cinta tuan muda

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

"Ssshhhttt "

Kedua nya meletakan jari telunjuk nya didepan bibir nya bersamaan, membuat kedua nya kembali tertawa pelan. Dokter Andre semakin mengernyitkan dahi nya, sedangkan bik Rani yang mengerti langsung menyenggol lengan sang dokter dan menunjukan ke arah tempat tidur

Mata Andre membulat sempurna, dia tak menyangka kalau Delia tidur disana . Apalagi dia bisa melihat wajah cantik alami milik wanita desa itu,dia semakin terpesona dibuat nya

Plaaak

"Jaga mata mu" bisik Gilang yang sudah berada didekat nya ,entah kapan Gilang sudah berada didepan Andre membuat andre terkejut. Dia tak menyangka jika Gilang akan berjalan mendekati nya, dia masih terpesona dengan wajah Delia yang tertidur dengan nyaman nya.

Gilang memukul punggung andre dengan cukup kuat karena dia merasa kesal melihat dokter muda itu malah menatap Delia yang sedang tidur, dia ngak suka tatapan mata dokter Andre yang begitu tajam pada nya .

Dokter Andre hanya tersenyum tipis,dia pun berjalan lebih dulu untuk menemui sang tante yang terlihat lebih sehat. Dia ingin menanyakan apa yang terjadi dikamar itu saat ini karena dia yakin kalau ada sesuatu,apalagi wajah tante Lena nya begitu berseri.

"Sini duduk" ajak Nyonya Lena dengan pelan,dia berbicara sambil berbisik.

Bik Rani dan Dokter Andre pun duduk, Gilang menyiapkan sofa dan meja yang nyaman untuk makan karena memang selama beberapa tahun ini ibu nya tidak pernah mau keluar dari kamar nya dan selalu ketakutan.

Makanya Gilang menyiapkan segala nya didalam sana ,dia merasa kalau ada yang disembunyikan ibu nya atau mungkin ibu nya merasa frustasi karena sesuatu. Dia yakin kalau ayah nya pasti merupakan suatu semangat dan kehidupan untuk nya,dia ngak menyangka jika setelah kepergian ayah nya . Ibu nya menjadi stres dan selalu depresi,apalagi jika keluarga ayah nya datang menjenguk.

"Kalian jangan ribut, nanti Delia bangun " ucap nyonya Lena dengan pelan

"Delia sudah menemani ibu dari tadi malam,dia bahkan ngak tidur sama sekali karena menunggu ibu berhenti menangis dan akhirnya ibu tertidur " jelas nyonya Lena dengan tegas tapi tetap pelan.

Gilang dan Andre saling pandang, mereka saling bertanya dalam hati dengan apa yang dibicarakan oleh sang wanita paruh baya yang dulu nya depresi . Mereka masih bertanya tanya apakah yang dikatakan oleh ibu dan tante mereka ini adalah kebenaran atau hanya khayalan saja,karena memang selama ini wanita yang mereka sayangi memang selalu berbicara hal yang ngak masuk akal.

"Kenapa ibu menangis ?" tanya Gilang dengan nada penasaran.

"Maafkan ibu Gilang,andre. Ibu sudah merepotkan kalian berdua ,Seharus nya dari dulu ibu harus kuat dan tidak mudah hancur seperti ini saat keluarga ayah mu mengatakan kalau ibu pembawa sial,ibu seperti sadar saat mendengar penjelasan dari Delia tadi malam " jelas nyonya Lena membuat kedua nya kembali bingung

"Pembawa sial ?" tanya Gilang, nyonya Lena menganggukan kepala nya

"Ya....dari dulu sebelum ibu menikah dengan ayah mu,mereka mengatakan kalau ibu pembawa sial. Ayah mu akan menjadi pria paling bodoh dan akan mendapatkan kesialan dari ibu karena tetap saja ingin menikahi ibu, tapi tetap saja ayah mu memilih menikahi ibu dan membantah semua perkataan mereka" jelas nyonya Lena dengan tatapan sedih nya.

Baik Gilang dan Andre mengepalkan tangan nya, mereka tak menyangka jika keluarga mereka akan berperilaku seperti itu. Apalagi selama ini mereka tak pernah memperlihatkan apa pun pada Gilang dan Andre,sehingga Gilang dan Andre tak pernah menaruh curiga pada keluarga mereka.

"Semua berjalan lancar, ibu merasa senang dan bahagia karena bisa melahirkan mu. Kami hidup bahagia,walaupun hampir setiap berjumpa dengan keluarga ayah mu . Mereka selalu menganggap ibu pembawa sial dan selalu menyuruh ibu pergi untuk meninggalkan mu juga ayah mu,karena mereka ngak ingin kesialan ibu menimpa ayah mu hingga akhirnya hal itu terjadi " jelas nyonya Lena dengan wajah sedih nya, dia mulai menitikan air mata nya .

"Hiks....hiks....hiks.."

"Ayah mu meninggal ,ibu terus menangis dan merasa kehilangan . Keluarga ayah mu datang bukan untuk memberikan semangat pada ibu ,tapi mereka mengatakan kalau karena kesialan ibu lah makanya ayah mu meninggal . Ibu depresi,ibu merasa kalau ucapan mereka adalah kebenaran dan akhirnya ibu seperti itu" jelas Nyonya Lena lagi dengan lantang ,dia menarik nafas nya karena terasa sesak.

"Ibu benar benar mencintai ayah mu ,ibu merasa bersalah karena sudah membuat ayah mu ketularan sial dari ibu hiks hiks " tangisan nyonya Lena semakin menjadi.

Gilang menarik tangan ibu nya ,kini ibu nya sudah sadar. Dia masih ngak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang ibu,tapi Gilang kembali mengingat bagaimana kondisi ibu nya yang selama ini sakit dan selalu marah jika keluarga besar ayah nya datang berkunjung .

Bahkan mereka sering sekali mengunjungi ibu nya ,Gilang pikir karena sayang dan perhatian . Tapi setiap habis bertemu dengan mereka,ibu nya selalu merasa lebih sakit dan parah.

Gilang baru menyadari kalau ternyata mereka hanya ingin membuat ibu nya semakin gila,ada rasa kesal dan marah dalam diri Gilang. Dia tak percaya jika mereka bisa melakukan hal itu,tapi untuk apa mereka melakukan nya . Begitu lah yang dipikirkan oleh Gilang,dia masih tak begitu percaya dengan keadaan yang ada.

"Maafkan ibu nak,ibu sudah membuat mu kerepotan. Benar kata Delia,ibu harus kuat apalagi ada kau yang akan menjadi pelindung untuk ibu jika mereka berusaha menyakiti ibu " ucap nyonya Lena yang sudah berada didalam pelukan hangat Gilang.

"Delia...." gumam Gilang, dia melirik ke arah tempat tidur dimana seorang wanita dengan pakaian tidur lucu nya sedang tidur dengan nyenyak nya .

Dokter Andre pun seperti tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh tante nya, wanita yang dari dulu memberikan kasih sayang yang tidak dia dapatkan dari kedua orang tua nya yang sibuk dengan pekerjaan nya selama ini .

"Tadi malam Delia masuk dan memeluk tubuh ibu,dia menenangkan ibu dan mengatakan kalau ibu harus melawan mereka semua nya . Ibu harus kuat dan jangan takut pada mereka karena sekarang ada kau dan Delia,dia akan berada disisi ibu untuk membantu dan menemani ibu " jelas nyonya Lena dengan pelan ,dia menatap ke arah tempat tidur dengan tatapan lembut .

"Bik Rani, mereka menyuruh bik Rani keluar agar mereka bisa memaki dan menghina ibu sehingga tak ada yang tau " ucap nyonya Lena lagi ,membuat mereka kembali terkejut .

Bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘