𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙄𝙂 𝘼𝙐𝙏𝙃𝙊𝙍!!
𝐫𝐚𝐬_𝐛𝐲_𝐚𝐫
Pada akhir zaman yang sudah bobrok, sebuah ledakan jatuh dari langit menyebabkan ledakan besar yang membuat manusia-manusia perlahan-lahan berubah menjadi Zombie.
Lilyana seorang wanita gemuk yang selalu di hina itu di serang Zombie saat pulang dari liburan nya di kampung, dengan pemukul base ball di tangan nya ia membunuh semua Zombie itu namun setelah nya..
Ting!
"𝘛𝘦𝘳𝘥𝘦𝘵𝘦𝘬𝘴𝘪 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘵, 𝘓𝘪𝘭𝘪𝘺𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘴𝘺𝘴𝘵𝘦𝘮 AAA5? "
[𝘠𝘢] [𝘕𝘰]
Dengan kekuatan System terhebat yang mengajari nya menjadi sosok kuat yang baik namun kejam ia melawan dunia yang hampir runtuh dengan bantuan dari para pemegang system lainnya.
________
Bukan Author pro hanya seseorang yang kelebihan imajinasi dan menuangkan nya dalam kalimat kata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Become a Hero on Doomsday 22
"Begitu ya, syukur lah." Ucap mereka.
Akhirnya mereka masuk begitupun dengan tetangga mereka yang ikut pergi, sebelum masuk Lily memasang kan jimat tembus pandang kebenaran. Yang berarti rumah ini tidak akan terlihat oleh orang yang berhati jahat dan sebaliknya.
*
*
*
Di tempat itu, setelah di ajak makan malam bersama Zero pun pergi. Ia akan menuju balai desa untuk menemui Lily, sekaligus menanyakan mengenai ledakan tadi siang.
Saat masuk ke balai desa, ia tidak menemukan Lily. Bahkan tempat Ayah Lily yang terbaring tadi sudah di tempati warga lain.
"Cari apa kak? " Ica, perempuan itu dengan tersenyum ramah bertanya kepada Zero.
"Dimana Lily? " Tanya Zero tanpa basa-basi.
Mendengar laki-laki tampan itu mencari Lily, Ica langsung tersenyum kecut. Dalam hati nya lihat saja, akan ku jelekan dirimu di depan laki-laki tampan ini.
"Itu Lily... Dia pergi" Jawab Ica dengan wajah sok sedih nya.
"Kemana?! " Zero terlihat terkejut.
"Lily pergi, dia memutuskan pergi karena tidak ingin berbagi makanan dengan kami. Padahal makanan nya sangat banyak, ia tidak mau berbagi dengan kami yang kelaparan. Dia bahkan menyakiti Kakak ku karena ingin menyelamatkan ku. Hikss... Hiksss... Setelah berubah cantik Lily jadi berubah." Ucap Ica memainkan drama nya dengan begitu mulus di setiap tutur kata nya.
"DIMANA LILY?!" Bentak Zero yang tak bisa lagi mendengar ocehan wanita di depan nya. Terlebih menjelekkan gadis yang di sukai nya.
"A-apa? " Ica terperangah, laki-laki di depan nya tidak peduli sama sekali dengan ucapan nya tadi. Padahal tadi ia berucap dengan sangat meyakinkan dan kasihan.
Namun melihat tatapan tajam Zero yang sangat mengintimidasi membuat Ica tak bisa lagi berbicara omong kosong.
"A-anu aku tidak tahu" Takut Ica, menunduk setelah melihat tatapan Zero yang seolah-olah ingin membunuh nya.
SWUSH!
Terasa angin begitu kuat menerpa wajah nya, sedetik kemudian ia tidak lagi melihat wajah laki-laki itu di hadapan nya.
"D-dimana dia? Tck! Sudahlah, laki-laki itu sangat menakutkan! " Ucap Ica lalu masuk ke dalam dengan wajah kesal.
*
*
*
Zero begitu kelimpungan, ia masih belum menemukan Lily. Aura nya saja Zero tak bisa merasakan nya. Padahal hari telah malam.
"TING! Sistem sarankan tuan untuk membeli Handphone Sistem. Bisa menghubungi pengguna Sistem lain, bisa di hubungi melalui HP Sistem bisa langsung pada Sistem nya. Harga 25 Poin Sistem, kelebihan bisa di pakai berkomunikasi di mana pun. " AB6.
"Beli! " Ucap Zero tanpa pikir panjang.
"Tunggu! Bagaimana cara menelepon nya? Aku tidak punya nomor nya! " Ucap Zero.
"Tuan bisa tuliskan nama sistem nya di alat tersebut. " AB6.
Zero pun mengangguk ia mulai menekankan nama sistem Lily. Dan tak lama kemudian telepon pun terhubung.
"Haloo? " -Lily.
Sementara itu.
Dirumah nya, Lily baru saja selsai makan. Ia langsung masuk ke dalam kamar nya. Lily tak perlu lagi mengkhawatirkan kondisi tubuh nya jika meng gendut, karena sistem menjamin tubuh nya akan tetap terjaga.
Saat sedang melihat-lihat pasar Sistem tiba-tiba tanda di layar sistem nya berubah seperti layar telepon Handphone. Dan tertera nama AB6 di sana.
"AB6? Ini sistem milik Zero kan? "
Lily pun tanpa ragu langsung mengangkat nya.
"Halo? " -Lily.
"Lily! Syukur lah kau mengangkat nya. Aku sangat khawatir." Ucap Zero dengan begitu senang sebrang telepon sana.
"Zero? Ini kamu?" -Lily.
"Ya ini aku, aku sangat mengkhawatirkan mu. Kami tidak ada di balai desa, perempuan itu bilang kamu pergi. Aku mencari mu kesemua tempat namun tak bisa mendeteksi keberadaan mu." Ucap Zero dengan nada sedih karena tak bisa menemukan Lily.
"Astagah Zero, terimakasih telah mengkhawatirkan ku. Dan Maaf membuat mu seperti itu." Ucap Lily.
"Kau dimana? Aku tidak bisa merasakan sedikitpun aur mu." Ucap Zero.
"Aku di rumah, aku sengaja menyembunyikan aura kekuatan ku." Ucap Lily.
"Dimana? Aku tidak tahu." -Zero.
"Rumah yang waktu itu aku ketuk dengan keras. Kamu kesini lah, aku menunggu mu di luar." Ucap Lily.
"Baik! " - Ucap Zero lalu dengan semangat langsung melesat. Namun di saat perjalanan ia menemukan beberapa Zombies sekitar puluhan di antaranya Zombie level 3 ada lima, dan sekitar nya level 2 dan 1 .
"TING! Misi baru, Kalahkan Zombie! Hadiah tergantung banyak nya Zombie yang di kalahkan." AB6.
"Tck! " Zero berdecak kesal, itu berarti ia harus menunda untuk menemui Lily. Namun ia juga tak memiliki pilihan, sudah tugas nya mengalahkan Zombie.
*
*
Lily.
"Sistem, bagaimana cara nya Zero menelepon? Sampai bisa langsung tersambung pada mu lagi, padahal bukan nya jaringan Handphone sudah mati? " Tanya Lily.
"Kemungkinan ia menggunakan Handphone Sistem yang dapat menelepon pengguna Sistem lain nya tanpa hambatan. Harga 25 Poin." AAA6.
"Handphone sistem? Lalu apa beda nya dengan tidak memiliki nya, tadi aku masih bisa menelepon? " Tanya Lily.
"Pengguna Handphone sistem bisa menghubungi orang lain, namun jika tidak memiliki Handphone sistem maka tidak bisa menghubungi orang lain, hanya bisa menerima panggilan." AAA6 Menjelaskan.
Akhirnya Lily pun membeli Handphone itu.
Ia kembali mencari beberapa benda bagus di sistem. Sembari menunggu Zero di kamar nya, ia bisa melihat melalui jendela dan bisa merasakan melalui aura Zero.
*
*
Lima menit kemudian Zero berhasil membunuh semua Zombie itu dengan tanpa terluka sedikitpun. Jika dahulu ia membutuhkan banyak perjuangan keras untuk membunuh satu Zombie level 3 , maka sekarang ia hanya membutuhkan satu jentik jari untuk membuat zombie itu K.O.
"TING! Selamat, membunuh Dua puluh zombie level 1 mendapatkan 40 poin. Membunuh Lima belas zombie level 2 mendapatkan 70 Poin. Membunuh Lima Zombie level 3 mendapatkan 60 Poin. Total perolehan Poin 170 Poin." AB6.
"Lumayan, sepertinya akhir-akhir ini Zombie mulai berdatangan ke desa." Ucap Zero.
"Ya! Seat ini jika di tinjau Zombie sudahmulai memasuki hutan dan desa-desa lainnya. Populasi Zombie semakin meningkat. Harap Tuan berhati-hati." AB6.
"Yah, aku akan berhati-hati. Aku tidak ingin mati cepat, aku ingin melindungi gadis ku dan keluarga ku." Ungkap Zero.
*
*
*
Helo guys, tinggalkan jejak kalian...
Gif dan Vote nya 💋