NovelToon NovelToon
Terjebak Gairah Ceo Bastard

Terjebak Gairah Ceo Bastard

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Aurora, merupakan gadis cantik yang berusia 21th, dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri untuk menutupi kerugian perusahaanya, akibat hasutan dari ibu dan anak tirinya.
Kevin Alexander, Ceo tampan dan kaya raya, rela membayar Mahal Aurora dari Ayahnya karena ingin memilikinya.
Kevin mengikat Aurora dengan pernikahan tanpa cinta dan sebagai pelampiasan nafsunya saja.
Akankah Aurora bisa lepas dari jerat Ceo bastard itu atau justru mencintainya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Aurora mengajak Kevin bermain di arena taman bermain. Ia sengaja membawa Kevin kesitu karena yakin suaminya yang kaku itu tidak pernah bermain wahana permainan tersebut.

"Kita mau ngapain kesini, baby" tanya Kevin yang tak mengerti kenapa istrinya itu mengajak dirinya ke tempat wahana seperti ini.

"Tentu saja bermain, memangnya apa yang bisa kita lakukan selain menaiki wahana yang ada di sini" jawab Aurora.

"Kita bisa membuat anak mungkin, kita bisa mencari tempat yang sepi baby. Kita bisa mencoba suasana baru, siapa tahu kamu bosan terus melakukannya di rumah" goda Kevin sambil menaik turunkan alisnya.

Kevin sudah merasa candu dengan tubuh istrinya yang seperti morfin baginya.

Aurora menatap jengkel suaminya.

"Sudah ayo kita coba dulu. Pasti sangat menyenangkan" ucapnya menarik tangan suaminya.

Aurora memandang Kevin dengan tatapan yang penuh kegembiraan. Di matanya, taman bermain itu adalah surga bagi mereka berdua, sebuah kesempatan untuk melihat suaminya yang biasanya serius dan kaku itu menjadi lebih rileks dan menikmati kehidupan.

"Sayang, coba lihat! Ada roller coaster, bianglala, dan banyak lagi! Aku yakin kamu akan suka," ujar Aurora semangat. Ia menarik tangan Kevin yang masih terlihat ragu, mengajaknya mendekati wahana yang pertama, roller coaster.

Kevin menatap tinggi-tinggi jalur roller coaster yang meliuk-liuk dengan ekspresi yang bercampur antara takjub dan ketakutan. "Aurora, kamu yakin ini aman?" tanyanya, suaranya bergetar sedikit.

"Tentu saja! Ini akan menyenangkan, percayalah padaku," Aurora meyakinkan dengan senyum menggoda.

Ia menarik Kevin ke antrian, menggenggam tangannya erat-erat. Setelah beberapa saat menunggu, mereka naik ke gerbong roller coaster. Aurora tertawa riang, menikmati angin yang menerpa wajahnya, sementara Kevin tampak memejamkan matanya, mencengkeram pengaman dengan kuat.

Ketika roller coaster mulai meluncur turun dari titik tertinggi, teriakan Aurora bergabung dengan deru angin. Sementara itu, Kevin, dengan mata masih terpejam, mulai merasakan adrenalin yang memompa darah lebih cepat. Pelan-pelan, ia membuka mata, dan mulai tersenyum tipis, merasakan sensasi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Roller coaster berakhir dengan mereka tertawa bersama. Kevin mengakui, "Itu... itu ternyata menyenangkan, baby."

Aurora tersenyum lebar, memeluk Kevin. "Aku tahu kamu akan menyukainya. Sekarang, ayo kita coba wahana lain!" Mereka berdua berjalan beriringan, lebih dekat dari sebelumnya, mencoba berbagai wahana dan menikmati setiap momen di taman bermain itu.

Sejenak, taman bermain bukan hanya menjadi tempat bermain, tapi juga menjadi simbol momen kebersamaan yang mempererat hubungan mereka.

Kali Aurora mengajak Kevin menaiki wahana Tornado.

"Hah, kau serius baby mengajakku bermain ini?, aku tidak mau" tolak Kevin sambil melepaskan genggamannya dari tangan Aurora.

"Kenapa tidak mau, jangan bilang kamu takut" tebak Aurora dengan tatapan mengejek, dia tahu suaminya itu memiliki gengsi yang setinggi langit.

"Cih siapa yang takut, hanya menaiki itu saja sih kecil. Apalagi menaikimu, aku lebih jago" seru Kevin tidak sesuai dengan hatinya, ia sebenarnya takut menaiki wahana tersebut, tetapi dia gengsi untuk mengakuinya di hadapan sang istri.

"Ya sudah tunggu apa lagi," ucap Aurora dan melangkahkan kakinya menaiki wahana tersebut, di susul Kevin di belakangnya.

Wajah Kevin tampak pucat pasi, seperti tidak ada aliran darah ke tubuhnya.

"Rasain, siapa suruh tadi pagi sudah mengerjaiku" ucap Aurora sambil tertawa dalam hati.

Permainan pun di mulai, permainan itu mulai bergerak atas kendali dari sang operator.

Sepanjang permainan berlangsung, Kevin terus berteriak keras membuat Aurora tertawa geli melihat suaminya yang arogan tapi takut dengan ketinggian.

Lima belas menit berlalu akhirnya permainan pun berakhir. Kevin segera turun dan berlari meninggalkan Aurora.

Hoekk....

Kevin memuntahkan semua isi perutnya. Aurora yang melihat pun segera menghampiri suaminya. Ia merasa bersalah karena memaksa suaminya untuk menaiki wahana tersebut.

"Duduklah, aku beli minuman dulu" ucap Aurora dan menuntun Kevin duduk di sebuah bangku yang terlihat kosong. Setelah itu Aurora meninggalkan Kevin untuk membeli minuman yang tidak jauh dari tempat dia duduk.

Tak lama Aurora kembali dengan membawa dua botol minuman di tangannya.

"Ini minumlah," ucap Aurora seraya menyerahkan satu botol minuman yang dia beli kepada Kevin.

Kevin menerimanya, dan segera meminum minuman tersebut.

"Kamu masih ingin bermain? jujur saja aku sudah tidak sanggup, baby" ucap Kevin menghilangkan rasa gengsinya, dia sudah tidak sanggup lagi jika di ajak main oleh istrinya.

"Kita pulang aja, aku takut kamu pingsan di sini, nanti aku tidak bisa mengangkatnya" ucap Aurora dengan tatapan mengejek.

Kevin mendengus kesal, dia baru tahu istrinya sangat menyebalkan. Ia sengaja mengajak istrinya jalan-jalan untuk menghibur istrinya, agar tidak terus mengingat kejadian semalam. Tak apa dia menderita seperti ini, asal dia bisa melihat istrinya kembali tersenyum.

"Kita beli souvenir saja" ajaknya. Nanti setelah suaminya baikan baru dia akan mengajaknya bermain lagi.

"Baiklah, apapun untukmu, baby" ucap Kevin.

Dia bangkit dari tempat duduknya, dan menggandeng tangan istrinya. Mereka berdua berjalan menuju ke sebuah stand yang menjual beraneka ragam accessories

Aurora mengambil sebuah bandana yang bersimbol iblis, dan memakaikannya di kepala Kevin, sementara dirinya memakai bandana peri.

Aurora tertawa kecil merasa lucu melihat Kevin memakai bandana yang bisa menyala itu. Kevin hanya mampu menghela nafas sabar, dan membiarkan sang istri mengerjainya.

Dulu ia mengira istrinya itu pemalu dan pendiam, tapi makin kesini Aurora menunjukkan sifat aslinya.

"Foto dulu ya, kamu terlihat cantik dengan bandana itu" ucap Aurora sambil mengarahkan kamera ponselnya ke arah Kevin. Hari ini Kevin benar-benar di jadikan objek lelucon istrinya.

"Awas saja, aku akan membalasmu di kamar, jangan salahkan aku jika besok kamu tidak bisa jalan, baby" ucap Kevin sambil tersenyum puas dalam hati.

"Ayo kita harus mencari kostum untuk menyempurnakan penampilan kita" ajak Aurora, namun langsung di cegah oleh Kevin.

"Apalagi yang akan kamu lakukan, nyonya" tanya Kevin sambil menatap datar istrinya.

Gluk.....

Aurora menelan salivanya, takut melihat tatapan suaminya. "Tidak sayang, aku ingin mengajakmu mencari kaos couple untuk kita" ucap Aurora sambil nyengir memperlihatkan deretan giginya.

"Awas saja Kama berani merencanakan sesuatu, aku akan menghukum mu di ranjang sampai pagi" bisik Kevin di telinga istrinya, dan memberi sedikit gigitan kecil di sana.

******

Sementara itu di kantor Bimo telah terjadi kehebohan, Kevin menarik semua sahamnya dari perusahaan tersebut.

"Gawat tuan, tuan Kevin menarik semua sahamnya. Kalau ini dibiarkan, bisa jadi perusahaan ini akan bangkrut" terang Yudha asisten Bimo.

Bimo terlonjak kaget mendengar penuturan Asistennya. ia bertanya-tanya mengapa menantunya itu tiba-tiba menarik seluruh sahamnya?

apa yang sebenarnya terjadi? apakah semua ini ada kaitannya dengan kejadian semalam? ini ada kaitanya dengan kejadian semalam? jika memang seperti itu, dia harus segera menemui menantunya.

"Apa yang kalian lakukan, mengapa tuan Kevin bisa menarik semua sahamnya" bukannya intropeksi diri, Bimo justru menyalahkan orang lain.

"Kami tidak melakukan sesuatu yang menyinggung tuan Kevin tuan, beliau menarik sahamnya secara tiba-tiba" ucap Yudha terlihat kesal.

"Argghhhh...." teriak Bimo sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Kita harus segera menemui tuan Kevin, dia harus mengembalikan saham miliknya" tekad Bimo.

"Baik tuan" ucap Yudha patuh.

Bimo melangkah meninggalkan ruangannya dengan wajah yang terlihat serius. Ia tak menyangka kejadian semalam akan membuat Kevin marah, dan membuat perusahaannya di ujung tanduk.

Ting... Pintu lift terbuka.

Bimo melangkahkan kakinya keluar dari lift, dia berjalan menuju ke mobilnya yang berada di parkiran khusus pemilik perusahaan.

Dengan kecepatan sedang mereka bergegas menuju ke perusahaan Alexander, untuk menemui Kevin.

Setelah satu jam perjalanan akhirnya mobil yang di tumpangi Bimo tiba di perusahaan Alexander.

Bimo keluar dari mobil, dengan langkah tergesa dia menuju ke meja resepsionis.

"Selamat siang tuan, ada yang bisa kami bantu" sapa bagian resepsionis dengan ramah.

"Saya ingin bertemu dengan tuan Kevin" jawab Bimo

"Maaf tuan, apa tuan sebelumnya sudah membuat janji" tanya resepsionis.

"Belum, katakan saja tuan Bimo ingin bertemu" ucap Bimo yang sudah mulai kesal.

"Maaf tuan, sudah menjadi peraturan di perusahaan ini, jika mau ketemu tuan Kevin harus membuat janji terlebih dahulu." ucap sang resepsionis.

Bimo mengepalkan tangannya kuat menahan amarah, dia merasa sedang di permainkan oleh menantunya itu.

1
Atik Marwati
ya .ya..ya...Kevin kau benar horang kaya mah bebas
Rizky Sandy
kok Kevin sih thor, g salah
Dewi Anggya
dasaaar Bimo reseeee tggu aja kehancuranmuuu
Dewi Anggya
semoga aja Kevin gk jahat sm Aurora
Atik Marwati
ngopi thor biar tambah semangat 😊
Atik Marwati
kamu pantas menerimanya bimo
Atik Marwati
semoga anak buah Kevin tidak lupa membuat videonya..wkwkwkwk
Dewi Anggya
mampiiiir....
Atik Marwati
Aurora..
sabar dikit lagi ketika Kevin menyadari perasaannya padamu semua akan baik baik saja..
Atik Marwati
sabar rora Badai pasti berlalu
Atik Marwati
Kevin takut ditinggal rora
Atik Marwati
siap siap Bucin aja kamu Kevin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!