Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 SUAMI YANG MENEMPEL
Setelah setengah jam, akhir nya Felix keluar dari dalam kamar mandi.
Saat ia keluar, ku lihat ia mengenakan kimono seperti di rumah, aku melihat rambut nya yang basah, juga melihat dada nya yang bidang, saat menatap dada nya tiba-tiba saja aku menelan ludah ku tanpa sadar.
"Mengapa kamu menatap ku seperti itu, hehehe..sudah puas belum melihat nya?" ucap Felix sembari tertawa, namun aku masih saja menatap Dada nya yang bidang.
"Sayang....sudah puas belum melihat nya?" tanya Felix sekali lagi sembari mengusap wajahku dengan lembut.
"Ih..apaan sih ganggu aja hehehe..tau aku sedang memandangi pemandangan yang indah hehehe" ungkap ku sambil bercanda, padahal aku malu terhadap nya karena sudah terpergok menatap dada nya, untung saja air liur ku tidak menetes.
"Oh...memang nya bagi mu aku sebuah pemandangan hah? Hehehe" sahut Felix sembari menggelitiki pinggang ku.
"Ampun sayang..ampun, ini rumah sakit bukan di rumah" ucap ku memohon ampun pada nya agar ia segera menghentikan klitikan nya.
Saat Felix masih menggelitiki pinggang ku, tiba-tiba saja pintu di ketuk, ternyata yang datang adalah pelayan dan asisten nya Felix.
"Maaf tuan menganggu..makanan dan dokumen nya sudah berada disini" ungkap asisten Felix yang terlihat ia memberikan dokumen nya sambil tersenyum, sedang kan pelayan meletakan makanan ku diatas meja sembari menutup mulut nya yang tersenyum melihat kami sedang bersenda gurau.
"Kalian kenapa..?" tanya Felix yang merasa aneh atas kelakuan asisten dan pelayan nya,
"Tidak apa-apa tuan..." sahut asisten nya
"Sudah sana pergi, jangan sampai aku pecat nanti ya.." ucap Felix lagi sembari mengangkat dokumen dan menutupi Wajah nya dengan dokumen tersebut.
Sontak perkataan Felix membuat kedua orang itu kocar kacir meninggalkan ruangan.
"Ayok sayang makan dulu, aku suapi ya.." ucap Felix saat ia mengambil makanan yang pelayan letakan di atas meja, lalu ia menghampiriku bersiap akan menyuapi ku makanan.
"Aku makan sendiri saja, kamu kenakan pakaian mu, nanti aku ngiler...hehehe" sahut ku menanggapi Felix yang ingin menyuapi ku
"Ngiler kenapa? Hehe...Mau?" sahut Felix mengejek ku sembari mendekat
"Enggak...!" sahut ku dengan ketus
"Yasudah makan dulu sendiri sebentar ya,aku akan mengenakan pakaian ku dulu, takut masuk angin" ungkap Felix sembari meletakan tempat makan disamping paha kanan ku.
Setelah selesai mengenakan pakaian nya, Felix kembali menghampiriku, dan mengambil alih tempat makan dan sendok yang sedang aku kenakan lalu ia mulai menyuapi ku.
"Sayang makan yang banyak ya, biar cepat sehat, kan mau magang bulan depan" ungkap Felix seolah diantara kami sudah tidak ada lagi pembicaraan.
"Kalau aku jadi di operasi, kan tetap saja bulan depan tidak bisa magang karena masa recovery" ungkap ku pada Felix
"Oh iya ya aku lupa hehe.." sahut nya singkat sembari tersenyum
"Sayang maaf kan aku ya, kalau selama ini aku terlalu sibuk bekerja sering meninggalkan mu sendirian di rumah" ungkap nya tiba-tiba dengan wajah memelas
"Tidak apa-apa..lebih baik kamu kerja dari pada di rumah" sahut ku menanggapi nya dengan cuek
"Eh..apaan kok jawaban nya seperti itu!!" ucap Felix
"Ya mau bagaimana lagi hehe" sahut ku, lalu dengan segera Felix mencium bibir ku dengan mesra.
"Makanan nya sudah habis sekarang tinggal meminum obat nya" ucap Felix setelah mencium ku dan aku hanya bisa menuruti perintah nya.
Setelah selesai makan dan minum obat, aku kembali merebahkan tubuh ku diatas kasur, lalu aku meminta Felix untuk menemaniku tidur, dengan segera Felix naik keatas tempat tidur ku, dan Felix memeluk ku sembari mengusap-usap pipi ku.
Keesokan pagi nya saat aku terbangun, ku lihat Felix masih tertidur di sampingku.
Belum sempat aku membangun kan nya tiba-tiba saja dua orang perawat masuk ke dalam kamar ku.
"Nyonya saya periksa dulu ya, duh mesra nya tuan menemani istri nya tidur hehehe.." ucap perawat saat masuk dan menghampiriku
"Sebentar suster akan saya bangun kan suami saya" sahut ku dengan sungkan, aku malu karena perawat melihat kami tidur berdua diatas tempat tidur pasien.
"Tidak perlu di bangunkan nyonya.." sahut perawat satu nya lagi
"Maaf ya.." ucap ku lagi meminta maaf
"Tidak perlu meminta maaf Nyonya, terserah tuan Donovan akan tidur dimana, Karena rumah sakit ini milik nya" ungkap perawat satu nya lagi,sontak pernyataan perawat membuat ku kaget.
Pantas saja Felix membawa semua pekerjaan nya ke rumah sakit, lalu ia meminta tempat tidur tambahan sebanyak dua tempat tidur,padahal aku sudah berada di ruang rawat presiden suite yang tersedia satu bed tambahan untuk yang menunggu,tapi tetap saja ia meminta kasur tambahan,mungkin karena ia khawatir Mama atau salah satu pelayan akan menginap Disini menjagaku. Ternyata rumah sakit ini milik nya.
Belum juga kedua perawat tersebut selesai memeriksa ku, Felix terbangun..saat melihat kedua perawat tersenyum sembari menganggukan kepala saat menyapa nya, ia hanya membuka mata nya sebentar lalu kembali memeluk ku dan tidur lagi.
"Sayang..bangun, malu ada perawat hehehe" ucapku membangunkan nya
Namun Felix masih saja menutup matanya, dan kembali memeluk ku,
"Sayang bangun, aku akan di periksa oleh perawat, susah kalau kamu tetap berbaring disini" ucap ku lagi menyuruh nya untuk pindah ke kasur satu nya lagi.
"Aku sudah membeli rumah sakit ini sayang, jadi terserah aku akan tidur dimana ah.." sahut nya masih dengan mata tertutup
"Sudah tidak apa-apa nyonya biarkan saja tuan tidur kami tidak akan mengganggu nya" ucap perawat dengan lembut sembari menertawakan kelakuan nya Felix.
Dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku lalu meminta maaf pada kedua perawat tersebut.
Setelah selesai memeriksa ku, kedua perawat kembali keluar dari ruangan, dan sekarang yang masuk ke dalam adalah asisten Felix.
"Selamat pagi Nyonya..apa anda ingin memakan sesuatu?" tanya asisten saat ia menghampiriku
"Nanti saja..tolong bangun kan tuan mu dulu ini, pagi-pagi sudah membuat ku malu di hadapan perawat" ungkap ku sambil bercanda
"Tidak biasanya tuan seperti itu nyonya, mungkin ia kelelahan selama beberapa hari ini" sahut asisten nya
"Apakah hari ini ia ada meeting penting?" tanyaku
"Ada nyonya, pukul delapan pagi ini tuan akan meeting dengan kantor cabang luar negeri" sahut asisten nya
"Sayang...sayang..ayok bangun, kamu ada meeting penting" aku mencoba membangunkan nya sekali lagi, namun Felix malah semakin memeluk ku erat-erat.
"Sayaang..." ucap ku lagi masih berusaha membangunkan nya, namun tetap saja Felix masih belum terbangun
"Sepertinya tuan semakin terlelap nyonya hehe, masih ada waktu satu jam lagi, biarkan tuan tidur lebih lama, nanti saya akan kembali lagi membangun kan nya" ucap asisten sembari berpamitan keluar dari ruangan ku.