NovelToon NovelToon
Janda Kesayangan CEO Muda

Janda Kesayangan CEO Muda

Status: tamat
Genre:Berondong / CEO / Janda / Wanita Karir / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:118k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Trauma akan kegagalan pernikahan sebelumnya membuat Yasmin tidak percaya akan cinta.
Akankah dia luluh dengan godaan dari bos yang tampan dan lebih muda darinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kencan Pertama

"Akhir-akhir ini rasanya aku terlalu banyak berhalusinasi dan ketakutan berlebihan"

"Pasti karena sebelumnya aku menonton film bergenre thriller sebaiknya aku menggantinya dengan genre romantis"

Meskipun merasa sedikit ketakutan tapi Yasmin masih berfikir positif dan dari pada memikirkan hal yang tidak jelas dia lebih memilih istirahat karena sudah lelah seharian bekerja apalagi berlarian karena berfikir negatif.

"Brian, sekarang dia sedang apa ya?"

"Kyaaa.. Yasmin sudah benar-benar gila, kenapa kamu mencium Brian?" sambil menyentuh bibir dan tersenyum tanpa henti

Karena dia tidak ingin memikirkan hal yang membuatnya takut akhirnya Yasmin memikirkan sebuah cerita yang dia karang sendiri tentang CEO yang kejam.

"Gimana kalau ceritanya begini,

Seorang CEO kejam di dekati karyawannya yang terobsesi dengan ketampanan atasannya kemudian dia dengan sadar mencuri ciuman pertama direkturnya.

Sang CEO pun berkata : Beraninya kamu mencium direktur mu sendiri sepertinya nyawamu ada banyak, hah?

Pelaku berkata : Maafkan saya pak direktur meskipun nyawa saya menjadi taruhannya tapi saya tidak akan menyesal karena impian saya akhirnya menjadi kenyataan.

Kemudian perempuan itu pun di usir dari perusahaannya dan mendapatkan hukuman dari tindakannya.

Cerita pun selesai.

Haha..imajinasinya ku benar-benar semakin hebat"

"Untung saja Brian bukan CEO kejam tapi CEO yang menggemaskan, haha.. gila.."

Yasmin tidak sabar untuk bangun esok hari karena rencananya kencan pertama mereka di mulai besok.

Sedangkan Brian justru tidak bisa tidur karena memikirkan Yasmin tanpa henti dan mencari informasi tentang kencan.

"Tempat yang bagus untuk kencan" sambil mengetik laptopnya

"Apa yang biasanya di lakukan saat kencan"

"Aku benar-benar tidak tahu, ini pertama kalinya kencan dengan Yasmin"

"Apa tanya Deon ya? dia kan playboy pasti dia tahu banyak hal membuat wanita senang"

"Tapi yang ada dia meledek karena belum pernah berkencan dengan siapapun"

Semalaman Brian bergadang karena belum menemukan tempat yang pas dan tidak mau membuat Yasmin kecewa.

Keesokan harinya.

Sebelum pergi berkencan Yasmin memilih salah satu pakaian yang di berikan oleh Brian dan menemukan salah satu yang menurutnya cocok untuk kencan.

"Baiklah, kali ini aku nggak mau mengecewakan Brian jadi ini saatnya memakai baju baru" sambil melihat ke cermin

Untuk pertama kalinya berkencan lagi setelah satu tahun lebih menjanda membuat Yasmin gugup apalagi kencan dengan orang yang sangat berbeda dari kebanyakan orang yang pernah dia temui.

Ding.. Dong..

"Hah, itu pasti Brian, kita lihat lagi sebentar..hmm.. " sambil berputar melihat cermin untuk memastikan penampilannya

Kemudian Yasmin langsung berlari membuka pintu menyambut Brian.

"Maaf Brian, sepertinya kamu lama nunggu aku"

"Nggak kok, ayo jalan sekarang" sambil menggandeng tangan Yasmin

"Eh, tunggu! kenapa dengan wajah Brian?" sambil menyentuh pipi Brian

"Ini karena semalaman aku terus memikirkan Yasmin" sambil tersenyum

Mereka masuk ke mobil dan hendak menuju ke tempat yang sudah Brian cari semalaman dan itu membuatnya gugup.

"Brian, apa kamu sakit? kenapa dari tadi kamu bengong?"

"Ah, itu karena Yasmin sangat cantik hari ini"

"Eum.. Brian juga terlihat lebih tampan" ucap Yasmin sambil tersipu malu

Brian sangat senang mendengar pujian dari Yasmin sehingga dia merasa sangat ingin memeluknya.

"Ngomong-ngomong, kita mau kemana?"

Deg.. Sebenarnya ragu mengatakan ke Yasmin

"Apa ada tempat yang Yasmin suka?" ucap Brian yang sedang kebingungan

"Gimana kalau jalan-jalan di taman atau nonton film"

"Baiklah kita ke bioskop aja ya" sambil tersenyum

Untungnya rencana Brian ternyata sesuai dengan keinginan Yasmin meskipun dia sudah lama tidak pergi ke bioskop karena terlalu sibuk.

Hari itu suasananya terlihat sangat ramai karena banyak yang mengunjungi bioskop apalagi di hari libur seperti sekarang ini.

"Yasmin kamu suka film apa?"

"Hemm.. action atau horor juga boleh"

"Eum..Bukannya Yasmin suka film yang romantis, waktu itu kan yang.." teringat saat nonton film di rumah Yasmin

"Brian!" sambil menutup mulut Brian karena malu jika di teruskan

"Baiklah, sepertinya Yasmin sudah tidak sabar melakukan yang lain"

"Haha.. A, apa maksud nya?"

Yasmin mempercepat langkahnya karena Brian terus menggodanya dengan perkataan yang membuat dirinya sulit menahan ekspresinya.

"Pfftt..Yasmin sangat lucu"

Akhirnya kencan mereka di mulai dengan menonton film di bioskop.

"Yasmin, apa kamu nggak takut?" sambil berbisik

"Ini seru, aku nggak takut sama sekali" sambil membalas membisikkan ke Brian

Padahal maksud Brian memilih film horor supaya Yasmin memeluknya karena takut tapi justru tidak takut sama sekali.

Itupun Brian mengetahui hal seperti itu dari internet bukan karena pengalamannya.

Sesekali dia melirik Yasmin yang sangat serius menonton filmnya.

Dia pun menggenggam tangan Yasmin dan seketika itu Yasmin menoleh ke arah Brian karena terkejut di saat dia sedang fokus menonton film.

"Kenapa ekspresi Brian seperti itu?" sambil menatap Brian yang terlihat cemberut

Sepertinya Yasmin mengerti kenapa Brian merajuk dan akhirnya dia menyenderkan kepalanya ke pundak Brian dan memeluk lengan Brian.

"Yasmin?" sambil menatapnya karena terkejut

Ekspresi Brian langsung berubah menjadi tersenyum.

"Ternyata Yasmin sangat peka, kupikir dia tipe yang menunggu saja, apa mungkin aku aja yang nggak berani memulainya" dalam benak Brian

Jantung mereka berdebar kencang tetapi Yasmin juga merasa sangat nyaman berada di dekat Brian seolah dia merasa sangat di cintai.

"Brian, apa aku boleh merasa bahagia seperti ini?"

Di saat dia sudah membuka hatinya kembali, dia bertemu dengan orang sebaik Brian dan sepertinya mungkin dia pilihan yang tepat.

Setelah selesai menonton film seperti kencan pada umumnya mereka sepakat untuk makan malam bersama.

"Yasmin,kali ini giliranku menentukan tempat selanjutnya"

"Baiklah"

Brian membawa Yasmin ke tempat berbeda dan membawanya ke restoran yang mewah.

Restoran di gedung yang tinggi dengan pemandangan malam yang indah dan ketika melihat ke arah luar semua terasa sangat menakjubkan.

"Wah, indah sekali" secara langsung mengatakannya karena takjub

Seketika itu Yasmin tersadar dan berhenti takjub karena takut tindakannya bisa membuat Brian malu.

"Brian, maaf ini pertama kalinya aku datang ke tempat seperti ini"

"Kenapa minta maaf Yasmin? aku suka melihat ekspresi mu sebelumnya, jangan merasa seperti itu karena aku menyukai Yasmin bagaimanapun keadaannya" sambil menyentuh tangan Yasmin di depannya

Mereka menikmati makan malam yang romantis di tempat yang sangat indah dan saling memberikan perhatian satu sama lain.

Apapun yang terjadi kedepannya Brian berharap Yasmin selalu bisa tersenyum saat bersama dengannya.

Bukan hanya wajahnya yang sangat cantik tapi hatinya juga baik meskipun rapuh karena luka yang sangat menyakitkan.

"Yasmin, aku nggak mau menjanjikan apapun tapi aku akan selalu berusaha membuatmu bahagia bersamaku, jadi tolong izinkan aku untuk terus berada di sampingmu dan menjagamu dengan caraku" sambil menyentuh pipi Yasmin

"Makasih ya sayang untuk semua yang kamu lakukan untukku" sambil tersenyum lalu menyentuh tangan Brian yang sedang menyentuh wajahnya

"Hah, apa? coba ulangi"

Brian sangat senang mendengar Yasmin memanggilnya sayang.

"Apanya yang di ulangi?"

"Tadi kamu panggil aku apa?"

"Brian?" mengelak sebisa mungkin

"Baiklah, Yasmin sepertinya senang membuatku sedih" sambil memasang wajah yang cemberut

"Sayang?"

"Coba ulangi lagi sayang" sambil tersenyum senang meledek Yasmin

Yasmin senang melihat ekspresi Brian yang tersenyum itu karena dia terlihat semakin tampan saat tersenyum.

"Gimana dong! aku sebenarnya nggak pernah mengulang ucapanku" sambil mengedipkan satu matanya

"Kamu yakin? Bukannya waktu itu kamu memanggilku berulang kali, pacarku.."

"Pfftt"

Yasmin merasa tersudut karena tidak bisa membalas Brian.

Memang sebelumnya dia berusaha untuk meledek Brian dengan memanggilnya seperti itu tapi justru menjadi boomerang untuknya karena di goda dengan cara ini.

"Brian.. kamu senang ya bikin aku malu? hemm.."

"Sekarang panggil aku, sayang"

"Baiklah, Brian sayang"

Ekspresi Brian sangat senang tapi Yasmin mencoba memberanikan diri semakin menggodanya.

"Ah, bukan tapi Brian..ku..sayang" sambil bertingkah imut

Wajah Brian sangat merah dibuat semakin terkejut oleh ucapan Yasmin.

"Yasmin, kenapa kamu berekspresi seperti itu?" ucap dalam hatinya

Niat hati hanya menggodanya saja tapi justru dia yang dibuat tergoda oleh tingkah Yasmin yang menggemaskan.

"Sayang, apa kamu senang membuatku sakit?" ucap Brian sambil memasang wajah yang sedih

"Apa? mana.. mana yang sakit" sambil menghampiri Brian karena merasa khawatir

Yasmin termakan jebakan Brian dimana dia berusaha membalas semua tindakan yang sudah memprovokasinya.

"Disini" sambil menarik tangan Yasmin untuk menyentuh dadanya

Posisinya Brian menarik Yasmin terlalu kuat hingga tubuh Yasmin hilang keseimbangan dan terjatuh ke pelukan Brian.

"Brian, gimana kalau ada yang lihat" ucap Yasmin yang tertahan oleh Brian

"Tidak akan ada yang melihat kita karena aku sudah menyewa lantai ini khusus untuk kencan kita"

"Ah, tapi Brian posisi ini nggak nyaman"

Brian memutar posisi Yasmin dan terduduk di pangkuannya.

"Eum.. Brian.."

"Yasmin"

Brian menyentuh bibir Yasmin dengan lembut hingga sedikit terbuka karena sentuhan jarinya.

Kemudian dia mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Yasmin karena sudah tidak bisa menahan godaan bibir Yasmin yang menggoda.

Lalu Yasmin juga membalas mencium bibir Brian.

Suasananya menjadi panas di ruangan yang hanya ada mereka berdua dan pemandangan yang indah di balik jendela.

Mereka mengekspresikan keinginan mereka yang terpendam dengan mencium satu sama lain dengan penuh gairah dan berakhir dengan pelukan yang hangat.

Kencan pertama berhasil di tutup dengan hal yang manis.

1
Maryana Fiqa
kayaknya bagus ceritanya 👍
Leticia Ara
Terimakasih sudah mampir dan mendukung karyaku 🙏🤗
Moon
hadir..kyknya menarik ceritanya..
Zainab Nasra Lawadi
semangat up x kk💪💪
Ipti Rokhah
jangan bingung elsa
Ipti Rokhah
haahhhah ada kupu kupu ni
Zainab Nasra Lawadi
modus🤣🤣
Zainab Nasra Lawadi
cerita x bagus
Bzaa
semangat tor 💪😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!