NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 2 KERINDUAN

Aku membuka mataku dan kulihat disekitarku semuanya gelap. Lalu tiba-tiba ada cahaya yang masuk dari sela pintu yang terbuka, disana aku melihat Ayah, Bunda, dan adikku yang tersenyum satu sama lain. Melihat itu aku pun ikut tersenyum, hatiku merasa tenang hanya dengan melihat senyum mereka.

Namun, senyumku luntur ketika aku melihat segerompolan orang bertopeng menyerang keluargaku. Aku berusaha berteriak kepada mereka, namun seperti ada dinding yang membatasi kami. Di sela-sela segerombolan orang

bertopeng itu, aku melihat seorang laki-laki dan seorang perempuan yang melihat ke arahku. Mereka membuka topeng dan betapa terkejutnya,  yang kulihat adalah laki-laki yang kucintai dulu dan juga orang yang kupercayai tersenyum licik dan tertawa ke arahku.

Sekelibat peristiwa tragis di hari bahagiaku mulai terngiang-ngiang, rentetatan peristiwa yang membuat hatiku terluka dan menaruh dendam terdalam untuk kedua orang yang tersenyum ke arahku.

Aku berteriak histeris saat kepalaku dipenuhi dengan gelak tawa mereka dan juga tangisan keluargaku.

Aku terus berteriak, dan …

“Sayang ada apa?”

Suara itu, aku kenal dengan jelas itu adalah suara Bunda.

Aku melihat ke arah suara dan betul saja di sampingku ada Bunda yang terlihat begitu cemas. Tidak terasa air mataku berlinang dengan deras. Aku memeluk erat Bunda, tidak ingin kehilangan Bunda untuk kedua kalinya.

“Ya Tuhan, apa ini mimpi? Jika benar ini mimpi tolong jangan bangunkan aku ya Tuhan. Aku ingin tetap berada disini terus.” Kataku dengan penuh harap.

“Sayang, kamu kenapa? Kok tiba-tiba menangis? Apa yang masih sakit?” Tanya Bunda panik

Bukannya menjawab aku semakin terisak mendengar suara Bunda.

Cukup lama aku dipelukkan Bunda, setelah merasa cukup tenang Bunda mulai mengendorkan pelukanku.

“Sayang, dada Bunda sesek kamu kekep kayak gini.” Kata Bunda

Mendengar itu aku langsung melepaskan pelukan ku dari Bunda. Kuamati wajah Bunda penuh dengan kerinduan. Aku tidak mengedipkan mataku sama sekali, takut jika kukedipkan mataku Bunda akan menghilang dari pandanganku.

“Bunda, janji jangan ninggalin aku lagi ya Bunda.” Kataku kepada Bunda

“Iya sayang Bunda janji, maafin Bunda ya karena Bunda sama Ayah keluar negeri ngurusin pernikahan sepupu kamu, kamu malah dapat celaka disini.” Kata Bunda penuh dengan penyesalan.

“Menikah? Sepupu?” bingungku

“Iya sayang masa kamu lupa sih, kakak sepupu kamu Delon kan udah menikah beberapa hari yang lalu.” Kata Bunda

Ucapan bunda membuat aku terdiam.

“Apa yang terjadi? Kak Delon kan menikah udah lama banget, bahkan sekarang ponaanku udah umur 4 tahun. Atau kak Delon nikah lagi?” Kataku bingung

“Husss, sembarang aja kalau ngomong. Sepupu kamu bucin begitu gimana bisa sudah ada anak sama orang lain? Lagian juga dia nikah sama siapa coba sebelumnya.” Kata Bunda

“Ada yang enggak beres ini.” Kataku dalam hati

Aku melihat ke sembarang arah dan baru kusadari aku ada di rumah sakit. Saat aku melihat ke arah meja, betapa terkejutnya aku melihat kalender  6 tahun lalu terpampang disana.

“Apa ini, kok kalendernya masih 6 tahun yang lalu?” Tanyaku dalam hati

“SAYANG” teriak Bunda kesekian kalinya

“Ehh iya maaf Bunda, kenapa?” Tanyaku

“Kamu kenapa? Apa efek habis kamu kecelakaan, jadi kayak gini ya? Bunda panggilkan dokter dulu kesini.” Kata Bunda dengan tergesa-gesa keluar ruangan.

Aku mencari-cari ponselku ingin mengecek apa yang sedang terjadi dan kudapati ponselku ada di dalam laci. Tapi ponsel yang kudapati adalah ponsel lamaku, bukan ponsel baru yang baru ku ganti 2 tahun lalu. Aku membuka ponselnya dan mataku langsung melotot melihat tanggal disana. Bahkan juga pesan terakhirku semuanya di tahun yang sama dengan yang kulihat di kalender.

“Apa ini? Kok aku bisa ada disini? Apa aku kembali ke masa lalu? Tapi enggak mungkin, sejak kapan hal kayak gitu ada?” Bingungku.

Belum terjawab semua kebingunganku, aku melihat Bunda dan seorang dokter masuk ke kamarku. Mataku melotot mendapati dokter yang ku yakini adalah dokter Pratama, dokter pribadi kami yang baru meninggal beberapa bulan

lalu sedang berdiri di hadapanku.

“H-hantuuu” Teriaku

Semuanya kaget dan melihat ke belakang takut jika ada hantu yang mengikuti mereka.

“Hantu? Dimana sayang? Kok kamu bisa lihat hantu?” Tanya bunda berentet

“I-iya hantunya dimana? Kok bisa hantu munculnya siang-siang?” Kata dokter Pratama

Aku menepuk jidatku, saking paniknya melihat dokter Pratama aku jadi parno dan enggak ingat kalau aku sepertinya kembali ke masa lalu. Ya otomatis dokter Pratama maasih hidup saat itu.

“M-maaf, aku yang salah lihat tadi. Mungkin karena efek kecelakaan. Kepala aku masih sakit jadi penglihatan aku juga masih buram.” Kataku berbohong

“Sayang, kamu tiduran aja dulu. Dokter Pratama mau periksa kamu, Bunda takut kamu kenapa-kenapa lagi.” Kata Bunda

Aku mengikuti kata Bunda dan membiarkan dokter Pratama memeriksaku.

Setelah menjelaskan kondisiku, dokter Pratama pamit dari ruangan.

“Bunda, Ayah dimana?” Tanyaku pada Bunda

“Ayah tadi Bunda suruh pulang dulu sayang, sejak kemarin Ayah nemenin kamu disini jadi enggak istirahat sama sekali. Nanti Ayah bakal datang sekaligus bawa makanan kesukaannya kamu. Kata dokter Pratama kamu udah boleh makan-makanan rumah. Bunda tau kamu paling enggak suka makan makanan rumah sakit, jadi tadi Ayah inisiatif masakin makanan kesukaan kamu setelah dengar Putri satu-satunya ini udah siuman.” Jelas Bunda

Aku tersenyum haru, air mataku jatuh lagi membasahi pipiku. Ayah adalah segalanya bagiku, dia adalah superhero yang selalu ada untuk kami keluarganya.

“Sayang, kok nangis lagi?” Panik Bunda

“Enggak Bun, aku hanya kangen aja sama Ayah. Makanya nangis, udah lama juga aku pengen makan makanan Ayah lagi.” Kata Bunda

“Iya sayang, sabar ya. Kamu istirahat aja dulu. Badan kamu pasti masih sakit, jangan dipaksain kalau masih sakit ya sayang.” Kata Bunda

Aku mengangguk mengiyakan kata-kata Bunda.

Bunda pamit keluar, jadi aku hanya sendiri di ruanganku. Aku tidak ingin memejamkan mataku, aku takut ini hanya sebuah mimpi dan ketika aku bangun semuanya tidak seperti ini lagi. Atau mungkin saja aku tidak akan bangun

kembali.

“Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku? Apa aku kembali ke masa lalu? Atau yang kualami sebelumnya hanya mimpi? Tapi enggak mungkin itu mimpi, semua rasa sakitnya aku rasaian sampai saat ini.” Kataku sambil menahan

perih di hati mengingat tragedi yang merenggut kebahagiaanku.

Lamunanku buyar saat kudengar suara pintu yang dibuka dari luar. Saat kulihat ke arah pintu, mataku melotot dan tatapan benci kulayangkan ke arahnya yang tersenyum munafik di hadapanku.

“Aku membencimu”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!