Altair, remaja cerdas dan tangkas memiliki seorang adik bernama Rigel yang gagu. Ini merupakan aib baginya. Suatu hari kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan, sehingga Altair dan Rigel harus tinggal di rumah kakeknya.
Dunia sudah mendekati kiamat, sehingga banyak sekali terjadi bencana dan kecelakaan besar di dunia ini. Suatu hari Altair merapikan kertas-kertas gambar milik Rigel. Ini mengejutkan baginya, karena apa yang digambar oleh Rigel itu adalah gambaran bencana yang terjadi di dunia ini. Sang adik yang dianggap anak tidak berguna memiliki kemampuan melihat masa depan apa yang akan terjadi di dunia ini.
Hanya saja Rigel yang tidak bisa bicara tidak bisa menjelaskan di mana dan kapan benca itu akan terjadi. Hanya ada teka-teki angka yang harus dipecahkan oleh Altair untuk mencegah korban dalam bencana itu.
Suatu hari Rigel menggambar sebuah lukisan akan hancurnya di beberapa bagian bumi. Bagaimanakah Altair dan Rigel bisa bekerja sama untuk menolong penduduk bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Bellatrix
Bab 22
Beberapa menit sebelumnya ....
Rigel duduk sambil memerhatikan rekaman CCTV yang memperlihatkan di mana Altair sedang menghajar Orion. Mata bocah itu tidak berkedip ketika melihat itu semua sampai laki-laki yang dia sebut si penjahat itu kalah dan dibawa masuk ke sebuah kamar yang tidak jauh dari tempat kejadian.
Rigel tidak tahu apa yang dilakukan kakaknya di dalam sana karena kamera CCTV di kamar itu tidak terkoneksi. Lalu, dia pun iseng-iseng memeriksa keadaan di seluruh area kapal pesiar melalui kamera CCTV.
Bocah itu terlihat tersentak ketika melihat ada tiga orang berjalan di galangan kapal. Dia tahu siapa mereka. Seketika Rigel terkena serangan panik. Dia sangat ketakutan.
Berhadapan dengan satu orang ilmuan teman orang tuanya saja sudah ketakutan setengah mati. Sekarang ada tiga orang lagi yang berjalan seperti sedang mencari keberadaan dirinya.
Rigel mendorong sofa yang ada di sana sekuat tenaga untuk menghalangi pintu. Meski dengan kesusahan dia berhasil mencapai tempat tujuan.
Setelah itu dia bingung mau melakukan apa. Dia sangat berharap kakaknya bisa segera kembali sebelum ketiga orang itu mendatanginya.
Tidak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk. Semakin pucat wajah Rigel. Dia pun bersembunyi di kolong tempat tidur. Namun, seketika dia teringat kalau tempat yang akan diperiksa adalah kolong kasur, kamar mandi,dan lemari pakaian. Maka dengan cepat anak itu sembunyi di kolong meja rias yang terhalangi oleh kursi.
Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan dan ada kepulan asap. Tentu saja ini membuat Rigel semakin ketakutan.
Orang yang datang ke kamar itu adalah seorang wanita. Dia menggunakan bom kecil untuk menghancurkan handle pintu dan merusak kuncinya. Tercipta lubang besar di pintu itu
Sang wanita pun mendorong sofa hanya dengan sebelah tangan. Agar dia bisa membuka pintu itu dengan luas.
Terdengar bunyi dari sepatu wanita yang mendekat. Orang itu pun berhenti dan mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan kamar.
Lalu, sang wanita yang melangkah mendekati tempat tidur. Seperti dugaan Rigel, orang itu mencarinya ke kolong kasur.
"Halo, bocah jangan sembunyi keluar kamu kata wanita yang berpakaian hitam-hitam!"
Karena tidak menemukan Rizal di sana wanita itu pun membuka lemari pakaian yang ada di sampingnya. Lagi-lagi dia tidak bisa menemukan target yang dicari.
"Si*al!" Wanita itu menutup pintu lemari dengan keras.
Wanita itu berkeliling kamar sambil memeriksa yang sekiranya bisa dijadikan tempat bersembunyi. Dia sempat frustrasi karena tidak menemukan Rigel.
Dia pun duduk di atas ranjang. Tanpa sengaja matanya mengarah ke meja rias. Lalu wanita itu pun menyeringai lebar.
"Aku tahu kamu bersembunyi di sana. Keluarlah, sebelum aku seret kau keluar!" ujar wanita itu dengan mata yang tajam dan dingin.
Rigel yang sempat bersirobok dengan mata wanita itu pun menggigil ketakutan. Tubuh dia terasa lemas sehingga tidak bisa menggerakkan badannya.
"Aku hitung sampai tiga. Kamu keluar sendiri atau aku yang akan menyeretmu keluar dari sana." Wanita itu kembali mengancam Rigel.
Karena Rigel tidak keluar juga dari tempat persembunyiannya wanita itu pun mulai berhitung.
"Satu."
Suara wanita itu terdengar menggelegar di telinga Rigel. Namun, dia masih tidak bergerak dari tempat persembunyiannya.
"Dua."
Wanita yang bertumpang kaki itu menurunkan kakinya dengan hentakan yang keras. Sepertinya dia sangat kesal akan tingkah Rigel yang tidak menurut.
"Tiga."
Akhirnya wanita itu pun berjalan ke arah meja rias dengan langkah yang lebar. Dia menarik kasar kursi yang menjadi penghalang Rigel. Lalu, dengan kasar dia menarik tubuh bocah kecil yang menggigil karena ketakutan.
"Halo, Rigel. Kita berjumpa lagi, bagaimana kabarmu?"
Wanita itu menyeringai lebar ketika melihat anak bungsu dari wanita yang pernah menjadi saingannya. Dia sangat senang melihat Rigel ketakutan kepadanya.
"Ayo, ikut aku! Kita pergi ke tempat di mana kamu berada sekarang," kata wanita itu sambil menyeret lengan kecil milik Rigel.
Rigel tidak bisa melakukan perlawanan sedikitpun kepada wanita itu. Karena tubuhnya terlalu lemas dan ketakutan. Dia jua tidak bisa mengendalikan diri dirinya saat ini.
Rigel dan wanita itu sampai di kamar tempat Orion di interogasi oleh Signus dan Altair. Bocah itu merasa senang saat melihat kakaknya menang melawan musuh. Namun, kesenangan itu tidak berlangsung lama karena ada pistol yang diletakkan di kepalanya.
"Berhenti!"
Semua orang yang ada di ruangan itu mengarahkan pandangan ke arah mereka. Wanita itu menekan pistol yang ada di kepala Rigel.
"Bellatrix," panggil Orion ketika melihat ada temannya datang.
"Memalukan sekali kalian bisa-bisanya kalah oleh bocah ingusan seperti itu. Sepertinya tubuh kalian tidak cocok dengan formula IND2022," kata Bellatrix.
Altair dan Signus tercengang mendengar ucapan Bellatrix. Kini mereka tahu nama cairan yang tadi disuntikkan oleh Orion.
'Apa itu formula IND2022?' batin Altair.
***
Hiii tambah penadaran
aku jadi penasaran dengan apa yg akan dilakukan si Kakek Sirius mendengar penuturan kalaw kwn2 orangtuanya sudah muncul dan mengetahui siapa mereka
maaf klw aku slh
mk Rigel dan Altair turun dipulau trus g lanjut
di bab 28 cerita Orion dsn Signus lg yg sdh
29 pernyataan Orion lg
lanjut donk pingin tahu Rigel dan Altair