ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 Sudah di jual dan kematian Dennis
Di suatu tempat Seorang pria yang menatap kesal pada layar ponsel nya, Dennis ya dia Dennis sang kekasih FIFI yang selama ini menjual banyak wanita dengan modus berteman baik.
"Siapa wanita itu? Kenapa FIFI bisa ketangkap sih!"ucapnya yang kesal karena kekasihnya bisa ceroboh.
"Aaaaa!"teriak Dennis yang mengacak ngacak rambutnya geram.
"Cepat bawa wanita itu keluar!"tegas Dennis pada bawahannya yang Akan melakukan transaksi.
"baik bos!"Angguk nya yang langsung pergi membawa wanita yang sudah siap di jual. Bahkan ada banyak lagi wanita yang akan Dennis jual ke luar negeri malam ini.
Dennis yang melihat keadaan sudah aman bergegas menyusul bawahannya yang akan bertemu dengan pembeli.
Singkat cerita Dennis bersalaman dengan mereka yang sudah siap membeli barang Dennis, Dennis tersenyum manis saat mendapatkan uang dalam Jumlah yang banyak.
"Terima kasih! Semoga anda senang dengan barang yang saya jual!"ucap Dennis tapi tiba tiba.
Bruaakk
Bukk!
Bukk!
"Kau!"seru Dennis yang terkejut dengan kehadiran Elora yang menghajar bawahannya sampai berterbangan.
"DENNIS!!"
FIFI berteriak histeris saat melihat sang kekasih yang ada di depan matanya, hal itu membuat Dennis terkejut Namun mengabaikan FIFI yang ada di antara Gara dan Avin demi menyelamatkan dirinya sendiri.
Gara dan Avin yang mendapatkan serangan secara tiba tiba membuat keduanya lupa akan FIFI, hal itu membuat FIFI kabur mengejar sang kekasih yang pergi menyelamatkan diri.
Buk!
Buk!
Perkelahian pun tidak dapat di hindarkan, Elora terus menerus menghajar mereka satu persatu sehingga membuat mereka tumbang sebagian.
Gara dan Avin baru sadar jika FIFI sudah menghilang dari pandangan keduanya, sontak keduanya berlari mengejar FIFI yang entah kemana.
Di tempat FIFI yang masih mengejar Dennis di buat Heran dengan sikap Dennis yang mengabaikan nya.
"Sayang tunggu!"teriak FIFI yang tidak mau menyerah untuk mengejar Dennis.
"Sayang, Kamu kenapa sih? Tolong aku! Aku tidak mau dekat dengan mereka!"mohon FIFI yang tidak mau kembali pada Elora yang seperti setan baginya.
"Sayang tolong kembalikan siti ke tangan mereka biar kita bebas...aku takut!"ucap FIFI yang memohon pada Dennis.
"Aku tidak peduli!"tegas Dennis yang membuat FIFI kesal.
"Tega kamu sama aku hah! Dulu kamu yang menyuruh ku untuk melakukan semua ini!"teriak FIFI yang tidak bisa lagi mengontrol emosi nya yang meledak ledak.
"Pergi sana! Aku tidak sudi mempunyai pacar seperti mu! Dasar wanita murahan!"maki Dennis yang lagi lagi membuat FIFI murka.
Keduanya pun berdebat sangat sengit sehingga kehadiran Elora tidak keduanya sadari.
Gara dan Avin terperangah saat melihat sekeliling yang sangat berantakan dengan musuh musuh yang tidak sadarkan diri, keduanya Yakin jika itu perbuatan Elora yang telah berhasil membunuh mereka semua. keduanya pun bergegas mencari FIFI lagi sebelum keduluan Elora yang menemukan nya Namun keduanya salah besar, sesampainya Avin dan Gara di tempat FIFI keduanya terkejut kala Elora hanya duduk santai memperhatikan keduanya yang lagi berdebat.
"Mampus kita..."lirih Avin yang menyadari jika Elora sedang memperhatikan keduanya yang telah membiarkan FIFI kabur.
"Woii!"teriak Gara yang membuat keduanya menoleh, betapa terkejutnya mereka saat melihat Elora dan kedua teman nya.
Bruhh!
"Dennis!"teriak FIFI yang terjatuh setelah di dorong oleh Dennis.
Wuuussss
"Sial!"Maki Dennis saat Elora kini sudah berpindah tempat kearahnya.
"Wah hebat itu!"seru Avin yang langsung mendapatkan pukulan dari Gara.
Plak
"kamu sudah bosan hidup?"tanya Gara yang membuat Avin menutup mulutnya cepat.
Bukk!
Bukk!
"Dimana Siti?"Tanya Elora dingin.
"Sudah ku jual! Aku tidak tau dia di mana sekarang! Aku tidak peduli!"ucap Dennis yang rupanya telah menjual siti duluan dari pada yang lain nya.
Bukk!
Bukk!
"Aaaa!"
Teriakan Dennis bergema setelah mendapatkan pukulan maut dari Elora, Namun Dennis yang tidak terima dengan perlakuan Elora ingin membalas nya akan tetapi tiba tiba Elora menembak Dennis tepat di jantung nya.
Dor
"Dennis!"teriak FIFI yang histeris saat menyaksikan sang kekasih tewas mengenaskan.
"Cuihh!"
Elora menatap tajam pada jasad Dennis yang mati di tangan nya, setelah itu Elora pun pergi dari sana. Gara yang mengetahui jika Elora pergi bergegas menyeret FIFI menyusul Elora yang sudah pergi duluan.
"lepaskan aku brengsek!"maki FIFI yang kesal karena di bawa lagi oleh mereka.
"Aku tidak mau ikut dia! Dia itu setan!"ujar FIFI lagi.
"Yang mana setan? Elora? Dia itu bidadari tau!"ucap Avin yang membuat Gara terkekeh geli dengan tingkah Avin.
"Iya sih dia bidadari cantik lugu, tapi itu dulu waktu pertama kali dia kesini... tapi setelah itu dia kayak iblis yang haus akan darah!"ujar FIFI lagi yang mengingat saat pertama kali bertemu dengan Elora yang sangat lugu untuk di manfaatkan.
Singkat cerita mereka mencari sebuah penginapan untuk beristirahat, awalnya mereka bingung pasalnya mereka tidak mempunyai uang untuk menyewa penginapan. Tapi tiba tiba Avin tersenyum cengar cengir yang membuat Gara penasaran. Secara tiba tiba Avin mengeluarkan uang satu gepok yang membuat Gara dan FIFI terkejut.
"Dari mana kamu mendapatkan nya?"tanya Gara yang heran dengan uang yang Avin keluarkan.
"Di mayat Dennis!"sahut Avin yang membuat Gara dan FIFI melongo.
Elora hanya diam saja, pasalnya Elora tau sejak keluar dari tempat transaksi itu Avin mengambil uang di saku Dennis.
Avin bergegas membayar uang tagihan penginapan, tapi tiba tiba Elora merasakan aura jahat yang mendekat. Dan benar saja jika seseorang sedang membopong tubuh wanita muda.
wuuussss
Bukk!
Pria itu pun kesakitan saat mendapatkan lemparan pot bunga dari Elora yang mengenai kepalanya.
"Sialan! siapa kau hah!"maki pria itu yang menatap tajam kearah Elora yang telah melemparkan kepala nya.
"Tinggalkan wanita itu jika kau ingin hidup!"tegas Elora yang membuat pria itu ketakutan karena aksinya ketahuan.
"Awas kau!"ancam pria itu yang langsung pergi meninggalkan mereka semua.
"Kau lihat, manusia seperti kalian tidak berhak hidup! Jika untuk membuat orang lain menangis karena ulah serakah kalian!"ucap Elora yang langsung pergi menuju ke kamarnya, perkataan Elora sontak membuat FIFI sakit dan mengerti akan siapa pria yang hendak menculik wanita muda itu yang untungnya dapat Elora tolong.
...*****...
Lagi dan lagi berita pembunuhan di sebuah tempat transaksi yang sebelumnya mereka ketahui tersebar luas, sehingga membuat para mafia yang terlibat terkejut akan siapa sosok yang telah membongkar rahasia transaksi yang sangat besar yang selama ini tertutup rapat oleh para mafia.
Seluruh mafia yang mendapatkan informasi menjadi ketar ketir dengan sosok Elora yang kapan saja bisa menghancurkan usaha mereka yang selama ini mereka tutup rapat rapat.
"Maaf tuan besar, bawahan kita sudah di bereskan dalam semalam bahkan di kota itu juga bawahan dan usaha kita lenyap!"lapor salah satu kaki tangan nya yang menunduk ketakutan.
"Para pembeli pun tewas dalam kejadian itu!"ujarnya lagi yang membuat majikan nya terkejut.
"Saya tidak mau tau! Cepat lah bunuh pelaku itu!"tegasnya yang membuat kaki tangan nya mengangguk mengiyakan.
"Baik tuan besar!"Angguk kaki tangan nya yang patuh dan berlalu pergi mengerjakan tugas yang majikan nya berikan.
Tuan besar yang mereka sebutkan terlihat was was dengan musuh kali ini yang tidak bisa di anggap remeh.
Kembali lagi ke posisi Elora dan kawan kawan, Gara dan Avin panik saat mendapatkan perintah dari Elora yang menyuruh mereka bersiap siap untuk pergi menjauh dari penginapan karena bawahan tuan besar sudah mengetahui keberadaan mereka. Hal itu mampu membuat mereka panik dan bergegas mengikuti kemana pun Elora pergi.
...ΩΩΩΩΩΩ...