Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 22
Belum ada lima menit, Rangga berada di kamar mandi. Dia sudah memanggil Mawar. Mawar pun buru-buru menuju ke kamar mandi.
"Ada apa den? den Rangga udah selesai mandinya?" tanya Mawar, dari balik pintu.
"Udah,"
Mawar pun langsung membuka pintu kamar mandi, dan membawa Rangga keluar dari kamar mandi.
"Cepat banget sih den mandinya, belum juga lima menit,"
"Inilah bedanya aku sama kamu. Mau cepat, mau lama, mau mandi, mau enggak, tetap aja aku ganteng. Beda sama kamu, kamu mandi sepuluh jam pun, tetap aja gitu-gitulah,"
Mawar tidak lagi ambil pusing ucapan Rangga, karena sepertinya dia sudah terbiasa dengan ucapan Rangga yang tidak pernah menyenangkan itu.
"Den Rangga, sarapan di meja makan yuk. Kan sepi gak ada orang, dan lagi pula itu lebih seru lho, den Rangga bisa pilih sendiri makanan yang disukai den Rangga,"
Mawar memang berniat membantu Rangga untuk bangkit dari keterpurukan dan dari keputusasaan, meski itu sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan. Namun dia akan terus berusaha semampunya, untuk bisa mengembalikan Rangga yang dulu, yang sangat dirindukan keluarganya.
Rangga hanya terdiam, dia tidak menjawab ajakan Mawar. Dan Mawar pun tidak bisa memaksanya.
"Ya udah kalau gak mau, tunggu dulu ya den, aku ambil sarapannya dulu. Tapi jangan salahin kalau aku ambilin sayur sop lagi," ucap Mawar sambil melangkah keluar. Namun tiba-tiba Rangga memanggilnya.
"Tunggu Mawar. Iya deh, aku mau sarapan di meja makan,"
Tanpa pikir panjang, Mawar pun langsung membawa Rangga menuju ke meja makan. Dan memang benar yang dikatakan Mawar, Di meja makan tersedia beberapa menu masakan, dan Rangga bisa memilih langsung mana yang dia sukai. Dan dia juga bisa mengambil semaunya, menu yang dia sukai. Dan Mawar pun ikut menemaninya sarapan.
Selesai sarapan, Rangga meminta Mawar membawanya kembali ke kamar. Sebenarnya, Mawar ingin Rangga tetap berada di luar. Tapi dia tidak berani mengatakannya, karena dia takut Rangga akan memarahinya, karena terlalu mengaturnya.
Mawar pun membawa Rangga kembali ke kamarnya. Namun ketika melewati kamar Fery, Rangga meminta Mawar berhenti. Dan memintanya membawa masuk ke kamar adiknya, Fery. Mawar pun menuruti permintaan Rangga.
Ketika memasuki kamar Fery, mata Rangga tidak berhenti menatap seluruh sudut ruangan itu. Dan tidak ada yang berubah sedikit pun. Foto mereka berdua, yang sedang memakai baju balap. Dengan motor mereka yang terlihat sangat mewah dan berkelas. Disampingnya lagi, ada foto masa kecil mereka yang tidak memakai baju dan hanya memakai celana pendek itu. Foto yang sederhana namun penuh arti dan kenangan.
Dan Mawar pun tidak menyia-nyiakan kesempatan mengejek Rangga, ketika melihat foto Rangga dan adiknya Fery.
"Ini yang tinggi ini beneran den Rangga?" tanya Mawar sambil tertawa lepas.
Rangga yang paham, kalau dia akan jadi bahan ejekan Mawar pun hanya bisa terdiam. Mau tidak mau, dia harus mendengar ucapan Mawar yang pasti akan membuatnya kesal. Dan benar saja, Mawar langsung mengejek Rangga habis-habisan.
"Kamu kok dekil banget sih den waktu masih kecil. Mana kurus, rambutnya merah, itu apaan lagi yang dipegang den Rangga," ucap Mawar sambil pura-pura tidak tau yang dipegang Rangga. Mawar pun melihat foto itu dari dekat, dan dia pun langsung tertawa terbahak-bahak.
"Den Rangga bawa boneka Barbie? buat apa den? den Rangga suka main sama anak perempuan ya? berarti den Rangga dulu gemulai dong, hahaha..." tawa kemenangan terlihat jelas di wajah Mawar. Yang membuat Rangga hanya terdiam menahan malu bercampur kesal.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗