BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 27 : Isi pemikiran seorang Marvin Louis.
Didalam mobil diperjalanan pulang ke apartemen Marvin. Killa tak berhenti memegangi tangan sang adik yang terkulai lemas tidak sadarkan diri. Killa menjadikan pahanya untuk menjadi bantal kepala Naya.
Ditatap nya wajah sang adik yang nampak berantakan. Kasihan sekali pasti dia sangat ketakutan. Tanpa sadar Killa meneteskan air matanya. Di dalam mobil Van itu Killa duduk berhadapan dengan Marvin.
Diusapnya dengan cepat air mata di pipinya. Killa tak ingin dipandang lemah oleh siapa pun. Apalagi oleh pria berwajah datar yabg sekarang sedang menatap nya. Entah apa yang sedang dipikirkan nya. Killa juga tidak perduli.
Maafkan kakak Nay, kakak tidak akan memaafkan orang yang sudah membuatmu seperti ini. Gumam Killa didalam hatinya.
Tes tes tes.
Tetesan darah dikening Naya saat itu membuat Marvin terkejut. Matanya langsung tertuju pada leher Killa. Alangkah dia terkejut ketika melihat leher istrinya itu berdarah.
"Apa ini?" Killa bingung.
Gadis itu mengusap tetesan darah di kening sang adik. Lalu tangan nya hendak meraih lehernya yang meneteskan darah.
"Jangan disentuh! Coba aku lihat..."
Marvin menangkap tangan Killa. Lalu memegang dagu gadis itu. Memiringkan wajah Killa menghadap ke sebelah kiri.
"Apaan sih..." pekik Killa.
Ia pun menepis tangan Marvin dari dagunya. Dia masih marah dan tidak mau disentuh oleh pria itu. Mengingat perlakuan Marvin padanya yang sangat keterlaluan waktu itu.
"Diam lah, jangan membantahku...." tatapan Marvin begitu tajam.
Killa mendengus kesal lalu memutar bola matanya malas. Terpaksa dia membiarkan Marvin melihat leher jenjang nya itu.
"Ken berikan aku botol air yang ada di sampingmu." ucap Marvin pada Ken.
"Ini Tuan...." Ken memberikan botol yang dia ambil dari sudut tempat duduk nya.
Marvin mengeluarkan sapu tangan yang ada di saku celananya. Lalu membasahinya dengan air di dalam botol tadi. Killa mengerinyit heran. Sedang apa pria dingin itu?
"Apa yang kau lakukan?" tanya Killa menghindar ketika Marvin meraih kembali dagunya.
"Aku bilang diam, jangan membantahku kali ini...."
Killa pun membiarkan Marvin melakukan apa yang mau dia lakukan. Killa menengadahkan kepalanya. Dia tersentak kaget sedikit. Ketika sesuatu yang rasanya dingin menyentuh batang lehernya.
"Turun kan kepala mu, biarkan seperti ini sementara! Itu akan mengurangi darah yang keluar...." ucap Marvin. Wajahnya kembali datar dan malah berpaling menatap keluar jendela.
Killa menyipitkan matanya menatap Marvin skeptis. Dasar pria dingin dan kaku yang aneh. Tadi dia terlihat sangat perhatian dan sekarang tiba-tiba jadi cuek kembali. Killa benar-benar tidak mengerti apa yang ada didalam pemikiran seorang Marvin Louis.
"Nona Killa? Apa anda mau kami antar ke rumah sakit?" ucap Ken menawari Killa. Karena dia tahu sebenarnya Tuan nya itu pasti mau berkata seperti itu. Tapi karena canggung dan egonya, Marvin memilih diam.
"Untuk apa? Aku tidak kenapa-kenapa...." jawab Killa ketus.
"Tapi Nona, Leher dan perut anda--" ucapan Ken terhenti.
"Cukup Ken, jika dia bilang tidak mau....jangan dipaksa biarkan saja dia seperti itu" potong Marvin tak kalah ketus dari Killa. Malah dia melirik Killa dengan sinis lalu kembali menatap keluar jendela.
"Baik Tuan." Ken menjawab dengan sigap.
"Tidak perlu mengkhawatirkan ku Ken, cukup kau khawatirkan kejiwaan Tuan mu yang sangat tampan ini....." cetus Killa. Sembari menunjuk kepalanya lalu menunjuk kearah Marvin.
Seketika Marvin menoleh tajam. "Apa maksudmu? Apa kau pikir aku ini gila?" Marvin tidak terima dikatai seperti itu oleh Killa.
"Apa? Aku tidak mengatakan apapun...." Killa tak mau kalah, dia malah memalingkan wajah nya.
Marvin mendengus dengan kesal. Lalu ikut memalingkan wajah nya juga. Ia mencoba untuk kembali tenang dan tidak tersulut emosi karena perkataan Killa yang sangat tidak penting itu.
Ken hanya tertawa pelan melihat Tuan nya yang bersikap berbeda. Tidak biasa nya seperti itu. Tapi semenjak kehadiran Killa. Marvin terus menerus menampakan sikap yang tidak pernah sebelum nya Ken lihat.
...🌹🌹Note : Jangan lupa like🌹🌹...
