NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya CEO

Gairah Berbahaya CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:428.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: ritasilvia

Menjadi wanita simpanan pria beristri, bukalah pilihan hidup bagi Vivian. namun dia bisa apa? cuma ini jalan satu-satunya agar bisa mendapatkan uang dalam waktu cepat, demi kesembuhan sang ibu tercinta.
"Oke, Viv. selama kamu menjadi wanita simpananku, kamu dilarang untuk jatuh cinta apalagi hamil. jika kamu melanggar kesepakatan kita, maka kamu harus pergi tanpa mendapatkan apa-apa dariku, karena cuma istri sahku yang berhak untuk melahirkan calon penerus Davison."
"Oke, aku terima dengan senang hati syarat darimu, tuan." Viv tersenyum merasa syarat yang diberikan cukup mudah.
Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh dihati mereka. meskipun tidak terucap namun David berusaha untuk terus melindungi Viv, dari niat jahat ibu tirinya yang ingin menguasai harta warisan atas nama Viv.
Bahkan karena kecerobohannya, Viv hamil dan jatuh cinta pada Dav, hingga melanggar kesepakatan.
Bagaimanakah kisah cinta mereka selanjutnya? apakah Viv pergi tanpa membawa apa-apa atau sebaliknya?"😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melepas rindu

Marina menatap pantulan wajahnya di cermin, memastikan jika dia masih yang terbaik. sudah lama dia merindukan sentuhan David, sehingga malam ini dia sengaja memakai linggery untuk memperlihatkan tubuh seksinya. Yang sudah disiapkannya jauh-jauh hari, Marina berjalan melenggak-lenggok menghampiri David yang sudah menunggunya.

“Honey, aku begitu merindukanmu.” bisik Marina tersenyum mesra sambil duduk secara perlahan-lahan dipangkuan David.

"Sayang, malam ini kita akan melepaskan rindu dan saling memuaskan."

Jari-jari tangan Marina mulai menelusuri area sensitif ditubuh David, mencium bibir pria itu penuh gairah, meskipun dihadapannya saat ini adalah sang istri, namun di hati dan pikiran David hanya ada wanita lain, yang mengaku bernama Viv.

Meskipun Marina sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat pasangannya bergairah seperti malam-malam yang pernah mereka lalui, namun kali ini usahanya dapat dikatakan gagal, karena David terlihat tidak tergoda sama sekali.

"Aku tidak boleh menyerah!"

Marina kembali mencium bibir David penuh gairah, yang dibalas David dengan ciuman yang terasa hambar karena dipaksakan dan terlihat kaku.

"Honey ada apa denganmu?"

"Aku tidak tahu, maafkan aku Marina. sebaiknya kita tunda saja, lain kali aku janji akan memuaskanmu sama seperti biasanya."

“Honey, aku mersa kamu sudah berubah.” Marina merenggangkan rangkulanya dari tubuh David dengan perasaan kecewa. David mengangkat kepala, balik menatap wajah sedih Marina dihadapannya, perlahan dia mengusap air mata tersebut.

"Jangan sedih, mari kita lanjutkan."

David merubah posisi gaya bercinta mereka, sehingga dia seperti melihat jika wanita dihadapannya saat ini adalah Viv. gadis muda yang masih legit, energik dan segar. sehingga gairah David kembali membara, menjadikan Marina sebagai objek dari fantasi liarnya tentang Vivian.

David memperdalam ciuman dan rabaannya, desahan demi desahan mengisi sudut ruangan yang seketika memanas. David berhasil membuat Marina mencapai puncak terindah, begitu juga dengan dirinya. hingga kedua tubuh polos itu ambruk dengan posisi saling berpelukan erat.

Senyum mengembang dibibir Marina, dia benar-benar puas bercinta dengan David malam ini. sekian lama mereka tidak melakukan, seakan-akan semua terbayar lunas malam ini.

"Ternyata David masih milikku, dia berhasil memuaskan dan memperlakukan diriku dengan begitu manis dan sangat lembut, hingga membuatku terbang melayang." batin Marina tersenyum bahagia.

***

"Apa kakak yakin akan menemui papa?" tanya Anabel terlihat ragu dengan keputusan Vivian yang tengah bersiap-siap berkunjung kerumah ibu tirinya.

"Dek, saat ini kita tidak punya pilihan. Demi mama, kakak rela jika harus menjatuhkan harga diri di depan istri mudanya papa. Kamu doain saja semoga kali ini mereka bersedia untuk membantu kita."

"Aamiin."

Tidak butuh waktu lama, sekarang Vivian sudah berada didepan pintu gerbang utama rumah mewah bercat putih tersebut. dari kejauhan dia melihat mobil papanya masih terparkir.

"Syukurlah, papa sedang berada dirumah."

Seulas senyum mengembang di bibirnya. Vivi memejamkan matanya sesaat, berdoa sambil meyakinkan diri, berharap kali ini usahanya tidak sia-sia.

Hampir satu jam dilewati Vivian berdiri didepan pintu gerbang, karena penjaga tidak bersedia membukakannya pintu. Namun semua itu tidak menyurutkan semangatnya, meskipun pegal-pegal karena kelamaan berdiri. Vivian yakin papanya pasti akan menemuinya.

"Ayo keluar pa, temui anakmu ini." bathin Vivian penuh harap.

Waktu terus berlalu, akhirnya Vivian lemas sendiri. dia berjongkok di tanah, menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air mata yang tidak bisa Dia tahan lagi.

"Vivi, pulang lah nak. Percuma kamu datang kesini."

"Papa!"

Vivian segera mengangkat kepalanya, begitu melihat sang ayah akhirnya datang menemuinya, meskipun laki-laki itu terlihat resah, sesekali mengintip kearah rumah takut ketahuan istri mudanya.

"Papa, tolong kami. Saat ini mama butuh biaya untuk pengobatannya. Aku tidak tahu harus cari uang kemana lagi."

"Maaf nak, kamu tahu sendiri bagaimana keadaan papa. ambillah uang ini, meskipun tidak banyak. Paling tidak bisa sedikit meringankan beban kalian." ucap papa buru-buru dia menyerahkan beberapa lembar uang kertas ke tangan Vivian, lalu meminta Vivian untuk segera pulang.

"Tapi pa?"

"Cepat pulang nak, tolong jangan buat posisi papa bertambah sulit, jika istri papa tahu pasti dia akan marah dan mengambil kembali uang ini." bisik papa terkesan sangat buru-buru, gegas dia melepaskan pegangan tangan Vivian.

Puck....puck!!!

"Bagus ya, ternyata diam-diam Mas masih membantu biaya pengobatan mantan istrimu itu." tiba-tiba terdengar suara lantang, reflek mengagetkan Vivian dan papanya.

Istri muda papanya berdiri dengan angkuh, menunjukkan kuasa yang dimilikinya. bahkan perempuan itu langsung merampas begitu saja uang yang ada ditangan Vivian.

"Mulai sekarang jangan pernah muncul di rumahku lagi, jika kedatanganmu hanya menginginkan uangku saja." ucapnya dengan tatapan membunuh.

"Itu uang untuk kebutuhan sekolah Anabel, bukan biaya pengobatan Arini."

"Diam kamu mas, apa perlu kamu juga aku usir dari rumah ini?"

"Tidak ma, maafkan papa."

Hati Vivi semakin terisis melihat sikap papanya, yang terlihat begitu takut jika jatuh miskin. Hingga rela harga dirinya diinjak-injak.

"Baiklah, mulai sekarang aku juga tidak akan pernah muncul dihadapan kalian lagi." ucap Vivi melangkah pergi.

"Baguslah, memang inilah yang aku inginkan." sang Mama tiri tersenyum puas, menarik lengan suaminya untuk kembali masuk kedalam rumah.

Dengan perasaan yang hancur, Vivian kembali kerumah sakit. Dia bingung alasan apa yang akan Dia katakan pada dokter, tentang biaya perawatan ibunya, serta sang adik yang sebelumnya sudah melarang Vivi untuk menemui ayah mereka.

"Kakak!"

Anabela langsung menghambur memeluk Vivian dengan air mata bercucuran, begitu melihat kedatangan sang kakak.

"Anabela, ada apa dengan mama?" lutut Vivian mulai lemas, takut terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi pada mamanya.

"Kondisi mama kembali kritis kakak, dia harus segera ditangani."

DEGH!!!

"Tapi kakak belum mendapatkan uang dek!"

"Kita harus bagaimana kak?"

"Kamu tunggu disini, tetaplah disamping mama. kakak akan cari pinjaman dulu."

"Baiklah kak."

Vivian kembali meninggalkan rumah sakit, tidak ada yang bisa dia mintai tolong. Seakan semua pintu tertutup untuknya. Hingga sebuah ide tiba-tiba muncul dibenak gadis malang itu.

"Tuan David, aku yakin laki-laki malam itu pasti bisa membantuku memberikan pinjaman."

David bukanlah orang sembarangan, sehingga sangat mudah bagi Vivian untuk mencari alamat perusahaannya. Meskipun semula kedatangan Vivian sempat ditolak, beruntung disaat yang bersamaan Nick tiba-tiba muncul.

"Nona, kenapa Anda ingin menemui tuan David?" tanya David penasaran sekaligus senang, karena sebelumnya dia sudah diperintahkan David untuk mencari keberadaan Vivian. Namun Vivi datang dengan sendirinya tanpa dia harus susah payah lagi mencari perempuan tersebut.

"Aku butuh bantuan dari tuanmu." jawab Vivi tertunduk menyembunyikan wajahnya yang sembab.

"Baiklah, ayo ikut aku ke lantai dua satu."

Vivian mengikuti langkah Nick memasuki lift khusus petinggi perusahaan menuju lantai dua satu ruangan Presdir.

Cekklek.....!!!

Pintu ruangan David terbuka lebar, nampak pria itu mendongakkan kepalanya sambil tersenyum begitu melihat kedatangan Vivi. Membuat lutut gadis itu semakin gemetar.

"Viv!"

1
Yunita aristya
lanjut
Diana Resnawati
akhirnya viv dan dav menikah jg.slamat ya...moga jgn ada plakor ya thor.
lanjut ya thor...
ardiana dili
lanjut
Diana Resnawati
lanjut ya thor
Dia Amalia
akhirnya bersatu 🥰
fey11
selamat mami este....😉😉
fey11
kaget g kaget g pasti kaget dong,... 😎😎😎
Eni Susilowati
lanjut terus ceritanya tambah seruh kalau bisa up yang banyak💪💪💪 menulisnya
ardiana dili
semangat kak
Liza
lanjut
Eni Susilowati
kok gak up setiap hari ceritanya bagus ditungguh lanjutannya 💪 💪💪 menulisnya
Luki Ramayana
di tunggu up nya Thor,,,klw bisa aga byk...
Asyatun 1
lanjut
Diana Resnawati
mdah2an cpt terwujud pernikahan viv & dav ya thor.jgn ada lg penghalang
ardiana dili
lanjut
Aisyah Aulia
alur cerita nya nggak muter"😂
Nora♡~
Semoga dengan di sertai kejujuran dan ketulusan mu.... David buktikan dengan kesungguhan bahawa David amat mencintai dan sayang pada vivi gitu... doa2 lah Vivi sedar dengan ketulusan David gitu.. lanjut...
Nurli Astuti
lanjut
fey11
lanjutin thor udah penasaran nihhh
Anisa Maharani
akhir nya Dav menemukan Viv/Drool//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!