Aku tidak menyangka kalau kedua orang tuaku membiarkan putri kandungnya sendiri menjadi istri kedua alias Di Madu.
Alasannya hanya karena kedua orang tuaku berhutang budi pada orang tua laki laki yang akan menikahiku.
Aku pun setuju dengan semuanya, karena tidak ada alasan untuk aku menolaknya.
Yuuk ikuti ceritanya.......!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. kebetulan yang sangat membuat kaget
Kamelia akhirnya mendapatkan beberapa oleh olehnya yang akan menjadi buah tangan untuk keluarganya, bahkan Bunga di belikan dress cantik cople oleh Kamelia yang akan di pakai hari jumat saat bekerja.
''Makan siang barengan aku yaa Lia, Ikbal kayanya gak bisa nemenin makan deh. ''
pinta Bunga saat mendapat pesan dari kekasihnya yang tidak bisa menemani makan siang.
''Sebentar aku balas pesan dulu. ''
jawab Kamelia yang beralasan padahal mengirim pesan pada Adit.
💬 Saya ijin makan siang dengan sahabat saya boleh gak?? Belanja nya sudah selesai soalnya.
Pesan terkirim namun Adit belum membaca juga membalasnya, menunggu lima menit akhirnya Adit membalasnya.
💬 Sahabat yang mana??
Balasan pesan Adit dan membuat Kamelia menghela nafasnya.
💬 sahabat satu kerjaan kebetulan dia juga datang ke kota ini, di ijinkan tidak??
Kamelia mengirim pesan balasannya namun Adit belum ada menjawabnya, namun beberapa saat kemudian Adit membalasnya.
💬 Boleh tapi habis makan siang pulang karena kita akan kembali ke ibu kota setelah saya selesai kerjaannya.
Kamelia tersenyum dan langsung membawa Bunga untuk mencari restoran yang akan di jadikan tempat makan, Bunga memilih restoran tradisional lesehan karena dia ingin menikmati makanan.
''Kamu kembali ke Ibu kota nya kapan Lia?? ''
tanya Bunga setelah selesai memilih pesanannya.
''Jam tiga sore ini palingan aku cek out hotel nya, lanjut ke bandara dan pulang. ''
jawab Kamelia dan Bunga mengangguk.
Saat asik memakan makanannya tiba tiba Aldo menghampiri dan membuat Kamelia tersentak karena ada Adit juga di belakangnya dan bersama pacar Bunga.
''Hai Amel.....kamu ada di kota ini juga?? ''
sapa Aldo yang langsung duduk di hadapan Kamelia namun Kamelia mematung karena melihat tatapan Adit yang menyorot padanya.
''Dia gadis yang di taksir Aldo sahabatnya Bunga pacar aku Adit. ''
bisik Ikbal pada Adit yang mematung melihat kejadian di hadapannya.
Bunga langsung tersenyum menatap kekasihnya yang menghampiri dan duduk di sampingnya, Adit pun ikut duduk di samping Kamelia.
''Sayang kenalkan sahabat aku satu lagi, namanya Aditya. ''
ucap Ikbal pada kekasihnya yang mengenalkan sahabatnya.
''Kamu bilang gak bisa makan siang barengan aku, tapi ini bisa keluar. ''
ucap Bunga dan Ikbal tersenyum mendengarnya.
''Aku kira kamu bukan disini makan nya, itu di seberang sana kan kantor tempat meetingnya. ''
tunjuk Ikbal pada gedung di hadapan restoran nya saat ini dan Bunga mengangguk.
''Amel kenapa diam?? Gak nyaman yaa ada kita datang dan ganggu kalian berdua makan. ''
ucap Aldo dan Kamelia hanya menggelengkan kepalanya.
''Jangan di goda terus Aldo, kasihan dia sedang bimbang. ''
ucap Bunga dan membuat Kamelia melototkan matanya pada sang sahabat.
''Bimbang kenapa memangnya?? ''
tanya Ikbal dan si setujui oleh Aldo.
''Aku ngajak pulang bersama tapi dia bilang sudah pesan tiket pulang dan sayang uang kalau di batalkan, Lia memang hemat sekali padahal gajinya tiga kali lipat dari gaji aku. ''
jawab Bunga sambil cengengesan dan membuat Kamelia kembali mendelik.
''Kamu pulang kapan?? Ikut kami saja yaa nanti aku ganti uang tiket kamu atau sekarang aku ganti, berapa kamu beli tiketnya?? ''
ucap Aldo dan Kamelia terdiam lalu pelayan yang membawakan makanan menyelamatkannya dari permintaan Aldo.
Adit terus melirik ke sampingnya dimana Kamelia sedang makan, karena makanan Adit masih di siapkan jadinya ketiga laki laki itu hanya menunggu sambil meminum teh hangat nya.
Bunga sedang menyuapi Ikbal makanan dan membuat Adit iri, ingin sekali dia meminta Kamelia menyuapinya namun apa daya semua tidak bisa di lakukannya.
Makanan pesanan ketiga laki laki itu pun datang dan mengakhiri derama romantis ikbal dan Bunga yang membuat iri orang orang sekitarnya.
Makam siang penuh derama dan ketegangan pun akhirnya selesai, Kamelia memilih kembali ke hotel karena Bunga di antarkan oleh Ikbal dan Aldo dengan Adit menuju perusahaan.
Sepanjang perjalanan Kamelia hanya diam karena dia akan menghadapi berbagai macam pertanyaan dari suaminya, terlihat sekali wajah masam Adit saat Aldo dengan terang terangan mengambil simpati pada Kamelia.
''Aku gak salah dalam masalah ini tapi takdir yang membuat semua jadi memusingkan. ''
gumam Kamelia sambil merebahkan kepalanya di kursi penumpang dan memejamkan matanya.
Di tempat Adit saat ini.....
Adit yang penasaran dari mana Aldo mengenal Kamelia pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya karena banyak sekali pertanyaan dalam hatinya, Aldo adalah sahabat yang anti dengan perempuan dan puluhan gadis selalu Aldo tolak tapi kenapa dengan Kamelia begitu berbeda bahkan Aldo terlihat agresif.
''All....kamu kenal dimana dengan Amel mu itu?? ''
tanya Adit yang memecahkan keheningan nya.
''Saat aku ikut dengan Ikbal memberikan berkas berkas tentang data penggajian karyawan cafe nya Ikbal, gak sengaja melihat Amel yang begitu ramah dan tutur katanya sangat lembut Diit, bahkan dia tidak melirik aku sedikitpun dan baru dia wanita yang menolak ajakan aku makan siang, dari sana aku tertantang dan syukurnya takdir benar benar memudahkan aku, dia sahabat Pacarnya Ikbal. ''
jelas Aldo dan membuat Adit terdiam mencerna semua penjelasan sahabatnya.
''Sudah sejauh mana hubungan kamu sama dia?? Jangan bilang masih disitu situ ajah. ''
tanya Adit yang sudah dapat menebak nya dan Aldo membenarkannya.
''Kamu pantas jadi Cenayan Ditt, dia wanita yang sulit di dekati dan Ikbal membaca gestur tubuh dan wajah Amel, katanya dia bukan tipekal wanita yang mudah jatuh cinta, selalu menomerduakan masalah nya, yang terpenting dia masih Virgin dan sangat jelas sekali terlihat Ditt, zaman sekarang sudah sulit mencari wanita masih Virgin. ''
jawab Aldo dan Adit langsung bersorak riang karena Kamelia adalah miliknya saat ini.
''Gimana kalau dia udah punya pacar atau suami, terus suaminya melarang dia untuk menceritakan kehidupan pernikahannya, pernikahannya tertutup?? ''
''Astaga Ditt jahat sekali doa kamu ini, mungkin aku bakalan rebut dia dari suaminya, walaupun dia sudah menikah karena aku tahu pernikahannya gak bahagia kalau memang seperti yang kamu simpulkan. ''
''Pusing kalau bicara sama pangeran bucin. ''
sindir Adit dan Aldo hanya diam karena sibuk membuka handphone nya.
Sedangkan Adit saat ini memilih mengirim pesan pada Kamelia untuk menolak ajakan pulang sahabatnya, Adit akan membawa Kamelia pulang besok pagi dan tidak sore ini karena akan bersamaan dengan Ikbal dan Aldo juga sahabatnya Kamelia.
''Kamelia kamu hanya milikku seorang. ''
gUmam Adit dalam hatinya setelah mendapat jawaban iya dari Kamelia.
.
.
Kamelia baru tiba di kamar hotelnya dan langsung membongkar semua belanjaannya, Kamelia bahkan memberikan nama di bungkusan luar oleh olehnya untuk siapa siapa nya.
''Ya tuhan aku lupa belikan Adit hadiah, tapi masa bodo deh kan dia ada istrinya juga bukan hanya aku, lagian saat memilih juga aku gak ingat dengan laki laki itu jadi bukan salah aku. ''
gumam Kamelia sambil menatap barang barangnya kedalam koper yang di berikan tadi pagi oleh Adit.
.
.
Bersambung......