Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.
Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke pesantren.
"Kenapa Mbak? Mau marah, mau ngamuk? Silahkan! Saya tidak perduli, yang penting saya sudah tenang karena pengacara sudah mengurus semua wasiat Kang Sulaeman. " ucap Pak lek Rohim dengan tersenyum mengejek.
Bude Maryam marah sambil teriak-teriak, tapi seluruh santri tidak di izinkan untuk keluar asrama, mereka sudah di beri tahu oleh ustadz dan ustadzah nya masing-masing agar tidak memperdulikan jika ada yang membuat onar di pesantren mereka.
Bude Maryam akhirnya pergi dengan rombongan nya karena sudah capek-capek marah tapi di cuekin.
Setelah para pengganggu itu pergi, Pak lek Rohim dan Bulek Saroh masuk ke rumah mereka dengan perasaan lega.
🌾🌾🌾
Amay sudah tiba di kota, dia memutuskan untuk menghubungi kartu nama yang di beri kan Ibu Lia waktu itu. Ia duduk di halte dan menghubungi nomor itu dengan ponselnya. Amay bersorak kegirangan ketika Bu Lia meminta nya untuk menunggu sopir rumahnya untuk menjemput Amay di sana.
"Alhamdulillah ya Allah!! Aku bisa lega untuk sesaat, karena kau memberikan aku penolong di saat sulit seperti ini! Aku tidak bisa kembali ke rumah Aulia, karena tidak mau orang-orang Bude Maryam mencari ku di sana! " gumam Amay pelan.
20 menit menunggu, akhirnya sebuah mobil sedan berhenti di depan halte dan langsung mengenali Amay sesuai dengan ciri-ciri yang di katakan majikannya tadi.
"Makasih banyak Bu, sudah mau menerima saya tinggal di rumah Ibu, untuk sementara ini! " Ucap Amay dengan perasaan tidak enak.
"Tidak usah sungkan begitu? Anggap aja rumah sendiri! Lagian Ibu di sini hanya bersama suami, anak-anak sudah punya rumahnya sendiri! " jawab Bu Lia dengan tersenyum senang.
"Nah, itu suami saya datang! " tunjuk Bu Lia di belakang Amay.
Amay langsung memutar tubuhnya melihat ke belakang, betapa kaget nya dia melihat pria paruh baya yang ada di hadapan nya, begitu juga pria paruh baya itu juga sama kagetnya melihat Amay.
"Kamu/Bapak??? " teriak mereka barengan.
"Loh, kalian sudah saling kenal Pa? Dimana? " tanya Bu Lia heran.
"Ini loh Ma, perempuan yang waktu itu Papa ceritakan yang mendonorkan darahnya untuk Mama! " ucap Papa Idris dengan tersenyum lebar.
"MasyaAllah... Jadi yang sakit waktu itu, Ibu?? " sahut Amay dengan wajah makin terkejut.
"Ya Allah Pa, Jadi Amay yang udah donorin darahnya untuk Mama? " ucap Bu Lia dengan linangan air mata.
Papa Idris kembali menganggukkan kepala nya membenarkan ucapan istrinya.
"Kesini Nak! Biarkan Mama memeluk mu! " panggil Ibu Lia dengan merentang kedua tangan nya.
Amay yang juga menangis langsung berdiri dan masuk di pelukan Bu Lia dan mereka berdua menangis tersedu-sedu sambil berpelukan. Papa Idris tersenyum bahagia karena orang yang sangat ia cari-cari datang sendiri ke rumahnya di saat yang tidak terduga.
🌾🌾🌾
Pagi harinya...
Pak lek Rohim sudah bersiap-siap hendak ke kota untuk menjemput Amay di rumah Aulia. Semalam ia sudah memberitahu Bulek Saroh tentang rencananya tersebut, Bulek Saroh juga setuju Pak lek menjemput Amay.
Pukul 9.00 Pak lek Rohim naik Bus yang hendak ke kota, karena di desa ini Bus yang mau ke kota hanya satu setiap harinya.
Pak lek Rohim menempuh perjalanan selama hampir kurang 5 jam karena turun naik penumpang. Beliau langsung pergi ke rumah Aulia yang dulu Amay tinggali sewaktu kuliah dan bekerja.
Sesampainya di sana, betapa terkejutnya Pak lek Rohim ketika Aulia mengatakan bahwa Amay tidak pernah datang ke rumah nya lagi semenjak memutuskan untuk kembali ke pesantren.
"Aulia gak bohong Pak lek? Sampai sekarang Amay gak pernah datang ke sini lagi? Padahal semua pakaiannya masih di sini, padahal dalam surat nya dia bilang akan selalu kesini jika ada keperluan atau liburan. " ucap Aulia dengan jujur.
"Astaghfirullah hal adzim, Nduk?? Dimana kamu sekarang? Apakah kamu baik-baik saja? Ya Allah, Pak lek jadi khawatir begini? " sahut Pak lek Rohim dengan mengusap pelan wajahnya.
"Jangan berpikiran negatif Pak lek! Berpikirlah positif, mudah-mudahan Amay bersama orang-orang yang baik! Kita banyak-banyak berdoa ya Pak lek, agar Amay selalu dalam lindungan Allah SWT. " ucap Aulia membesarkan hati Pak lek Rohim.
"Aamiin ya Allah... Mudah-mudahan ya, Nduk! " jawab Pak lek Rohim dengan sedikit lega.
Tiba-tiba ada panggilan ke ponsel Aulia dari nomor yang tidak di kenal. Karena tidak mengenal nomor nya, Aulia mengabaikan panggilan tersebut. Ia masih melanjutkan obrolan dengan pak lek Rohim di depan teras.
"Siapa sih yang telpon? Ganggu orang aja? " omel Aulia dengan kesal.
"Angkat saja Nak, siapa tahu itu telpon penting! " ucap Pak lek Rohim mempersilahkan Aulia mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo, assalamualaikum?? Apa?? Terus sekarang kamu di mana?? Oke, aku akan kesan sekarang!! " jawab Aulia dengan wajah sumringah.
"Ya Allah Pak lek!! Barusan Amay yang telpon, katanya dia di rumah orang yang ia tolong! Ayo kita kesana Pak lek! Amay sudah mengatakan alamat rumahnya! Tunggu Aulia siap-siap ya Pak lek! " ucap Aulia dengan wajah bahagia.
"Alhamdulillah ya Allah.. Ya sudah, Pak lek tunggu yo, Nduk! " jawab Pak lek Rohim dengan hati lega dan bahagia.
Entah apa reaksi istrinya nanti kalau ia pulang dan Amay masih belum tahu keberadaan nya. Karena istrinya sangat menyayangi Amay, terlebih lagi mereka lama baru mendapatkan anak setelah menikah. Haikal lahir sewaktu Amay tamat Tsanawiyah, makanya itu bagi istrinya Amay sudah seperti anak pertama mereka. Apalagi Amay anak yang patuh, penurut, rajin dan cerdas, sehingga membuat kakak dan istrinya begitu menyayangi Amay.
"Ayo Pak lek, kita berangkat! Aulia sudah memesan taksi online tadi! " tegur Aulia membuyarkan lamunan Pak lek Rohim.
"Eh, iya Nduk! " jawab Pak lek Rohim tersadar dari lamunannya.
Karena taksi online nya sudah datang, mereka langsung masuk ke dalam taksi dan perlahan taksi berjalan menuju tujuan yang sesuai dengan alamat dari Amay.
"Ya Allah, Pak lek! Gede banget gerbang rumahnya! Kayak istana di film ini! " ucap Aulia berdecak kagum ketika taksi berhenti di sebuah gerbang yang sangat besar dan tinggi.
"Gak salah ini, Nduk alamat nya? " tanya Pak lek Rohim dengan tidak yakin.
"Betul kok Pak lek! Nih alamatnya! " jawab Aulia dengan yakin.
Aulia lalu mendekati bel yang ada di samping gerbang tersebut, dan tidak berapa lama gerbang pun terbuka dan keluar seorang security yang langsung mempersilahkan mereka untuk masuk.
"Ya Allah ya Rabbi! Gak cuma gerbangnya yang gede, tapi rumah nya juga gede banget! Satu kampung bisa tinggal di rumah ini! " ucap nya dengan kagum.
"Kamu bisa aja, Nduk! Moso satu kampung bisa tinggal di sini? " jawab Pak lek Rohim terkekeh geli.
"Assalamualaikum... " teriak Aulia mengucapkan salam ketika sudah di depan pintu.
Karena tidak ada jawaban, Aulia kembali berteriak-teriak mengucapkan salam.
"Astaga, pantesan teriak-teriak gak ada jawaban! Orang bel nya gak di pencet ini! " ucap Aulia dengan geli melihat kebodohan nya sendiri.
Ia lalu memencet bel yang letaknya tidak jauh dari pintu besar itu. Dan tak lama kemudian, pintu besar tersebut berbunyi seperti ada yang membuka kuncinya.
"Aulia, Pak lek??? " ucap Amay dengan wajah kaget.
Bersambung...
Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya...
Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍..
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏