kita, perusahaan terbesar keempat di tanah air, senyum devil Rasya tercetak sempurna pada wajahnya yang cantiknya paripurna.
'***aku ingin melihat reaksi Lingga dan mertuanya setelah mereka jatuh miskin, maaf manusia sombong seperti memang harus diberi pelajaran ' batin Rasya
🪐🪐🪐🪐🪐🪐***
**maafkan author baru up
jangan lupa dukungannya, ya🙏🙏🙏
salam hangat selalu dari author**
salut 👍👍👍