Karya ini merupakan karya jalur kreatif cinta supranatural
Siluman serigala yang merubah wujudnya menjadi manusia harus melindungi seorang gadis bernama Zora.
Dalam tubuh Zora tertanam pecahan kubah matahari yang apabila kubah itu dipersatukan dengan pecahan yang lain akan memunculkan kekuatan besar yang mampu menyerap energi matahari.
Mampukah Zidan melindungi gadis itu dari kejaran Xeon yang menginginkan pecahan kubah matahari ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zidan Kembali
Ada 2 jalur di depan Adam. Adam bingung memilih arah yang mana. Jika Adam tidak cepat, Zora dalam kesulitan. Adam merogoh uang koin lalu mengundinya. Jika yang keluar angka ia akan mengambil langkah kiri dan jika yang keluar gambar ia akan mengambil langkah yang sebaliknya.
Adam siap melempar uang koin ke udara lalu menunggu nya untuk jatuh.
Dan tepat di tangan kanannya uang koin itu berhasil ia tangkap. Adam membuka genggaman tangganya dan terlihat gambar di sisi uang koin. Adam berlari ke arah kanan. Biasanya arah kanan adalah arah yang terbaik.
Hampir setengah jam Adam berlari dan putus asa. Ia berhenti membungkuk, menata nafasnya yang memburu. Kakinya terasa pegal terlebih ia baru saja sembuh dari lumpuh.
"Zidan, dimana kamu?" Gumam Adam lirih dan seketika Zidan muncul di depannya.
Adam tersentak kaget bagai melihat hantu di siang bolong. Ia menegakkan posisinya. "Zidan, kamu mengagetkanku! Nafasku saja belum sempurna kamu malah membuatku jantungan." omel Adam.
Zidan mengangkat bahunya. "Kak Adam sedang olah raga? Mengapa tidak besok pagi saja, udara pagi juga sangat bagus untuk pernafasan."
"Olah raga gundulmu! Aku berlari karena disuruh Zora untuk mencarimu." Adam sampai emosi sambil berkacak pinggang.
"Aku tidak mau kembali. Zora sudah tidak membutuhkan aku lagi."
"Kamu jadi cowok kenapa gampang ngambek. Sekarang cepat ikut aku pulang!" Adam menarik lengan Zidan.
Zidan mematung dan itu membuat Adam kesulitan menarik Zidan, ia seperti menarik tali seekor gajah.
Adam melepas tangannya. "Kalau kamu tidak mau kembali monster itu akan mencelakai Zora."
Zidan menoleh menatap nanar. "Monster?" Zidan berpikir apa yang dimaksud Adam adalah Xelon.
Adam mengangguk. "Monster itu muncul begitu saja dari langit. Dan Zora mengeluarkan cahaya dari kedua tangannya. Aku bingung, Zora melakukan trik sulap sejak kapan sampai bisa terlihat asli,"
Zidan tersentak dalam diam. "Kak, pegang tubuhku dengan kuat!" titah Zidan yang seketika merangkul Adam.
Adam tersentak, "Hai, aku masih waras masih doyan perempuan!" pekik Adam yang tak digubris oleh Zidan.
Zidan membawa Adam terbang ke udara menuju rumah.
"Kita terbang, Zidan ! Ini kamu sebenarnya siapa, tidak punya sayap tapi kok bisa terbang?" Adam tidak berhenti bertanya.
Adam sudah tersentak beberapa kali dan ia merasakan desiran di hatinya saat tubuhnya melayang di atas langit.
Zidan tak menggubris dan secepat kilat ia mengantar Adam kembali pulang.
Pemandangan yang begitu miris membuat dua pria tampan itu bergegas menghambur ke arah Zora.
"Zora, apa yang terjadi dan, bagaimana mama, papa bibi May berubah menjadi batu?"
Zora yang sesenggukan sejak tadi langsung berbalik dan memeluk sang abang.
Zidan terpaku sesaat. Ia menyesal telah pergi meninggalkan Zora. Ia terlalu gegabah dan tak bisa mengontrol emosinya tadi.
"Zora," panggil Zidan dan seketika Zora menoleh dan langsung menghambur ke arah Zidan.
"Kak Zidan, maafkan aku! Sungguh aku tidak berni ...." ucapan Zora terputus.
Telunjuk Zidan menempel di ujung bibirnya. "Aku mengerti. Dan aku kembali untukmu."
"Xelon datang dan menyihir mereka menjadi batu. Dia bilang dia ingin agar kamu pulang."
Zidan mengangguk mengerti, "Ini suatu perangkap agar aku membawamu serta ke negara Phantom."
"Iya. Apa pun akan aku lakukan agar kedua orang tuaku bisa kembali."
"Aish, kalian berhutang penjelasan padaku!" Sentak Adam.
