NovelToon NovelToon
Hidden Rich Twins

Hidden Rich Twins

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Cahyaning fitri

No boomlike, baca pelan-pelan. Anak kecil di harap menyingkir....

IG : Abiyu686


Halwa Callista adalah seorang wanita muda, memiliki paras yang sangat cantik dan memiliki sejuta kemampuan. Dia adalah seorang pengusaha wanita di Belanda. Dia terpaksa menyembunyikan identitasnya karena ingin mengungkapkan sebuah rencana pembunuhan terselubung kepada saudara kembarnya bernama Salwa Callista Mereka berpisah sejak bayi karena perceraian kedua orang tuanya. Salwa Callista sendiri terbaring koma tidak berdaya di Rumah Sakit karena sebuah kecelakaan yang sangat tragis.

Untuk mengungkapkan misteri tersebut, Halwa Callista terpaksa berpura-pura menjadi saudari kembarnya, istri dari Dimas Sanjaya dan ibu dari anak berusia lima tahun bernama Noah.

Siapakah yang bertanggung jawab atas kecelakaan saudari kembarnya sampai terbaring koma di Rumah Sakit?

Baca dan ikuti kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 : Wanita Ular

"Sudahlah Salwa, sebaiknya kamu pergi saja dari sini! Biarkan Dimas dan Anita bahagia," ucap Jesslyn.

"Saya akan pergi dari sini, setelah Dimas menceraikan saya," ujarnya. "Harusnya sebagai orang tua, Anda bisa mendidik anak Anda dengan baik! Jangan menjadi duri dalam daging!" ejek Halwa.

"Kau ini ya, keras kepala!" hardiknya hendak menjambak rambut Halwa. Namun Halwa menangkisnya.

"Jangan coba-coba menyentuh saya! Saya tahu Anda dan Anita kan dalang dibalik ini semua?" tanya Halwa, membuat Jesslyn sangat marah. Ternyata Salwa yang sekarang lebih berani, dari pada yang dulu.

"Kau jangan menuduhku sembarangan!" hardiknya. Jesslyn hendak memukulkan tasnya ke kepala Halwa, Halwa langsung menghindarinya dan dia langsung menampar pipi mertua Dimas dengan keras hingga tersungkur di lantai.

PLAKKK ...

"Sudah ku bilang! Jangan mengusikku!" bentaknya, sambil berlalu pergi ke kamarnya.

"Apa? berani-beraninya dia menamparku!" murka Jesslyn. "Akan aku adukan kepada menantuku!"

Suatu kebetulan, ternyata hari ini Dimas dan Anita kembali dari bulan madunya. Mereka terkejut karena melihat Mama Anita jatuh tersungkur di lantai.

"Mama?" panggil Anita.

"Anita," jawab Jesslyn berpura-pura menangis di depan menantunya.

"Mama kenapa?" tanya Dimas.

"Hiks .... Hiks .... Hiks."

"Wanita itu berlaku kasar kepada Mama. Dia mendorong dan Menampar Mama sampai terjatuh," ucap Jesslyn sambil menunjukkan bekas telapak tangan di pipinya.

"Apa?" Dimas membelalakkan matanya, dia sangat geram dan marah.

"Salwa?" teriaknya.

"Salwa?" teriaknya lagi. Mendengar suara orang berteriak memanggil namanya, Halwa pun keluar menemui orang tersebut. Ternyata yang memanggilnya adalah Dimas, yang baru pulang dari acara bulan madu.

Manik Dimas terlihat memerah, tangannya menggenggam, seakan-akan dia ingin melayangkan tinju kepada istrinya. Halwa bisa merasakan tatapan kebencian di mata Dimas.

Namun, Halwa harus sebisa mungkin bersikap tenang.

"Kau memang wanita tidak berpendidikan! Apakah begini caramu memperlakukan orang tua?" bentak Dimas kepada Halwa. Halwa hanya melirik ke arah dua wanita ular itu dengan malas.

"Dia hendak memukul ku, Mas! Aku hanya ingin membela diri," jawab Salwa.

"Tidak, Nak! Dia berbohong! Mana mungkin Mama memukulnya?" elak Jeeslyn.

"Kau bukan hanya wanita rendah, kau juga hina! Kau wanita miskin, Kau wanita bodoh! Aku benar-benar menyesal menikahimu dulu! Wanita yang tidak memiliki sopan santun," murka Dimas.

"Jaga ucapan kamu, Mas! Aku memang miskin, tapi aku bukan wanita hina yang seperti kau tuduhkan!" teriak Halwa, membuat Dimas semakin murka. "Kalian semua yang hina, kalian semua yang bodoh!" balas Halwa emosi karena Dimas sudah merendahkannya.

"Ya Ampun, Salwa! Kau memang tidak memiliki sopan santun!" timpal Anita.

"Dia memang tidak memiliki sopan santun, berbicara dengan orang tua saja, dia berani membentak Mama," imbuhnya, membuat suasana semakin panas.

"Diam kalian wanita ular!" teriak Halwa. Dimas semakin marah karena sikap Salwa semakin liar. Dimas melepaskan ikatan pinggangnya, dan mencambukannya ke tubuh Halwa.

"Rasakan ini. Akan aku ajarkan kau namanya tata krama." Dimas terus mencambuk tubuh Halwa. Halwa hanya mengaduh kesakitan tanpa membalas apapun perlakuan Dimas kepada dirinya.

"Ah, sakit, cukup Mas. Sakit!" teriak Halwa. "Sakit, Mas! Cukup," teriak Halwa. Dia ingin membalas setiap perlakuan Dimas, namun dia belum memiliki cukup informasi dan bukti, Halwa hanya diam menerima perlakuan kejam suami Salwa.

"Papa hentikan!" teriak Noah melihat mamanya disiksa. Noah berlari ke arah Mamanya.

"Hiks .... Hiks .... Hiks." tangis Noah.

"Papa berhenti, Pah! Kasihan Mama!" teriak Noah. Mimin yang melihat Noah menangis sejadi-jadinya di dekat Mamanya menjadi merasa sangat iba. Noah berlutut di depan Papahnya, memohon agar Papahnya berhenti mencambuk Mamanya.

"Berhenti, Pah!" tangis Noah semakin keras. "Noah mohon berhentilah, jangan sakiti Mama lagi!" mendengar putranya memohon untuk Mamanya, Dimas pun merasa luluh.

Dimas menghentikan aksinya, dan menyuruh Mimin untuk membawa Nyonya mudanya ke kamar. Mimin memapah Halwa yang sudah tergeletak lemas tidak bertenaga. Tubuhnya penuh dengan luka dan darah. Halwa memandang Dimas dengan tatapan kebencian, dia juga menatap kedua wanita ular itu dengan tatapan kebencian juga. Halwa mendekat ke arah suaminya dan membisikkan sesuatu di telinga suaminya.

"Kau akan menyesal melakukan ini kepada ku!" bisiknya tepat ditelinga Dimas.

Halwa pergi ke kamarnya dengan dibantu oleh Mimin dan Noah. Mimin membantu Halwa mengoleskan salep di sekujur tubuh. Noah hanya menangis melihat Mamanya penuh dengan luka dan lebam-lebam.

"Sudah, Den! Jangan menangis terus! Bi Mimin sudah mengoleskan salep di luka Mama, pasti Mama sembuh," tutur Mimin kepada Noah agar terdiam. Setelah mengoleskan salep di luka nyonya nya, Mimin pun melanjutkan pekerjaannya di dapur.

"Mama?" panggil Noah. Halwa menoleh ke arah putranya.

"Pantas saja Salwa menyuruhku untuk menjaga putranya, mungkin apa yang dialami oleh Salwa lebih dari pada yang aku alami," batin Halwa.

"Tidak apa-apa, Sayang! Mama tidak apa-apa, Mama akan sembuh, kau tidak perlu khawatir," ujarnya, supaya Noah berhenti menangis.

Anita dan Mamanya begitu bahagia, karena dia telah berhasil memberikan pelajaran kepada Salwa. Mereka sangat puas, melihat Dimas sendiri memberikan hukuman kepada istri pertama. Namun setelah Dimas memukul istri pertamanya dengan brutal, dia merasa bersalah.

Keesokkan paginya

Dimas ingin mengecek kondisi Salwa di kamar putranya. Dia membawakan sarapan dan susu untuk Salwa. Ternyata, Salwa sedang memakaikan seragam sekolah putranya. Dimas masuk dan menyapa Noah, namun Halwa hanya diam tidak merespon kedatangan Dimas.

"Selesai, sekarang kau harus sarapan dulu supaya kuat!" ucap Halwa kepada putranya.

"Terima kasih, Mama!" jawab Noah. "Ada apa, Mas, kau datang kemari?" ketus Halwa.

"Aku ingin meminta maaf!" ujarnya.

"Ck, Sudahlah, Mas! Aku lelah. Setelah mendapatkan bukti bahwa aku tidak bersalah atas fitnah yang dituduhkan kalian semua kepada ku, aku akan pergi dari sini dengan membawa Noah bersamaku," tegas Halwa, sambil berlalu pergi meninggalkan Dimas yang masih terpaku di sana.

Seperti biasa, Halwa mengantarkan Noah ke Sekolah. Setelah Noah masuk ke kelasnya, dia menemui Adam di tempat biasa. Adam sangat terkejut melihat banyak luka di tubuh nona mudanya.

"Apa yang terjadi, Nona?" tanya Adam khawatir. Halwa menceritakan semuanya kepada Asisten Adam. Adam sangat geram dan marah.

"Aku akan memberikan sedikit pelajaran kepada pria sombong itu, Nona!" ucap Adam.

"Lakukan sesuai dengan keinginanmu, Asisten! Aku belum bisa membalas mereka semua, sebelum aku mendapatkan cukup bukti," ujar Halwa. Mereka pun berpisah di tempat parkir, Halwa kembali ke sekolah putranya. Namun di depan sekolah Noah, Reyhan sedang berdiri menunggu.

"Salwa?" panggilnya. Halwa menghampiri Reyhan di depan gerbang sekolah.

"Sedang apa Anda di sini?" tanya Halwa. Reyhan terlihat kaget melihat bekas luka-luka di tubuh sahabatnya.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi?" khawatir Reyhan mengamati luka di sekujur tubuh Halwa.

"Aku hanya terjatuh," elaknya.

"Ck, kau pikir aku ini anak kecil yang bisa di bohongi?" tanyanya. "Siapa yang melakukan ini semua? Apakah suamimu yang melakukan ini semua?" tanyanya.

to be continued....

1
Elidawati Purba
sayang nya Salwa hidupnya GK pernah bahagia😭
Helen Nirawan
Rey lu biar gmn cinta jg jgn asal nyosor aj , itu bini org , sadar
Helen Nirawan
kurang tuh pelajaran buat laki kampret , bikin impotent hrs ny , biar rasain
Helen Nirawan
halwa lu kelamaan , cari bukti dulu yg penting , apain lama2 tggl disitu
Helen Nirawan
amit2 gw py laki model gini , buang ke laut aj sono isshh
Helen Nirawan
laki goblok ( maaf kasar 🙏🙏🙏) , bis emosi aama laki kampret.isshh
Helen Nirawan
mang sialan , laki kurang ajar , ini klo gini pasti kerjaan ny ulet bulu tuh yg fitnah salwa ,
Anonymous
katanya ada pengawal bayangan utk jaga noah, thor.....
Anonymous
wkwkwk halwa.. halwa kok bs kecolongan
Sandisalbiah
telattt... nyatanya kau dan mamimu sebelas duabelas dgn Dimas dan mama nya...
Sandisalbiah
apa Rayhan akan mengulangi kelakuan Dimas.. menjadi laki² pecundang.. mencinyai dan menikahi wanita pujaannya tp tetep menuruti kemauan mamanya utk menikah dgn wanita lain.. hais.. ngulang kisah si Salwa dan Dimas dong
𝗠𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:: kurang tegas, menla menle
total 1 replies
Sandisalbiah
helehh.. lemah banget jd laki.. beneran gak berguna.. Dimas
Sandisalbiah
apa Salwa akan menyerah dan berakhir dgn kematian.. ??
Sandisalbiah
bidoh nya si Dimas.. bertanya pd silyman rubah.. ya gak. mungjin mereka ngaku... hais katanya CEO tp otaknya Oon..
Sandisalbiah
giliran musuh Kek-nya mudah banget menggungkap jati diri Halwa, membongkar oenyamaranya tp Halwa dan Adam yg katanya jinius gak bisa bongkar kebusukan musuh.. hah kecewa sih itu menandakan kalay komplotan Anita lebih cerdas dan sigap dr Halwa
Sandisalbiah
hah.. tunggu sampai Halwa celaka seperti Salwa ini Kek-nya...
Sandisalbiah
pengennya sesekali Hala kasi bogem itu kepala Dimas.. siapa tau udah di pukul otaknya jd waras dan sedikit pintar jd laki biar gak mudah di provokasi..
Sandisalbiah
Halwa yg kago semuanya kenapa tiba di rumah dimas jd lemah gitu.. katanya mau ngebela hak Salwa.. mau cari bukti tp lambat geraknya
Sandisalbiah
suami gak berotak kek kamu gak perlu buat di pandang.. Dimas
Sandisalbiah
mencari keadilan utk Salwa dan Noa.. OK.. itu harus tp jgn ada kesempatan utk lelaki macam Dimas yg bodoh itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!