NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Putri Jenderal Perang

Pembalasan Dendam Putri Jenderal Perang

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Time Travel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: julieta

Jiang Xia Yan merupakan putri bungsu dari seorang jenderal perang pada masa kekaisaran Ming Qi adalah wanita bodoh yang jatuh cinta dengan pangeran kedua Ming Shin yang pada akhirnya mati mengenaskan atas nama cinta.

Bukan hanya mati ditangan suaminya sendiri, Jiang Xia Yan juga menyebabkan Klan Jiang musnah ditangan Ming Shin.

Padahal Jiang Xia Yan sudah berkorban banyak untuk Ming Shin hingga bisa membuat lelaki yang sangat dicintainya itu bisa menjadi kaisar Ming setelah berhasil menggulingkam kekauasaan sang ayah.

Jiang Xia Yan mati dengan dendam yang mendalam....

Pada saat yang sama, ada seorang CEO wanita yang berhati dingin dan kejam bernama Agatha Wein yang juga mati mengenaskan ditangan sekelompok lelaki yang cintanya ditolak dengan kasar olehnya.

Agatha diberi kesempatan hidup didalam raga Jiang Xia Yan....

Mampukah Agatha bertahan hidup & membalaskan dendam Jiang Xia Yan?

Bisakah Agatha menemukan cinta dijaman kuno ini dan membuat hatinya yang dingin menjadi hangat ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PESTA PERJAMUAN MUSIM GUGUR

Akhirnya hari yang ditunggu – tunggu semua gadis di ibukota telah tiba, yaitu hari diadakannya pesta perjamuan musim gugur didalam istana.

Semua gadis berlomba – lomba berdandan secantik mungkin untuk menarik hati ibunda para pangeran, terutama selir pertama Nuwa yang memiliki putra yang sangat tampan dan berbakat yang banyak dikagumi para gadis.

Pada kesempatan ini, semua gadis yang ingin menjadi pendamping pangeran kedua Ming Shin akan berlomba – lomba untuk menarik hati wanita cantik tersebut.

Dari semua istri kaisar Ming Qin, selir pertama Nuwa adalah wanita istana yang jarang mengadakan acara perjamuan atau apapun yang berhubungan langsung dengan para wanita bangsawan yang ada di ibukota.

Sikapnya yang dianggap tak bisa membaur dengan orang lain ini cukup menguntungkan bagi istri kaisar Ming Qin yang lainnya karena dianggap tak membahayakan.

Pada saat semuanya lengah, diam – diam selir pertama Nuwa menjalin kerjasama dibelakang layar dengan beberapa pejabat yang dianggap menguntungkan bagi pangeran kedua Ming Shin dalam perjalanan menuju perebutan tahta di istana.

Licik dan cerdas adalah kata yang pantas untuk disematkan kepada selir pertama Nuwa, meski diluaran dia membentuk image sebagai wanita pendiam dan sombong karena tak bisa membaur dengan semua orang seperti yang lainnya.

Jika kediaman lainnya disibukkan oleh aktivitas putri mereka, begitu juga yang terjadi dikediaman Jiang, terutama halaman rumah tangga kedua dan halaman rumah tangga ketiga.

Sejak pagi nona muda pertama dan nona muda kedua Jiang sudah berada didalam kamarnya untuk melakukan ritual kecantikan.

Selian mempersiapkan diri dalam pertunjukkan bakat nanti, tentunya penampilan mereka menjadi syarat utama yang wajib untuk diperlihatkan kepada semua orang.

Jika kedua kakaknya sibuk mempercantik diri, lain halnya yang dilakukan oleh Jiang Xia Yan. Gadis itu bukannya sibuk berdandan untuk mempercantik diri dia malah masih asyik berlatih pedang dihalaman belakang kediaman pertama bersama Chyou.

“ nona…cukup latihannya….anda harus segera bersiap untuk pesta perjamuan musim gugur di istana….”, ucap Lin untuk kesekian kalinya mencoba membujuk nona mudanya itu.

Tapi ucapan Lin tersebut hanya dianggap angin lalu oleh Jiang Xia Yan yang masih terus menyerang Chyou.

Keringat yang mengucur deras di tubuh Jiang Xia Yan tak gadis itu hiraukan. Tujuannya adalah secepatnya dia bisa menguasai ilmu pedang karena feelingnya mengatakan jika hal tersebut dalam waktu dekat sangat dibutuhkan.

Cringggg….cringgg….cringgg….

Sethhh….sethhh…sethhh….

Kedua pedang saling bergesekan dan kedua gadis yang sedang berlatih terus saling serang tanpa ada satupun yang mengalah hingga tiba – tiba suara Chyou menghentikan aktivitas Jiang Xia Yan.

“ Kemampuan nona sudah meningkat dengan pesat dan sebaiknya latihan hari ini sampai disini saja….”, ucap Chyou ngeri melihat Lin seakan ingin mengulitinya hidup – hidup saat ini juga.

Jiang Xia Yan yang merasa jika ilmu pedang miliknya sudah berkembang pesat akhirnya menuruti saran pelayan pribadinya itu untuk menyudahi sesi latihan hari ini.

“ Lin…siapkan air mandiku….”, ucap Jiang Xia Yan sambil mengusap wajahnya dengan handuk kecil bersih.

Lin yang mendengar ucapan nona mudanya itu akhirnya bisa bernafas dengan lega.  Diapun segera menyiapkan semua keperluan nona mudanya itu dengan cepat karena waktu keberangkatan sudah tak lama lagi.

 Semantara itu, bayangan hitam melesat cepat meninggalkan kediaman keluarga pertama Jiang untuk melaporkan semua hal yang telah dilihatnya hari ini kepada tuannya.

" Akhirnya pergi juga.....", guman Jiang Xia Yan pelan.

Jiang Xia Yan tahu jika beberapa hari terakhir ini ada sepasang mata yang sedang mengawasinya. Melihat jika orang tersebut tak berniat jahat, diapun berusaha untuk mengabaikannya.

Stelah selesai membersihkan diri didalam kamar mandi, Jiang Xia Yanpun langsung disambut empat pelayan pribadinya dengan wajah ceria.

“ Jangan terlalu menor…”

“ Yang simple saja…”

“ Jangan pakai yang ini…”

“ Ahhh….ini terlalu berlebihan….”

Itulah sederetan kata – kata penolakan Jiang Xia Yan ketika pelayan yang meriasnya memberikan make up atau hiasan rambut yang terlalu berlebihan untuknya.

“ Singkirkan itu…aku akan memakai yang ini saja…”, ucap Jiang Xia Yan sambil menyingkirkan sekotak perhiasan yang dikirim dari rumah tangga kedua.

Jika dulu Jiang Xia Yan selalu memakai perhiasan berlebihan sesuai dengan apa yang diberikan oleh rumah tangga kedua kepadanya sehingga dia mirip seperti toko emas berjalan, namun sekarang hal tersebut tak akan pernah terjadi lagi.

Meski sebagai perempuan Jiang Xia Yan juga menyukai perhiasan, tapi bukan norak seperti perhiasan yang dikirimkan kepadanya tadi melainkan perhiasan yang mewah dan elegan.

Seperti saat ini, dia hanya menggunakan sepasang anting mutiara pink dengan cincin dan gelang serta kalung dengan model senada.

Terlihat simple tapi kesan mewah melekat di dirinya. Apalagi baju dengan berwarna merah bata yang dipilihnya semakin mempertegas keanggunannya saat ini.

Hanya menggunakan satu hiasan tusuk konde di gelungan modern rambutnya membuat tampilannya lebih elegan dan dewasa daripada usianya sekarang.

Sekarang penampilan Jiang Xia Yan sudah seperti wanita muda kelas tinggi, dan wajahnya lebih cantik dari sang permaisuri yang dirumorkan sebagai wanita tercantik di kekaisaran Ming.

“ Nona…anda seperti seorang dewi…sangat cantik dan anggun….”, ucap semua pelayan dengan tatapan kagum.

Jiang Xia Yan hanya tersenyum samar mendengar pujian tersebut. Pada dasarnya pemilik tubuh ini sangat cantik, hanya saja dimasa lampau dia tak menyadari kelebihannya ini dan menuruti semua ucapan keluarga kedua yang menjerumuskan karena iri hati.

“ Jika saja sedari dulu nona berdandan seperti itu, maka tidak akan ada lagi yang bisa mentertawakan dan merendahkan nona….”, guman Kiew lirih.

Jiang Xia Yan akui jika dulu pemilik tubuh asli memanglah bodoh hingga menutupi semua kecantikan dan kelebihan yang dimilikinya hanya ingin diakui oleh keluarga besar Jiang.

Padahal tanpa hal tersebut dirinya akan tetap menjadi bagian keluarga Jiang yang utama karena merupakan cucu sah dari tetua Jiang.

Jiang Xia Yan keluar dari kediaman dan langsung menuju kereta kuda milik keluarganya sendiri karena Jiang Xiuying dan Jiang Xialun sengaja meninggalkannya.

“ Kurasa dia sekarang pasti sedang menangis karena kita tinggal….salah sendiri kenapa berdandan cukup lama….”, ucap Jiang Xiuying terkekeh.

“ Kurasa tidak begitu, mengingat jika akhir – akhir adik ketiga sudah banyak berubah….” , ucap Jiang Xialun sedikit gelisah.

“ Ahhh…itu hanya pura – pura saja. Kamu jangan sampai terkecoh olehnya….”, bantah Jiang Xiuying berusaha untuk menolak fakta yang ada.

Meski dia tahu jika adik ketiganya itu sudah mulai berubah, tapi dia tetap pada keyakinannya jika perubahan tersebut hanyalah semata – mata ingin menarik simpati dari pangeran kedua Ming Shin.

Hal itulah yang selalu Jiang Xiuying tanamkan dalam otaknya agar kepercayaan dirinya tidak menjadi runtuh.

“ Adik kedua lihat saja nanti, lelucon apalagi yang akan adik ketiga tampilkan di istana….”, ucap Jiang Xiuying dengan senyum mengejek.

Kereta kuda keluarga Jiang sudah sampai di istana dan langsung menarik atensi semua orang. Apalagi yang semua orang tunggu jika bukan ingin melihat lelucon apa kali ini yang akan dihadirkan oleh nona muda ketiga Jiang tersebut.

Meski di dalam akademi sikap dan perilaku Jiang Xia Yan telah berubah, namun dalam perjamuan di istana kali ini yang kemungkinan besar untuk bertemu dengan pangeran kedua Ming Shin sangat besar tentunya gadis konyol itu akan melakukan hal yang sama seperti sebelum – sebelumnya.

“ Astaga….kali ini Jiang Xia Yan juga tak bersama kedua kakaknya…. ”

“ Apakah dia memang benar – benar sudah berubah ?...”

“ Kurasa ini hanyalah akal liciknya untuk menarik perhatian pangeran kedua Ming Shin…”

“ Benar – benar…bukankah dia begitu mencintai pangeran kedua Ming Shin….”

“ Aku tak percaya dia bisa menghilangkan rasa cinta itu begitu saja….”

Itulah bisik – bisik yang keluar dari mulut semua orang yang datang dalam acara perjamuan hingga mulut mereka terbungkam waktu kereta kuda milik keluarga pertama Jiang datang.

Semua orang terbelalak kagum dan terkejut melihat gadis muda yang turun dari kereta kuda milik keluarga pertama Jiang tersebut.

“ Apakah itu benar Jiang Xia Yan si sampah itu !!!...”

“ Tidak mungkin !!!!....”

“ Jiang Xia Yan selalu berpakaian norak dan konyol….”

“ Tapi gadis ini…sangat cantik dan anggun….”

“ Jika begini maka dia pantas menjadi anak dari Jiang Shin….cucu asli tetua Jiang…”

Suara bisik – bisik yang ada membuat Jiang Xiauying dan Jiang Xialun diam – diam mulai meremas ujung gaun mereka dengan geram.

Bukan hanya tampilan Jiang Xia Yan Yang memukau, bahkan tingkah lakunya mengambarkan seorang gadis muda bangsawan kelas tinggi.

Dia terlihat seperti wanita yang ada dalam istana, dengan dagu sedikit terangkat keatas, berjalan dengan tegap dan anggun serta penuh percaya diri.

1
Ainy Youenha
kenapa gak percakapannya yg dtulis tegak ya? agak menganggu si menurutku kalo percakapannya dtulis miring
safira
suka karekter mc mahal..terbaik thor..
Kemas Yustiar
sebagus apapun ceritanya kalau ngambang & tidak happy end mengecewakan pembaca, semoga author memikirkannya
Efendi Siantar
tunggulah bagian mu selir Hien
Erni Nofiyanti
salah sasaran deh
Efendi Siantar
Luar biasa
Erni Nofiyanti
tambah sangian baru lagi
Siti S
Luar biasa
Erni Nofiyanti
apa raja ming
Efendi Siantar
bisa jadi... hua ha ha haaaaaaa
Erni Nofiyanti
blm tau dia,ada kaisar jga yg demen.
Erni Nofiyanti
waduh,kaisar ngamuk lagi dah
Efendi Siantar
kenapa tdk kentongan ronda, Thor?😅😅
Anie Pailing
Luar biasa
Anie Pailing
Lumayan
Nitnot
baca aja, g usah banyak komentar, othornya keren bingit, aku suka cerita novel ini thooir, semangaaat
Nitnot
Luar biasa
Fetty Marissa Chaniago
kok mirip dengan cerita di komik sih...
Siti Masitah
feng mo tian sainganmu otw
Siti Masitah
syukurlah selamat...senjata makan bos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!