NovelToon NovelToon
Kakak Atau Suami?

Kakak Atau Suami?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / trauma masa lalu
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Your Aunty

Kendati Romeo lebih tua belasan tahun, dengan segudang latar belakang militer, dia masih bersedia menikahi Ansela, yang kala itu masih duduk di bangku SMA.

Tapi tentunya, ini diikuti dengan beberapa kesepakatan. Berpikir bahwa hubungan mereka tidak mungkin bertahan lama, mengingat perbedaan usia mereka. Alih-alih suami dan istri, mereka sepakat untuk seperti kakak-adik saja.

Setidaknya, itulah yang dipikirkan Romeo! hingga ketika tahun berlalu, dunianya berahkir jungkir balik.

••

Dia mendapati, bahwa Ansela adalah seseorang yang paling dia inginkan, dan paling tidak bisa dia gapai, meski gadis itu disisinya.

Dengan tambahan persaingan cinta, yang datang dari sahabatnya sendiri, yang kepada dia Romeo telah berhutang nyawa, ini hampir membuatnya kehilangan akal.

“AKU BUKAN KAKAKMU! AKU SUAMIMU.”


••

Baca perjuangan sang Kapten, di tengah sikap acuh tak acuh sang Istri. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Your Aunty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Romeo mengangguk mantap. Dia pikir Ansela pasti suka berbelanja. Tapi nyatanya, walau memang benar Ansela suka berbelanja, tapi tawaran itu tetap ditolaknya. Dengan pertimbangan, dia takut kelelahan.

Penolakan ini, langsung menghancurkan kepercayaan diri Romeo. Beruntung Jordan sangat sensitif, dan langsung mengambil alih suasana.

Dia membujuk Ansela agar setuju. Bagaimana cara Jordan membujuknya? Jordan benar-benar menunjukkan satu demi satu isi toko, sambil mempersilahkan Ansela duduk dan memilih. Membuat segala sesuatunya mudah untuk gadis muda itu.

Tapi begitu, Jordan tidak sendirian. Hampir semua dipilihkan Romeo, dan dia hanya bertugas membuat Ansela mau memilih.

Siapa sangka ini lebih dari efektif. Sisi tidak suka repot milik Ansela benar-benar terlihat jelas. Dia itu hanya tersenyum, dan menunjuk-nunjuk hampir sepanjang waktu.

Akhirnya, Ansela adalah apa yang disebut, terima bersih. Kini tangan keduanya sudah penuh dengan beberapa belanjaan mulai dari tas hingga sepatu, bahkan dia tanpa sadar sudah membeli dress putih baru yang cantik. Masih tidak tahu, niat Romeo dibalik ini semua.

Jangan salahkan aku, pikir Ansela. Saat dilihatnya, kedua pria itu tampak sangat kelelahan. Lebih khusus Jordan. Namun senyum hangat pria itu, membuat Ansela tidak terlalu merasa bersalah.

Mereka sudah hampir mencapai bagian luar Mall, ketika ponsel Romeo tiba-tiba bergetar. Melihat siapa yang memanggilnya, dia menatap Jordan.

“Temani Sela sebentar. Pak Heros menelpon. Sela, kakak tidak akan lama.” Ujar Romeo yang langsung mengambil langkah menjauh.

Saat Romeo mengangkat panggilan, Jordan mengajak Ansela masuk toko alat musik. Kebetulan mereka sedang ada di depan toko tersebut.

Jordan tidak mengajak karena asal. Tapi itu karena dia tidak sengaja melihat layar ponsel Ansela, saat gadis itu bermain gitar.

"Mau apa Kak?"

"Bantu pilihkan Kakak gitar dong!"

Ini bukan sekedar modus jadi-jadian. Jordan baru mulai belajar main gitar belakangan ini, jadi dia ingin mematangkan pembelajarannya dengan membeli gitar sendiri. Apalagi saat ini, dia dan Romeo sebenarnya baru saja pulang ke kota ini lagi, setelah penempatan tugas mereka sebelumnya.

Situasi ini cukup kebetulan, dengan Ansela yang memang termasuk pro dalam bermain musik sejak kecil.

"Tadi Kakak sudah memilihkan banyak belanjaan untukmu! sekarang giliran mu, pilihkan Kakak gitar.”

“Oh, jadi tidak ikhlas ya.”

Jordan berhenti. Dia menatap Ansela dengan eksperesi sedih dibuat-buat, sebelum mengangkat sebelah alisnya, “Mau ya ...."

Setelah diminta dengan cara seperti itu, Ansela yang sudah terhibur akhirnya bersedia. Dia dengan cepat menjadi serius, dan mulai melihat-lihat gitar, bahkan mengetes langsung.

"Sudah berapa lama Kak Jordan main gitar?"

“Belum lama. Baru termasuk dua bulanan lah. Tidak sebaik dirimu."

Ansela tidak tahu, bagaimana Jordan tahu dia bisa bermain gitar. Tapi dia tidak mengelak, tapi juga tidak mencoba berbicara lanjut.

"Eh, pak tolong yang putih itu ...." Pinta Ansela pada penjual. Siapa sangka, setelah di tesnya memang sebagus yang diharapkan.

"Ini sangat ringan, sangat bagus suaranya." Ansela me-review.

"Coba petikan, agar Kakak bisa dengar."

Ansela memetik beberapa lantunan nada, membuat Jorsan merasa calon istri sahabatnya itu selain cantik, juga sangat baik dan mempesona.

"Tapi sayang, warnanya putih. Tidak terlalu bagus! ... Eh, Pak. Apa yang ini, punya warna lain?"

"Ada dek, kebetulan warnanya merah muda." Ucap pegawai toko itu dengan bersemangat. Dikiranya gitar itu untuk Ansela.

Walaupun sempat berbinar-binar matanya, Ansela hendak menolak, karena itu bukan untuknya. Tapi pria itu sudah terlanjur pergi dan kembali, dengan membawa gitar itu. Tapi jujur saja, Ansela tidak mengira warna gitar itu akan cantik sekali.

Jadi ketika pegawai toko memberinya, tangan Ansela tanpa sadar terulur mengambil. Jordan yang memperhatikan semua emosi halus dalam diri Ansela, tanpa sadar menarik sudut bibirnya. Merasa lucu untuk gadis itu. "Yang itu saja."

"Eh tidak! jangan. Masa Kakak mau ambil warna ini sih, malu-maluin tahu."

"Memangnya kenapa? apa itu membuatku terlihat feminim?" Cara Jordan mengatakan itu terlihat banyol, sampai-sampai Ansela tertawa.

Walaupun sedikit tidak enak hati, tapi sekali lagi, Ansela tidak suka memaksakan sesuatu. Jika Jordan memilih gitar berwarna merah muda itu, ya biar saja pikirnya. Toh, itu bukan sarannya.

Gitar merah muda untuk Jordan akhirnya sah dibeli. Tapi begitu mereka masih merasa lucu akan hal ini, dan tertawa hingga keluar. Romeo yang sempat kebingungan mencari keduanya, dan tidak enak hati karena bicara terlalu lama, … sedikit campur aduk ketika melihat keduanya keluar dengan tawa bersama.

Dahinya berkerut. Untuk sesaat, mereka berdua terlihat baik untuk satu sama lain. Pikirnya. Tapi Romeo, segera mengenyahkan pikiran itu. Karena Ansela terlalu muda untuk usianya, maupun Jordan.

"Eh Romeo, bagaimana?"

Romeo menggeleng, "Tidak apa!" Dia menatap gitar di tangan Jordan, dan segera mendapatkan penjelasan lengkap dari pria itu.

Mendengar bahwa calon istrinya yang pemalas , sedikit repot-repot untuk membantu Jordan, Romeo memiliki perasaan yang tidak terjelaskan.

"Apa kita makan saja?" tawar Jordan.

Ansela menatap jam tangannya, yang langsung diikuti oleh Romeo dengan hal yang sama. Romeo menyadari, ini seharusnya menjadi waktu tidur Soraya.

"Jor, kau saja bagaimana? Ansela sepertinya lelah."

"Eh, tidak! tidak! kenapa aku lelah?" Sangkal Ansela cepat. Sayangnya Ansela tidak terlalu baik dalam berpura-pura. Jordan akhirnya bisa melihat kalau gadis itu benar-benar kelelahan.

"Ya, sudah. Aku pesankan makanan sekarang. Supaya sampai di rumah bisa langsung makan, bagaimana?"

Romeo mengangguk setuju. Sementara itu, Ansela hanya bisa meminta maaf kepada keduanya, karena merepotkan. Dia sendiri tidak tahu, kenapa dia bisa semalas dan mudah lelah begini.

Benar saja, dalam perjalanan kembali pun Ansela sampai ke tiduran di mobil. Dia yang hanya duduk sendiri di baris kedua, menggunakan seluruh kursi untuk membaringkan tubuhnya yang jompo.

Romeo sepanjang jalan terus melihat ke belakang, takut-takut kalau gadis itu jatuh atau bagaimana.

Jordan yang melihat itu, akhirnya tak bisa menahan tawa. "Wow Sebas, apa kau akhirnya menemukan penjinak dirimu!"

"Omong kosong apa itu!"

Jordan menarik sudut bibirnya, "Tidak pernah kulihat, kau seperti ini sebelumnya!"

Mendengar ini, Romeo juga ikut terkekeh. Bukannya Ansela bisa menjinakkan dirinya yang keras atau bagaimana. Tapi lebih kepada rasa bersalah terhadap gadis itu.

Ansela masih berusia 18 tahun, dan besok akan melaksanakan pemberkatan nikah dengannya. Belum lagi, dalam pernikahan ini, dia hanya bisa menjanjikan yang terbaik tapi bukan cinta. Untuk itulah Romeo merasa perlu untuk bertanggung jawab dengan apapun, mengenai gadis itu.

Jordan yang mendengar penjelasan itu sedikit tidak senang. Menurutnya, Romeo sebagai seorang pria telah melakukan kesalahan. Jika dia memang tidak ingin menikah, karena masih berhutang rasa bersalah pada Daisy mantannya, seharusnya dia tidak boleh menikahi Ansela.

Mendengar argumentasi balik dari Jordan, Rafael menjadi senang. Setidaknya sang sahabat benar peduli pada calon istri kecilnya.

"Tolong ingatkan aku nanti, semisal aku menyakitinya."

Mendengar ini, Jordan berdecak. Romeo adalah orang yang paling konyol yang dikenalnya. Dia tidak benar-benar berjuang untuk Daisy, sewaktu mereka pacaran. Tapi saat mereka sudah berpisah, dia mau menjaga hati untuk wanita itu? Yang benar saja. Kesal Jordan dihatinya.

Dalam kekesalan ini, dia tiba-tiba mendapat ide untuk mengejek. "Lalu, kalau kau menyakitinya ... bisakah aku, mendapatkannya?" Ujar Jordan, sambil melihat ke kaca tengah. Memperjelas siapa yang sedang dimaksud-nya.

Romeo tahu, Jordan sedang menggoda dan mengejek dirinya. Tapi begitu dia setuju saja, "Kalau dia ingin, aku bisa apa."

Mendengar ini, Jordan menggeleng kepalanya tak habis pikir. Tapi dia mengerti, arah Romeo. Gadis cantik seperti Ansela, sangat berpotensi disukai banyak pria di masa depan. Yang mungkin jauh lebih kaya, tampan atau muda dari Romeo sendiri.

“Pernikahan kok begitu.”

"Yah, tapi setidaknya aku akan menikah. Tidak seperti kau!" Balas Romeo, ketika menemukan kesempatan.

Kali ini Jordan menyesali terlalu ikut campur dalam pembicaraan mengenai pernikahan. Tapi begitu, dia tidak puas jika tidak membalas.

"Aku akan menikah nanti, saat aku menemukan orang yang aku cintai dan prioritaskan. Tidak seperti kau! cinta siapa?prioritas siapa?"

Mendengar ini, Romeo terkekeh. Ya, itu benar. Walaupun dia memprioritaskan Ansela, entah hari ini atau di masa depan. Tapi Romeo yakin sekali, bahwa hatinya hanya untuk seseorang yang terlambat dia perjuangkan di masa lalu. Meski wanita itu sudah menikah, dan dia tidak berniat untuk mengganggu, tapi tetap saja. Romeo masih yakin terhadap pemikirannya sendiri.

•••

Hingga ketika hari berganti dengan cepat. Tiba hari dimana mereka melakukan foto prewedding.

Foto bersama keluarga telah dilakukan tadi, di studio. Kini sisa foto dengan konsep outdoor khusus untuk kedua pengantin.

Karena foto tadi bersifat intimasi kekeluargaan. Romeo menggunakan seragam, saat Ansela memadukan baju adat non formal. Ada juga Jordan, Hana dan Beni, yang ikut dalam sesi foto itu.

Tapi kini untuk keperluan foto outdoor, Ansela menggunakan gaya yang lebih fresh. Dari mulai kasual, sampai pada formal.

Ansela yang sudah sangat cantik dengan make up tipis kasual; tapi ketika giliran memakai formal, dengan make up yang lebih tebal, dan gaun berwarna ungu muda, penampilannya langsung membuat Romeo dan Jordan oleng. Auranya terlihat lebih dewasa.

"Dia terlihat cantik dengan gaun pernikahan. Tapi sayang, dia tidak akan memakai gaun pernikahan, seperti yang lainnya." Gumam Jordan sendiri, saat sedang melihat sesi pemotretan tunggal.

Romeo yang tidak sengaja mendengar itu, juga setuju. Tapi sayangnya dia tidak bisa melakukan apa-apa. Ansela hanya bisa menggunakan dress putih, bukan gaun pengantin. Apalagi, pemberkatan pernikahan yang tinggal beberapa jam lagi.

Ah, sudahlah. Romeo terus mengingatkan dirinya sendiri. Bahwa ini hanyalah pernikahan sementara, tidak perlu membuat kemeriahan berlebihan.

1
V'marbe
ceritanya gak pernah mengecewakan
selalu beda dari yang lain
tapi satu yang PASTI ceritanya selalu bagus
Fairuz Nuna
bagus
Umie Irbie
kenapa anselanya penyakitan siiii,.😒😫
Umie Irbie
ngg suka sama sikap sela,. males nya kebangetan,. 😡😡😡😡😡😡 ngg masuk akal malas nya 😒
Umie Irbie
sweeet bngeeeet dialognya 😀
王贝瑞: Mampir juga kak ke My Secret Lover 😄
total 1 replies
Umie Irbie
romeo bodoh,. 😡😡 berarti ini bener2 ngg ada romantisnya donk 😫
Umie Irbie
ngg suka sama sifat malas sela😩😫 ngg suka wanita pemalas,. bisa di rubah ngg yaaaaa jadi mandiri dan punya martabat 🤭
Sweet_Fobia (ᴗ_ ᴗ )
Ngga kecewa sama sekali.
Umie Irbie
awal yg menarik 😀 mudah di fahami ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!