Arga yang mendapati kekasihnya berselingkuh, akhirnya menerima perjodohan tanpa tahu siapa wanita yang dijodohkan dengannya.
Zia yang mendengar keinginan mendiang ibunya pun menerima perjodohan yang disampaikan oleh ayahnya.
Janji perjodohan yang direncanakan orang tua Arga dan Zia membuat mereka bertemu kembali. Dulu mereka bagaikan musuh, Zia yang dulu menjadi anggota osis harus siap menghadang anak-anak yang terlambat, Arga yang hobi terlambat harus berurusan dengan Zia. Tapi ternyata, dalam hati mereka menyimpan cinta. Dijadikan satu dalam ikatan pernikahan, akankah mereka saling mengungkapkan cinta lama?
Belum revisi ya🤭
update setiap hari.
ig: myafa16
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyewa villa
Zia datang terlambat ke restoran yang di janjikan Dion kemarin, karena tadi ada pelangan yang rewel sekali saat memesan gaun.
"Gara gara pelangan tadi jadi terlambat," keluh Nia saat keluar dari mobil.
"Sudah lah, lagian juga kita sudah memberi tahu Dion dia akan mengerti." Zia hanya bisa menengkan Nia yang sangat kesal. Sebagai pemilik, dia harus melayani pelangan dengan baik. Jadi tidak masalah jika pelangan meminta pelayanan lebih atas pemesanan gaun.
Zia dan Nia melangkah menuju meja yang sudah di beritahu Dion lewat pesan singkat. Dari kejauha Zia dan Nia, melihat tiga pria duduk di meja tersebut. Zia dan Nia melihat dua pria duduk membelakangi arah Zia datang, dan Dion menghadap arah mereka datang.
" Maaf aku terlambat," ucap Zia saat baru menghampiri teman-teman SMA nya.
"Apa kalau kamu terlambat juga harus di hukum?" Tanya pria di depan Zia
Zia mengerutkan dahinya saat mendengar suara tidak asing di telinganya. "Arga..." Zia terkejut bukan karena itu adalah suara Arga.
Dave yang mendengar ucapan Arga langsung tertawa. "Apa loe lagi balas dendam ar?" Tanya Dave.
"Gue nggak suka membalas dendam, tapi gue cuma mengingatkan waktu itu berharga." Arga mengisaratkan akan kata-kata yang pernah Zia ucapkan.
Zia begitu terpaku oleh ucapan Arga. Kata-kata yang pernah terucap darinya, sekarang di ucapkan oleh Arga. Arga benar benar mengingatnya. Dia benar-benar sudah banyak berubah menghargai waktu batin Zia.
"Zi ayo duduk, maaf aku tidak memberi tahu kalau Arga disini." Dion memecah kecangungan antara Zia dan Arga, yang dari tadi dia dengar.
Zia pun akhirnya menarik kursi dan duduk.
Dion langsung memanggil pelayan untuk memesan makanan. Karena mereka akan makan siang bersama, sekaligus membahas acara reuni.
"Zi, Arga yang akan meminjamkan villa untuk acara reuni." Dion memulai membuka obrolan.
uhuuk..uhuuk..
Tiba tiba Zia tersedak, saat mendengar ucapan Dion
Semua mata tertuju pada Zia saat mendengar Zia terbatuk
Nia yang melihat Zia batuk, langsung memberi segelas air pada Zia.
Arga yang melihat Zia batuk hanya menarik senyum tipis di bibirnya. Dia mengingat, bagaimana awalnya dia bisa meminjamkan villa untuk reauni sekolahnya.
Saat Zia mandi Arga menghubungi Dave.
"Halo ar, ngapain loe hubungin gue?" Tanya Dave dari seberang sana.
"Dave gue mau loe siapin villa untuk reuni SMA kita. Loe bisa hubungi Dion, dan sampaikan untuk memakai villa gue untuk acara reuni," perintah Arga.
"Wah...wah...ada angin apa Ikutan ngurus reuni, setahu gue loe males banget, dan loe nggak pernah datang kan." Tanya Dave penasaran.
"Dah nggak usah berisik, kerjain yang gua suruh."
"Oke oke bos."
Arga pun mematikan ponselnya, setelah mendengar Dave mau mengerjakan perintahnya.
"Maaf zi aku tidak memberi tahumu kemarin." Dion merasa bersalah pada Zia
"Tidak apa apa, menurutku siapa pun yang meminjamkan tempat, sudah sangat berkontribusi untuk acara kita nanti kan," ucap Zia untuk menenangkan Dion.
Sebenarnya Zia bukan masalah Arga meminjamkan villanya, tapi masalahnya Arga sama sekali tidak membicarakannya. Padahal dari kemarin Zia sudah membahas acara ini.
"Oh ya zi, Arga juga sudah mengatur semua, jadi kita tidak perlu repot repot mengurusnya lagi masalah persiapan. Kita tinggal datang saja. Masalah undangan, nanti aku yang akan bagikan." Dion mencoba menjelaskan.
Zia di buat tambah bingung dengan ucapan Dion. Belum hilang rasa kagetnya karena Arga membantu meminjamkan villanya, sekarang dia di kagetkan karena Arga akan menyiapkan semua keperluan disana.
"Terimakasih ar, atas bantuannya," ucap Zia sambil tersenyum pada Arga.
Arga pun membalas senyuman Zia. "Aku melakukannya hanya karena aku tak mau kamu sering bertemu dengan laki laki lain selain aku apa lagi dengan alasan pembahasan reuni," batin Arga
Nia dan Dave di buat heran dengan sepasang suami istri di hadapan mereka. Zia dan Arga seperti orang asing, dan seperti orang yang baru pertama bertemu.
Sedangkan Dion merasa Zia cangung dengan Arga, karena dulu seringnya Zia membuat Arga di hukum. Dan menjadikan mereka tidak akur.
"Baiklah karena pembahasannya sudah selesai aku akan kembali kekantor." Arga berdiri seraya berpamitan.
Akhirnya mereka semua saling berpamitan membubarkan diri, setelah Arga memulai lebih dulu.
banyak hati yg kecewa