Cinta Kala Senja

Pagi di hari Senin,saatnya mulai sibuk dengan aktifitas dan rutinitas bekerja. Pagi yang cerah namun, tak secerah harapan seorang Viana. Dia masih harus banyak bersabar, dan berjuang untuk bisa mempertahankan hubungan rumah tangganya yang masih seumur jagung.

" Sarapan mas.. " ucap Viana pada suaminya yang keluar dari dalam kamarnya.

Dirumah type 36 dengan luas tanah kurang lebih 70meter di sebuah perumahan.

Viana menjalani harinya bersama Ali suaminya. Ali yang masih mencintai Senja, karena memang tak mudah melupakan seseorang yang sudah lama bersamanya, melewati masa suka dan duka, apalagi banyak rencana yang mereka susun untuk masa depan rumah tangga mereka.

Yah..Viana mengetahui bahwa suaminya dan Senja telah memilih hunian yang mereka tempati menjadi tempat mereka memulai hidup baru mereka, namun.. takdir berkata jika mereka belum berjodoh.

Ali masih kesal dengan kenyataan Senja di bawa oleh Sita sahabatnya dengan empat laki-laki yang Ali tak kenal, namun.. dari mata laki-laki itu nampak ingin melindungi Senja, dan terlihat menahan amarahnya saat di depan Ali.

" Saya sarapan di kantor." ucap Ali dengan nada dinginnya.

" Kalau gitu, bawa aja buat bekal ya mas..? " usul Viana tak habis akal.

" Nggak usah, saya mau makan di kantin kantor pusat. Pagi ini kebetulan saya harus ke pusat buat menyambut kepulangan pewaris BAHTIAR Group." ucap Ali tetap menolak permintaan Viana.

Viana dengan perasaan kecewa pada akhirnya hanya bisa diam dan menatap kepergian suaminya.

" Sampai kapan aku bisa meluluhkan hatimu. mas, Senja..apa cuma dia yang bisa membuat kamu bahagia? " gumam Viana.

Sementara di BAHTIAR Group, sedang heboh dengan kedatangan sang pewaris keluarga BAHTIAR.

" Semuanya.. harus bersiap,sepuluh menit lagi boss akan datang.." ucap Talita seorang pimpinan di bagian Keuangan.

" Hufft... kenapa harus heboh gitu sih,, padahal cuma seorang Mr Pemaksa yang dateng." gumam Senja.

" Itu bagi kamu Sen, bagi kita seorang Kalandra Satya Bahtiar hanya mahluk langka yang suka nyebelin." ucap Sita.

Sita dan Senja memang bagai anak kembar yang tak bisa dipisah kan. Sita, memang bagian dari keluarga Bahtiar, namun.. hanya Senja dan beberapa orang atas yang tahu itu, bagi karyawan lain, Sita hanya karyawan biasa. Memang sang Kakek tak membedakan antara dia dan karyawan lainnya, bisa saja Sita di tempatkan sebagai wakil CEO tapi, Sita tak mau karena dia nyaman bersama Senja di bagian keuangan, sambil menyelam minum air, artinya dia jadi tahu.. mana yang kerja sungguh sungguh dan mana yang cuma makan gaji buta.

Papa Farhan dan Papinya Sita pun punya perusahaan masing-masing yang masih tergabung dalam BAHTIAR Group. Seperti Sang Papa Farhan mencakup bisnis di bidang kesehatan, serta menangani beberapa rumah sakit milik BAHTIAR Group di beberapa daerah dan juga ada di beberapa negara.

Sedangkan Papi Martin dia sama hobby nya dengan Kala yaitu Otomotif.Jadi Papi Martin menangani bisnis Otomotif. Sementara BAHTIAR Group pusat bergerak di bidang manufaktur, Tambang Batu Bara, Properti.dan banyak lagi usaha-usaha yang ada di ruang lingkup BAHTIAR Group. Sita pun sebenarnya mengelola bisnis Restaurant bersama Senja..

Ada beberapa Restaurant dan Caffe milik BAHTIAR Group, di bawah pengawasan Sita dan Senja.

Semua karyawan sudah berbaris menyambut kedatangan rombongan para Most Wanted di jaman nya.

Terlihat sebuah mobil mewah berhenti di depan lobby gedung tinggi itu.

Turunlah empat orang yang terlihat tampan dan banyak menjadi perhatian para karyawan.

" Selamat datang Tuan Kala,silahkan.." ucap seorang Dewo yang menjabat menjadi HRD.

di dampingi oleh beberapa orang yang sejawat dengannya.

Sementara Kala hanya mengangguk dengan wajah datar.

Melangkah masuk ke dalam gedung itu, karyawan dari Cleaning Service sampai Level manager menyambut kedatangannya.

" Mereka.. " gumam Ali menyadari bahwa dia pernah melihat keempat pria yang sedang berjalan masuk dalam kantor BAHTIAR Group.

Ali tak menyangka jika satu diantara yang dia temui adalah seorang pewaris Bahtiar Group, orang yang terlihat sangat melindungi seorang Senja Utami mantan calon istrinya.

" Assalamualaikum Wr .Wb....

Selamat Pagi semua,terima kasih atas sambutan kalian atas kedatangan saya dan ketiga rekan saya.Mungkin kalian semua sudah tahu siapa yang akan datang pagi ini, Perkenalkan saya Kalandra Satya Bahtiar saya di menggantikan posisi Kakek saya sebagai CEO BAHTIAR Group, bersama team kerja saya. Marvin Sanjaya sebagai asissten saya,dan Sebagai Direktur keuangan akan di pegang Oleh Rayyan Altair dan Direktur Operasional adalah Atharva Khalid.Untuk itu saya minta kerja samanya dan saya ingatkan, tidak ada yang bekerja dengan seenaknya dan juga harus selalu bertanggung jawab atas jabatannya, jika nanti ada yang tidak sejalan dengan peraturan perusahaan dengan berat hati akan saya singkirkan dari BAHTIAR Group, karena saya tidak mau ada parasit di perusahaan ini.. Terimakasih, Selamat bekerja."

Sambutan dari Kala, membuka mata Ali.Siapa yang kemarin mati-matian membawa Senja dengan hanya tatapannya Senja menuruti kemauan seorang Kala.

Ali yang masih memikirkan Senja, kini banyak pertanyaan di dalam benaknya.

Setahu Ali, pewaris Bahtiar Group lama tinggal di luar negeri, dan Sita memang Senja pernah mendengar jika Sita kerabat dari keluarga BAHTIAR .Seorang Senja bisa kenal dengan seorang Kala,dari kapan mereka kenal.. apa diam-diam Senja sudah mengenal sosok Kala. Selama berhubungan dengan Senja,Ali tak dekat dengan Sita.. karena memang Sita seperti membuat jarak antar keduannya, jika Ali bertanya soal Senja pun pada sang kakak Indah dan Yudi, kadang juga Umi Salamah.

Ali tahu bahwa Senja dekat dengan keluarga Bahtiar saat mereka fitting baju pengantin di butik Mama Diana. Terlihat Diana sayang sekali dengan Senja, dan saat pernikahan nya gagal bersama Senja mereka pun datang setelah akad dan menangis memeluk Senja, dan memberikan dukungan pada Senja.

Ali berpikir Senja mempunyai hubungan yang erat dengan keluarga Bahtiar, kemungkinan besar pun kini Senja dalam lindungan keluarga berkuasa itu.

Saat akan menuju gedung kesehatan, tempat dia bertugas,Ali melihat Senja dan Sita sedang berbincang dengan Rayyan Direktur Keuangan yang baru.

" Senja..!! " tegur Ali saat mendekat pada sang mantan calon istrinya.

" Kak Ali.. "gumam Senja melihat sosok yang sedang dia hindari.

" Monster menyeramkan ada di belakang kita Senja, jangan sampe dia ngamuk." bisik Sita memberitahukan jika Kala masih di sekitar mereka.

Memang Kala dan beberapa Orang sedang berkeliling untuk meninjau kantornya, supaya tahu apa saja yang perlu dia perbaiki kedepannya. Sementara Rayyan yang memang sudah bucin dengan Sita, meminta mereka menyelesaikan masalah keuangan yang ada dan dia akan membantu memecahkannya. Memang Rayyan selalu modus dengan Sita,walaupun selama ini seoarang Sita yang selalu mengacuhkanya Rayyan tetap semangat mendekati Sita.

Bersambung.