Kehidupan Baru Si Pecundang

Marcus masih ingat bagaimana ia menyiksa Felicia, karena kata-kata dari wanita yang sangat di cintainya.

Ibunya yang mengecam tindakannya, tidak di dengarkannya sedikit pun.

Memikirkan itu, hati Marcus begitu sakit sekali, sampai ia berpikir, seandainya waktu bisa di ulang kembali, ia akan mendengarkan apa yang di katakan oleh Ibunya.

Dan tidak tergoda oleh wanita, yang berpura-pura baik itu padanya, sehingga ia kehilangan seluruh anggota keluarganya.

"Tuan!"

Terdengar suara lembut Felicia lagi, membuat Marcus tersadar dengan lamunannya.

"Ya, sayang!"

"Apakah kamu baik-baik saja? kenapa tiba-tiba diam?" tanya Felicia.

"Aku melamunkan kamu!" ujar Marcus tersenyum.

Mereka bisa mengobrol dari jarak jauh, tanpa perlu menggunakan ponsel, ini sungguh luar biasa.

Terdengar suara tertawa Felicia yang merdu, membuat tubuh Marcus kembali lagi bersemangat.

Tok! tok! tok!

Terdengar suara ketukan di pintu kantor Marcus, membuat obrolan jarak jauh mereka terputus.

Marcus bangkit dari duduknya, dan bergegas membuka pintu.

"Tuan, saya sudah mengerahkan tim perbaikan, untuk mengembalikan keadaan yang rusak, kesemula lagi!"

Tampak Toni berdiri di depan pintu.

"Bagus!" jawab Marcus.

"Apakah anda sudah siap ke ruang meeting, untuk membereskan kekacauan yang telah di lakukan Nelson?" tanya Toni, mengingatkan Marcus.

"Ayo!" ujar Marcus, lalu membenarkan letak kerah kemejanya, dan jasnya.

Mereka kemudian pergi ke gedung satu lagi, tempat ruang meeting berada.

Saat mereka sampai, semua mata Dewan direksi Group Norton terkejut melihat kehadiran Marcus.

Semua spontan berdiri dari duduknya, begitu melihat Marcus.

"Tuan Muda! anda masih hidup!"

"Tuan Muda! anda masih hidup!"

Mereka begitu heboh dengan begitu riuhnya, tidak menyangka Pemimpin Norton, yang di kenal sebagai pria tidak berguna, masih hidup dan terlihat masih sehat.

Semua berhamburan memberikan sopan santun mereka, sebagai bawahan dari anggota klan Norton.

"Kami rasanya tidak memiliki arti lagi di perusahaan Norton, karena Pemimpin kami tidak ada lagi, ternyata anda masih hidup, syukurlah anda baik-baik saja, Tuan Muda!" sahut salah satu dari mereka.

"Maaf untuk semuanya, sebelumnya aku seorang Pemimpin yang tidak layak, untuk di perjuangkan, sekarang aku akan membayar apa yang telah ku lalaikan selama ini, kita akan buktikan kepada semua orang, kalau Group Norton tidak bisa di provokasi oleh siapapun!" sahut Marcus dengan lantang.

Semua Dewan direksi yang mendengar, apa yang di katakan Marcus, begitu terharu dengan perkataan Marcus tersebut.

Tapi, mereka tidak begitu yakin, karena Marcus tidak memiliki kekuatan.

Dewan direksi belum mengetahui tentang, apa yang terjadi di gedung kantor Marcus.

Karena itulah mereka tidak begitu bersemangat, walau telah melihat Marcus sehat-sehat saja.

"Tuan Muda, saya punya kenalan yang pandai bela diri, anda mungkin bisa berlatih dengannya, agar anda bisa jadi kuat, dan melawan Nelson, kalau ia mencoba mencelakakan anda!" sahut salah satu anggota Direksi Norton.

"Terimakasih sudah memikirkanku, Agus!" sahut Marcus sembari tersenyum, memandang anggota Direksi Norton tersebut, "Kamu tidak perlu khawatir, aku akan melawan Nelson dengan caraku sendiri!"

"Oh!" semua terdiam, mendengar apa yang di katakan Marcus.

Tapi hati mereka tidak yakin, dengan perkataan Marcus tersebut, karena semua tahu kalau ia hanya seorang Tuan Muda yang tidak memiliki kekuatan apapun.

Mereka hanya bisa pasrah saja, dengan apa yang dikatakan Marcus.

Mereka mulai berbisik satu sama lain, membicarakan apa yang di ucapkan Marcus.

"Semoga apa yang di katakan beliau, benar adanya!"

"Aku kurang yakin, dia bisa melakukan sesuatu kepada Nelson!"

"Kita harus berpikiran positif, semoga saja Tuan Muda punya ide, untuk melawan Nelson!"

"Iya, benar!"

"Iya, betul juga apa katamu, semoga saja Tuan Muda bisa mengalahkan Nelson si keparat itu!"

Marcus hanya senyum-senyum saja, mendengar keraguan anggota klan Norton tersebut.

Itu hal wajar yang ada di pikiran mereka, karena sebelumnya ia memang hanya seorang sampah.

Bersambung......