Tak ingin adiknya meninggal, Arum Marchelya (18) gadis cantik yang hidup hanya berdua dengan sang adik tirinya itu bersusah payah mencari pinjaman untuk kesembuhan Kamelia yang mengidap penyakit leukemia. Karena biaya berobat tidak mencukupi untuk kesembuhan adiknya, Arum terpaksa memberanikan diri untuk meminjam 100 juta pada Bos Rentenir. Tapi nasib malang menimpanya, Arum yang cantik jelita malah dipaksa untuk menjadi istri keempat Rentenir yang berusia 40 tahun.
Arum yang masih belia langsung menolak hingga ia pun dikejar oleh tujuh Preman. Arum mencoba kabur sebelum tubuhnya diperkosa oleh Preman milik Rentenir itu.
Namun tiba-tiba Arum tidak sengaja bertemu dengan sosok pria misterius. Ia pun meminta pertolongan padanya, berharap selamat dari kejaran tujuh Preman. Tetapi, Arum tidak sangka pria misterius itu menawarkan uang 100 juta apabila ia bersedia melahirkan anak untuknya.
"Lahirkan anak untukku, sayang."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Pengen Mangga
"Tidak usah berlebihan!" Rayden menahan mulut Daisy.
"Ray, aku kan datang untuk mu dan rela jauh-jauh ke sini demi memberikan hadiah padamu, tapi sekarang kau kenapa begini?" Daisy berceloteh gagal mencium Rayden.
Rayden duduk di kursi kerjanya, membaca berkas laporan dari markasnya. "Saya tidak kekurangan apa-pun di mansion ini, jadi bawa kembali hadiah itu!"
"Ray!" Daisy membentak tidak terima, menghentakkan kakinya dengan kesal. "Kapan sih kau berubah! Aku selama lima bulan ini sangat merindukanmu dan mencemaskanmu! Ini balasan kau padaku? Setidaknya kau peduli sedikit padaku, Ray!"
Tetapi Rayden hanya diam.
"Ray! Kau egois, kau cuma memikirkan diri sendiri! Mulai sekarang aku tidak mau pernikahan ini berlanjut!"
Daisy menggebrak meja. Berpikir Rayden akan menatapnya dan tidak terima ucapannya barusan, tapi rupa-rupanya Rayden berhasil membuatnya melongo.
"Bagus, memang itu bagus! Sekarang pulanglah, dan jangan kembali ke sini lagi!" usir Rayden berdiri lalu menunjuk pintunya.
Daisy mendesis lalu memeluk Rayden, ia pura-pura menangis.
"Hiks, aku bercanda Ray, kau jangan anggap serius. Aku minta maaf sudah marah-marah, kau jangan tinggalkan aku, hikss..."
Rayden memutar bola mata malas, melepaskan Daisy.
"Sebenarnya apa alasanmu ingin menikah dengan saya?"
Daisy menunduk malu-malu.
"Tentu saja cinta, dan---"
"Kau ingin jadi istriku, kan?" tebak Rayden menatapnya datar.
Daisy menggoyang-goyangkan pinggulnya lalu memeluk Rayden.
"Ya, aku ingin jadi Istrimu dan ratu di dalam hati pria hebat sepertimu, Ray."
Rayden berdecak dalam hati, 'Cih, dia pandai sekali menjilat!'
"Ehem, jika kau ingin jadi istriku untuk merebut tahta, kau bisa langsung menikahi kakakku. Tidak usah mendesak ku," tepis Rayden duduk di kursinya.
"Tidak, aku tidak mau!" tolak Daisy lantang.
"Kenapa menolak? Kakakku juga tampan, bahkan jika kau menikah dan melahirkan anak darinya, kau bisa langsung menjadi istri ketua Mafia yang sebenarnya," ucap Rayden. Ia tahu Daisy sangat licik dan juga tahu cinta wanita itu hanyalah kepalsuan.
"Aku tidak mencintainya, Ray!" Daisy menghentakkan kakinya.
"Jangan terburu-buru menolak, bisa saja kan setelah kau nikah dengannya, kalian bisa saling cinta," ucap Rayden kembali membaca. Rayden sebenarnya ogah juga Daisy menikahi abangnya.
Daisy tambah emosi, pria itu amat menjengkelkan. 'Cih, seandainya saja dia tidak cacat, aku juga tidak mau ngemis-ngemis nikah padamu!' batin Daisy mengigit bibir bawahnya. Ia pun naik ke pangkuan Rayden, menempelkan dua dadanya ke badan Rayden. Jari-jarinya mulai perlahan membuka ikat pinggang Rayden.
"Ray, aku hanya mencintaimu, bahkan aku ingin hidup semati hanya denganmu. Aku rela kok tubuh dan hati ini kuserahkan padamu," goda Daisy lalu memasukkan tangannya ke celana ingin mengelus-elus phyton Rayden. Tapi Rayden tidak tergoda, ia malah emosi, tindakannya itu terasa jijik.
Plaak!
'Achhh...' Daisy didorong hingga jatuh kebelakang. Kedua bokongnya jadi sakit setelah menghantam lantai di bawah.
"Keluar!" usir Rayden memperbaiki celananya, dan membentak dengan lantang membuat Daisy terkaget-kaget.
"Hikss... kau jahat sekali, Ray! Aku ini calon istrimu, aku hanya ingin kau memiliki seutuhnya diriku."
"Tapi aku tidak mau!" tolak Rayden menekan kuat perkataannya.
"Percuma kau menolak! Ayahmu tetap akan menikahkah kita berdua!" balas Daisy tidak mau kalah, menunjuk Rayden dengan geram.
"Terserah apa katamu, saya tidak peduli!" Rayden berjalan ingin keluar dari ruangannya tapi Daisy mencegatnya. Wanita itu berdiri dan merentangkan kedua tangannya.
"Keputusan ayahmu tidak akan---"
Tok Tok Tok
Daisy berhenti bicara ketika pintu ruangan diketuk. Asisten Braga masuk untuk melaporkan sesuatu. Daisy menggerutu kesal waktunya diganggu lagi.
"Ada apa kau kemari, Braga?"
"Tuan Rayden, ayahmu memanggil anda."
Mendengarnya, Daisy tertawa bahagia. Ia merasa senang ada panggilan untuk Rayden.
"Hahaha... saya yakin hari ini ayahmu pasti akan menikahkah kita! Hahaha.... tidak sia-sia saya datang kemari."
Rayden dan Asisten Braga saling bertatapan, keduanya merasa wanita itu sedang gila hari ini. Padahal ucapan Braga tidak ada yang lucu.
"Braga! Pasti Tuan besar juga memanggilku, kan?" Dengan percaya diri, Daisy bertanya begitu.
"Maaf Nona, Tuan besar hanya memanggil Tuan Rayden."
Kali ini Rayden yang terbahak-bahak.
"Hahaha... kasihan sekali dirimu, bodoh!"
Rayden mencemoohnya lalu keluar untuk segera menghadap. 'Lebih baik saya terus terang saja menolak wanita trolol ini!' batin Rayden tidak mau menikah dengan siluman rubah itu, ia lebih suka dengan kelinci kecilnya --Arum yang bahenol-- dari pada Daisy.
Daisy tidak tinggal diam, ia berlari menyusul Rayden ingin ikut ke mansion. Tentunya ia ingin tahu apa yang ingin calon ayah mertuanya bahas kali ini. Braga pun menghubungi Nyonya Barsha untuk melapor jika Rayden sudah dalam perjalanan. Sepertinya Braga belum pernah bertatap muka dengan Arum sehingga tidak melaporkan soal gadis itu.
Kini di kamar Arum, gadis itu duduk di atas ranjang sambil menekuk kedua lututnya. Ia tidak sedang menangis, tetapi ia menggigil ketakutan. Ia ingin sekali menjerit, tidak sangka setelah mendengar cerita pelayan, ternyata Rayden adalah anggota Mafia dan calon pewaris berikutnya yang telah dijodohkan dengan Daisy.
"Acchhh... kenapa aku bisa terdampar sampai sejauh ini, Ya Tuhan!" racau Arum mengacak-acak rambutnya. Arah mata Arum pun beralih keluar jendela. Matanya lurus menatap sebuah pohon mangga yang menjulang tinggi. Arum menyentuh perutnya, ia pun tersenyum lebar.
"Ah benar saja, dari pada saya aku, lebih baik aku pergi ke sana dan makan rujak sepuasnya!"
Arum pun mengikat rambutnya lalu keluar dari kamar. Ia diam-diam mengendap-ngendap lalu menyusuri jalan yang panjang itu.
Setelah dua jam berjalan, akhirnya ia berhasil juga menemukan pohon mangga itu yang berdekatan dengan tembok pagar mansion. Arum pun celingak-celinguk dan mulai mengambil batu, ia pun melemparkan ke arah salah satu buah mangga yang sudah ranum.
Akan tetapi, ia mulai kelelahan karena pohon mangga itu terlalu tinggi.
"Achh, kalau saja Tuan Rayden ada, pasti mangganya sudah jatuh!" Arum mendesah kesal mulai ingin menyerah.
"Tidak-tidak, anak Tuan Rayden mau makan mangga, saya tidak boleh putus asa!" Arum sekali lagi mengambil batu, ia melemparnya lagi. Namun sayangnya, batu itu meleset hingga melewati tembok.
Aaaah!
Deg! Arum melompat kaget mendengar seseorang memekik kesakitan.
"Oh my god! Siapa yang ada di sana?"
Edwar itu keliatan cinta banget sama Elisabeth buktinya dya Samapi sekarang mau membalaskan kematian istrinya...tapi kenapa dya menikah Samapi tiga kali. oke mungkin untuk kedua masuk akal karena anak"nya masih kecil masih butuh yg namanya ibu tapi yg ketiga..gunanya apa? trus kenapa sampai Mariam jadi queen? dan kenapa barsha gak pernah disentuh Edward, om yg ini masuk akal lagi kalau mungkin saat itu Edward masih cinta sama istri pertamanya. tapi yah ketiga .istimewa apa yg dimiliki Mariam , pengertiannya? tapi bukannya barsha juga seperti itu?😌 terlihat dari kedekatan rayden dengannya sedangkan Mariam? trus mandul? darimana Mariam tau sedangkan Edward saja gak pernah menyentuh barsha ..ketiga Edward itukan ketua mafia masa gak tau yg tulus dan tdk? yg mana musuh dan bukan?..
.semua gak nyambung 😪
katanya cinta sama istri pertama kok punya istri sampai tiga. katanya ketua mafia kok bodohnya ketulungan.
trus kata mandul itu karena perkataan Mariam bukan? pertanyaan gw lagi. barsha sdh ada sejak rayden kecil lah Mariam itu baru ada .
trus Edward percaya aja gitu sam aperkaatn Mariam sedangkan Edwar tdk pernah menyentuhnya .darimana dya tau barsha mandul kalau untuk mendapatkan bibit saja gak pernah .
bener" dah Thor ..aneh
trus lo kira marahnya rayden sampai gak kasih makan istrinya ..itu bukan fatal dan bisa langsung dimaafkan?
heheh ceritamu menjatuhkan perasaan danharga diri wanita. sangat RENDAH! dan SAMPAH!
l
aneh banget lu nulis kalimat.😌
terus merebut posisi elisabeth emang queen bisa diberikan untuk orang lain. ini tentang kerajaan bukan meskipun mafia gak cocok bahkan gak nyambung dan gak masuk akal bisa"nya ada mafia dalam kerajaan 🤦 queen kan hanya untuk istri pertama lah yg lain hanya selir..kalau pun ada queen tapi bukan untuk posisi elisabeth. seperti kerajaan inggris ada queen tapi queen lain. ..gw lupa istri kedua pangeran cherles dya itu gelarnya queenn(gak tau gw lupa)
bukannya memberantas musuh kan itu tujuannya, mencari dalang istrinya meninggal lah kok masih mau ya meneruskan kelompoknya. sampai anak yg akan lahir selanjutnya malah disambut sebagai pewaris mafia.
mirisss
trus katanya ayahnya rayden itu sangat mencintai istrinya kok nikah lagi samapi punya istri ketiga .
kalau cinta gak nikah lagi, kalaupun hanya ada istri kedua karena anak"nya saat itu masih kecil dan perlu ibu..masuk akal aja. nah ini istri ketiga ngapain? 😌