NovelToon NovelToon
My Baby Husband (New Story)

My Baby Husband (New Story)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:112.1k
Nilai: 5
Nama Author: Himeka15

Aurora Clarissa adalah seorang gadis piatu yang dibesarkan di panti asuhan sejak ia masih bayi, dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya.

Suatu hari ibu panti memaksa Aurora untuk menikah dengan salah satu putra donatur panti, bagi kebanyakan orang itu adalah sebuah keberuntungan bisa menikah dengan orang terpandang, tapi tidak dengan Aurora, pernikahan ini bagaikan neraka di hidupnya karena telah merenggut kebebasan dan masa mudanya.

Seperti apa kelanjutan dan perjalanan hidup Aurora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himeka15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Aurora Pov

Saya menatap lekat wajah tuan Dion yang terlelap damai, aku memperhatikan bibirnya sampai tanganku tanpa sadar memegang bibirku juga.

Aku tidak tahu kenapa saya bisa mengecup bibirnya seakan saya tidak memiliki harga diri sebagai perempuan, dia memang suamiku tapi aku tidak bisa mengecup sembarangan orang.

Terus kenapa aku biasa saja ketika bibirku menempel dengannya harusnya aku merasa risih karena bibirnya penuh dengan air liur bahkan aku juga mengeluarkan kata-kata yang kurasa tidak berbobot.

Saya juga berpikir pasti tuan Dion menganggap dari tadi bibirku berceloteh hanya dianggap omong kosong oleh dirinya.

Saya mengusap pipinya bisa aku rasakan tulangnya mungkin ini faktor atas perubahan kondisi fisiknya.

Aku mengecup keningnya, "have a nice dream my big baby!"

***

Aku merasa bosan dan jenuh di kamar ini tidak ada yang bisa aku lakukan. Saya menghela napas panjang lalu berdiri, setelah dipikir-pikir aku tidak tahu seluk-beluk rumah ini jadi, aku putuskan saja untuk melihat dan menghapal sudut rumah ini.

Saya keluar dari kamar ini, aku melihat sepanjang jalan tidak ada apa pun di lantai dua ini selain perabotan yang ditaruh di sudut agar tidak kosong.

Aku menuruni menapaki anak tangga dapat saya lihat sepanjang dinding tangga penghubung ke lantai dua terdapat berbagai macam figuran bergantung. Mulai dari foto keluarga, potret mereka masing-masing sampai atensiku teralihkan pada figuran tuan Dion.

Saya melihat potret tuan Dion mengenakan setelan kemeja putih yang terbuka dua kancingnya dan celana panjang hitam dengan pemandangan di pantai.

Aku mengakui jika tuan Dion tampan pasti ada banyak gadis yang rela mengantri untuk menjadi kekasihnya, tapi sayang ada satu nama yang tercata di catatan sipil sebagai nama pasangan resminya yakni, aku.

Aku sudah merasa kakiku pegal terlalu lama memandang figuran di dinding, aku melanjut langkahku dan memilih duduk di sofa.

Aku mengendarkan pandanganku memperhatikan setiap celah di lantai satu ini, saya baru sadar jika tepat sofa yang sedang saya duduki terdapat lampung gantung yang terpasang di atas langit-langit.

Aku merasa haus tapi tidak tahu dimana letak dapur, ada seorang pelayan melintas di depanku aku beranggapan mari menjadi nyonya muda di rumah ini.

"Tolong bawakan aku air dingin," ucapku datar.

Pelayan itu melirik aku sekilas tapi aku bisa lihat dari tatapannya ia tidak menyukaiku, dia ingin membuka suaranya tapi terhalangi oleh perkataan mama.

"Lakukan apa yang menantuku perintahkan," ujar mama kuat terdengar dingin tapi pasti membuat pelayan merasa takut padanya.

Pelayan itu menunduk lalu pergi dari sana. Mama berjalan lalu duduk di sampingku.

"Apa kau merasa nyaman Aurora?" tanya mama padaku.

Saya mengerutkan keningku bingung apa yang mau kukatakan pada mama karena aku baru dua hari di sini dan tidak tahu apa bagaimana aku bisa jelaskan.

"Mama mengerti. Santai saja," ucapnya lembut. "Oh iya Dion dimana?" tanyanya.

"Lagi tidur ma," jawabku.

"Ayo ikut mama ada yang mau aku tunjukkan padamu," katanya sambil beranjak dari sofa.

Aku mengikuti mama tanpa banyak bertanya, langkah kami berhenti di depan pintu.

"Tunggu dulu di sini," ucap mama.

Mama masuk ke dalam sana aku mengintip sedikit dan menebak jika ruangan di hadapanku ini adalah kamar mertuaku. Tidak lama mama keluar sambil memegang sebuah benda persegi panjang di tangannya.

Mama merangkul aku kami berjalan ke taman tempat saya dan tuan Dion tadi, mama menepuk kursi di sampingnya meminta aku duduk di dekatnya.

Saya pun duduk, mama meletakkan benda di tangannya yang aku ketahui itu adalah sebuah album, mama membuka setiap lembar album tersebut. Aku pun juga melihatnya dapat saya lihat potret mama sedang menggendong seorang bayi merah.

"Ini tuan Dion?" tanyaku.

"Jangan panggil suamimu seperti itu Aurora." Mama tidak menjawab pertanyaanku melainkan dia menegur panggilanku untuk tuan Dion.

Aku rasa tidak ada yang salah aku memanggilnya seperti itu karena derajatnya lebih tinggi dari aku, dia seorang pewaris konglomerat sedang aku hanya gadis yatim piatu.

"Panggil saja dia kakak, mas, atau apa pun terserahmu saja. Dia adalah suamimu tidak sepantasnya kamu memanggilnya tuan seakan dia majikan dan kamu pelayannya," jelas mama yang dibalas anggukan oleh aku.

Mama memegang kedua tanganku lalu menggenggamnya, "Aurora, mama tahu jika kamu terpaksa dengan pernikahan ini," ucapnya lembut.

"Aku biasa saja," jawabku.

"Jangan berbohong mama tidak masalah jika kamu berkata jujur."

Aku menurunkan pandanganku ke bawah menatap rumput-rumput halus yang tumbuh di tanah aku pijak ini.

"Mama tidak akan memaksamu untuk menerima Dion sebagai suamimu, tapi mama berharap lambat-laun kamu menerimanya. Aurora apa mama boleh minta tolong?" lontarnya secara tiba-tiba.

Aku mendongak, "tolong apa?" tanyaku balik.

"Tolong jaga dan rawat Dion baik-baik, kamu tahu jika kondisinya berbeda bahkan dia lebih parah dari seorang bayi. Jika kau merasa kesal atau marah terhadapnya mama mohon jangan pernah angkat tanganmu dan suaramu pada Dion," ucap mama pelan dengan nada memohon.

Aku diam dan mendengar permohonan dari mama, aku bisa merasakan bagaimana cinta dan kasih sayangnya yang begitu tulus pada putra sulungnya.

"Aku berjanji akan menjaga dan merawat Kak Dion semampuku."

Aku tidak sadar kalimat itu yang akan lolos adri bibirku padahal aku berniat untuk tidak menggubris mama.

"Terima kasih," kata mama sambil mengusap pelan pipiku.

"Mama, apa boleh ceritakan apa penyebab kak Dion seperti itu?" tanyaku yang penasaran.

Mama terdiam untuk waktu yang cukup lama, aku mengerti pertanyaanku itu pasti membuka luka lama atas penderitaan mereka.

"Apa kau mau dengar ceritanya?" tanya mama balik terhadap aku.

Aku mengangguk pelan kemudian mama mulai bercerita. Cerita itu bermulai ketika Dion pulang dari kantor setelah ia menyelesaikan semua pekerjaanya, mama tidak tahu bagaiman kecelakaan itu terjadi dia tahu putranya mengalami kecelakaan dari pihak kepolisian.

Pihak polisi bilang karena supir truk mengendarai secara ugal-ugalan sehingga menabrak mobil tuan Dion. Dion koma untuk waktu yang lama, ketika dia sadar mereka merasa bahagia dan terharu tapi itu cuma sebentar ketika dokter mendiagnosa jika Dion mengalami Traumatic Brain Injury adalah cedera pada otak yang diakibatkan oleh benturan, pukulan, atau cedera karena penetrasi langsung pada kepala. Cedera ini juga merenggut kemampuan sensorik maupun motorik.

Aku menyimak cerita mama dengan baik, aku tidak ada menyanggah atau memotongnya. Mendengar cerita kronologi alasan kenapa tuan Dion seperti bayi besar membuat aku merasa kasihan dan prihatin padanya.

Aku malah berjanji di dalam hatiku saya akan merawat dan menjaga suamiku mulai sekarang.

Pov End

1
Keane
seru sih ini🥰
putrie_07
critany mantulll
Yhunie Andrianie
kadang aku, kadang saya, mumet dngn bahasa ny!!!
Yhunie Andrianie
semoga cerita ny ngk membosan kn yaa, soal ny udh capek muter" nyari lapak ynk cerita ny seru!!!
Adinda
arzan Sama Chelsea aja thor
Moh Rifti
up
Enung Samsiah
ada apa dngn ayah zapar apkh punya rahasia tntng aurora,,,,
Reza Muna
Luar biasa
Nur Cahyani
q tebak pasti dinikahkan dgn aurora
Asih Lusiana
kok gitu sih
Yuni Pragi
tidak jelas crtsnya d ulang lg
tasya_1438: itu gk diulang tapi dilihat dari sudut pandang Dion
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
Aras Diana
Luar biasa
martina melati
untung gk ada bola yg nyasar y
Amey Sumaidah
Luar biasa
Puyoh Ramadhan
Menurut saya cerita ini cukup unik dikarenakan penulisnya menampilkan tokoh pria yang tidak sempurna dan tokoh perempuan yang sebatang kara. Obrolan antara tokoh perempuan dan laki-laki cukup unik karena tokoh perempuan terus mengoceh tidak peduli walaupun sih pria tidak bisa balas begitu juga pria walaupun perempuan tidak bisa mendengarnya.
jaya
Pertama kali membaca cerita ini karena ada notifikasi dari noveltoon. Saya baca karena lagi iseng dan bosan. Setelah saya baca lama kelamaan saya larut dalam cerita ini.

Segi penokohan ya unik biasanya pemeran utama selalu digambarkan secara sempurna tanpa cela. Tapi di cerita ini setiap tokoh memiliki kekurangan masing-masing.
Titik Supadmi
next mbak thor...👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor... 👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!