NovelToon NovelToon
Trial Of Marriage

Trial Of Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Coffeeandwine

Jae Hyun—seorang CEO dingin dan penuh perhitungan—menikahi Riin, seorang penulis baru yang kariernya baru saja dimulai. Awalnya, itu hanya pernikahan kontrak. Namun, tanpa disadari, mereka jatuh cinta.

Saat Jae Hyun dan Riin akhirnya ingin menjalani pernikahan mereka dengan sungguh-sungguh, masa lalu datang mengusik. Youn Jung, cinta pertama Jae Hyun, kembali setelah pertunangannya kandas. Dengan status pernikahan Jae Hyun yang belum diumumkan ke publik, Youn Jung berharap bisa mengisi kembali tempat di sisi pria itu.

Di saat Jae Hyun terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya, Riin mulai mempertanyakan posisinya dalam pernikahan ini. Dan ketika Seon Ho, pria yang selalu ada untuknya, mulai menunjukkan perhatian lebih, Riin dihadapkan pada pilihan: bertahan atau melepaskan.
Saat rahasia dan perasaan mulai terungkap, siapa yang akan bertahan, dan siapa yang harus melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coffeeandwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I Won't Let You Go

Malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Di tengah ruangan, Riin duduk menyandar di sofa, kedua tangannya memeluk bantal kecil, matanya tak lepas dari arah pintu masuk. Ada kegelisahan yang samar tergambar dari caranya menggigit bibir bawah dan menatap jam di dinding.

Langkah kaki berat yang terdengar dari arah pintu utama membuatnya langsung bangkit. Jae Hyun baru saja tiba. Pria itu tampak sedikit lelah dengan mantel tergantung di satu tangan dan sebuah kantong di tangan lainnya.

"Kenapa belum tidur? Kau tak perlu menungguku hingga selarut ini," ujar Jae Hyun, suaranya terdengar lelah tapi penuh kehangatan, seperti seseorang yang tidak benar-benar marah, justru senang karena ditunggu.

"Aku tidak bisa tenang jika belum melihatmu kembali," sahut Riin pelan, matanya mengamati wajah suaminya yang tampak lebih letih dari biasanya.

Jae Hyun menghampiri istrinya lalu menarik tubuh mungil Riin ke dalam pelukannya. Pelukan yang tidak hanya hangat, tapi juga terasa seperti perlindungan. Riin memejamkan mata sejenak, menyandarkan kepalanya di dada Jae Hyun, mendengar detak jantung pria itu yang perlahan menenangkan pikirannya.

Jae Hyun mencium puncak kepala Riin sebelum melepaskan pelukan itu perlahan. “Aku membawa sesuatu,” katanya sambil mengangkat kantong kertas dari tangannya.

Riin memiringkan kepala, mata bulatnya penuh rasa penasaran. “Apa itu?”

“Coklat,” jawabnya singkat, lalu meletakkan kantong itu di atas meja.

Wajah Riin langsung cerah. Ia mengambil kantong itu dan mulai mengintip isinya. “Hei, kenapa membeli coklat sebanyak ini? Kau mau membuatku gemuk, ya?”

Jae Hyun terkekeh kecil, ekspresi lelahnya memudar oleh candaan Riin. “Aku tidak membelinya. Itu pemberian murid-murid di tempat kursus.”

Riin berhenti mengaduk isi kantong. “Murid kursus? Dalam rangka apa mereka memberimu cokelat sebanyak ini?"

"Entahlah," jawab Jae Hyun acuh tak acuh. "Katanya karena mereka suka padaku dan ingin aku tetap mengajar di sana."

Alis Riin mulai bertaut. “Murid-murid SMA, kan? Ini semua dari murid perempuan?”

"Iya. Kenapa?” tanya Jae Hyun, nadanya datar namun ada sedikit senyum di ujung bibirnya.

"Ck, harusnya mereka fokus belajar agar bisa lulus ujian universitas. Bukan sibuk menggoda gurunya,” gerutu Riin. Ia memalingkan wajah dengan ekspresi kesal, meski pipinya mulai memerah.

Jae Hyun tidak bisa menahan tawanya. Ia mendekat, membungkuk sedikit hingga wajah mereka hanya terpaut sejengkal. “Hei… apa kau sedang cemburu?”

"Tidak,” sahut Riin cepat, tetap tidak menatapnya. “Untuk apa aku cemburu pada anak kecil?”

“Tapi kau terdengar sangat kesal, Ny. Cho…”

Riin mendecak pelan, tapi tak membalas. Ia tahu suaminya itu sedang meledeknya. Namun tiba-tiba Riin mengingat sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.

"Bicara soal cemburu… hari ini ada yang membuatku lebih kesal dari ulah para penggemar remajamu,” ujarnya, kini menatap mata Jae Hyun serius.

Jae Hyun mengernyit, tubuhnya langsung kaku. “Kesal karena apa? Harusnya kau menghubungiku kalau ada yang mengganggumu.” Ia menggenggam tangan Riin, membawanya untuk duduk bersama di sofa. “Katakan saja.”

"Aku tak ingin mengganggumu di tengah pekerjaan. Tapi..." Riin menarik napas dalam, berusaha menata emosinya. "Youn Jung datang ke rumah. Mencarimu."

Wajah Jae Hyun langsung berubah. Tatapan matanya mengeras, namun ada keraguan di sana. “Dia bilang sesuatu padamu?”

“Dia bicara tentang perasaanmu terhadapnya di masa lalu, dan... merasa perasaan itu belum berubah.” Suara Riin mulai gemetar. “Dia bilang aku harus melepaskanmu. Agar kau bisa kembali padanya.”

Jae Hyun menatap lekat wajah Riin dan bahunya yang mulai bergetar. Ia memegangi kedua tangan istrinya, mendekatkannya ke dada. “Kau tidak percaya padanya kan? Kau percaya padaku kan?”

Riin tidak langsung menjawab. Matanya menelusuri wajah suaminya seolah mencari celah untuk mengetahui apa yang sebenarnya tersembunyi.

"Awal pernikahan kita... aku tahu itu bukan karena cinta. Tai hanyalah sebuah kesepakatan diatas kertas.,” ucapnya lirih. Jae Hyun menunduk sejenak. “Aku akan jujur, Riin. Saat pernikahan kita baru dimulai, aku memang masih memikirkannya. Aku masih mencintainya. Bahkan saat dia datang ke pernikahan kita... aku sempat merasa goyah.”

Kata-kata itu seperti pisau yang menusuk dada Riin. Tapi ia tetap diam, mencoba menerima kebenaran yang selama ini mungkin sudah ia duga, namun tak pernah ingin ia dengar langsung.

"Tapi aku tak tahu sejak kapan... segalanya berubah. Kau mengambil tempat yang tak pernah dia miliki. Aku takut kehilangannya dulu. Tapi sekarang… aku jauh lebih takut kehilanganmu.” Ja Hyun menatap Riin dalam-dalam. “Percayalah, aku tidak mencintainya lagi.”

Hening sejenak. Hanya suara detak jam dinding dan hujan yang terdengar dari balik kaca jendela.

"Lalu kenapa hari itu kau bergegas pergi menemuinya di rumah sakit. Kau bahkan mengabaikan pesan dariku." desak Riin menuntut penjelasan.

"Hari itu Young Jung nekat melukai dirinya sendiri karena dia tahu bahwa aku telah memilihmu, karena dia tidak ingin aku meninggalkannya," jelas Jae Hyun, wajahnya memelas seolah ia kehilangan kekuatan dan ketegasan yang selama ini selalu ia tunjukkan di depan banyak orang. "Riin~a, aku minta maaf karena telah berbohong padamu. Aku sengaja menutupi fakta yang terjadi hanya karena aku tidak ingin membebanimu. Tapi ternyata keputusan yang aku buat adalah sebuah kesalahan. Keputusan bodoh yang tidak hanya membuatku kehilangan bayi kita, tapi juga nyaris kehilangan dirimu."

"Lalu bagaimana dengan hari dimana saat kecelakaan itu terjadi, bukankah kau juga pergi menemuinya?" suara Riin tercekat. "Bahkan ada yang melihatmu memeluknya di rumah sakit."

“Itu tidak seperti yang kau pikirkan,” ucap Jae Hyun cepat, wajahnya menegang. “Aku ke rumah sakit untuk menjenguk Appa. Aku tidak sengaja berpapasan dengannya di lorong. Dia memelukku tiba-tiba tapi aku tidak membalas pelukannya.”

"Kenapa kau tidak bilang? Kenapa kau tidak menjelaskannya saat itu?”

"Karena aku takut kau semakin terluka. Aku pikir, aku bisa menutupinya, menyelesaikan semuanya tanpa membuatmu terbebani lagi. Tapi ternyata aku salah.”

Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Riin. “Kau tahu apa yang paling menyakitkan? Bukan karena dia datang, bukan karena dia memelukmu... Tapi karena aku merasa seperti orang asing yang bahkan tak pantas untuk tahu isi hatimu.”

"Jangan katakan itu.” Jae Hyun segera merengkuh Riin ke dalam pelukannya, kali ini lebih erat, seolah ingin menyampaikan semua perasaannya lewat dekapan. “Kau istriku. Kau rumahku. Aku mungkin belum pandai mengungkapkan perasaanku, tapi aku akan belajar. Untuk jadi lebih jujur. Untuk jadi seseorang yang pantas kau percaya sepenuhnya.”

Riin tak langsung menjawab, namun ia menyandarkan kepalanya ke dada Jae Hyun. Suara detak jantung pria itu memberinya rasa aman yang tak tergantikan. Meski masih banyak yang belum selesai, malam itu mereka memilih diam, dalam pelukan, di tengah rumah yang terasa lebih hidup oleh kehadiran satu sama lain.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!