Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi
Satria sedang memasang dasi nya,ia bahkan tidak memperhatikan itu miring atau sudah bagus,Satria terlihat begitu terburu-buru.
'Aku harus segera ke kantor,desain semalam belum selesai'Satria menatap dirinya di kaca rias,setelah selesai memasang dasi ia segera berjalan ke arah sofa.
Dan mengambil semua barang milik nya serta ia masukan ke dalam tas kantor,dari jauh ada Azizah yang duduk di tepi ranjang,yang sedang memainkan ponsel nya.Azizah sedang membaca pesan dari Aisyah.
"Aku akan pergi ke kantor,mari keluar untuk sarapan !"
"Baik mas"Azizah segera bangkit dari tempat duduk nya,dan menghampiri Satria yang sudah berdiri di depan pintu kamar.
"Ingat,jika sesuatu terjadi,kamu tidak boleh pergi meninggalkan kamar ini,Aku tidak ingin ada orang lain yang menempati kamar ini!"Ucap Satria,dan kemudian pintu kamar terbuka,bahkan Azizah belum menjawab ucapan dari Satria,pria itu sudah langsung keluar dari kamar.
"Pagi Ma..Pa..!"Sapa Satria,seperti biasanya.
"Pagi sayang..."Sahut mereka serentak.Pandangan Astuti tertuju kepada Azizah yang berdiri di belakang Satria,ke dua nya segera menarik kursi untuk duduk.
Satria ingin mengambil lauk yang ada di depan Azizah,namun tangan nya tak sampai,Azizah segera membantu Satria untuk mengambil mangkuk tersebut.
"Terimakasih "Ucap Satria kemudian,Azizah hanya mengangguk sembari melanjutkan sarapan.
"Kebetulan kamu tidak ada kerjaan disini,bantu Bi Atun di dapur,kamu juga bisa bantu bereskan kolam renang yang mungkin sudah kotor!"Ujar Astuti,Adi memelototi sang istri,agar jangan terlalu kasar dengan Azizah.
"Mama apa-apaan sih,kita 'kan punya mang Kardi,tukang kebun,nanti dia juga akan membersihkan kolam renang.Untuk apa menyuruh Azizah,itu bukan tugas dia!"Tukas Satria,
"Saya tidak apa-apa,saya bisa membantu Bi Atun di dapur,saya juga bisa menyiapkan makan malam untuk semua nya"Sahut Azizah.
"Dia saja tidak keberatan kenapa kamu yang jadi masalah "Timpal Astuti segera.Satria hanya menggelengkan kepala nya saja.
Adi segera bangkit dari tempat duduk nya,dengan di susul oleh Astuti.
"Papa pergi duluan,ada pertemuan dengan Papa Aldo!"
"Oke Pa"
Astuti dan Adi segera berlalu dari meja makan,kini hanya tinggal Azizah dan Satria saja.
Tak lama kemudian,Satria pun selesai sarapan,dan ia segera mengambil tas dan juga jas milik nya.
"Aku pergi ke kantor dulu,kamu tidak perlu menanggapi ucapan mama,kamu bisa beristirahat di kamar "
"Aku tidak masalah hanya membantu Bi Atun di dapur"Azizah mengulurkan tangan nya ke arah Satria,Pria itu mengurutkan dahi nya,meskipun ia tahu ke dua nya tidak akrab dan tidak seperti pernikahan pada umum nya.Namun,Satria tahu Azizah wanita solehah,dan ia tahu cara menghormati sang suami.
Setelah Azizah menyalami tangan Satria,pria itu segera berpamitan dan pergi meninggalkan meja makan.
Tak lama,Bi Atun pun datang membereskan meja makan,dan di bantu oleh Azizah.
"Dimana Rani Bi?"
"Rani sudah pergi berbelanja Nyonya!"
"Apa ada yang bisa saya bantu selain ini Bi"Ke dua nya membawakan piring kotor ke dapur.
"Tidak ada Nyonya,Anda boleh beristirahat!"
"Jika Bibi butuh apa-apa,panggil saya di kamar,saya dengan senang hati dapat membantu Bi Atun"
"Terimakasih -Nya!"Azizah mengangguk pelan,lalu pergi meninggalkan dapur.
Langkah Azizah terhenti tepat di depan pintu belakang dapur.Azizah berjalan mendekat ke arah pintu,dan ia sedikit membuka pintu belakang lebih lebar lagi,dan betapa terkejut nya Azizah saat melihat taman bunga milik Astuti.
Azizah segera menelusuri tempat tersebut,dan mendapatkan mang Kardi yang sedang membersihkan kebun halaman rumah Purna.
"Nyonya muda,sedang apa Anda disini?"Tanya Mang Kardi,saat melihat Azizah yang memperhatikan taman bunga milik Astuti.
"Saya sedang melihat taman bunga ini,sungguh indah sekali!"
"Nyonya Besar suka merawat nya dulu,sebelum ia sibuk di rumah sakit.Namun,sekarang ia tidak memiliki banyak waktu untuk merawat mereka!"
Azizah memperhatikan banyak tanaman bunga disana,selain adanya mawar tentu saja ada anggrek juga yang bikin Azizah seketika terpesona dengan taman tersebut.
* * *
Perusahaan Purna. . .
Satria baru saja tiba,dan sudah di tunggu oleh Anita di depan lobi.
"Pak,bagaimana dengan desain kemarin,apa ada yang membuat Anda tertarik?"
"Masih kurang hanya ada satu lembar,itu juga terlihat biasa saja,itu masih belum membuat saya begitu tertarik"Ujar Satria,Anita mengikuti Satria berjalan ke arah lift.
"Tolong kamu kirim email baru untuk lowongan kerja,kita butuh karyawan baru khusus desain saja,saya membutuhkan seseorang yang mempunyai talenta yang luar biasa,dan memiliki banyak-banyak ide tentu nya bisa membuat Purna semakin berkembang!"Tukas Satria,
"Eeemm,bagaimana kalau Sandrina?"Tanya Anita,Satria memikirkan sejenak,ia mengingat nama itu.
"Sandrina?"Ulang Satria,Anita mengangguk.
"Sandrina Argadana?"Lanjut Satria,Anita kembali mengangguk.
"Heeeemm"Satria menghela nafas ia tidak memberikan jawaban atas saran Anita.
Ting!
Lift terbuka,Satria tiba di lantai dua."Kamu buka saja lowongan tersebut,jika tidak ada yang sesuai dengan kriteria kita,kamu boleh merekrut Sandrina!"
"Baik Tuan,saya mengerti!"
"Eeemm"Satria segera berlalu ke ruangan nya,begitu juga dengan Anita.
Ceklek !
Setelah menempel card pintu ruangan terbuka,Satria segera meletakan tas kerja,dan mengeluarkan semua isi yang ia bawa tadi.
Tit! "Anita minta staf OB untuk mengantar 'kan kopi susu ke ruangan saya!"
"Baik Pak!"Satria kembali memeriksa proposal yang ada di atas meja nya.
"Desain semalam belum selesai!"Gumam Satria mengambil kertas yang ia tinggal tidur.Satu persatu kertas tersebut di pisahkan oleh Satria,dan ia hanya menyimpan dua kereta yang menurut ia bagus,milik karyawan desain,dan satu lagi milik diri nya yang belum selesai.
"Ini?"Satria menatap gambar yang membuat ia terpesona,dari cara seseorang menarik garis dan membuat pola gambar kalung itu,sungguh luar biasa,sentuhan nya begitu lembut,dan tidak ada noda yang merusak gambar itu.
Tit! "Anita datang keruangan saya segera!"
"Baik Pak!"Anita meletakan telepon yang ada di atas meja nya.
"Apa lagi ya,kenapa suara nya terdengar begitu panik"Gumam Anita yang bangkit dari kursi nya,lalu meninggalkan ruangan menuju ruangan Satria.
"Dimana kertas ku semalam?"Satria masih mencari kertas desain milik nya,tapi ia tidak menemukan itu.
Tok...Tok...Tok..
"Masuk!"
Ceklek !
"Anita kemari lah,tolong kamu lihat ini kertas milik siapa ?kenapa tidak ada paraf pemilik nya?"Anita mengambil kertas tersebut di tangan Satria,dan ia melihat nya dengan seksama.
