NovelToon NovelToon
Istri Siri Tuan Dokter

Istri Siri Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Dokter / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AmiRas

Kinar menerima tawaran menikah dari sang dokter untuk melunasi hutangnya pada pihak Bank. Sedangkan, dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp. B menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan keturunan.

Awalnya Kinar menjalaninya sesuai tujuan mereka, tapi lambat laun ia mulai merasa aneh dengan kedekatan mereka selama masa pernikahan. Belum lagi kelahiran anak yang ia kandung, membuatnya tak ingin pergi dari sisi sang dokter.

Kemanakah kisah Kinar akan bermuara?

Ikuti Kisahnya di sini!

follow ig author @amii.ras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Periksa Baby

"Sehat ya dedekya, Dok! Ini nih kaki sama tangannya lengkap, detak jantungnya juga normal. Semoga tetap sehat ya jagoan sampai lahiran nanti!"

Penjelasan Dokter Leni tentang kondisi kandungan Kinar dibalas Kinar dengan senyum senang. Sedangkan, Dokter Radit masih tanpa ekspresi seperti biasanya.

"Pantangan di kehamilan tua ini apa, Dok?" tanya Kinar setelah dibantu oleh Dokter Leni untuk duduk.

"Kurangi makan junk food, hindari asap rokok, dan juga jangan duduk terlalu lama ya, Sus. Satu lagi jangan dulu melakukan perjalanan jauh takutnya nanti kelelahan dan mempengaruhi si janin," jelas Dokter Leni menoleh pada Kinar dan Dokter Radit.

"Terus makanan yang bisa mempermudah persalinan apa, Dok?" tanya Kinar dibantu turun dari brankar periksa oleh Dokter Radit.

"Buah-buahan seperti pisang dan jeruk juga sayuran hijau seperti bayam biasanya saya sarankan pada pasien saya yang lainnya, Sus. Terbukti mereka bisa lahiran dengan normal dan mempercepat proses persalinan."

Kinar mengangguk paham. Mereka berpamitan pada Dokter Leni setelah mengucapkan terima kasih. Tentu saja Dokter Radit akan berjalan lebih dulu, sedang Kinar akan berjalan di belakang lelaki ith beberapa meter, mengingat jika koridor menuju ruangan dokter kandungan agak ramai, Dokter Radit takut jika kedekatan mereka dicurigai. Kinar paham dan mencoba menahan sabar.

...****...

Seminggu setelah pemeriksaan mereka waktu itu, Kinar dikagetkan akan banyaknya paket berupa kardus berukuran bermacam-macan yang datang ke apartemen mereka.

"Paket apa ini, Mas? Kok banyak banget?" tanya Kinar pada Dokter Radit yang memandu orang-orang yang mengantarkan pesanannya untuk membawa kardus itu ke kamar kosong di apartemen mereka.

"Perlengkapan?" sahut Dokter Radit singkat.

"Hah? Perlengkapan apa?" tanya Kinar berdiri di depan pintu kamar yang di dalamnya sudah penuh dengan kardus-kardus itu.

"Perlengkapan bayi." Jawaban lelaki itu singkat seperti biasa.

"Mas belanja sendiri? Kok gak ngajakin aku?" ujar Kinar terselip nada kesal.

"Belanja online!" sahut Dokter Radit lagi singkat. Lelaki itu berjalan keluar mengantarkan 3 orang pengantar pesanannya tadi, lalu menyerahkan uang tips pada mereka.

"Ya, tapi kan aku juga mau ikut milih." Kinar kembali mengikuti langkah lelaki itu yang kini menuju ruang tamu.

"Sudah terlanjur." Sahutan singkat lelaki itu membuat Kinar kian bertambah kesal.

"Kok ngeselin banget sih!" gerutunya menuju kamar. Sumpah, ya d a juga ingin loh diajakin milih perlengkapan bayinya tapi dia selalu tak diberi kesempatan atas anaknya sendiri. Ah, Kinar melupakan statusnya. Dia hanya menampung benih lelaki itu untuk nanti diserahkan pada si dokter itu sesuai kesepakatan mereka di awal. Mengingat itu, Kinar merasa sesak. Dia tak sanggup, dan rasa-rasanya dia jadi tak ingin memberikan anaknya pada Dojter Radit.

"Bunda gak mau pisah sama kamu, Nak? Bunda harus gimana? Apakah kita bisa bersama?" gumam Kinar dengan air mata yang menetes. Dia mengusap perutnya yang membesar. Gerakan dari perutnya dirasakannya, anaknya seolah paham jika ia juga tak ingin dipisahkan dari snag ibu.

"Gak. Bunda akan membuat Ayahmu itu nanti berubah pikiran. Kamu harus dukung Bunda ya, Nak! Kita buat Ayahmu itu mau mengakui Bundamu ini!" Suara Kinar berupa bisikan pada perutnya.

............

Kehamilannya sudah akan masuk di bulan ke sembilan. Hanya tinggal menunggu beberapa minggu lagi untuk Kinar melahirkan. Tentu saja dia merasa takut, karena ini kehamilan pertamanya. Meski ia seorang perawat dan sering melihat darah dan jarum suntik, tetap saja rasanya ada ketakutan yang terselip, tapi bukan berarti ia akan menyerah pada ketakutannya. Ia hanya parnoan karena sering mendengar cerita tante-tantenya ketika mereka sering kumpul dulu. Oh ya Dokter Radit sudah mengajaknya pindah ke rumah yang lelaki itu katakan atas namanya itu. Sebuah rumah dua tingkat minimalis yang cukup asr. Terdapat 3 kamar tidur, dapur yang cukup cantik dengan interior mewah, dan juga ruang tamu yang cukup luas.

"Bi Isah!" panggil Kinar pada Bi Isah yang sedang membersihkan dapur setelah selesai memasak.

"Iya, Mbak? Mau sesuatu?" tanya Bi Isah menghampiri Kinar yang berdiri di dekat ambang pintu perbatasan dapur.

"Temani saya belanja mau?" tanya Kinar ragu.

Dia ingin membeli beberapa pakaian dalam, karena menjelang kelahiran ia pasti perlu butuh banyak benda itu saat masa nifas nanti.

"Oh, boleh boleh, Mbak. Tunggu sebentar ya saya beresin ini dulu," sahut Bi Isah menunjuk piring kotor di wastafel.

Kinar mengangguk dengan tersenyum. Ia duduk di sofa ruang tamu selagi menunggu Bi Isah menyelesaikan pekerjaannya.

Tak sampai sepuluh menit, Bi Isah sudah mendatanginya di ruang tamu. Mereka berdua pun menuju pusat perbelanjaan dengan naik taksi. Karena Pak Beni sedang ada halangan, sehingga tak bisa bekerja dua harian ini. Sebelum keluar dari apartemen, Knar sudah mengirim pesan pada Dokter Radit jika dia berbelanja sebentar, karena takut jika lelaki itu marah karena tak menemukan keberadaan dirinya di rumah, mengingat ini sudah jam 5 sore, jamnya lelaki itu pulang dari rumah sakit.

"Mau beli apa, Mbak?" tanya Bi Isah memegangi lengan kanan Kinar, takut-takut jika majikannya itu terpeleset. Bisa-bisa dia dimarahin sama si Pak Dokter berwajah es itu.

"Mau beli pakaian dalam, Bi!" jawab Kinar berbisik malu.

Bi Isah mengangguk. Dia berjalan beriringan dengan Kinar menuju deretan rak pakaian dalam wanita. Entah kebetulan darimana, Kinar kembali bertemu dengan Dokter Ririn saat sedang memilah cemilan.

"Wah, kita ketemu lagi, Suster Kinar!"

Kinar sangat tidak suka mendengar basa-basi sok akrab Dokter Ririn ini. Untung itulah ia segera berjalan menjauh, tapi rupanya Dokter Ririn mengikutinya.

"Gak lama lagi kan kamu lahiran? Siap-siap ya untuk segera dibuang!" ucap Dokter Ririn berbisik di telinga Kinar sebelum berlalu pergi.

Kinar ingin sekali menjambak rambut panjang Dokter Ririn itu jika tak ingat jika dia sedang hamil. Dokter itu benar-benar menyebalkan dengan semua ocehannya yang terus-terusan saja mengingatkan status dirinya. Dia memang istri siri, tapi Kinar akan segera membuat status istri sirinya ini menjadi sah nanti. Dia akan membuktikan itu pada Dokter sombong itu.

Kinar dan Bi Isah sampai di rumah ketika adzan maghrib berkumandang. Rumah yang sekarang mereka tempati ini jaraknya tak jauh dari rumah sakit, paling 1 KM beda dengan apartemen yang jaraknya lumayan jauh ke rumah sakit keluarga Ghifari.

Bi Isah juga sudah menginap mengingat kehamilan Kinar yang juga sudah tua. Kinar sudah melihat mobil Dokter Radit yang terparkir di depan halaman rumah, menandakan jika lelaki itu sudah sampai di rumah.

"Mas, sudah lama sampainya?" tanya Kinar ketika memasuki kamar mereka melihat Dokter Radit yang sudah berganti pakaian.

Kinar meletakkan tas belanjaannya di atas ranjang. Menyambar handuk untuk mengambil wudhu di kamar mandi.

"Belanja apa?" tanya Dokter Radit ketika Kinar keluar dari kamar mandi dengan wajah sedikit basah.

"Kebutuhan wanita!" sahut Kinar singkat.

Malam itu mood Kinar sedikit buruk setelah bertemu Dokter Ririn. Dokter Radit yang bertanya tentang kesehariannya hanya ia sahuti singkat. Dokter Ririn ini benar-benar bikin mood Kinar selalu anjlok.

...Bersambung.......

1
Tamirah
Waduh raja tega benar ya mertuamu ngerjain kamu Kinar,....tapi gak papa toh habis gelap terbitlah terang...😄😄😄
Tamirah
Kalau readers sih mau nya jual mahal dulu tunggu Si Radit termehek-mehek.Wes gak sesuai ekspektasi..... Payah kamuu Kinar .
Tamirah
waduh Kinar kamu kok gampang banget meleleh' , apa Kamu kangen sama sentuhannya.Gak usah gengsi sama sama menahan hasrat wesss angelllll.
Tamirah
Cuek aja Kinar, anjing' menggonggong kapilah berlalu.
Tamirah
Kinar buat Radit bertekuk lutut,Kamu bisa balas sakit hatimu dimulai dari rumah mertua mu.
Tamirah
Tunggu aja kamu Radit seorang wanita kalau sudah disakiti sampai ketingkat paling bawah dia akan berubah menjadi monster 😂😂😂😂
Tamirah
Setelah ada kelahiran anak mereka tentu akan ada konflik sesuai kesepakatan awal. Bisa di tebak mereka gak akan berpisah.
Tamirah
Radit memberikan 🏡 sebagai kompensasi,lak sistim Barter Kinar dapat 🏡 Radit dapat anak.Aduh kasihan Kamu Kinar.
Tapi gak papa suster Kinar kamu sudah ditunggu jandanya sama dr Ardi.....!
Tamirah
Tuh mertua yg luar biasa,gak sekedar nuduh tapi dia cari tahu dan menyimpulkan bahwa putra nya sudah.......?????
Tamirah
Ternyata dr Ririn sdh tahu kalau Kinar dan dr Radit ada hubungan,Betul ada kata kata bijak,sepandai pandai nya bangkai ditutupi akan tercium juga.
Tamirah
Resiko kalau ada yg nyinyir padamu' Kinar ,orang orang tahu nya kamu blm nikah tapi perutmu sdh blenduk.
Tamirah
Sekilas Kinar udah dapat Restu dari Kanjeng Ratu alias mertua...🤭🤭🤭
Tamirah
Yang baca juga gregetan sama Radit,enak aja perhatian yg belebih tapi demi anak yg dikandung nya saja . Gak perduli dgn perasaan istri sirinya yg memendam rasa kecewa.
Tamirah
Nih mulai ada konflik.Judul Novel nya diganti aja Thor menjadi** Meminjam Rahim Suster Cantik**. atau kontrak rahim perawat Cantik. Kan hanya butuh anak saja tanpa ibunya ,setelah lahir anaknya,ibunya dibuang .
Tamirah
Biasa nya novel yg awal nya pernikahan karena kesepakatan ujung ujung gak jadi pisah alias cerai.Yang terjadi justru sang laki termehek mehek sama sama istri nya.....!!!!
Tamirah
Nah tahu kalau Kinar hamil bingung sendiri gimana mau menutupi sekandal mereka walau sdh halal.
Tamirah
Ya nama saja sdh beristri walau istri siri,tapi kalau ada orang yg menyukai istrinya tentu sang suami berubah jadi singa garang alias cemburu makanya diresmikan dan dipublikasikan.wes angelllll....!
Tamirah
salah ngetik harus nya dr Radit gak peka...🤭🤭🤭
Tamirah
Kalau lihat gejalanya Kinar itu hamil.Hanya saja Dr Radit yg peka.yg nama wanita kalau sudah nikah tahu tahu sering mual,entah itu bau parfum bau keringat bau masakan itulah pemicunya, beda mual nya sama penyakit asam lambung,,,!!
Tamirah
Gampang banget punya hutang lunas,tapi syarat nya mau dinikahi.Dari pada ribet mikir diterima aja gitu aja repot....! Apa lagi nikah nya sama dosen ,di dunia nyata juga para wanita gak mungkin nolak brooo...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!