NovelToon NovelToon
Tak Akan Ku Lepas

Tak Akan Ku Lepas

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

Kinan harus menerima pinangan dari lelaki yang tidak ia cintai begitu pula sebaliknya, perjodohan yang ia terima dengan maksud untuk menghindar dari sasaran cinta brutal dari seorang pemuda yang ternyata putra seorang konglomerat.

Bisa kah Kinan memilih salah satu pria di antara mereka, tunangan yang kini menginginkankelanjutan hubungannya menjadi pernikahan sah atau pemuda yang telah mencintainya tanpa syarat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Dewa Perang

"Kenapa Tuan? Apa ada yang salah dengan profil Mbak Kinan?memang dia tak pernah menunjukan wajahnya, baik di status ataupun profil"jelas Alfin karena raut wajah Ares kini tak bersemangat.

"Ehm tidak apa-apa...oiya tolong kau perintahkan beberapa orang untuk membersihkan apartement, aku mau pindah secepatnya."

"Bukankah memang sudah bersih dan rapi tuan, dan kenapa kau sangat buru-buru sekali ingin membawa mbak Kinan pergi dari mansion?"tanya Alfin jujur, karena ia tahu sebenarnya mereka hanya menjalankan pernikahan paksa.

"Aku hanya ingin kami mandiri."

"Baik Tuan kami akan menyiapkan apartement secepatnya."

Kini Ares di landa rasa kesal luar biasa, bagaimana mungkin adiknya menjadi begitu berani padanya, meski termasuk keras kepala tapi Arkhan tak pernah seberani itu sebelumnya.

"Mungkinkan karena rasa cintanya yang begitu dalam pada Kinan" Ares membatin.

Drrt drrt.

"Rin keruanganku sekarang."

Tak berapa lama wanita cantik dengan tubuh bak gitar spanyol muncul dari pintu masuk.

"Bagaimana tugasmu?"tanya Ares dingin.

"Ehm ...ku rasa Tuan Arkhan sudah punya pacar yang lebih cantik dari saya Tuan."

"Apa maksudmu?"

"Tuan Arkhan tak sedikitpun melihat ke arah saya, bahkan saya di tolak mentah-mentah dan di suruh pindah dari ruangannya, saya di anggurin Tuan..."

Tangan Ares mengepal kuat hingga buku-buku tangannya memutih, rahangnya pun ia rapatkan.

"Wanita secantik dan sesexy Rini pun kau tolak, sungguh pengaruh Kinan sangat besar bagimu" batin Ares geram.

Setumpuk dokumen telah Ares tanda tangani secara cepat, tak seperti biasanya ia selalu terlebih dahulu membacanya sebelum tanda tangan.

Drtt drrt.

"Ya halo Ayah ..." sapa Ares.

"Res, Ayah menugaskan Bastian, putra salah satu sahabat Ayah untuk jadi asisten adikmu, itu permintaannya yang menolak kalau Ayah kirim asisten wanita, bahkan kau tahu sendiri dia memarahi Ayah karena mengira Ayahlah yang mengirim Rini untuk menjadi sekertarisnya."

"Iya Yah...aku sudah dengar dari Rini sendiri."

"Hm kalau begitu mulai besok Bastian akan mulai bekerja."

"Baik Yah..."

Ares menghela nafas kasar, bagaimana mungkin Arkhan mengira kalau dirinya lah yang telah merebut kasih sayang kedua orang tuanya sedangkan mereka begitu menyayangi dan memperhatikannya meski dari jauh.

Pukul lima sore Ares keluar ruangan untuk pulang dan entah kenapa dunianya begitu sempit hingga saat pulang pun kembali bertemu dengan Arkhan adiknya, namun kali ini keduanya bak dua orang asing yang tak saling kenal, saling acuh dan buang muka.

"Hadeuh ...sama-sama tampan tapi sama-sama keras kepala juga" batin Alfin yang kebetulan satu lift dengan keduanya.

"Fin pulang nanti langsung antar kami ke apartemen."ucap Ares sengaja meninggikan suaranya.

"Baik Tuan...."

Ingin rasanya Alfin menjitak dua pria tampan di depannya, agar mereka sadar kalau mereka saudara sedarah.

Ares melangkah dengan penuh percaya diri meninggalkan Arkhan yang diam-diam mengepalkan tangannya.

"Sampai kemana pun kau membawa Kinanku ..akan tetap ku kejar,sialan" batin Arkhan geram.Terpaksa Arkhan masih harus mengikuti traning dari Doni tentang kegiatan dunia bisnis yang harus ia kuasai.

Dan Ares menyeringai puas sambil mengcungkan jari tengah pada sang adik saat mobil membawanya meninggalkan Dd.Corp.

"Kau kelihatan sangat puas Tuan?"

"Ya ..aku sangat puas Fin, dia adik yang kurang ajar, memang harus di beri pelajaran."

"Tapi saya rasa Tuan Arkhan tidak sepenuhnya salah, karena memang benar kan pernikahan Tuan Ares dan Mbak Kinan hanyalah pernikahan di atas kertas, bahkan hingga detik ini kalian ehm ..maaf belum ...."

Ares mendengus kesal pada Alfin.

"Rupanya kau juga ingin megikuti bocah itu Fin? Kau mau aku pecat?"

"Maaf Tuan ...saya hanya ingin bicara sesuai dengan fakta" protes Alfin.

"Cih ..fakta apa heum? fakta tentang adiku yang ternyata mencintai kakak iparnya sendiri?"

"Tuan Arkhan tidak salah karena siapapun berhak memiliki perasaan cinta tulus pada seseorang dan perasaan itu muncul jauh sebelum anda mengenal mbak Kinan yang akhirnya menjadi istri Tuan meskipun hanya istri sementara karena dua bulan setelah perjanjian maka kalian akan resmi bercerai dan anda kembali pada Nona Emma kekasih anda yang ...."

"Cukup ...kurasa kau terlalu banyak mencampuri urusanku."

"Maaf Tuan...."cicit Alfin sambil menundukan kepalanya.

"Saya hanya tak ingin melihat anda menyesal nantinya Tuan" sambung Alfin dalam hati.

Ares menjatuhkan kepalanya ke sandaran kursi sambil memejamkan matanya.

Apakah dia memang masih mengharap wanita yang telah menghianatinya sedangkan seorang istri sah telah ia miliki, dan di hati kecilnya ia mulai tak rela jika Kinan nantinya menjadi milik pria lain meski itu Arkhan adiknya sendiri.

"Tuan ..kita sudah sampai."

Ares tergagap karena ia sempat terlelap beberapa menit.

Dengan langkah panjang Ares memasuki mansion di mana suatu pemandangan yang membuatnya tertegun di depan pintu.

Kinan berlari kecil menyambutnya lalu mencium punggung tangannya dengan takzim dan mengambil alih tas kantor di tangannya.

Dengan baju rumahan Kinan sungguh terlihat jauh lebih muda dari usianya, tak akan ada orang yang mengira kalau umurnya sudah dua puluh lima lebih.

"Sore Mas....aku kirim pesan pada asisten Alfin menanyakan kabarmu, takut kepalamu pusing lagi"ucap Kinan sambil tersenyum tipis pada Alfin membuat pria itu spontan membalasnya dengan anggukan kepala.

Mata Ares menyipit ke arah Alfin karena ia sama sekali tak mengatakan padanya hal tersebut.

"Aku sudah membuatkan mu bubur Mas...ayo makan dulu" sambung Kinan mendahului Ares.

Glek.

Alfin menelan ludah kasar saat melihat Ares menatapnya bak serigala yang sedang marah.

"Kenapa kau tak mengatakan padaku pesan Kinan?"

"Maaf Tuan, karena kukira Tuan sudah sehat."

Ares membuang pandangannya kesal, ingin rasanya ia menoyor kepala asistennya yang kurang ajar itu.

"Kau tunggu di sini dan kali ini ku peringatkan padamu, sampaikan pesan Kinan padaku apapun itu, kapanpun dan di mana pun aku berada kau harus langsung menyampaikannya" jelas Ares tegas.

"Baik Tuan."

Alfin tersenyum sinis memandang punggung Tuannya menghilang.

"Si Dewa Perang mulai menyukai istri mungilnya"ucap Alfin bermonolog sendiri.

1
Christina Maharini
jangan berat2 kka thor konflik nya...
🤭
Christina Maharini
smg cpt ktm...konflik nya g berat2 ya
Christina Maharini
kasihan banget sm si arkhan,yakin pasti kak author bakal ksh jodoh yg spesial pake telur😂
Che Phun
aw aw aw 🤣🤣
Christina Maharini
wess.... ares ini yg datang
Christina Maharini
sp lagi tuh....
Christina Maharini
yahhh.... ini telat up ya kak
Christina Maharini
ares kena penyakit tuman....😂😂
Christina Maharini
nasib mereka di tangan author....🤭🤭
berdoa saja smg author berbaik hati sama mereka,semangat ares untuk mendapatkan hati kinan
Christina Maharini
nahhh...gmn sih kin
Christina Maharini
kuranggg thor....
Christina Maharini
klo sdh gini cm bs blg.... q syuka syuka syukaa thor... lope2 sekebon
Coki Mbo
sungguh sangat bagus,
Anonymous
Bagus, suka bacanya
Christina Maharini
lanjut kka.... semangat up nya
Christina Maharini
ky nya punggung si arkhan ya....
Christina Maharini
aq sdh mampir kak author.... sehat,sukses sllu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!