Office Girl Kesayangan

Jam 4 pagi Elis bangun karena mendengar suara alarm. Elis mau membangunkan Mahesa karena semalam Mahesa minta di bangunkan. Setelah cuci muka, Elis keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Mahesa.

Elis mengetuk pintu kamar Mahesa dan sambil memanggil Mahesa agar bangun. Tapi Mahesa dari tadi tidak mau bangun juga.

"Aduh gimana ini. Masa dari tadi aku panggil ngga ada tanda tanda Pak Mahesa bangun sih."

Elis lalu membuka pintu nya, dan ternyata ngga di kunci.

"Permisi Pak. Pak bangun, ini sudah jam 4 pagi."

Tetap tidak dengar saja, akhirnya Elis berjalan mendekat ke kasur. Karena gelap, jadi jalanya pelan. Sampai dekat ranjang, Elis membangunkan Mahesa lagi.

"Pak, bangun. Ini sudah jam 4 pagi."

Elis lalu sambil meraba untuk menyentuh Mahesa. Niat Elis mau meraba tangan apa punggung. Tapi ternyata tangan Elis mengenai wajah Mahesa dan membuat Mahesa kaget.

Mahesa yang kaget wajahnya ada yang mengusap langsung menarik tangan Elis, sampai Elis jatuh ke kasur dan wajahnya ke dada Mahesa. Elis yang kaget juga sambil teriak.

"Aaaaa ...."

"Elis! Kamu ngapain di sini? Kamu bikin kaget," Mahesa yang tau itu Elis lalu melepaskan tangannya.

Elis buru buru bangun dan berdiri.

"Bukanya Bapak yang minta saya bangunkan jam 4 pagi. Dari tadi saya sudah ketuk pintu sama panggil panggil bapak, tapi bapak ngga mau bangun juga. Jadi saya masuk untuk bangunin Bapak."

"Oh iya. Memangnya ini sudah jam 4 pagi?"

"Sudah. Ya sudah ya pak, saya mau keluar dulu. Saya mau buatkan bapak sarapan."

"Iya. Saya mau siap siap sekarang."

Elis pun pergi keluar dari kamar Mahesa. sedang Mahesa turun dari kasur dan menuju kamar mandi.

Elis sedikit bingung mau buat apa, karena di dapur tidak ada bahan yang untuk di masak. Elis cuman membuatkan Mahesa kopi dan untungnya ada biskuit. Orang cuman adanya itu.

Elis menunggu Mahesa keluar dari kamarnya.sekitar 20 menitan, Mahesa keluar dari kamarnya. Mahesa terlihat tampan memakai baju biasa. Karena Elis sering lihatnya Mahesa pakai baju setelan kerja.

Mahesa tersenyum saat Elis menatapnya.

"Kamu buat sarapan apa?" Mahesa tau di apartemen nya itu tidak ada apa apa.

"Saya cuman buat kopi aja pak. Untung ada biskuit. Orang ngga ada bahan masakan."

Mahesa tersenyum sambil duduk. lalu Mahesa meminum kopinya.

"Kamu nanti hati hati ya di sini sendirian. Bawa motornya juga jangan ngebut ngebut."

"Iya pak."

Mahesa mengeluarkan uang satu juta. "Ini buat belanja keperluan di sini. Sama buat pegangan kamu."

"Ngga usah pak. biar nanti saya yang belanja. Saya juga punya uang buat pegangan."

"Sudah ngga papa, terima saja. Saya ngga mau kamu kekurangan tinggal di sini. Saya cuman dua hari kok."

Mahesa meletakan uangnya di atas meja. Setelah kopinya habis, Mahesa bangun dari duduknya dan akan pergi.

Elis mengantar sampai pintu. Mahesa sebenarnya ingin mengajak Elis, tapi Elis nya ngga mau.

Saat di depan pintu, Mahesa berhenti berjalan. lalu Mahesa melihat ke Elis. Keduanya saling berhadapan.

"Saya pergi ya."

"Iya Pak. Hati hati ya."

"Iya."

Tapi Mahesa setelah bicara tidak pergi juga. Membuat Elis menatapnya.

Mahesa yang di tatap Elis lalu berjalan mendekat ke Elis. Mahesa lalu memeluk Elis. Elis yang kaget tiba tiba Mahesa memeluknya, tubuhnya kaku karena grogi.

Mahesa cukup lama memeluk Elis. Mahesa juga mencium kening Elis. Elis hanya bisa diam dan tidak bisa berkata apa apa. Karena Elis benar benar merasa gimana gitu. Antara senang, malu dan grogi.

Apa lagi Mahesa sangat wangi. sedang Elis baru bangun tidur, pasti badanya bau.

"Saya pergi ya. Nanti kalau saya sudah sampai, saya akan kabari kamu," Mahesa sambil mengusap kepala Elis. Elis mengangguk pelan.

Mahesa lalu keluar dari apartemen dan berangkat menuju Bandara. Elis menutup pintu dan menguncinya. Elis langsung tersenyum dan memegangi keningnya yang tadi bekas di cium Mahesa. Keduanya memang masih sama sama malu dan belum biasa, jadi terlihat kaku.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...