NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Kantin selalu menarik, ramai pengunjung. Tidak peduli jika Selina dan dua temannya mendekam di kamar mandi, para murid lain tetap akan ke kantin untuk memenuhi nafsu makan yang terasa sangat lapar.

Sementara semua murid sibuk di kantin, Nara justru sibuk dengan sesuatu di parkiran. Nara tengah mengempeskan keempat ban mobil milik Selina, melanjutkan misi balas dendamnya pada Selina dan geng-nya.

"Akhirnya selesai juga" kata Nara tersenyum puas melihat empat ban mobil milik Selina yang sudah kempes, puas dengan hasil pekerjaan yang di lakukannya, Nara berjalan dengan senyum lebar meninggalkan tempat parkir

"Eh, Nara mau kemana?" tanya Erika begitu melihat Nara melewatinya

"Mau ke perpustakaan" jawab Nara

"Ke kelas aja yuk, aku lagi males jalan sendirian. Besok aja ke perpustakaan, kan besok masih buka perpustakaannya" kata Erika langsung merangkul lengan Nara

Nara tak menjawab namun langkahnya tetap mengikuti kemana Erika akan membawanya, Nara dan Erika masuk ke dalam kelas bertepatan bel masuk berbunyi, semua murid pun bergegas masuk kelas masing-masing.

Kecuali tiga orang yang masih di kamar mandi dan semua orang tau siapa saat ini tak ada di kelas, sampai jam istirahat kedua dan bel pulang berbunyi, Selina dan dua temannya tak masuk kelas mereka.

Hal itu menimbulkan banyak tanya tapi banyak juga yang tak peduli, ketika sekolah sudah sepi barulah Selina dan dua temannya keluar dari kamar mandi lalu menuju kelas mereka mengambil tas.

"Sialan tuh cewek gendut, sampai bel pulang gak ada dia kasih kita seragam baru buat kita" kata Selina meluapkan kekesalannya

Tubuhnya sampai menggigil kelamaan di kamar mandi, belum lagi Selina harus bersembunyi setiap kali guru memeriksa kamar mandi, mereka pun pura-pura sedang buang hajat agar tak ketahuan.

"Kayaknya perlu di kasih pelajaran itu anak, biar tau rasa. Biar kedepannya dia gak macem-macem lagi" kata Salwa

"Bener tuh, gue setuju saran Salwa. Kali ini gue satu team dengan loe" sahut Sofia mengacungkan jempol tangannya

"Gue pasti bikin perhitungan sama dia, kalian tenang saja. Dia udah berani gak ngerjain tugas dari gue, juga berani mengambil uang gue. Gue pastiin hidup dia gak akan tenang" kata Selina ketus sembari mempercepat langkahnya menuju parkiran

Tempat parkir sudah sepi, hanya tersisa mobil milik Selina saja. Semuanya sudah pergi, mungkin sudah sampai di rumah masing- masing apalagi Selina hampir satu jam keluar kamar mandi ketika bel pulang berbunyi.

"Astaga" pekik Sofia melengking sampai membuat Selina dan Salwa menatapnya kesal

"Apaan sih, teriak-teriak segala?" tanya Selina dengan wajah garangnya menatap Sofia

"Itu Selin, ban mobil loe kempes semua. Wah, pasti ada yang ngerjain loe lagi" kata Sofia, seketika tubuhnya terasa lemas melihat mobil di depannya

"Iya bener, terus kita pulangnya gimana donk?" kata Salwa ikut panik juga

"Gak usah panik bisa gak kalian berdua itu? Panik gak menyelesaikan masalah" kata Selina kesal melihat kedua temannya panik

Selina melihat ban mobil miliknya yang kempes, bahkan Selina juga menggerutu dan mengumpat seseorang yang telah mengerjainya, Selina akan mencari tau siapa yang telah berani main-main dengannya.

Di tengah teriknya matahari, Selina tak memiliki pilihan selain menghubungi bengkel langganannya untuk memperbaiki mobilnya. Sedangkan Selina dan dua temannya berniat naik taksi, tapi para supir taksi menolak.

Karena tubuh mereka yang kotor dan bau, jadi tak ada yang mau menerima mereka bahkan ada yang menyuruh mandi dulu atau naik bus saja, membuat Selina dan dua temannya semakin kesal dan bingung.

Salwa sudah berkali-kali muntah saking tak tahan dengan bau badannya sendiri, Sofia dari tadi menahan pusing akibat bau badannya di tambah harus menunggu taksi di bawah teriknya matahari.

Hingga akhirnya membuat Sofia pingsan, Selina menggerutu melihat temannya pingsan karena di kondisi genting seperti ini temannya malah pingsan bukan memberi solusi untuk mereka.

Kepalanya semakin pusing, Selina juga tak tahan dengan bau badannya sama seperti kedua temannya, dalam hati Selina mengutuk seseorang yang telah menyiramnya dan dua temannya dengan air comberan.

Salwa yang melihat Sofia pingsan langsung mengangkat temannya itu dengan bantuan Selina, Salwa memangku kepala Sofia sambil duduk di gazebo yang ada di samping gerbang sekolah.

Salwa berusaha membangunkan Sofia dengan cara menepuk pipi temannya, mengguncang tubuhnya sampai memencet hidung, tapi Sofia tak menghasilkan apapun Sofia masih juga tak mau bangun.

Selina mondar-mandir memikirkan apa yang harus di lakukan saat ini, di tengah kebingungan Selina melihat ada seseorang yang tengah kebingungan sambil melakukan panggilan telepon.

"Kenapa gue gak menghubungi orang rumah aja dari tadi" gumam Selina menggerutuki kebodohannya

Panik dan juga pusing di kepalanya membuat Selina tak bisa berpikir jernih, secepatnya Selina merongoh HP-nya di dalam tas ranselnya kemudian menghubungi salah satu penjaga yang ada di rumahnya.

"Hallo, Pak. Bisa jemput Selin ke sekolah, ban mobil Selin sedang bermasalah, taksi juga tak mau mengantar kami pulang. Mobil masih lama di perbaiki" kata Selina saat sambungan telepon terhubung

"Maaf, non Selin. Bapak lagi ke luar kota mengantar Ibu, non Selin pulang sendiri saja tunggu saja mobilnya selesai di perbaiki"

"Selesai mengantar Mama memang gak bisa jemput, Pak?" tanya Selina memastikan

"Gak bisa, non. Mungkin besok pagi Bapak pulang"

Sambungan telepon akhirnya Selina mematikan secara sepihak, sembari terus mengumpat karena hari ini Selina merasa benar-benar sial setelah banyak kejadian yang di alaminya.

Di sisi lain Nara terus tersenyum bahagia hari ini entah apa yang jelas hatinya saat ini begitu berbunga, apalagi saat melihat halaman rumahnya Nara semakin mengembangkan senyumnya.

Ketika mobil berhenti di depan pintu utama, Nara langsung keluar. Berlari menuju kamar kedua orang tuanya, Mang Udin melihat kelakuan Nara hanya bisa geleng-geleng kepala sembari tersenyum.

"Abi.... Umi....." panggil Nara

Kebetulan di rumah hanya ada Erisa, sedangkan Rendi tengah pergi bertemu dengan teman lama. Erisa yang mendengar panggilan sang anak langsung bangkit dari tempat tidur, lalu keluar kamar.

"Ada apa, sayang?" tanya Erisa saat melihat sang anak berlari mendekatinya

Bukan menjawab Nara justru memeluk uminya dengan erat, Erisa semakin di buat bingung oleh kelakuan sang anak, apalagi tiba-tiba sang anak mengatakan bahwa saat ini tengah bahagia.

Setelah itu Nara pamit ke kamar tanpa menjelaskan apapun pada uminya, di dalam kamar Nara mengganti seragam sekolahnya lalu memilih beristirahat karena kebetulan hari ini Nara berhalangan untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.

1
Andi Riadi
gk masuk akal ni si othor mh, katanya pandai beladiri tpi buktinya mna??
Andi Riadi
cma banyak omdo.
Andi Riadi
gk masuk akal ni si othor mh, katanya pandai beladiri tpi buktinya mna??
hazel
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Putra Pratama
GK sesuai judulnya.
Umma Ais dan Abib: iya memng gak sesuai
total 1 replies
Yuni Lestari
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Anonymous
ok
Nita Anita
katanya suhu ko di bully diem aja .klo cuma sekali dua kali ga apa apa ,karena Nara ny juga di bully diem aja temen ny jadi pada ngelunjak .
senja
davin e juga laki tolol😀
senja
bikin bisu aja sekalian biar ga bisa ngomong ,kalau udah mau mati baru nanti gaya pendekarnya keluar😀
Maria Lina
yh nama nyo bodoh wkwk
Simba Berry
mencarj bukti kok harus mengorbankan diri dulu.ada2 aja ni cerita.wkwkkwkk
DaRk KiNg
autornya kayaknya penggemar sinetron ikan terbang. ceritanya agak muter².
Umma Ais dan Abib: sayangnya di rumah author gk punya TV, jadi gak pernah nonton sinetron ikan terbang
total 1 replies
Paiman S
si putri ngidam tuh
💕SCR💞
percuma pinter karate
💕SCR💞
balesan nya tar cma di unjukin vidio aja gak di gebukin balik enak dong blsnya nyw gwk setimpak
💕SCR💞
sabar jg gk gitu2 amat di sakitin diem trus thor
Phijey 1233
di tunggu kelanjutannya
Umma Ais dan Abib: insyaallah kk
total 1 replies
Phijey 1233
tingkatkan, SPOPL dalam cerita sudah sangat baik bahkan menurut saya cukup baik dari pada beberapa cerita novel yang lainnya.
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya dan pendapatnya
total 1 replies
Sandisalbiah
kelakuan Selina ini udah termasuk tindakan kejahatan loh.. apa lagi di lingkungan sekolah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!