Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesedihan Nina
6 bulan berlalu.
''mas, mintak uang dong,'' ucap Nina pagi itu setelah meneguk air di dalam gelasnya, ketika semua sedang sarapan pagi di meja makan.
''uang buat apa lagi sih, Nin? Kemarin kan sudah mas kasih 5 ratus ribu buat kamu'' jawab Yudha heran dengan kening berkerut.
''ya tuh, dasar menantu nggak berguna, bisanya cuma ngabisin uang suami, heran mama!'' celetuk Kasmi mamanya Yudha ikut campur.
''mama, mama apa-apaan sih?! bukannya kemarin uang yang mas Yudha kasih ke aku mama ambil paksa semuanya!'' ungkap Nina berapi-api dia membanting sendok miliknya hingga mengeluarkan bunyi yang membuat gaduh.
''tuhh lihat kelakuan istri kamu Yudha, dia tu sekarang sudah mulai ngelunjak! Dia sudah berani memfitnah mama, Lebih baik mama cari kontrakan lain saja. Capek mama kalau lama-lama tinggal disini.'' ujar mama Yudha tidak terima atas sikap Nina, dia pura-pura ngambek, dengan wajah cemberut.
''mas .... Kamu sekali ini saja percaya sama aku! Aku nggak bohong mas. Mama kamu itu sekarang memang jahat mas, mereka berdua sering sekali menyiksa aku selama 5 bulan ini saat kamu tidak ada dirumah'' teriak Nina, dia benar-benar sudah muak dengan sikap mertua dan iparnya.
''Nina! Kamu bisa diam tidak. Bikin selera makan mas hilang saja, dasar istri tidak berguna'' bentak Yudha, dia sungguh kesal karena Nina sudah berani mengatakan yang tidak-tidak tentang adik dan mamanya.
''mas, kamu jahat! aku capek mas. Hiks ... hiks ... hiks ...'' setelah mengatakan itu, Nina kemudian berlari kedalam kamarnya, setiba di kamar dia menangis tersedu-sedu.
Sedangkan Yudha merasa begitu pusing melihat mama serta adiknya tidak pernah akur sama istrinya. Mereka selalu bertengkar sejak Yudha jatuh miskin. Yudha memutuskan pergi ke toko sembako yang menjadi usahanya saat ini.
Ya, sejak kejadian saat itu Yudha memutuskan untuk pergi dari kota. Dia membawa Nina ke gang padat penduduk. Dengan sisa uang yang dia punya, dia membuka sebuah ruko dengan menjual berbagai macam sembako dan kebutuhan sehari-hari. Tidak lama kemudian Kasmi dan Nina ikut menyusul Yudha, karena mereka juga sudah tidak punya uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ditambah lagi gaya hidup mereka yang suka berfoya-foya membuat mereka terlilit hutang dimana-mana dan terpaksa menjual rumah milik mereka di kampung guna membayar hutang tersebut. Dulu saat Yudha masih menjadi seorang manajer, Yudha lah yang selalu rutin mengirim mereka uang setiap bulannya, dan Ayuna tidak pernah protes waktu itu.
***
''mas, mas Yudha kenapa nggak pernah percaya sih sama aku. Huhuhu ...! Aku nggak sanggup lagi untuk tinggal disini huhuhu ...'' gumam Nina dengan tangisnya yang begitu memilukan sambil menatap foto Yudha yang ada di ponsel miliknya.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang dari luar, ''Nina .... Nina ...! Dasar menantu pemalas. Cepetan kamu bersihkan seluruh rumah ini. Jangan lupa kamu cuci semua pakaian kita yang sudah di rendam. Mama dan Tesya mau pergi. Kamu jangan berani-berani lagi mengadu sama Yudha yah, awas saja kamu! karena Yudha tidak akan pernah percaya sama omongan kamu itu!" teriak Kasmi dengan menendang pintu kamar Nina, sedangkan Tesya berdiri disamping sang mama dia asyik sendiri dengan ponsel miliknya.
''iya tuh, punya kakak ipar kok begok banget'' ketus Tesya ikut menimpali.
Kemudian mereka berdua berlalu meninggalkan Nina sendiri dengan tangisnya yang menemani, yang begitu memilukan.
''mbak Ayuna, Maafkan aku mbak! Aku menyesal. huhuhu ...!'' ucap Nina dengan penyesalannya. Dia saat ini benar-benar telah berada di titik terendah.
*******
''mas ..., ambilin gulanya sekilo sama beras satu karung, ya'' ucap Sarah janda kaya yang tinggal tidak jauh dari rumah Yudha, dia sedang berbelanja di toko Yudha.
''oke Sar. Itu saja?'' kata Yudha ramah.
''tambahin minyak goreng yang kemasan 2 kilo satu aja deh! Kamu bisa anterin kerumah aku, kan?'' ucap Sarah genit, dengan gayanya yang begitu menggoda. Sarah merupakan Janda beranak satu yang ditinggal mati sang suami.
''bisa, nanti aku suruh Johan yang antar'' balas Yudha, johan adalah buruh harian yang bekerja dengan dia.
''aku mau nya mas Yudha saja yang anterin kerumah aku,'' ujar Sarah dengan membisikkan ketelinga Yudha, membuat bulu kuduk Yudha meremang. Wangi farfum sarah menguar menusuk indra penciumannya, membuat dia diam-diam menelan saliva. Sarah hanya memakai rok ketat diatas lutut dan atasan kaos putih yang menampakan lekuk tubuh nya dengan belahan di bagian dada cukup lebar.
''baik lah! Kamu tunggu saja ya Sar!'' jawab Yudha. Selama ini Sarah memang sering kali berusaha untuk menggodanya, tapi baru kali ini berhasil membuat jantung Yudha berdebar.
****
Tidak lama setelah Sarah pulang, Yudha ikut menyusul mengantarkan barang belanjaan Sarah menggunakan motor miliknya.
'Tit. ..titt ...tittt ...'
Saat sudah sampai didepan rumah Sarah, Yudha membunyikan klakson motornya beberapa kali.
''ehhh mas Yudha sudah datang rupanya, ayo bawa masuk saja barang belanjaan aku, mas'' sapa Sarah tersenyum simpul membuka pintu utama.
''ini diletakkan dimana Sar?'' tanya Yudha saat dia sudah tiba di dalam rumah Sarah, dengan memegang barang belanjaan Sarah.
''disitu saja, mas!'' kata Sarah menunjuk ke salah satu sudut ruangan. Yudha lalu meletakkan barang-barang belanjaan Sarah.
''mas duduk saja dulu, aku buatkan minuman sebentar,'' ucap Sarah setelah itu.
''tidak usah, nggak usah repot-repot Sar, mas lebih baik kembali ke toko saja'' jawab Yudha menolak lembut. Yudha sungguh takut kejadian masa lalu terulang lagi. Apalagi tubuh Sarah yang begitu menggoda membuat Yudha berusaha cukup keras untuk mereda nafsu jahatnya.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Malam begitu indah dengan bintang-bintang bertaburan dan bulan yang begitu terang menyinari bumi. Malam ini menjadi saksi betapa bahagianya sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Arya telah mempersiapkan semuanya. Malam ini Arya dan Ayuna akan bertunangan. Doa dan harapan Arya akhirnya tidak lama lagi akan terkabul-kan.
''ma, mana Ayuna?'' tanya Arya menaiki tangga, dia berpapasan dengan sang mama, dia sungguh tidak sabar ingin melihat wanita pujaan hatinya. Ayuna sedang berada dikamar atas dia sedang di rias oleh seorang MUA handal.
''kamu yang sabar yah sayang! Tunggu sebentar, Kamu temani dulu tamu-tamu yang hadir itu, Biar mama yang menyusul Ayuna." Jawab Ratna tersenyum ke arah sang putra, mama Ratna juga sangat bahagia, setelah melajang cukup lama akhirnya sang putra sebentar lagi akan melabuhkan hatinya kepada wanita pujaannya.
Tamu-tamu undangan sudah berdatangan di istana milik Arya. Suasana begitu meriah. Arya juga sengaja mengundang beberapa wartawan dia akan menyiarkan acara pertunangannya secara langsung di stasiun televisi, Arya ingin semua orang tahu bahwa Ayuna sebentar lagi akan menjadi miliknya, memberitahu kalau dia tidak lama lagi akan memiliki pasangan.
Tidak lama Arya menunggu, tiba-tiba suasana tercipta begitu syahdu, Ayuna menuruni tangga dengan di dampingi mama Ratna serta bude Lastri. Ayuna nampak begitu anggun dengan gaun bewarna putih, gaun itu menjuntai menyentuh lantai. Rambut disanggul dan terdapat mahkota kecil dengan beberapa permata yang menghiasi kepalanya. Ayuna nampak begitu cantik, semua mata terpesona akan kecantikannya. Arya memandang dengan begitu takjub, dengan jantung berdebar hebat. ''Masya-Allah, cantik sekali calon istriku'' batin Arya mengelus dadanya, mencoba sedikit meredam debar di dada.
Bersambung ....
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.