NovelToon NovelToon
Terlambat Menyadari

Terlambat Menyadari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anissa Ruth

Kisah gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama, begitu cintanya di balas saat itu juga hidupnya bahagia. Ketulusan dan kelembutan dalam menjalani hubungan membuat pasangannya merasa seenaknya. Sifat pemaaf yang di miliki Melati membuat laki-laki itu mengulangi kesalahan terus-menerus. Namun, gadis itu senantiasa memaafkan karena hatinya hanya untuk Rafaly Thamana.

"Tolong beri aku kesempatan."

"Bertahanlah sedikit lebih lama, sampai aku bisa menerima dirimu kembali."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anissa Ruth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Segenggam Bunga

Segenggam bunga mawar yang indah sekarang tengah Melati pandangi sambil tersenyum-senyum. Kiriman dari sang kekasih, dia bahagia, hatinya berbunga-bunga disiang menjelang sore. Pulang dari kampus pastinya sangat lelah, tetapi semua itu sirna hanya karna bunga mawar dan satu kalimat yang terselip di dalamnya.

“Raf cinta Melati.”

Gadis itu membacanya hingga beberapa kali dalam hati. Hampir seminggu sekali Raf selalu mengirim bunga. Sudah lima bulan ini hubungan mereka adem ayem setelah hari di mana Sabil minta maaf, tidak ada lagi gangguan, berjalan mulus seperti jalan tol.

Walaupun berbeda kampus, tetapi tidak membuat hubungan mereka renggang. Raf selalu menyempatkan main ke rumah Melati, kadang mengajak jalan-jalan, pokoknya Raf selalu membuat gadis itu senang.

Setelah bunga yang Raf kirim dipagi hari, rencananya siang hari ini mereka akan nonton pertandingan voli. Siapa lagi kalau bukan Dity yang main. Raf memang tidak suka nonton pertandingan voli, menurutnya itu sangat membosankan, tetapi demi Melati apa, sih, yang nggak.

Sesuai janjinya Raf akan ngajak Dity dan Melati makan-makan. Itu pun kalau Dity menang pertandingan. Perlu diketahui Dity dan Raf sudah akur sebab kejadian menginap, disitu Dity menyadari bahwa Raf memang baik dan sangat menyayangi Kakaknya.

Mau tahu ceritanya? Oke, jadi kan Raf tidur di kamar Dity, setelah Melati memijat kepala sang adik, dia langsung ke luar. Kedua laki-laki itu tertidur dengan kondisi lampu menyala. Tidak lama setelahnya Dity kembali terbangun, menatap sekeliling, kenapa lampu tidak dimatikan? Apa Kakaknya lupa? Pikir laki-laki itu.

Hendak mematikan lampu, tiba-tiba suara Raf terdengar. “Jangan matikan lampunya, please.” Sebenarnya Raf belum tidur, yang dilakukannya dari tadi hanya memejamkan mata, entah kenapa tidak bisa tidur padahal dia lelah.

“Kenapa? Takut?”

Raf menjawab dengan deheman, dia malu, kalau lampu dipadamkan bisa-bisa dia tidak tidur semalaman. Sementara Dity, mendengar itu terkekeh sekilas lalu berjalan ke arah pintu. Lucu sekali seorang Raf takut kegelapan, pikirnya.

“Mau ke mana?”

“Ke kamar Kak Melati. Mau minta dipijitin sekalian tidur di sana.”

“Eh, jangan. Kasihan pacar gue harus mijitin lo. Pastinya Melati lagi tidur.”

“Oke. Berarti lo yang harus pijitin gue.”

Dity kembali berbaring dan menyuruh lelaki di samping memijatnya. Raf menurut memijat pelan kening Dity, sama seperti yang dilakukan Melati tadi. Entah kenapa dia menurut saja apa yang Dity katakan, malam ini menjadi malam yang tidak biasa bagi Raf.

Setelah kehilangan orang tua sejak kecil, laki-laki itu tidak pernah lagi tidur ditemani. Kesepian, tetapi kali ini dia tidak menyangka ada seseorang di sampingnya.

“Lo manja, ya, kalau sakit.”

“Iya. Kak Mela juga sama suka manja sama gue kalau sakit. Kita, tuh, saling satu sama lain.” Raf tersenyum, dia iri, orang lain bisa sedekat itu dengan saudara. Lah, dirinya, jangankan dekat, saudara kandung juga tidak punya.

“Lo beruntung banget punya keluarga yang lengkap. Enak bisa ngobrol bareng. Lah gue? Sepi banget di rumah.”

Laki-laki itu membuka mata mendengar penuturan Raf. Sepi bagaimana maksudnya? Dia heran. “Masa, sih, sepi?” Lagi-lagi Raf tersenyum, dia memang belum menceritakan keluarganya, hanya Melati yang tahu. Mungkin gadis itu lupa ceritakan pada sang adik.

“Iya, sepi banget. Cuman punya satu sepupu, Nandi namanya, dia sibuk kerja.”

“Orang tua? Atau Adik gitu?”

“Udah gak ada. Adik juga gak punya.”

“Berarti yatim piatu?” Raf mengangguk.

“Aduh, gue baru tahu. Maaf karena sikap gue.” Laki-laki itu menurunkan tangan Raf yang tengah memijat kepalanya.

Tersenyum lagi yang dilakukan Raf, lelaki itu kembali memijat. “Gak usah dilanjutin, gak papa, kok.” Dia menolak dipijat lagi, tetapi Raf terus melanjutkan.

“Gue juga gak papa, kok, pijitin lo. Dari dulu pengen banget punya adik laki-laki, biar bisa diajak main bareng, seru-seruan bareng, tetapi itu tidak akan pernah terjadi. Memang takdirnya menjadi anak tunggal, mau bagaimana lagi.”

Dity mulai berpikir, berarti dirinya termasuk orang yang beruntung. Laki-laki itu mendongkak menatap wajah Raf dari bawah. Sementara Raf, masih setia memijat tanpa menghiraukan tatapan Dity.

“Kalau mau, boleh, kok. Anggap aku sebagai adik, mau nginep lagi di sini juga boleh.”

Laki-laki itu tidak menyangka dengan ucapan Dity. Apa dia tidak salah dengar. Aku? Tadi Dity mengubah panggilan dari gue lo, jadi aku, haha. Raf benar-benar terkejut dengan semua ini. Dalam sekejap bisa berubah gitu sifat Dity, aneh bukan? Pikir Raf.

Sebenarnya nggak aneh, sih. Dity memang gitu orangnya, dia bisa berubah seratus persen jika sudah lumayan dekat atau kenal lebih dalam lagi.

“Memangnya boleh?” tanya Raf memastikan.

“Boleh. Asal ada syaratnya.”

“Apa?”

“Jangan pernah sakitin Kak Melati. Itu doang, mudah kan?”

“Iya.”

Laki-laki itu tersenyum setelah menjawab persyaratan dari Dity. Tangannya masih bergerak memijat. Sementara Dity, dia menutup mata menikmati. Pusingnya sudah mendingan mereda, tidak parah seperti tadi. Merasa kedinginan, dia kembali menarik selimut yang sempat tersingkir.

“Kalau aku udah tidur, udah aja pijitnya. Pasti Kak Raf juga ngantuk kan?”

Raf hanya berdehem, setelah dirasa Dity tertidur, dia juga merebahkan tubuh dan menutup mata. Hujan masih mengguyur kota ini, suasana semakin dingin membuat dua orang itu digulung selimut masing-masing.

Kembali ke lapangan voli, diujung pertandingan, Dity sudah siap dengan pukulan terakhirnya. Detik itu juga sorak para penonton menggema menandakan pertandingan selesai dan dimenangkan oleh tim Dity.

Melati dan Raf menghampiri Dity di sisi lapang tengah minum sebotol air. Pertama Raf memberikan selamat, pelukan ala lelaki mereka lakukan. Perlu dibanggakan Dity memang hebat dalam olahraga voli. Raf sampai terkagum-kagum, sempat terpikir dia juga ingin menguasai olahraga itu.

Pernah dulu, Raf minta diajarkan main voli oleh Dity, memang bakatnya bukan disitu, tetap saja Raf tidak bisa, ditambah laki-laki itu bosenan, mageran, hingga membuat Dity yang melatihnya dibuat kesal karena ulah Raf yang tidak giat. Jadi seolah-olah dia ingin jago tanpa latihan.

Raf menepati janjinya mengajak mereka makan di luar, membarikan semua yang Dity inginkan. Laki-laki itu memang baik, sudah menganggap Dity sebagai adik. Setelah Raf dan Dity berpelukan, sekarang giliran Melati dipeluk adiknya. Eh, bentar, sebelum itu terjadi Melati lebih dulu menolak pelukan dari Dity.

“Ish, jangan asal peluk-peluk, bau keringat tahu. Ditambah Ketekan gitu. Nih, pakai jaket.”

Laki-laki itu bukannya menurut, malahan langsung memeluk Melati meski gadis itu sempat menolak. Dity sangat senang hari ini, akhirnya dia bisa mengalahkan tim lawan yang tidak biasa, bisa dibilang lebih jago atau berada diatasnya.

Melati dibuat kesal karena ulah Dity, tetapi semua itu sirna karena Raf mengajak mereka jalan-jalan. Sekitar satu jam mereka habiskan waktu di luar, memang menyenangkan bagi Melati dan Dity, semua makanan yang mereka beli dibayarkan oleh Raf.

Melati sempat menolak dan menyuruh adiknya untuk tidak jajan banyak-banyak, tetapi Raf tetap ingin meneraktir, katanya dia sudah berjanji pada Dity, dan benar saja laki-laki itu menang pertandingan.

1
Amelia
wong anak Pak pir ikih😀😀
Amelia
hahaha mision completed😀😀
Amelia
kan ada kuman tengil nanti nular🤭🤭
Amelia
hahaha ada yang cemburu 😀😀
Elfrida Nahak
lanjutkan
Amelia
hahaha jail nya pool😀😀
Amelia
hahaha tom and Jerry 😀😀
Amelia
adiknya random banget 🤭🤭
Amelia
eh kalau orang marah nya diam malah menakutkan loh😀😀
Amelia
ngambek kan😀😀
Amelia
jangan sedih tumbang satu datang sepuluh ribu 😀😀
Putri Galuh
cinta boleh, bodoh jangan
kayaknya gampang nih deketin melati lagi, yg seru dong thor buat balesan si Rafnya masak langsung mapan aja
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Anissa Ruth: Terima kasih
total 1 replies
Putri Galuh
htor ketemuin pas melati udah jadi janda aja biar impas
Anissa Ruth: /Rose/
total 1 replies
Amelia
sahabat nya paket komplit ❤️❤️❤️
Anissa Ruth: iya komplit banget
total 1 replies
Atha Diyuta
ih ngri siapa tuh
Aidha Dhum
Keren kak🤗😍 jangan lupa mampir karyaku juga, mohon suportnya untuk penulis baru ini🙏🥰
Aidha Dhum: MasyaAllah makasih kak.🤗
Anissa Ruth: Sudah kak
total 2 replies
Anissa Ruth
Mantap. seru sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!