Hana, sosok istri bertubuh gendut terpaksa harus menelan pil pahit saat suaminya melemparkan sebuah surat perceraian tepat mengenai wajahnya.
Ternyata menjadi sosok istri baik dan penurut saja tak membuat Bagas merasa bangga. Nyatanya, Hana harus menerima kenyataan bahwa suaminya berselingkuh dengan sang adik tiri lantaran tubuhnya sudah tak semolek dulu lagi.
Tiga tahun pasca kejadian itu, Hana datang kembali dengan penampilan fantastis dan juga drastis. Inilah saatnya ia mengacaukan hidup Bagas dan si Adik tirinya yang tak berperasaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 : Warga Negara Wakanda
Hana tersenyum lebar melihat Bagas yang mulai mengerjab dan menggelengkan kepala, dia sengaja memberi obat tidur ke minuman pria itu untuk memuluskan akal bulusnya. Kelana yang melihat kelakuan Hana pun ikut geleng-geleng kepala. Tak dia duga Hana yang nampak polos dan bodoh itu bisa melakukan perbuatan yang tercela. Kelana pun mengambil beberapa foto Hana yang tersenyum licik menatap Bagas untuk berjaga-jaga, dia berpikir bisa memanfaatkan kejahatan sekretarisnya ini demi keuntungannya.
Kelana terus mengikuti Hana yang membawa Bagas secara diam-diam. Biarpun tubuhnya ramping, wanita itu bisa dengan mudah memapah sang mantan suami sampai ke mobil. Seorang pria dewasa seperti Kelana jelas sudah bisa menebak, kemana Hana akan membawa Bagas pergi.
Benar dugaan Kelana, sebuah hotel kelas melati menjadi tujuan Hana. Wanita itu lagi-lagi nampak memapah Bagas masuk ke dalam. Terlihat jelas di mata Kelana saat Bagas dibantu dua orang karyawan hotel untuk dibawa ke kamar. Bukannya bergegas pergi, Kelana malah sangat penasaran dengan apa yang akan Hana lakukan selanjutnya. Ia pun memutuskan menunggu di dalam mobil.
Lima belas menit berselang, Kelana merasa seperti orang bodoh. “Apa aku sudah gila menunggui mereka? wah … mereka pasti sedang hohohehe di dalam sana, bermain helikopter putar-putar,” gerutunya.
Kelana menegakkan sandaran kursi mobil. Saat menunggu tadi, dia memilih rebahan. Hingga matanya melihat seorang wanita turun dari taksi dan bergegas masuk ke dalam lobi hotel itu , Kelana pun penasaran dan memilih keluar dari mobilnya. Ia melihat wanita itu marah ke resepsionis hotel.
“Apa dia istri Bagas?” gumam Kelana.
Ternyata setelah membawa masuk Bagas ke dalam kamar. Hana sengaja mengirim foto Bagas yang sudah dia buka semua bajunya ke Bunga. Tak lupa Hana melepas panties miliknya dan dia geletakkan begitu saja di lantai kamar. Hana mengendap keluar dan bersembunyi, hingga dari tempatnya berdiri, dia mengintip Bunga yang marah-marah.
Namun, tak Hana sangka Kelana diam-diam berjalan dan berhenti tepat di belakangnya. Saat dia masih sibuk melihat Bunga yang marah, atasannya itu mengetuk pundaknya dengan jari telunjuk sebanyak dua kali.
Hana tak menoleh, hingga Kelana memilih untuk berbisik di telinga sekretarisnya itu dan bertanya. “Apa kamu sedang menikmati kesuksesan membuat sepasang suami istri bertengkar?”
Terang saja Hana kaget dan melotot tak percaya, dia tak bisa berkata-kata lagi karena dipergoki oleh sang atasan.
“Pak Kel, kenapa bisa ada di sini?”
“Aku melihat semua apa yang kamu lakukan ke Bagas, dari mulai mengajaknya minum, memberinya obat tidur dan membawanya masuk ke hotel ini, apa kamu sengaja menjebaknya?” Kelana memasang muka nakal. Ia menyeringai dan membuat Hana takut.
“Apa Anda menguntit? Ternyata Anda kurang kerjaan,” sindir Hana.
Bukannya marah, Kelana malah tersenyum. Ia menegakkan punggung dan membawa kedua tangannya ke belakang badan dan kini ekspresinya berubah menjadi sombong. “Aku akan menyelamatkan Bagas, aku akan masuk ke dalam dan bilang ke istrinya bahwa dia dijebak, dan orang jahat itu adalah H-A-N-A.”
“A-a-apa maksud Anda? Apa Anda mengancam saya, berhenti mencampuri karena ini bukan urusan Anda,” ucap Hana sedikit terbata.
“Heh … aku ini warga negara Wakanda yang baik, aku tidak ingin tingkat perceraian di negara ini naik setiap tahunnya,” ucap Kelana. “Aku akan menyelamatkan rumah tangga Bagas.” Pria itu melangkahkan kaki dan sontak Hana menghalangi.
“Jangan Pak! astaga, aku sangat menunggu kesempatan ini. Please! pura-pura saja tidak melihat apa yang aku lakukan, berpikir saja Anda tidak mengenal Bagas atau pun saya, untuk kali ini saya mohon jadilah warga Wakanda yang tidak baik, Hem … “ Hana memelas, matanya mengedip ekspresinya terlihat manja.
“Tidak bisa!” Tolak Kelana. Ia tak peduli dan tetap berniat memberitahu Bunga. Kelana bahkan melangkah masuk dengan menyerong melewati Hana. Namun, lagi-lagi sekretarisnya itu menahan dengan menarik lengannya.
“Pak, ayo lah! aku akan membalas Anda jika malam ini Anda mau berpura-pura tidak melihat kejadian ini.”
“Benarkah?” tanya Kelana. Harus diakui otaknya benar-benar cerdas. Sejatinya dia membuntuti Hana sajak tadi bukan tanpa alasan, kejadian seperti ini lah yang Kelana harapkan. Meskipun tadi Bunga tidak datang, dia sudah berniat mengambil foto-foto Hana bersama Bagas untuk mengancam wanita itu.
“Benar.” Hana mengangguk cepat.
“Kalau begitu menikah denganku satu bulan lagi.”
“Apa?”
_
_
_
_
Like+komen+ poin+ vote 🙏
tidak ada pembenaran untuk perselingkuhan, alasannya hanya satu yaitu nafsu, nafsu ingin memiliki yang lebih dari apa yang sudah mereka miliki. l