seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Sudah Kok, Kami juga tidak mau berlama-lama di rumah kumuh kamu ini.' Kata Bu Ratih masih dengan keangkuhan nya .
"Walaupun kumuh tapi bisa untuk tempat berteduh dari terik nya panas matahari dan hujan. Bahkan ibu juga sudah lama lho tinggal di rumah kumuh ini " Kata Kanya.
"Itu karena terpaksa. Karena Rihan yang minta Ibu untuk tinggal disini. Lagian siapa juga yang akan betah tinggal satu atap dengan menantu pelit miskin, dekil seperti kamu " Oceh Bu Ratih.
"Terserah Ibu saja mau bilang apa, yang penting sekarang ibu sudah tidak tinggal di rumah kumuh ku lagi dan Ibu sudah terbebas dari menantu seperti ku ini. Menantu yang pemalas seperti yang ibu bilang ke ibu ibu kompleks sini ." Kata Kanya.
"Memang kenyataan nya seperti itu kok, kamu memang menantu yang malas. Jadi ibu nggak salah dong ." Kata Bu Ratih.
"Sudah Bu, jangan debat lagi dengan Kanya lagi Aku dan dia sekarang sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi . Ayo Bu, Rah, kita pergi dari sini sekarang. "Ajak Rihan.
"Ayo , lama lama di rumah ini ibu bisa sesak." Kata Bu Ratih.
"Baik Kak, Sarah sudah siap ."
"Ingat Kanya , kamu sekarang hanya lah mantan ingat HANYA MANTAN Rihan jadi Rihan tidak punya hak lagi menafkahi kamu. Sekarang status kamu janda. Ingat kamu seorang JANDA." kata Bu Ratih dan memberikan sedikit penekanan .
"Bu, kita ini sama sama Janda. Aku Janda muda kalau ibu janda tua. Aku masih bisa nikah lagi karena aku masih muda. Sedangkan Ibu....." Kanya tidak meneruskan kata-katanya.
"Kamu! Kamu berani bilang begitu. Ingat tidak akan ada laki laki yang akan mau menikah dengan wanita mandul seperti kamu." Kata Bu Ratih Menaik kan nadanya karena emosi dibilang janda tua.
"Jodoh tidak ada yang tahu Bu, Nggak semua laki laki menuntut pasangan nya punya anak." Kata Kanya melirik ke arah Rihan.
"Ayo Bu, kita pergi saja. Rihan baru mendapatkan nfo rumah kontrakan dari teman Rihan " Kata Rihan sambil menarik kopernya.
Kepergian mereka disaksikan oleh tetangga tetangga Kanya. Mereka pasti penasaran karena Rihan dan keluarganya keluar membawa koper.
"Kok, Bu Ratih dan anaknya bawa koper segala ya." Bu Mila berbisik bisik dengan tetangga yang lain yang menyaksikan Bu Ratih keluar dari rumah Kanya.
"Tidak tahu Bu, tapi tadi aku sempat dengar Bu Ratih marah marah sama Kanya. Kalau Bu Mila penasaran, Ibu bisa tanya langsung ke mereka." Jawab Bu Nonik.
Oke , bentar aku mau tanya Bu Ratih, daripada aku tidak bisa tidur karena penasaran." Jawab Bu Mila sambil berbisik bisik..
"Bu Ratih mau kemana? Kok bawa koper segala?" Tanya Bu Mila.
"Kami baru saja di usir Kanya." Kata Bu Ratih sambil pura pura sedih untuk mencari simpati para tetangga kompleks.
"Ah masa sih, Kanya sampai tega mengusir Bu Ratih." Kata Bu murni.
"Benar apa yang dibilang ibuku, Mbak Kanya mengusir kami. Kasihan Ibuku sudah tua malah diperlakukan seperti ini sama menantunya." Kata Sarah.
"Wah, tega sekali Kanya, padahal dia nampak anak yang baik ya Bu ibu.?" Kata Bu Mila yang percaya pada Bu Ratih dan Sarah karena mereka memasang wajah sedih.
"Di depan kalian dia memang bersikap baik, tapi kalau di rumah dia sangat semena mena pada kami. Kami di perlakukan seperti pembantu nya. Kami harus melayani nya. " Kata Bu Ratih sambil nangis tersedu sedu agar ibu ibu kompleks percaya akan kebohongan nya.
Prokk...... Prok.......Prokkk ....
"Akting ibu bagus sekali, kenapa ibu tidak jadi artis sinetron saja nanti ibu akan dapat penghargaan jadi artis terbaik." Kata Kanya.
"Ibu ibu lihat sendiri kan gimana kelakuannya."Kata Bu Ratih mencari pembelaan.
"Kanya , Kenapa kamu tega mengusir Bu Ratih, Bukan kah semua bisa dibaca dengan baik baik Kanya.Kamu lihat ibu mertua kamu sudah tua, seharusnya kamu menjadi menantu bisa berbakti kepada ibu mertua kamu " Kata Bu Mila yang sudah terprovokasi oleh Bu Ratih.
"Iya Kanya, seharusnya kamu yang masih muda bisa memaklumi Ibu mertua kamu. Dia sudah tua mana bisa dia mengerjakan semua pekerjaan rumah seorang diri. Seharusnya kamu bisa bantu ibu mertua kamu " Kata se' ibu yang ada di situ.
Bu Ratih, Sarah dan Rihan tampak tersenyum kemenangan melihat Kanya di salahkan oleh tetangganya.
"Bu ibu , kalian tidak tahu permasalahan nya dan kalian hanya mendengar sebelah pihak lalu kalian percaya begitu saja sama MANTAN ibu mertua ku? " Kata Kanya sambil memberikan kata penekanan Kata Mantan agar mereka tahu kalau Bu Ratih Hanya Mantan mertua.
"Apa Maksud kamu Kanya? Mantan mertua? Kata Bu Nonik"
"Maksud kamu apa Kanya?" Bu Mila ikutan bertanya.
"Iya Mantan Bu Ratih adalah mantan mertua ku. Sejam yang lalu mas Rihan mentalak aku dengan talak tiga."Kata Kanya.
Mentalak kamu, tapi kenapa?" Tanya Bu Mila.
"Ya, Hanya karena menurut mereka Kanya tidak bisa memberikan keturunan dan aku hanya dari keluarga miskin." Kata Kanya tidak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.
"Memang sudah benar kan apa yang dilakukan Rihan . Jadi Rihan tidak bersalah karena sudah mentalak kamu. Kamu itu mandul." Kata Bu Ratih.
"Jadi bagaimana menurut kalian. Apakah salah , apakah saya kejam kalau meminta mereka pindah dari rumah ku, sedangkan Mas Rihan sudah mentalak aku. Aku dan mas Rihan sudah bukan suami istri lagi, apa boleh kami masih tinggal serumah." Tanya Kanya pada warga yang berkumpul disana.
Bu Murni yang ada di sana daritadi mencoba menghubungi orang tua Kanya agar orang tua Kanya segera datang ke rumah Kanya.
"Ada apa ini, kenapa berkumpul dirumah anak ku. Rihan ada apa ini?" Rihan yang di tanya pak Dodi hanya menunduk kan kepalanya. .
"Pak ...Bu.... Sebenarnya,..
Bu Ratih memotong pembicaraan Rihan.
"Datang juga kalian, lihat kelakuan anak kalian. Dia mengusir kami dari rumah. Begini kah kalian mendidik anak kalian ." Cerocos Bu Ratih.
"Apa maksud anda? Kami mengajarkan anak kami untuk bersikap baik. Mungkin ada kesalahan yang kalian buat sehingga membuat anak kami mengusir kalian." Kata Bu Tari.
"Rihan coba jelaskan sebenarnya apa yang terjadi?" Kata pak Dodi.
"Sebenarnya Rihan sudah mentalak tiga Kanya Pak, " Rihan tidak berani menatap pak Dodi.
"Apa alasan nya? Bukannya dulu kamu berjanji sama bapak kalau kamu akan menjaga Kanya ." Tanya pak Dodi.
"Kesalahan anak kalian itu banyak, Dia tidak bisa menjadi istri yang baik, dia tidak bisa memberikan keturunan pada anakku. dia mandul. Lalu untuk apa anakku bertahan dengan anak kalian yang mandul." Cerocos Bu Ratih.