PESONA PENJUAL KRIPIK PISANG

 Anin menatap ke arah Zayn yang kini berada di depannya, begitu juga ke tiga temannya, keempatnya duduk di kursi dengan kepala tertunduk di ruang rapat di depanya Anin berdiri dengan tangannya bersedekap di dadanya.

" Apa yang kalian lakukan di depan ruang Dosen, atau jangan-jangan kamu..." Anin menghentikan bicaranya dan menatap Zayn yang tertunduk.

" Angkat kepalamu Zayn " seru Anin.

Zayn mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Anin, mata bening Anin kembali membuat Zayn terpesona .

" Sayang kenapa matamu seperti magnet, matamu selalu menarik cinta-cinta yang ada di hatiku " ucap Zayn.

" Jangan nge gombal Zayn, katakan apa yang kamu lakukan di sana apa kamu ingin ketemu...."

" tidak sayang, aku tidak ingin bertemu dengan wanita itu, aku hanya ingin mengintip mu, karena aku merindukanmu, aku hanya ingin melihat wajahmu dan senyum indahmu, tapi tiba-tiba wanita itu datang dan marah-marah pada ku, oh iya itu semua rencana mereka, sudah ku bilang kalau aku harus bersabar, dan sudah berjanji pada kakakmu, tapi mereka yang menarikku kesini, kata nya nggak apa-apa, kalau mengintip kan beda dengan menemui, kata kemal itu beda konsep jadi aku menurut mereka saja " ucap Zayn yang panjang kali lebar kali tinggi dan membuat ketiga temannya semakin menundukkan kepalanya dan mengelus dadanya.

" Si Zayn mulutnya benar-benar minta di lem G " gerutu Kemal yang namanya di sebut sebagai tersangka.

Sedangkan Maulana dan Fajar hanya menghela nafanya.

Anin menatap ke empat pria yang ada di hadapannya, hatinya sebenarnya ingin tertawa melihat kelakuan mereka yang seperti maling yang ke tangkap basah.

" kelakuan Kalian ini seperti anak kecil saja, dan kamu Zayn bisa-bisa nya kamu melanggar janji mu " ucap Anin.

" Niat nya hanya ngintip saja sayang, dan tidak ada niatan untuk melanggar janji, sumpah, ini juga atas paksaan mereka " ucap Zayn sendu dan matanya terlihat memelas.

" Terus ini apa ? " tanya Anin.

" sayang sendirikan yang mengajakku ke sini, " ucap Zayn lemah.

" Zayn jangan panggil aku seperti itu , dan jangan menjawab terus "

" iya maaf, kan kamu tanya sayang " ucap Zayn, yang membuat Anin menghela nafasnya kembali dan kemudian ia duduk di hadapan mereka.

" Sekarang kalian mau apa ?" Tanya Anin.

" Maaf Bu Anin 15 menit lagi kami akan ada kelas, boleh kami bertiga pergi, untuk Zayn terserah Bu Anin, di gantung di pohon di depan itu juga nggak apa-apa Bu " ucap Kemal.

" ya sudah pergilah " ucap Anin.

" Tunggu sebentar, jangan pernah melakukan itu lagi, jika ada yang salah paham, dan menuduh kalian sebagai penguntit kalian akan terkena masalah, kalian bisa kena sanksi dari kampus ini, itu yang paling ringan tapi jika dia melaporkanmu ke pihak berwajib, kalian pasti akan kena pasal, kuliah kalian tinggal sedikit lagi, jangan hancurkan masa depan kalian " nasihat Anin pada keempatnya.

" Baik Bu " ucap ketiganya kecuali Zayn.

" ya sudah pergilah ke kelas kalian " ucap Anin.

Keempatnya berdiri dan melangkah pergi.

Saat berada di depan pintu masuk Zayn berhenti.

" Kalian pergilah dulu aku akan menyusul nanti " ucap Zayn dan ia kembali ke arah Anin.

Anin yang melihat mereka pergi. Menghela nafasnya saat melihat Zayn kembali padanya.

" Sayang..." panggil Zayn.

" Ada apa lagi Zayn "

" tolong jangan bilang sama kakakmu ya " ucap Zayn.

Anin tersenyum tipis dan mengangguk.

" Tapi ada syaratnya? " ucap Anin.

" Apa sayang "

" jangan panggil aku sayang jika di kampus, kamu ngerti kan " ucap Anin.

" Tapi kalau di luar tidak apa kan " ucap Zayn dengan mata yang terlihat sendu ( senjata andalan Zayn ) karena ia tahu Anin berhati lembut.

Anin menarik nafas panjang, ia tidak akan bisa marah,.hatinya akan runtuh jika melihat mata Zayn yang terlihat sendu .

" Terserah kamulah Zayn, dan tolong rahasiakan hubungan ini, sampai kamu lulus dari sini, bisa kan?" kata Anin.

" Baiklah, sesuai dengan keinginan my Queen " ucap Zayn dan kembali Zayn spontan mencium sepintas bibir Anin.

" Tunggulah aku hari minggu, aku akan datang ke rumahmu dengan membawa banyak cinta untuk mu My Queen " ucap Zayn dan kemudian ia melangkah pergi dengan langkah cepat, tangan Zayn langsung menyentuh bibirnya dan kemudian tersenyum lebar.

" Bibir ini selalu saja tidak tahu diri, kenapa kamu tidak sabaran sekali, dulu kamu selalu anteng kenapa sekarang jadi agresif " gumam Zayn dengan hati yang berbunga-bunga.

Anin hanya terpaku menatap kepergian Zayn, kembali jantungnya berdetak kencang.

" Zayn bibir mu memang benar-benar harus di kondisikan" gumam Anin.

******

Minggu jam 5 pagi Zayn pergi ke dalam kamar Rain, ia membuka kamar Rain langsung, ia tahu Rain baru pulang jam 3 dini hari tadi, saudara satunya ini memang suka sekali kelayapan sampai malam .

Zayn melihat saudara kembar nya itu tertidur di ranjang dengan masih menggunakan Pakaian nya semalam.

" Rain bangun Rain, aku butuh bantuanmu Rain " ucap Zayn sambil mengguncang-guncang tubuh kembarannya itu.

" Hemmm, aku ngantuk kak " gumam Rain.

" Makannya jangan suka pulang malam, kamu ini nggak kapok-kapok ya kena ulti papa, nanti Kartumu di bekukan lagi syukurin , aku nggak akan kasih kartu ku lagi " ucap Zayn yang kesal dengan kembarannya yang suka tebar pesona dan pesta-pesta.

" Rain malah ngorok .. sholat subuh dulu sana " ucap Zayn sambil memukul baha Rain.

" Apa isi kak, biarkan aku tidur sebentar "

" Sebentar kepalamu ini sudah jam 5 pagi, cepat subuhan sana, terus bantu aku " ucap Zayn sambil mengangkat tubuh kembarannya .

Rain berdecak kesal tapi ia tetap bangun dan pergi ke kamar mandi .

Zayn menungguinya di atas kasur.

setelah lebih dari 30 menit Zayn menunggu Rain, akhirnya Rain menyelesaikan kewajibannya.

" Ada apa sih kak " ucap Rain yang langsung merebahkan tubuhnya di ranjangnya.

" Jangan tidur jam segini, olah raga dan sarapan dulu baru itu tidurlah, biar tubuhmu nggak sakit semua " ucap Zayn.

" ngantuk kak " ucap Rain sambil matanya terpejam.

" Rain...."

" Hemmm..."

" Hari ini aku mau melamar cewek, tapi aku belum ingin membuka statusku, aku harus bagaimana, keluarga nya meminta orang tuaku untuk ke sana, mereka mengizinkan aku dekat dengan anak mereka kalau aku membawa orang tuaku ke sana " ucap Zayn.

" Bawa saja Om bimo ...atau Om Bagas " ucap Rain dengan suara pelan dengan mata masih terpejam.

Zayn terdiam Sejenak dan kemudian langsung tersenyum lebar, ia menoleh ke arah Rain yang sudah kembali terdengar dengkuran halus.

" Ide bagus saudaraku, terimakasih, tidur lah yang nyenyak " ucap Zayn sambil memukul paha Rain yang sudah tertidur pulas.

########

Assalamualaikum readers HAPPY READING salam sehat selalu jangan lupa jejak cintanya.

Ada kopi atau kembang nggak ya buat nemenin othor begadang di hari sabtu malam minggu.😁😁😁🥰