NovelToon NovelToon
Jingga Swastamita

Jingga Swastamita

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Angst / Enemy to Lovers
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: CHIBEL

Namanya Jingga Swastamita, seorang gadis yang hidup selama 19 tahun di panti asuhan.

Jingga, nama yang di berikan oleh ibu kandungnya, serta Swastamita yang memiliki arti senja. Nama yang di berikan oleh Ibu panti, karena ia ditemukan saat matahari akan kembali ke peraduannya.

Tanpa ia duga, seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya datang menemuinya setelah bertahun-tahun lamanya dan membawanya tinggal bersama.

Dia akan hidup bersama ayah dan juga ketiga saudara laki-lakinya. Saudara yang pada kenyataannya sangat membenci kehadirannya.

Penderitannya di mulai sejak hari pertama ia menginjakkan kaki di sana. Mampukah Jingga melewati semua perlakuan buruk ketiga saudaranya? Apalagi salah satu dari mereka ternyata menginginkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - Semoga

Jason melirik adiknya yang tengah fokus dengan Ipad yang berada di tangannya. "Kau yakin?' ucap pria itu dengan orang yang berbeda pulau dengannya.

"Aku pikir aku salah lihat kemarin," balasnya lagi. Pria itu sedang melakukan panggilan telepon dengan sang istri.

Dia segera menghubungi istrinya setelah wanita itu mengirimkannya foto seorang wanita yang tengah menggendong anak kecil.

"Jingga berada di Jakarta. Aku bertemu dengannya di minimarket dekat rumah."

Begitulah kalimat yang di tulis sang istri di bawah foto yang di kirim. "Baiklah. Lusa aku sudah pulang, aku akan mencarinya," pungkas pria itu dan mematikan teleponnya.

Untung saja Jason maupun Hana tidak melihat rupa anak Jingga. Jika mereka tau pasti akan langsung mengenalinya.

Jason beralih menatap adiknya yang masih fokus dengan pekerjaannya. "Je!" panggilnya.

Jean membenarkan letak kaca matanya dan menoleh ke samping kanan, di mana sang kakak masih menatapnya. "Kau masih mencarinya?" tanya Jason dengan hati-hati.

Yang di tanya tau persis ke arah mana pembicaraannya ini akan berlanjut. "Masih," balasnya datar.

Jason berdehem pelan, "Bagaimana jika dia sudah berkeluarga?"

Kalimat itu terlontar begitu saja. Saat di bandara orang yang ia lihat juga mirip Jingga, dan wanita itu bersama seorang pria dan juga anak kecil. Hal itu kembali di perjelas dengan pernyataan sang istri yang mengatakan bertemu Jingga di minimarket bersama anak kecil.

Mendengar hal tersebut Jean terlihat mengeraskan rahangnya. "Aku akan menghancurkannya," jawabnya tanpa pikir panjang.

"Aku akan menghancurkan pernikahannya dan membawanya ke sisiku," tegasnya.

Ternyata sifat keras kepala dan egois Jean masih belum hilang sepenuhnya, batin Jason.

Dia tidak tau saja bagaimana frustasinya sang adik di tinggal pergi oleh pujaan hatinya, dan seberapa kerasnya ia berusaha menutupi hal itu dari semua orang. Membayangkan Jingga sudah menikah dan memiliki seorang anak saja tidak pernah terlintas di pikirannya.

"Jangan mengulangi hal yang sama, Je! Jangan lupa alasan Jingga pergi hari itu," peringat Jason.

Padahal dia berniat memberitahu adiknya tentang keberadaan Jingga. Tetapi ketika mendengar respon itu dia mengurungkan niatnya. Bagaimana jika Jean benar-benar menghancurkan keluarga kecil Jingga?

"Aku tidak peduli, yang aku inginkan hanya dia berada di sisiku selamanya," balas Jean dingin.

Jason menggelengkan kepalanya, "Aku hanya memperingatkanmu sebagai Kakak. Jangan sampai keegoisanmu kembali membawa duka," ucapnya dan langsung pergi dari ruang tamu.

Tinggal Jean yang tersisa di ruang tamu, punggungnya menyender di sandaran sofa. Matanya terpejam, pikirannya mengelana jauh. Apa yang harus ia lakukan jika pujaan hatinya benar-benar sudah berkeluarga? Secepat itukah Jingga melupakannya?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Matanya menatap kosong gedung-gedung pencakar langit lewat jendela hotel. Kebohongan besar jika ia tidak merasakan sesak saat menginjakkan kakinya di tempat ini.

Lisannya berkata baik-baik saja, tetapi tidak dengan hatinya. Melupakan tidak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi melupakan kenangan buruk. Sebuah luka gores bisa di sembuhkan, tetapi tetap akan meninggalkan bekas.

Tatapan matanya kini beralih ke arah putra kecilnya yang tertidur lelap di atas ranjang hotel. "Aku tidak ingin nasibmu sepertiku yang telat mengetahui ayah kandungnya. Tetapi aku juga masih belum siap untuk bertemu kembali dengannya," gumamnya.

Langkahnya ia bawa mendekati sang anak, sandal hotel ia lepaskan dan ikut berbaring di samping anaknya. "Kau benar-benar mirip dengannya," ucapnya.

Ada pepatah yang mengatakan, jika kau sedang hamil dan membenci seseorang, maka rupa anak yang kita kandung akan mirip dengan orang tersebut. Entah itu benar atau tidak.

Dia yang dengan susah payah mengandung Juan selama 9 bulan lebih 12 hari. Ia juga masih harus berperang melawan traumanya saat itu. Sangat tidak adil untuknya, tidak ada satupun paras anaknya yang mirip dengannya.

Jingga mencium kening putranya dengan sayang. "Semoga hanya parasmu saja yang mirip dengan ayahmu, tidak dengan sifatnya," ucapnya dengan sungguh-sungguh.

Dia berjanji akan mendidik anaknya dengan baik dari kecil, agar saat besar dia tidak seperti Jean yang semena-mena kepada orang lain.

Ting! Tong!

Suara bel berbunyi di kamar yang ia tempati, Jingga berdiri dari posisi berbaringnya dan membenarkan pakaiannya. Wanita itu mendekat ke arah pintu dan membukanya.

"Papa," ucapnya saat melihat sang ayah berdiri di depan kamar hotelnya.

"Bolehkah Papa masuk?" tanya Yuda. Pria itu baru saja kembali setelah pergi seharian ini.

Jingga menyingkir dari depan pintu dan mempersilahkan ayahnya untuk masuk. Tatapan Yuda mengarah ke arah cucunya yang sudah terlelap.

"Sepertinya kita harus kembali besok, setelah dari makam Ibumu kita langsung berangkat ke bandara," kata Yuda. Pria itu duduk di atas sofa, lalu diikuti oleh Jingga yang duduk di sampingnya.

"Kenapa buru-buru sekali? Bukankah kata Papa kita kembali lusa?"

Yuda menatap anaknya tepat di kedua iris matanya. "Maaf. Tiba-tiba ada pekerjaan yang harus Papa tangani di Jepang," sesalnya.

Jingga mengangguk mengerti, "Jika boleh tau, kemana Papa seharian ini?" tanyanya setelah memberanikan diri.

"Bertemu dengan teman lama. Dia orang yang dulu memberi tahu Papa di mana Ibumu di makamkan," jawab Yuda.

Jingga kembali mengangguk. "Istirahatlah, Papa hanya ingin menyampaikan itu," ucap Yuda lalu berdiri dari duduknya.

Setelah berpamitan dengan sang anak, pria itu melangkah keluar dari kamar hotel. Saat sudah di luar, dia tidak langsung pergi begitu saja.

Yuda berdiri menatap pintu kamar hotel anaknya, "Maaf. Papa harus berbohong demi kebaikanmu. Papa tidak ingin kau bertemu kembali dengan mereka," gumamnya.

Saat ia mengatakan akan ke toilet saat dibandara sebenarnya ia melihat keberadaan kedua anak Jerry. Makanya dia pergi dari sana, dan segera menyuruh anaknya masuk ke dalam cafetaria.

Seharian ini ia memang pergi menemui teman lamanya, sejak ia pindah ke negara kelahirannya dan membawa Jingga bersamanya, ia memutus semua komunikasi dengan siapapun.

Karena kedatangannya kali ini yang membawa Jingga juga, ia kembali menghubungi temannya untuk bertanya dan berjaga-jaga. Dia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anaknya.

Bersambung

Semoga masih nyambung ya, terima kasih sudah membaca ☺️

Jangan lupa like dan komen jika ada yang mau di tanyakan, dukungan kalian sangat berarti bagi author 👍

1
HiLo
ceritanya menarik
WiLsania
jalan ceritanya kek naik rollercoaster
Fatma Kodja
malang benar nasib jingga, ayo Paman Yudha bawa jingga sejauh-jauhnya agar tidak ditemukan oleh ayahnya dan juga kakak tirinya, biarkan mereka menerima karma karena akibat kesalahan ayahnya yang memperkosa ibunya hingga menghasilkan jingga dan sekarang jingga juga korban dari perkosaan saudara tiri dan juga Mario
Fatma Kodja
jahat sekali Jason sama Jean kenapa mereka tega sama jingga padahal jingga juga korban karena terlahir dari anak yang tanpa status nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!