NovelToon NovelToon
Mengandung Anak Kaisar

Mengandung Anak Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:23.5k
Nilai: 5
Nama Author: Annisa Nurhalizah

Yvonne yang menikmati malam festival mendapat masalah begitu terbangun dengan tubuh yang tidak terbalut pakaian. Belum sempat ia tahu laki - laki mana yang telah menidurinya, ia malah mengandung anak lelaki itu. Namun, setelah anak itu lahir, Yvonne beserta keluarga sangat terkejut karena bayi yang ia lahirkan mewarisi mata merah yang hanya dimiliki oleh keluarga kekaisaran. Akankah bayi yang Yvonne kandung jatuh ke tangan kaisar? Atau malah terbunuh karena hak sukesi yang bersaing ketat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa Nurhalizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Tuan Putri

Theo mengikuti Aishla dengan begitu gigihnya.

Setelah Aishla menangis sambil mengungkapkan isi hatinya, Aishla kabur ke istana kaisar yang jaraknya berdekatan dengan istana Theo.

Gadis itu menghentak - hentakkan kakinya dengan marah. Orang - orang yang melihat aksi lucu dari tuan putri itu tertawa pelan karena gemas dengan tingkah lakunya.

"Setelah sekian lama tidak ada tuan putri, ternyata sangat seru ya memiliki tuan putri selucu putri Aishla!"

"Iya benar! Aku tidak akan pernah menyesali seumur hidupku bekerja di dalam istana!"

Theo terkekeh pelan mendengar penuturan para pelayan. Memang benar, Aishla semenggemaskan itu makanya Theo sangat menyayanginya.

Aishla terhenti lalu membalikkan badannya.

"Kenapa kakak terus mengikutiku!" teriak Aishla membuat Theo sedikit terkejut.

"Ah, aku ingin membujukmu." Jawab Theo.

"Kakak sangat dingin! Tidak bisa membujuk Aishla dengan benar!" sentak Aishla, Theo tersenyum kecut.

Theo mendekati Aishla lalu berjongkok dihadapan gadis itu.

"Aishla, katakan apa saja yang kamu mau makan kakak akan mengabulkannya sebagai tanda maaf." Ucap Theo, itu membuat Aishla memiliki sedikit kesempatan.

"Kalau begitu jadikan Geran sebagai kesatria pelindungku!" tegas Aishla.

Theo menangis didalam hati. Bagaimana bisa orang yang ia jadikan saingan dalam merebutkan hati Aishla itu menjadi kesatria pribadinya? Bukankah dirinya akan kalah telak?

"Aishla, jangan yang itu ya?" tawar Theo.

Aishla memalingkan mukanya dan lanjut berjalan menuju kantor ayahnya.

Bruak!

Pintu ruangan kerja Neil terbuka lebar oleh Aishla. Neil yang sedang berbincang dengan Marquess Albrech itu saling terdiam dan menatap Aishla yang sedang dalam emosi.

Neil menatap putra sulungnya untuk bertanya apa yang sedang terjadi.

"Adik ingin Geran menjadi kesatria pribadinya." Jelas Theo, Neil mengangguk.

"Kenapa terus? Geran kan memiliki kemampuan yang bagus juga." Ujar Neil.

"Itu.."

Neil menghela nafas menghadapi putranya. Selama tinggal pada anak manja yang lima tahun lalu itu masih tidur bersama dengannya dan istrinya.

Setelah menjadi kakak, Theo terlihat menjadi sedikit lebih dewasa juga. Neil pun beralih pada putrinya.

"Aishla, sekesal - kesalnya kamu, masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu adalah perlakuan yang tidak sopan." Tegas Neil membuat Aishla tersentak.

Gadis itu kemudian menundukkan kepalanya membuat Neil terkekeh.

"Tunggu sebentar ya, Aishla, ayah akan menyelesaikan perbincangan dulu dengan marquess." Ucap Neil, Aishla hanya mengangguk pelan.

Neil menghela nafas melihat kedua anaknya. Sudah jelas Aishla marah karena perlakuan Theo yang tiada henti menganggu adiknya. Padahal mereka berbeda umur cukup jauh, tapi bisa - bisanya Theo selalu mempermainkan Aishla sampai gadis itu marah.

"Kalau begitu kamu boleh pergi." Titah Neil pada Marquess.

Marquess membungkuk tanpa meninggalkan tempat sama sekali. Itu membuat Neil geram karena ia sangat tahu apa maksud Marquess itu tidak segera pergi padahal Neil mempunyai tamu lain.

"Tuan putri sudah besar dengan sangat cantik ya. Akan cocok bisa disandingkan dengan putra saya Jusuf." Ucap Meygan, Neil menghela nafasnya.

"Sangat tidak sopan." Gumam Neil yang sangat terdengar oleh satu ruangan.

"Disandingkan? Apa maksudnya itu?" tanya Aishla polos.

Meygan tersenyum senang lalu mendekati Aishla.

"Yang mulia tuan putri, disandingkan itu artinya dijodohkan. Bukankah sangat baik jika menantu kerajaan berasal dari Marquess?" Jelas Meygan membuat Aishla membelakkan matanya.

Aishla melirik semangat kearah ayahnya membuat Neil tersadar dengan tatapan 'ingin sesuatu' itu.

"Ada apa Aishla?" tanya Neil.

"Ayah, aku ingin menikah dengan Geran!"

Keadaan ruangan seketika hening. Neil menatap lurus kearah Aishla dan Theo terdiam dari gerakannya yang sedang meminum teh.

Gowen yang baru memasuki ruang kerja itu juga ikut terkejut, dirinya merasa akan dibantai habis - habisan oleh dua orang sword master di ruang itu memutuskan untuk kembali keluar.

"Gowen, masuk lah." Tegur Neil membuat Gowen kembali.

Pria itu berjalan sambil menundukkan kepalanya dan menangis dalam hati.

"Apa kamu dengar apa yang diucap anakku?" tanya Neil.

"Saya mendengarkannya dengan jelas yang mulia." Jawab Gowen tanpa mengangkat kepalanya.

"Menurutmu bagaimana?"

Gowen terdiam sejenak. Ia memikirkan beberapa hal jika tuan putri yang sangat cantik dan indah dengan rambut perak dan mata merahnya itu menjadi menantunya. Bukankah itu sangat berlebihan?

"Sepertinya berlebihan untuk saya memiliki menantu seorang tuan putri, yang mulia." Ucap Gowen, Neil tertawa pelan.

"Aku belum pernah menghadapi anak perempuan, tetapi putriku meminta agar anakmu menjadi pengawalnya. Bagaimana ini?" tanya Neil kembali. Aishla merasa terpanggil itu memperhatikan percakapan antara Neil dan Gowen.

"Ah, pengawal tuan putri? Sungguh itu akan menjadi pekerjaan yang paling mulia untuk anak saya. Tetapi yang mulia putri, saya mohon maaf karena anak saya sudah melakukan sumpah setia pada yang mulia pangeran." Jelas Gowen.

Aishla membelakkan matanya lalu melirik pada kakaknya.

"Kakak!" seru Aishla.

"Aishla, semua itu terjadi ketika kamu belum lahir. Bagaimana kakak tahu kalau kamu menginginkan Geran." Jelas Theo.

Aishla memalingkan muka kesal dari kakaknya.

"Huh, semua tidak peduli pada Ila!" sentak Aishla membuat Theo dan Neil membelakkan mata.

"Aishla, jangan seperti itu. Bagaimana sebagai gantinya ayah akan membangun istana putri tepat didepan istana kaisar?" tawar Neil, Gowen langsung membelakkan matanya berharap tuan putri menolak tawaran gila itu.

"Huh, aku tidak ingin pergi dari istana ibu! Jika ayah mau menembus kesalahan, biarkan seluruh putri datang ke istana kakak dan melakukan pesta teh yang meriah!" pinta Aishla.

Neil melirik pada Theo untuk meminta persetujuannya. Karena taman yang diminta adalah istana pangeran, mau tak mau Theo lah yang berhak atas izinnya.

"Oke, kalau begitu kamu juga harus memaafkan kesalahan kakak?" jawab Theo.

Sambil berdengus kesal, Aishla mengangguk.

Keadaan seketika tenang mendapati tuan putri mereka yang sangat manja itu merelakan Geran dengan sangat mudah.

Theo kembali meminum tehnya dan Neil ikut bergabung untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan yang menumpuk.

1
Indriyani
Lanjut Author
Annisa Nrh
Tambahan, maaf banget kalo tada bingung karena gada kalimat miring. Aku dah coba buat di miringin, tp entah knpa dia jdi eror dan gamau miring gitu kwkwk, semoga kalian mengerti ya ~♡
Niaa🥰🥰
Luar biasa
Devi Rahmanita
baru tiga hari terkurung ,langsung hamil gmn ya thor
Sindy Saripah
bagus nya di jadiin komik thor
Annisa Nrh: wah, aamiin.. semoga bisa di adaptasi yah/Scowl/
total 1 replies
panty sari
lanjut thor
Dev
ortunya Yvone dmna Thor??kok gk ada kabarnya..
Dev: Oalah..
Annisa Nrh: dibuat istirahat dlu di istananya hihi, nanti aku munculin lagi yaa/Hey/
total 2 replies
muna aprilia
lnjut
panty sari
lanjut Thor
panty sari
lanjut thor
Annisa Nrh: ditunggu yaa, novel ini bakal update setiap hari/Kiss/
total 1 replies
Annisa Nrh
Jangan lupa beri penilaiannya dan tinggalkan like serta komen yaa temen - temen.. lopyu♡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!